Share

Bab 75

Penulis: Evanscapenovel
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-11 16:34:09

Memikirkan siapa pemilik tempat ini, muncul banyak pertanyaan di benaknya. Xiao Tian yakin bahwa aura yang dia rasakan jauh lebih kuat daripada Kaisar Ming, tetapi kenapa pemiliknya meninggalkan tempat berharga seperti ini? Apakah mereka pergi meninggalkan benua ini? Atau mungkin ada musuh yang lebih kuat yang datang untuk memusnahkan mereka semua? "Ini bukanlah sesuatu yang bisa aku cari tahu sekarang. Prioritasku adalah memperkuat diri. Setelah aku menjadi yang terkuat, baru aku akan mencari jawaban atas semua misteri ini."

Dengan penuh kewaspadaan, Xiao Tian melangkah menuju bangunan sederhana tersebut. Dia mengamati ukiran yang terukir rapi di pintu, lalu memperhatikan sebuah plakat yang tergantung di atasnya. Tulisan di plakat itu berbunyi, 'Aula Harta Karun'.

“Aula Harta Karun?” gumam Xiao Tian, mengamati sekelilingnya dengan seksama. "Apakah tempat ini dulunya sebuah sekte?" Tanpa membuang waktu, dia mendorong pintu aula dan melangkah masuk. Namun, saat baru saja memasuki aul
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
makin misterius
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Kultivator Inti Semesta   Bab 76

    Setelah menutup kembali tungku itu, Xiao Tian keluar dari bangunan tersebut, tidak ingin menyia-nyiakan waktu. Dia segera mulai memanen tanaman spiritual yang tersebar di seluruh area dunia itu. Namun, bukan tanaman di pintu masuk yang ia pilih, melainkan yang terletak lebih dalam, tempat aura spiritualnya lebih kuat dan kental. Dengan hati-hati dan ketelitian, ia memanen setiap tanaman, memastikan setiap bagian yang berharga tidak rusak. Sementara pikirannya terus berputar, mencari cara terbaik untuk memanfaatkan kekayaan tak terduga ini untuk memperkuat dirinya lebih jauh. Semakin jauh Xiao Tian memasuki wilayah yang lebih dalam, semakin banyak tanaman spiritual berkualitas tinggi yang ia temukan. Setiap langkahnya terasa seperti melangkah ke dalam gudang kekayaan yang tak terhingga. “Apakah tempat ini dulunya merupakan Sekte untuk para alkemis?” pikirnya sambil memandangi pemandangan luar biasa di hadapannya. Di antara tanaman-tanaman tersebut, pandangannya tertuju pada rumput pe

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-12
  • Kultivator Inti Semesta   Bab 77

    Selama tiga hari penuh, Xiao Tian menggertakkan giginya, menahan rasa sakit luar biasa yang menyerang tubuhnya. Tulang-tulang dalam tubuhnya mulai dihancurkan dan dibentuk ulang—sebuah proses yang sangat menyiksa. Setiap detik berlalu dalam penderitaan, seolah-olah seluruh tubuhnya dihancurkan dari dalam. Namun, itu adalah harga yang harus dibayar untuk memperkuat tubuh fisiknya. Krak— Suara tulang yang kembali menyatu terdengar keras, menandakan akhir dari proses penyempurnaan tubuh Xiao Tian. Setelah melalui cobaan berat itu, tubuhnya kini jauh lebih kuat dan kokoh. Tanpa membuang waktu, dia segera beralih ke tujuan berikutnya. “Sekarang saatnya meningkatkan ranah kultivasiku!” Xiao Tian tidak ragu-ragu. Dia langsung menelan lima pil sekaligus. Namun, saat energi dari pil mulai diproses dalam tubuhnya, sesuatu yang aneh terjadi—energi obat itu tiba-tiba menghilang. “Sial! Kenapa ini terjadi lagi?” gumamnya kesal. Fenomena ini bukan hal baru baginya. Setiap kali dia mencoba menyem

