All Chapters of Disangka Anak Magang, Suamiku Ternyata Bos Besar: Chapter 121 - Chapter 130

194 Chapters

Menuntut Penjelasan

"Ada apa ini?" suara Rangga bergema dalam kemarahan saat menyaksikan kerumunan massa yang bergerak liar, melempari rumah dengan batu-batu. "Di mana Mayang? Suruh dia keluar!" seru seorang pria dari kerumunan itu dengan nada mengancam. Rangga menghela nafas berat, menahan rasa frustrasinya, "Jadi kalian semua kembali ke sini karena Mayang?" Ia menatap tajam ke arah massa dengan tatapan yang membakar. “Benar, dia telah menipu warga kami dengan membeli tanah itu murah!”"Dengar, hentikan pelemparan batu ini sekarang juga! Jika ada satu pun yang rusak, atau lebih buruk lagi, jika batu-batu itu sampai mengenai istri saya, saya bersumpah, saya akan laporkan kalian semua ke polisi. Urusan kalian dengan Mayang, selesaikan hanya dengan dia!" Ketegangan di depan rumah itu semakin terasa. Rangga berdiri dengan postur yang menantang, siap melindungi rumah dan istrinya dari amarah yang mungkin meledak sewaktu-waktu dari massa yang dihadapinya.“Kau pikir aku takut huh?” tantang yang lainnya.R
Read more

Mari Bercerai

Rangga merasa terpojok. Dia tahu seharusnya ia jujur ketika kehebohan pertama kali terjadi di jagat sosial media, tapi kondisi sang istri tidak memungkinkan untuk diajak bicara tentang hal itu. Sekarang, Rangga benar-benar gugup."Sa–sayang, aku bisa jelaskan," ucapnya dengan suara pelan, sambil mendekat ke arah istrinya yang duduk dan bersandar di headboard ranjang."Jangan sentuh aku! Cepat jelaskan!" teriak Febby dengan suara tajam. Dia merasa menjadi orang yang paling bodoh karena tidak mengetahui apa-apa terkait dengan suaminya.Rangga menarik napas berat sebelum akhirnya menjawab pertanyaan sang istri."Aku minta maaf, Sayang. Awalnya aku ingin jujur padamu, tapi aku takut kejujuranku ini bocor ke telinga Mama dan kakak tirimu, yang nantinya justru memanfaatkan keadaanku untuk meminta uang padamu." Rangga kembali menarik napas. Dia tahu sang istri saat ini benar-benar marah terhadapnya. Pancaran matanya mengisyaratkan bahwa wanita cantik yang sedang hamil di hadapannya ini seol
Read more

Cinta Sejati

"Jangan macam-macam, sayang," ujar Rangga dengan nada kesal yang menyelubungi suaranya. "Aku serius. Aku tak bisa terima punya pasangan yang gemar berbohong. Selama ini ada yang mengganjal di hatiku, semua masalah diselesaikan begitu saja dengan kilat. Ternyata kau konglomerat rahasia," Febby mengejek dengan bibir mengerucut. Rangga menarik napas dalam, berusaha menyembunyikan getir yang muncul, "Tapi aku selalu berusaha minta maaf, walau hanya dalam hati, sayang," katanya sambil mencoba merayu. "Minta maaf dalam hati?" Febby mengulang dengan nada sinis. Rangga hanya bisa mengangguk lemah, merasa usahanya sia-sia. "Bagus, aku pun akan memaafkanmu dalam hati. Namun, aku tetap ingin bercerai. Aku tak bisa hidup bersama suami yang play boy dan pandai berbohong." "Tapi, sayang, percayalah aku bukan seperti itu," Rangga masih berusaha membujuk, namun di dalam hatinya ia menggerutu penuh kekecewaan, ketika kata 'cerai' meluncur tajam dari bibir sang istri.Febby masih ngambek."Pegang
Read more

