หน้าหลัก / Fantasi / Kultivator Inti Semesta / บทที่ 71 - บทที่ 80

บททั้งหมดของ Kultivator Inti Semesta: บทที่ 71 - บทที่ 80

407

Bab 71

Melihat Xiao Tian hendak memasuki restoran, Mingden mendengus dingin. "Gembel, apa kau pikir bisa pergi begitu saja setelah melukai pengawalku?" Nada suaranya penuh keangkuhan, meskipun ia telah menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri bagaimana dengan mudahnya Xiao Tian melumpuhkan pengawalnya. Rasa percaya dirinya tetap tinggi, dilandasi oleh keyakinan akan latar belakangnya yang ditakuti banyak orang. Xiao Tian menoleh, pandangannya tetap tenang. "Apakah ada hal lain yang kau butuhkan?" tanyanya dengan datar, seolah tak ada yang penting dari ucapan Mingden. "Hmpf! Berlututlah dan minta maaf kepada Tuan Muda ini karena sudah melukai pengawalku! Mungkin, aku bisa mempertimbangkan untuk mengampuni hidupmu," Mingden berkata dengan dingin, memerintah seakan-akan nyawanya ada di annya. Swoosh- Tanpa peringatan, tubuh Xiao Tian bergetar halus, lalu dalam sekejap dia lenyap dari pandangan. Ketika muncul kembali, dia sudah berdiri tepat di hadapan Mingden, jaraknya hanya beberapa inci.
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-11
อ่านเพิ่มเติม

Bab 72

Xiao Tian duduk dengan tenang di salah satu bangku di tepi jendela, menikmati setiap suapan hidangan lezat yang tersaji di hadapannya. Meski banyak mata yang tertuju padanya karena pakaian sederhana yang ia kenakan, ia tak mempedulikan tatapan mereka. Sikap acuh tak acuhnya membuat suasana restoran terasa janggal, namun Xiao Tian tetap fokus pada makanannya, seolah-olah ia berada di dunia lain. Tiba-tiba, pintu restoran terbuka lebar dan sekelompok pria kuat masuk dengan langkah tegap. Mereka langsung duduk tanpa memperhatikan siapa pun di sekitarnya, memesan hidangan terbaik serta arak berkualitas tinggi. Aura mereka mendominasi ruangan, dan mereka tidak segan-segan menunjukkan kekuatan mereka dengan mengeluarkan tekanan spiritual yang berat. Setiap orang di restoran bisa merasakan bahwa mereka bukan sembarang prajurit—mereka adalah setengah Kaisar bela diri. Saat pengunjung restoran menyadari siapa yang baru saja masuk, semua orang berdiri dengan hormat. Tidak hanya karena kehadir
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-11
อ่านเพิ่มเติม

Bab 73

Dengan wajah pucat pasi dan suara yang gemetar, pelayan itu menjawab dengan ketakutan, "Yang Mulia... orang yang melukai Tuan Muda Mingden ada di lantai atas." "Bawa aku padanya!" bentak Raja Yu, menaiki tangga dengan langkah berat yang penuh amarah. Tubuhnya penuh dengan energi dendam, tekadnya untuk menemukan orang yang telah berani melukai putranya semakin kuat. Baginya, ini adalah penghinaan yang tidak bisa ditoleransi, terlebih lagi terjadi di wilayah kekuasaannya sendiri. Sementara itu, di lantai atas, Xiao Tian tetap tenang, seolah teriakan yang memecah keheningan tadi tidak ada hubungannya dengan dirinya. Dia menikmati makanannya tanpa terganggu. Namun, berbeda dengan ketenangan Xiao Tian, orang-orang dari Kekaisaran Ming yang sedang duduk tak jauh darinya mulai mengerutkan kening. Salah satu dari mereka menatap dengan pandangan sinis. "Semut dari mana yang berani berteriak di depan kami saat kami sedang makan?" Tanpa banyak bicara, salah satu Setengah Kaisar Bela Diri p
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-11
อ่านเพิ่มเติม