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-12
  • Kultivator Inti Semesta   Bab 78

    Tanpa membuang waktu, Ming Wen segera melesat ke dalam dunia terisolasi itu. Melihat pemimpin mereka berhasil masuk tanpa hambatan, yang lainnya pun segera mengikuti dengan semangat. "Penghalangnya benar-benar lenyap," kata salah satu tetua dari Kerajaan Wang dengan kegirangan, langsung mengekor di belakang Ming Wen. Buzz— Namun, begitu seluruh kelompok berhasil masuk, formasi tak terlihat kembali aktif. Tapi kali ini, berbeda—penghalang itu tidak lagi melindungi dunia dari luar, melainkan menutup mereka dari dalam, membuat siapa pun yang sudah masuk tak dapat keluar. Suasana pun mendadak tegang, dan kecurigaan mulai merayap di hati masing-masing anggota kelompok. Saat mereka masih bingung dan waspada, sebuah suara yang dipenuhi kebencian menggema di udara, memecah keheningan. “Wang Lee, akhirnya kita bertemu lagi.” Wang Lee, yang namanya disebut, segera menatap ke atas, mencoba mencari sumber suara itu. "Siapa kau? Dan dari mana kamu mengenal namaku?" tanyanya dengan nada penuh k

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-12
  • Kultivator Inti Semesta   Bab 79

    "Tuan Muda Xiao Tian, maafkan aku atas sikap impulsifku. Aku tidak benar-benar bermaksud membahayakan Tuan Muda. Jika Tuan Muda memiliki urusan dengan Wang Lee, aku sama sekali tidak akan ikut campur," ucap Ming Wen dengan nada yang tiba-tiba penuh kesopanan. Wang Lee menatapnya dengan tidak percaya. "Tuan?" Wang Lee terperangah. Bagaimana mungkin Ming Wen, sekutu yang dia anggap dapat diandalkan, tiba-tiba berbalik meninggalkannya begitu saja? Dengan raut wajah dingin, Ming Wen menoleh ke arah Wang Lee, tanpa sedikit pun rasa bersalah. "Wang Lee, dosa yang kau perbuat kepada Tuan Muda Xiao Tian dan ayahnya bukan urusanku. Kau sendiri yang harus menanggung balasannya. Sudah sepantasnya Tuan Muda Xiao Tian menuntut balas darimu!" Ucapannya penuh dengan permusuhan yang terbuka, tanpa jejak kesetiaan sebelumnya. Sikap berbalik Ming Wen begitu cepat hingga menimbulkan rasa jijik di hati Xiao Tian. Baginya, tindakan orang-orang Kekaisaran Ming benar-benar tercela. Pengecut yang berani

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-13
  • Kultivator Inti Semesta   Bab 80

    Yang tersisa hanya Wu Dhi, Wang Lee, Ming Wen, dan para tetua peringkat yang setara dengan Ming Wen. Sementara itu, anggota lainnya sudah terkulai di tangan Xiao Tian. “Anak ini sangat kejam. Kita harus mengerahkan seluruh kemampuan untuk mengalahkannya. Jika tidak, kita akan bernasib sama seperti teman-teman kita,” kata Ming Wen, memberikan arahan dengan nada tegas. Melihat mereka menyusun rencana, Xiao Tian hanya menyaksikan dari jauh. Baginya, apapun strategi yang mereka rancang, di hadapan kekuatan mutlak, semua itu tak ada artinya. Ming Wen dan para tetua yang setara dengannya mengambil langkah pertama. Mereka bersiap dengan pedang dan palu emas, mengumpulkan kekuatan yang luar biasa. Shoot — Keduanya melesat ke sisi kiri dan kanan Xiao Tian, lalu mengayunkan senjata mereka dengan segenap tenaga. Baang— Riak ledakan memecah keheningan, menciptakan kekacauan yang membuat ruang di sekitarnya terkoyak seolah-olah jaring laba-laba. Serangan yang begitu kuat berasal dari seteng