Bertemu Awak Media

Esok harinya Rangga pamit pada istrinya untuk mengadakan konferensi pers. Dia harus meluruskan kejadian ini pada publik.Setelah waktu yang ditentukan, kilat lampu kamera profesional terus berkedip-kedip, berita ini akan membawa keuntungan tersendiri untuk para awak media.Orang-orang memenuhi ruangan konferensi pers yang telah dipenuhi jurnalis dari berbagai media. Suasana terasa tegang, penuh dengan bisik-bisik dan percakapan yang bergerak dari satu sudut ke sudut lainnya. Semua orang yang hadir di ruangan itu tahu bahwa ini bukan konferensi pers biasa. Peristiwa yang akan dibahas adalah sesuatu yang mengguncang banyak pihak, terutama mereka yang terlibat dengan Sejahtera Group, salah satu konglomerat terbesar di negeri ini.Di depan ruangan, dua pria duduk dengan tegap. Rangga Wijaya dan Arka, yang kini mengambil alih kendali perusahaan setelah Brian, pemilik sebelumnya ditangkap atas tuduhan kejahatan berat. Meski mereka tampak tenang, namun ada ketegangan yang tak dapat disembu
Read more

Dicintai dengan Ugal-ugalan

Setelah konferensi pers yang penuh dengan sorot mata media, Rangga dan Arka beranjak menuju ruang rapat megah di kantor Sejahtera Group. Hari ini, adalah rapat terakhir yang akan dipimpin oleh Rangga. Dengan suara yang berat dan tatapan tajam, ia mengungkapkan pada semua staf bahwa mulai sekarang Sejahtera Group akan berada di tangan Arkana, asisten yang selama ini menjadi tumpuan kepercayaannya. Di tengah keheningan yang menyelimuti ruangan, Rangga menyampaikan sebuah pengumuman yang menggemparkan: nama perusahaan akan diubah menjadi Abadi Grup. Langkah ini diambil untuk memutus keterikatan dengan pemilik sebelumnya dan membuka lembaran baru. Namun, yang paling mengejutkan, Rangga mengumumkan bahwa seluruh keuntungan Abadi Grup akan didedikasikan untuk mendanai pendidikan anak-anak kurang mampu di kota Sun City. Meskipun Rangga berhak atas keuntungan tersebut, dengan penuh tekad ia menyatakan bahwa tak sepeser pun akan ia ambil. "Ini adalah komitmenku," ujarnya lantang, "untuk t
Read more

Menjelaskan

Setelah meeting bersama karyawannya, Rangga melanjutkan menuju lokasi pertemuan akbar yang akan diadakan hari ini.Di salah satu gedung terbesar, aula pertemuan utama sudah dipenuhi oleh berbagai tokoh penting dunia bisnis. Para pengusaha, investor, dan pemimpin perusahaan duduk di kursi-kursi mewah, menunggu pertemuan besar yang akan segera dimulai. Suasana ruangan dipenuhi oleh bisikan-bisikan kecil, sebagian besar membicarakan satu nama yang menjadi pusat perhatian hari itu: Rangga Wijaya.Rangga, yang telah kembali ke puncak kepemimpinan setelah berhasil mengalahkan Brian, kini berdiri di depan ruangan bersama Julio, pengganti sementara Arka, yang setia mendampingi. Julio kini mengisi kekosongan itu dengan baik. Julio adalah pria yang tenang dan penuh perhitungan, serta dikenal sebagai sosok yang loyal dan tangguh, tak kalah dengan Arka.Para pengusaha yang hadir di ruangan itu datang dengan berbagai macam ekspresi. Beberapa tampak penuh rasa hormat, sementara yang lain tampak
Read more

Jatah Suami

Pukul 14.00, Rangga kembali ke kantor pusat di West Country setelah menyelesaikan rangkaian pertemuan tahunan yang padat dengan para pengusaha sekelas. Di semilir sore itu, sebuah berita mengejutkan menghambur di seluruh ruang kantor: perusahaan milik Rangga kembali menyabet gelar sebagai perusahaan nomor satu di kota itu, untuk ketujuh kalinya berturut-turut. Kesuksesan ini bukanlah peristiwa biasa, melainkan sebuah simfoni kemenangan yang menuntut perayaan. Pengusaha lain kini mengarahkan pandangan penuh kekaguman kepada Rangga, mengharap bisa mengekspansi sayapnya ke pelosok dunia, sambil tetap memegang kendali dari pusat kekuatan di West Country. Momen baik ini juga ditandai dengan permintaan khusus kepada Rangga untuk membagikan rahasia kepemimpinannya yang fenomenal. Di tengah gemuruh tepuk tangan, Rangga mengakui, ada keraguan dalam hatinya menjelang pengumuman. Pasalnya, ia dan Arka sempat disibukan rencana pengungkapan kejahatan Brian yang memporak-porandakan keharmonisa
Read more