Bab 74

Tak menunggu lebih lama, Wu Dhi menghentakkan kakinya ke tanah. Seketika, tumpukan batu besar itu hancur menjadi abu, memperlihatkan sebuah gua besar yang tersembunyi di baliknya. Rombongan langsung memasuki gua tersebut, dan apa yang mereka temukan di dalamnya sesuai dengan yang dikatakan Wu Dhi. Sebuah dunia tersembunyi terbentang di hadapan mereka, namun dunia itu terisolasi oleh lapisan energi yang tak terlihat oleh mata biasa. Mata Ming Wen membelalak melihat keindahan dunia tersebut. Di sana, di setiap sudut, tumbuh tanaman-tanaman spiritual langka yang tidak dimiliki bahkan oleh Kekaisaran. “Ini luar biasa! Kita benar-benar beruntung. Jika kita bisa memanen tanaman-tanaman spiritual ini, kita akan menjadi yang terkaya di seluruh benua!” Seru Ming Wen dengan penuh kegembiraan. Dia segera melangkah maju, hendak memasuki dunia tersebut. Namun, baru saja kakinya bergerak, dia langsung disergap oleh niat pembunuh yang begitu kuat, menyelimuti tubuhnya seperti kabut kelam yang mence
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-11
อ่านเพิ่มเติม

Bab 75

Memikirkan siapa pemilik tempat ini, muncul banyak pertanyaan di benaknya. Xiao Tian yakin bahwa aura yang dia rasakan jauh lebih kuat daripada Kaisar Ming, tetapi kenapa pemiliknya meninggalkan tempat berharga seperti ini? Apakah mereka pergi meninggalkan benua ini? Atau mungkin ada musuh yang lebih kuat yang datang untuk memusnahkan mereka semua? "Ini bukanlah sesuatu yang bisa aku cari tahu sekarang. Prioritasku adalah memperkuat diri. Setelah aku menjadi yang terkuat, baru aku akan mencari jawaban atas semua misteri ini." Dengan penuh kewaspadaan, Xiao Tian melangkah menuju bangunan sederhana tersebut. Dia mengamati ukiran yang terukir rapi di pintu, lalu memperhatikan sebuah plakat yang tergantung di atasnya. Tulisan di plakat itu berbunyi, 'Aula Harta Karun'. “Aula Harta Karun?” gumam Xiao Tian, mengamati sekelilingnya dengan seksama. "Apakah tempat ini dulunya sebuah sekte?" Tanpa membuang waktu, dia mendorong pintu aula dan melangkah masuk. Namun, saat baru saja memasuki aul
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-11
อ่านเพิ่มเติม

Bab 76

Setelah menutup kembali tungku itu, Xiao Tian keluar dari bangunan tersebut, tidak ingin menyia-nyiakan waktu. Dia segera mulai memanen tanaman spiritual yang tersebar di seluruh area dunia itu. Namun, bukan tanaman di pintu masuk yang ia pilih, melainkan yang terletak lebih dalam, tempat aura spiritualnya lebih kuat dan kental. Dengan hati-hati dan ketelitian, ia memanen setiap tanaman, memastikan setiap bagian yang berharga tidak rusak. Sementara pikirannya terus berputar, mencari cara terbaik untuk memanfaatkan kekayaan tak terduga ini untuk memperkuat dirinya lebih jauh. Semakin jauh Xiao Tian memasuki wilayah yang lebih dalam, semakin banyak tanaman spiritual berkualitas tinggi yang ia temukan. Setiap langkahnya terasa seperti melangkah ke dalam gudang kekayaan yang tak terhingga. “Apakah tempat ini dulunya merupakan Sekte untuk para alkemis?” pikirnya sambil memandangi pemandangan luar biasa di hadapannya. Di antara tanaman-tanaman tersebut, pandangannya tertuju pada rumput pe
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-12
อ่านเพิ่มเติม

Bab 77

Selama tiga hari penuh, Xiao Tian menggertakkan giginya, menahan rasa sakit luar biasa yang menyerang tubuhnya. Tulang-tulang dalam tubuhnya mulai dihancurkan dan dibentuk ulang—sebuah proses yang sangat menyiksa. Setiap detik berlalu dalam penderitaan, seolah-olah seluruh tubuhnya dihancurkan dari dalam. Namun, itu adalah harga yang harus dibayar untuk memperkuat tubuh fisiknya. Krak— Suara tulang yang kembali menyatu terdengar keras, menandakan akhir dari proses penyempurnaan tubuh Xiao Tian. Setelah melalui cobaan berat itu, tubuhnya kini jauh lebih kuat dan kokoh. Tanpa membuang waktu, dia segera beralih ke tujuan berikutnya. “Sekarang saatnya meningkatkan ranah kultivasiku!” Xiao Tian tidak ragu-ragu. Dia langsung menelan lima pil sekaligus. Namun, saat energi dari pil mulai diproses dalam tubuhnya, sesuatu yang aneh terjadi—energi obat itu tiba-tiba menghilang. “Sial! Kenapa ini terjadi lagi?” gumamnya kesal. Fenomena ini bukan hal baru baginya. Setiap kali dia mencoba menyem
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-12
อ่านเพิ่มเติม