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-13
  • Kultivator Inti Semesta   Bab 81

    Dalam upaya untuk mengakhiri hidupnya, Wang Lee mencoba meledakkan tubuhnya. Namun, Xiao Tian lebih cepat, menyegel energi dalam tubuhnya agar tidak bisa meledak. “Apakah aku sudah mengizinkanmu untuk mati sekarang?” tatapan Xiao Tian penuh dengan nafsu membunuh. Dengan senyum pahit, Wang Lee menjawab, “Lepaskan ikatan ini, dan aku akan menceritakan apa pun yang Tuan Muda ingin tahu tentang keadaan Kerajaan Wang saat ini.” “Ceritakan, siapa orang-orang misterius itu, dan ranah apa yang mereka miliki!” perintah Xiao Tian tegas. Setelah ikatan dilepaskan, alih-alih menjawab, Wang Lee hanya tersenyum kecil. “Tuan Muda, selamat tinggal.” Tanpa peringatan, ia menggigit sesuatu di dalam mulutnya. Seketika, tubuhnya berubah menjadi hijau gelap, dan ia pun mati dalam sekejap. “Sial, dia sudah menyiapkan racun di mulutnya,” kata Xiao Tian dengan geram. “Aku tidak menyangka mereka akan begitu setia kepada Wang Chong, hingga rela mati.” Dengan gerakan tangan, tubuh Wang Lee menghilang seolah

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-13
  • Kultivator Inti Semesta   Bab 82

    “Makhluk kecil, apakah kau berpikir tubuh ini adalah tempat yang pantas bagimu?” Suara agung dan penuh wibawa menggema di lautan jiwa Xiao Tian. Suara itu begitu dahsyat hingga tubuh jiwa itu gemetar ketakutan. Lalu, di hadapannya muncul sosok raksasa, sebuah makhluk yang sangat menakutkan. Makhluk itu berbentuk naga, namun tubuh dan sayapnya diselimuti oleh api yang berkobar serta petir yang menyambar-nyambar, menciptakan pemandangan mengerikan yang membuat udara seakan bergetar di sekitarnya. Makhluk jiwa yang sebelumnya tampak begitu dominan kini tidak lebih dari seekor tikus got kecil yang ketakutan, terpojok oleh tatapan seekor singa yang siap menerkam. Rasa takut yang luar biasa melingkupi dirinya. “Mengapa ada makhluk menakutkan seperti ini di dalam tubuh seorang manusia? Apakah anak ini sebenarnya perwujudan monster?” Makhluk jiwa itu ambruk di tempatnya, tubuhnya bergetar hebat. Dia sama sekali tidak pernah menduga bahwa tubuh Xiao Tian menyimpan kekuatan yang begitu menaku

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-13
  • Kultivator Inti Semesta   Bab 83

    Tanah leluhur Sekte Awan Berkabut benar-benar seindah namanya. Tempat ini terletak di puncak gunung yang melayang di udara, diselimuti oleh lapisan awan tebal yang tampak seperti hiasan alami yang mengelilinginya dengan lembut. Awan-awan tersebut tidak hanya menambah keindahan pemandangan, tetapi juga menciptakan suasana magis, seakan-akan gunung itu berada di antara dimensi lain. Setiap kali seseorang menginjakkan kaki di tanah ini, mereka langsung terpesona oleh pemandangan spektakuler yang menghampar di hadapan mereka, serta energi spiritual yang sangat melimpah di udara. Energi tersebut terasa menyegarkan, seperti aliran angin lembut yang membangkitkan semangat dan menenangkan jiwa. Tanah leluhur ini adalah tempat yang megah dan penuh dengan misteri. Di sekelilingnya, terlihat makhluk-makhluk spiritual berterbangan dengan anggun di langit, masing-masing memancarkan aura kuno dan kekuatan yang luar biasa. Mereka bukan hanya makhluk biasa, tetapi penjaga setia sekte yang telah ada

