"Bu Hania, tadi ada seorang pria yang mencari Ibu," ujar pegawainya dengan sopan setelah Hania kembali ke tempatnya.Hania mengerutkan kening, mencoba mengingat siapa pria tersebut. "Apakah kamu tahu namanya?" tanyanya."Maaf, Bu, saya tidak bertanya. Beliau hanya menanyakan alamat rumah Ibu, tapi saya tidak memberitahunya," jawab pegawainya.Hania terdiam sejenak, merenungkan kejadian itu. Namun, lamunannya terhenti saat Sean dan Sagara tiba."Bunda—" Sagara memanggil dengan suara yang sedikit bergetar.Hania spontan menoleh, "Bunda, tolong bilang sama Ayah dong, jangan pergi dulu. Saga masih mau sama Ayah," pinta Sagara dengan tatapan penuh harap.Hania dan Sean saling berpandangan, seolah bertanya bagaimana cara menyelesaikan situasi ini."Tapi, Ayah harus pulang, Saga. Ayah besok harus kerja, kasihan Ayah kalau nemenin Saga main terus," jelas Hania dengan nada lembut."Tapi Saga bosan, Bunda. Saga nggak mau main sendiri. Apalagi besok sekolah libur satu minggu, itu lama, Bun," ren
Read more