Bab 78

Tanpa membuang waktu, Ming Wen segera melesat ke dalam dunia terisolasi itu. Melihat pemimpin mereka berhasil masuk tanpa hambatan, yang lainnya pun segera mengikuti dengan semangat. "Penghalangnya benar-benar lenyap," kata salah satu tetua dari Kerajaan Wang dengan kegirangan, langsung mengekor di belakang Ming Wen. Buzz— Namun, begitu seluruh kelompok berhasil masuk, formasi tak terlihat kembali aktif. Tapi kali ini, berbeda—penghalang itu tidak lagi melindungi dunia dari luar, melainkan menutup mereka dari dalam, membuat siapa pun yang sudah masuk tak dapat keluar. Suasana pun mendadak tegang, dan kecurigaan mulai merayap di hati masing-masing anggota kelompok. Saat mereka masih bingung dan waspada, sebuah suara yang dipenuhi kebencian menggema di udara, memecah keheningan. “Wang Lee, akhirnya kita bertemu lagi.” Wang Lee, yang namanya disebut, segera menatap ke atas, mencoba mencari sumber suara itu. "Siapa kau? Dan dari mana kamu mengenal namaku?" tanyanya dengan nada penuh k
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-12
อ่านเพิ่มเติม

Bab 79

"Tuan Muda Xiao Tian, maafkan aku atas sikap impulsifku. Aku tidak benar-benar bermaksud membahayakan Tuan Muda. Jika Tuan Muda memiliki urusan dengan Wang Lee, aku sama sekali tidak akan ikut campur," ucap Ming Wen dengan nada yang tiba-tiba penuh kesopanan. Wang Lee menatapnya dengan tidak percaya. "Tuan?" Wang Lee terperangah. Bagaimana mungkin Ming Wen, sekutu yang dia anggap dapat diandalkan, tiba-tiba berbalik meninggalkannya begitu saja? Dengan raut wajah dingin, Ming Wen menoleh ke arah Wang Lee, tanpa sedikit pun rasa bersalah. "Wang Lee, dosa yang kau perbuat kepada Tuan Muda Xiao Tian dan ayahnya bukan urusanku. Kau sendiri yang harus menanggung balasannya. Sudah sepantasnya Tuan Muda Xiao Tian menuntut balas darimu!" Ucapannya penuh dengan permusuhan yang terbuka, tanpa jejak kesetiaan sebelumnya. Sikap berbalik Ming Wen begitu cepat hingga menimbulkan rasa jijik di hati Xiao Tian. Baginya, tindakan orang-orang Kekaisaran Ming benar-benar tercela. Pengecut yang berani
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-13
อ่านเพิ่มเติม

Bab 80

Yang tersisa hanya Wu Dhi, Wang Lee, Ming Wen, dan para tetua peringkat yang setara dengan Ming Wen. Sementara itu, anggota lainnya sudah terkulai di tangan Xiao Tian. “Anak ini sangat kejam. Kita harus mengerahkan seluruh kemampuan untuk mengalahkannya. Jika tidak, kita akan bernasib sama seperti teman-teman kita,” kata Ming Wen, memberikan arahan dengan nada tegas. Melihat mereka menyusun rencana, Xiao Tian hanya menyaksikan dari jauh. Baginya, apapun strategi yang mereka rancang, di hadapan kekuatan mutlak, semua itu tak ada artinya. Ming Wen dan para tetua yang setara dengannya mengambil langkah pertama. Mereka bersiap dengan pedang dan palu emas, mengumpulkan kekuatan yang luar biasa. Shoot — Keduanya melesat ke sisi kiri dan kanan Xiao Tian, lalu mengayunkan senjata mereka dengan segenap tenaga. Baang— Riak ledakan memecah keheningan, menciptakan kekacauan yang membuat ruang di sekitarnya terkoyak seolah-olah jaring laba-laba. Serangan yang begitu kuat berasal dari seteng
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-13
อ่านเพิ่มเติม
ก่อนหน้า
1
...
678910
...
41
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status