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-13

Bab terbaru

  • Kultivator Inti Semesta   CH-314

    Houdo masih berusaha melepaskan diri. “Diam… Tenangkan dirimu!”Xiao Tian menyalurkan energinya, menekan Houdo. Setelah dia sadar, dia merasakan rasa sakit yang menyelimuti seluruh tubuhnya. Tapi, matanya terus tertuju ke depan, dia melihat wanita yang terbaring di tanah dengan pakaian kotor, darah menetes dari setiap bagian tubuhnya yang terluka.“Wei Lan, Lanfeng, kalian jaga Houdo.”“Baik tuan muda Tian…”Xiao Tian berjalan dengan santai menuju ketiga orang anggota klan Huangfu. Melihat Xiao Tian ingin menghadapi mereka, mereka langsung tertawa terbahak-bahak.“Bocah rendahan. Aku tidak tahu kamu menggunakan mantra apa, hingga peringkat 12 seperti mereka mau mendengarkanmu, dan menjadikanmu ketua kelompok. Sepertinya makhluk alam rendah itu selalu membuat lelucon yang menggelikan!”WHOOSSHH!!!Namun, baru saja dia mengatakan itu, Xiao Tian sudah tiba di hadapannya, pukulannya terlalu cepat, itu berhasil memukul pipi lelaki Kuru.BAANG!!!Dia terlempar, darahnya muncrat, giginya be

  • Kultivator Inti Semesta   CH-313

    Angin gunung berembus sepoi-sepoi, membawa aroma segar dari rerumputan yang membentang luas di hadapan Xiao Tian, Houdo, dan yang lainnya. Setelah melewati pegunungan yang curam dan lembah-lembah berkabut, akhirnya mereka tiba di sebuah dataran hijau yang luas, tempat tanah seolah berdenyut dengan kehidupan. Burung-burung berkicau, bunga-bunga liar bermekaran, dan matahari bersinar lembut di langit biru. Namun, ketenangan itu hanya bertahan sebentar.Tatkala mereka mendarat, pemandangan pertama yang menyambut mereka bukanlah keindahan alam, melainkan sebuah pemandangan keji yang membuat darah bergejolak.Di tengah padang rumput itu, seorang wanita muda dengan pakaian compang-camping terhuyung-huyung, napasnya tersengal-sengal. Xiao Tian, Houdo, mengenali wanita itu, dia adalah Jianzen, murid dari Rumah Suci Wewangian. Wajahnya yang biasanya bercahaya kini tampak pucat dan kotor, dengan luka-luka di tubuhnya yang berdarah. Pakaiannya yang awalnya putih bersih telah ternoda tanah dan d

  • Kultivator Inti Semesta   CH-312

    Xiao Tian terkejut, dia melupakan pedang karat misterius yang sangat berguna dalam keadaan seperti ini. Monster-monster seperti ini yang dianggap sangat menakutkan adalah makanan terbaik untuk pedang karat misterius.Senyum tipis terbentuk di wajahnya. Benar, dia terlalu terpaku pada kekuatan jiwanya sendiri hingga lupa bahwa dia memiliki sesuatu yang lebih mengerikan.“Hahaha, roh tua, maaf aku melupakanmu. Namun, apakah kamu benar-benar bisa menghadapi mereka? Jumlahnya tidak sedikit, saat aku memindainya jumlahnya tidak kurang dari 2000, dan semuanya memiliki ranah alam Agung.”“Justru semakin kuat semakin bagus, itu akan lebih mempercepat pemulihan ku.”“Selesaikan dengan cepat, jangan buat aku menonton hal yang membosankan!” Tiba-tiba Leihuo Dashi yang meringkuk dalam dunia dantian Xiao Tian mendengus dingin terhadap roh pedang karat misterius.“Hehe, senior, tenang saja. Aku akan menyelesaikannya dengan cepat.”Obrolan Xiao Tian dan roh pedang karat misterius tidak bisa didengar