Seperti Mimpi

"Biar aku buatkan masakan enak malam ini, Sayang. Tapi ingat, nantinya aku minta tambahan satu ronde lagi," bisik Rangga lembut pada istrinya, Febby, yang hanya dapat mengangguk lelah. Rasa lelah masih menyelimuti, bahkan tubuh Febby masih basah karena keringat sang suami sudah mau minta satu ronde lagi, sementara jam dinding sudah menunjukkan pukul 21.45 di West Country. “Mau makan apa sayang?”“Steak ayam deh sayang,” jawab Febby.Rangga mengangguk.Setelah membersihkan bekas percintaan itu, Rangga segera melangkah ke dapur untuk memenuhi permintaan sang istri akan steak ayam. Di dapur, seorang pelayan setia menyambut kedatangannya dengan hangat. "Ada yang bisa saya bantu, Tuan?" tanya pelayan itu dengan sopan. "Sediakan daging ayam untukku, Bi. Aku ingin membuatkan steak ayam buat istriku," ujar Rangga, semangatnya terpancar dari sorot matanya. "Biar Bibi saja yang membuatkan, Tuan. Anda terlihat lelah," sang pelayan menawarkan diri, tidak ingin majikannya berlelahan.Rangga m
Read more

Menatap Sinis

“Iya Ma, setelah kembali dari kota West Country, Rossa akan pulang ke rumah ini,” janji Rossa pada sang mama.Mayang mengangguk sambil tersenyum. Hanya Rossa yang dia miliki di dunia ini, dia akan melakukan apapun untuk sang anak.Mereka melanjutkan makan bersama, lalu shopping menggunakan uang di atm Mayang. Keduanya sudah mulai melupakan judi saat hidup mereka hancur dan dijauhi teman-temannya dulu.“Kita ke kafe dulu yuk,” ajak Mayang.Rossa mengangguk, kali ini dia ditraktir sang mama.Mayang dan Rossa duduk di sebuah kafe mewah di pusat kota Sun City. Hari itu, mereka berdua tampil sangat anggun dan berkelas, mengenakan pakaian mahal dari desainer ternama. Kaca hitam besar di belakang mereka memantulkan sosok dua wanita yang kini merasa memiliki kuasa atas hidup mereka, sesuatu yang dulu hanya menjadi angan-angan.Hari-hari kesulitan seakan menjadi mimpi buruk yang semakin menjauh. Setelah Rangga, menantu gembelnya itu, ternyata seorang konglomerat besar dari West Country, kehid
Read more

Kagum

Ternyata orang yang mendekat adalah Mamanya Bayu. Dengan pandangan sinis, beliau memeriksa paper bag bergambar logo ternama di tangan Mayang dan Rossa. Dengan suara meremehkan, beliau berkata, "Jadi setelah Si Kodok berubah menjadi pangeran, kalian ikut merayakan, ya?" Hubungan Mayang dengan sahabatnya sudah retak berkeping-keping, tak ada lagi keinginan untuk berbasa-basi atau menjaga hati. "Lebih baik dari kodok menjadi pangeran daripada dari pangeran jadi kodok. Ngomong-ngomong, bagaimana kabar 'kodok' mu setelah kehancuran yang kau ciptakan itu?" Mayang menyindir dengan tajam. Mamanya Bayu menggenggam tangannya erat-erat, hampir terlihat bergetar, "Ini semua karena kalian... Kalian yang tak tahu diri, yang sengaja memanfaatkan anak saya," ucapnya dengan tatapan yang memancarkan kebencian. Mayang tertawa sinis, "Sudah terlalu jauh, Say. Apa pun katamu, kami sudah lepas tangan. Bahkan semua hutang telah dilunasi oleh Si Kodok yang kini telah berubah menjadi pangeran, bukan seba
Read more
PREV
1
...
1112131415
...
20
DMCA.com Protection Status