Share

Ch 32 Merindukan Ayah

Hari demi hari berlalu. Lagi-lagi, takdir mempertemukan Sean dengan Sagara. Kali ini, Sean mendapati anak laki-laki itu menangis, terduduk di sebuah bangku tak jauh dari sekolahnya.

Sean terdiam sesaat, lalu menghampiri Sagara. "Kamu tidak apa-apa? Ada yang menyakitimu?" tanyanya lembut.

Sagara mendongak, air mata membanjiri wajah. Hati Sean teriris melihatnya. Ia perlahan duduk dan meraih wajah anak itu dengan lembut. "Tenanglah, ceritakan apa yang terjadi?" katanya, mengusap air mata Sagara.

"Om–" Suara Sagara bergetar, membuat Sean merasakan sesuatu yang aneh. Seakan-akan ia mengenalnya begitu dalam. Namun, ia tak pernah tahu bahwa anak laki-laki kecil di hadapannya ini adalah anak kandungnya.

"Ceritakan padaku, kenapa kamu menangis?"

Perlahan Sagara menceritakan bahwa sekolah akan mengundang para ayah dan ibu untuk datang besok. "Lalu, kenapa kamu bersedih?" tanya Sean.

"Saga ngga punya ayah, Om," jawabnya lirih. "Saga ngga tahu siapa ayah!? Bunda tidak pernah cerita tentang ay
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status