  • Kultivator Inti Semesta   CH-311

    Tian sudah terbang, tapi dia melihat Houdo, Lanfeng, Xingshan, Jiangkun dan Wei Lan masih berdiri melamun."Jangan melamun," suara Tian tiba-tiba terdengar, memecah kebisuan. "Ayo kita bergegas, dan jangan pernah menjauh dariku."Houdo tersentak, napasnya masih berat. Keempat orang lainnya langsung tersadar, meskipun wajah mereka masih sedikit pucat. Mereka mengangguk tanpa berkata apa-apa, lalu mengikuti Tian.Tanpa membuang waktu, Tian melangkah ke udara dan mulai terbang.Namun, baru beberapa meter dari tanah, dia merasakan sesuatu menahannya."Gravitasi…" pikirnya dalam hati.Tempat ini memiliki kekuatan gravitasi yang mengerikan.Dia mencoba terbang lebih tinggi, namun tubuhnya terasa semakin berat. Batasnya hanya sepuluh meter."Kita hanya bisa terbang rendah di sini," katanya tanpa menoleh.Houdo dan yang lainnya juga merasakan hal yang sama. Mereka hanya bisa melayang di udara dengan jarak yang terbatas.Mereka terus bergerak maju, menerobos hutan kelam di area terlarang ini.

  • Kultivator Inti Semesta   CH-310

    "Pfft… Hahaha! Apa kalian mendengarnya?! Dia bersikap seolah-olah tak terkalahkan!” Tawa Liukun meledak lebih keras dari sebelumnya, membuat yang lain ikut terbahak. Gelombang suara mereka bergema di udara, memantul di antara pepohonan kuno. Beberapa orang bahkan membungkuk sambil menepuk paha mereka, seolah mereka baru saja mendengar lelucon terbaik dalam hidup mereka. "Kau masih bersikap seperti itu, Tian?" Liukun melangkah lebih dekat, ekspresinya penuh ejekan. "Apa kau tidak sadar sedang dikepung oleh 400 orang? Atau mungkin kau masih berpikir bisa keluar hidup-hidup?" Seseorang dari Sekte Guntur Suci menyeringai. "Mungkin dia masih bermimpi. Dia pasti mengira ini adalah kisah kepahlawanan, di mana seorang jenius muda mengalahkan ratusan lawan dan menjadi legenda.” "Hahaha! Sayangnya, ini dunia nyata!" yang lain menyahut, nadanya mengejek. "Dan di dunia nyata, yang lemah akan mati! Tapi wajar jika dia berpikir seperti itu, bagaimanapun dia berasal dari alam bawah, udik seperti

  • Kultivator Inti Semesta   CH-309

    Generasi muda dan generasi tua memasuki pusaran yang sudah disediakan, pusaran itu adalah pintu ke tempat lain.Ketika mereka memasuki pusaran itu, dunia mereka saat ini benar-benar terpisah dari dunia luar.Banyak bangunan berwarna emas yang menjulang tinggi, memancarkan aura era kuno yang sangat pekat, hingga orang-orang sadar, bahwa klan Peri Kuno memang berasal dari era kuno.Generasi muda dikumpulkan dalam satu ruangan besar, begitupun dengan generasi tua. Mereka dipisahkan, klan Peri Kuno sengaja melakukan ini, agar generasi tua tidak bisa berdiskusi dengan generasi muda.Xiao Tian duduk satu meja bersama Wei Lan, Lanfeng, Xingshan, Jiangkun dan Houdo. Di samping meja mereka, penuh dengan orang-orang lain. Namun, Xiao Tian tidak melihat generasi muda klan Cai, sepertinya mereka menyerah, mendengar peraturan boleh saling membunuh, mereka takut Xiao Tian akan membunuh mereka.**“Nona Xia Meimei, nona Qiancheng, nona Jianzen. Kalian memang secantik rumor yang beredar. Melihat kali

  • Kultivator Inti Semesta   CH-308

    Xiao Tian memasuki sebuah kedai kecil, dia lebih suka di tempat yang sepi.Namun, baru saja dia masuk, dia mendengar sebuah suara ledakkan yang sangat keras.Dia buru-buru keluar lagi dari kedai. Dia melihat orang-orang menjauh dari alun-alun, bahkan ketiga tetua dari klan Peri Kuno juga menjauh.“Fang Dai.”Xiao Tian melihat Fang Dai berdiri di udara, menatap salah satu kapal perang yang baru tiba. Yaitu, klan Yan.Tatapan Fang Dai begitu tajam, siapapun yang melihatnya, jiwa mereka langsung terkoyak, tatapannya mengandung kekuatan yang mengerikan.“Anak-anak kecil, kalian turun, aku tidak ingin melibatkan generasi muda seperti kalian. Tapi untuk para Tetua, kamu tetap tinggal, kamu harus membayar harga di masa lalu!”Para Tetua di kapal perang itu mengenali Fang Dai.“Fang Dai, aku tidak menyangka anjing yang melarikan diri di masa lalu, sekarang berani berteriak di hadapanku!”“Fang Dai, jangan kira karena ketidakhadiran Patriark, kami akan takut.”Dua Tetua langsung melayang kelua

  • Kultivator Inti Semesta   CH-307

    Tian menatap lautan manusia yang sudah tiba lebih dulu, ada juga yang baru tiba sama sepertinya.“Kalian tunggu di alun-alun, aku akan pergi menemui Tetua dari klan Peri Kuno,” ucap Hou Ju.“Aku akan ikut denganmu“ Fang Dai, Jiu Enlai mengikuti Hou Ju.Xiao Tian, Houdo dan yang lainnya turun dari kapal perang.Saat mereka turun, awalnya tidak terjadi apa-apa, tapi detik berikutnya, banyak yang memperhatikan Xiao Tian.“Bukankah itu pemuda yang bernama Tianlo?”“Benar, dari gambar yang beredar, itu sangat mirip dengannya. Terlebih lagi, dia tiba bersama kelompok villa Immortal.”“Oh, jadi itu pemuda yang membunuh Gongsun?” Seorang pemuda yang terlihat cukup menatap Xiao Tian dengan tatapan mengejek.Xiao Tian sedikit terkejut, dia belum lama ini tiba di di Alam Zuwu, siapa sangka namanya sudah dikenal banyak orang.“Houdo…” Xiao Tian menatap Houdo.“Tuan muda Tian, tidak heran namamu terkenal, tidak ada dinding yang kokoh, berita kamu mengalahkan Gongsun pasti sudah menyebar luas, apal

  • Kultivator Inti Semesta   CH-306

    Melihat Xiao Tian bisa mengalahkan 50 monster kelelawar tanpa kesulitan, Houdo dan yang lainnya bersyukur tidak menyinggung Xiao Tian sebelumnya.“Wei Lan, kamu beruntung tidak menjadikannya musuh, orang ini berbeda dengan yang generasi muda yang pernah kita lihat.”“Benar…”Wei Lan mengusap keringat dingin, dia hampir saja menjadikan Xiao Tian musuh di masa lalu.Xiao Tian menyipitkan matanya. Dia baru saja menurunkan pedangnya, napasnya tetap stabil, seolah lima puluh kelelawar raksasa tadi bukan apa-apa. Api di sayap kirinya perlahan mengecil, petir di sayap kanannya meredup. Namun, sebelum ketenangan itu sempat menguasai langit, suara raungan tajam memecah udara.GHOOOOAAARRR!!!Dari balik kabut gunung, sosok binatang raksasa bersayap muncul. Tubuhnya bersisik hitam legam, sayapnya selebar lima puluh meter, ekornya panjang dengan ujung penuh duri logam berkilat. Matanya merah seperti bara yang tertanam di tengkorak. Angin pegunungan seperti terisap masuk ke dalam mulutnya, menci

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status