Share

Bab 80

last update Last Updated: 2025-01-13 06:57:13

Yang tersisa hanya Wu Dhi, Wang Lee, Ming Wen, dan para tetua peringkat yang setara dengan Ming Wen. Sementara itu, anggota lainnya sudah terkulai di tangan Xiao Tian.

“Anak ini sangat kejam. Kita harus mengerahkan seluruh kemampuan untuk mengalahkannya. Jika tidak, kita akan bernasib sama seperti teman-teman kita,” kata Ming Wen, memberikan arahan dengan nada tegas.

Melihat mereka menyusun rencana, Xiao Tian hanya menyaksikan dari jauh. Baginya, apapun strategi yang mereka rancang, di hadapan kekuatan mutlak, semua itu tak ada artinya.

Ming Wen dan para tetua yang setara dengannya mengambil langkah pertama. Mereka bersiap dengan pedang dan palu emas, mengumpulkan kekuatan yang luar biasa.

Shoot —

Keduanya melesat ke sisi kiri dan kanan Xiao Tian, lalu mengayunkan senjata mereka dengan segenap tenaga.

Baang—

Riak ledakan memecah keheningan, menciptakan kekacauan yang membuat ruang di sekitarnya terkoyak seolah-olah jaring laba-laba. Serangan yang begitu kuat berasal dari seteng
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Kultivator Inti Semesta   Bab 81

    Dalam upaya untuk mengakhiri hidupnya, Wang Lee mencoba meledakkan tubuhnya. Namun, Xiao Tian lebih cepat, menyegel energi dalam tubuhnya agar tidak bisa meledak. “Apakah aku sudah mengizinkanmu untuk mati sekarang?” tatapan Xiao Tian penuh dengan nafsu membunuh. Dengan senyum pahit, Wang Lee menjawab, “Lepaskan ikatan ini, dan aku akan menceritakan apa pun yang Tuan Muda ingin tahu tentang keadaan Kerajaan Wang saat ini.” “Ceritakan, siapa orang-orang misterius itu, dan ranah apa yang mereka miliki!” perintah Xiao Tian tegas. Setelah ikatan dilepaskan, alih-alih menjawab, Wang Lee hanya tersenyum kecil. “Tuan Muda, selamat tinggal.” Tanpa peringatan, ia menggigit sesuatu di dalam mulutnya. Seketika, tubuhnya berubah menjadi hijau gelap, dan ia pun mati dalam sekejap. “Sial, dia sudah menyiapkan racun di mulutnya,” kata Xiao Tian dengan geram. “Aku tidak menyangka mereka akan begitu setia kepada Wang Chong, hingga rela mati.” Dengan gerakan tangan, tubuh Wang Lee menghilang seolah

    Last Updated : 2025-01-13
  • Kultivator Inti Semesta   Bab 82

    “Makhluk kecil, apakah kau berpikir tubuh ini adalah tempat yang pantas bagimu?” Suara agung dan penuh wibawa menggema di lautan jiwa Xiao Tian. Suara itu begitu dahsyat hingga tubuh jiwa itu gemetar ketakutan. Lalu, di hadapannya muncul sosok raksasa, sebuah makhluk yang sangat menakutkan. Makhluk itu berbentuk naga, namun tubuh dan sayapnya diselimuti oleh api yang berkobar serta petir yang menyambar-nyambar, menciptakan pemandangan mengerikan yang membuat udara seakan bergetar di sekitarnya. Makhluk jiwa yang sebelumnya tampak begitu dominan kini tidak lebih dari seekor tikus got kecil yang ketakutan, terpojok oleh tatapan seekor singa yang siap menerkam. Rasa takut yang luar biasa melingkupi dirinya. “Mengapa ada makhluk menakutkan seperti ini di dalam tubuh seorang manusia? Apakah anak ini sebenarnya perwujudan monster?” Makhluk jiwa itu ambruk di tempatnya, tubuhnya bergetar hebat. Dia sama sekali tidak pernah menduga bahwa tubuh Xiao Tian menyimpan kekuatan yang begitu menaku

    Last Updated : 2025-01-13
  • Kultivator Inti Semesta   Bab 83

    Tanah leluhur Sekte Awan Berkabut benar-benar seindah namanya. Tempat ini terletak di puncak gunung yang melayang di udara, diselimuti oleh lapisan awan tebal yang tampak seperti hiasan alami yang mengelilinginya dengan lembut. Awan-awan tersebut tidak hanya menambah keindahan pemandangan, tetapi juga menciptakan suasana magis, seakan-akan gunung itu berada di antara dimensi lain. Setiap kali seseorang menginjakkan kaki di tanah ini, mereka langsung terpesona oleh pemandangan spektakuler yang menghampar di hadapan mereka, serta energi spiritual yang sangat melimpah di udara. Energi tersebut terasa menyegarkan, seperti aliran angin lembut yang membangkitkan semangat dan menenangkan jiwa. Tanah leluhur ini adalah tempat yang megah dan penuh dengan misteri. Di sekelilingnya, terlihat makhluk-makhluk spiritual berterbangan dengan anggun di langit, masing-masing memancarkan aura kuno dan kekuatan yang luar biasa. Mereka bukan hanya makhluk biasa, tetapi penjaga setia sekte yang telah ada

    Last Updated : 2025-01-13
  • Kultivator Inti Semesta   Bab 84

    Xiao Tian telah keluar dari gua itu, melanjutkan perjalanannya menuju kota Wuyu, tempat di mana ia dilahirkan. Namun, perjalanan menuju kota Wuyu tidaklah dekat. Dinasti Ming, dengan wilayahnya yang jauh lebih luas dibandingkan Dinasti She, membuat perjalanan ini memakan waktu yang tidak singkat. Setelah terbang selama beberapa hari, pandangan Xiao Tian tertuju pada sebuah kampung kecil di bawah sana. Kampung itu tampak sederhana dan sunyi, cocok untuk singgah sejenak dan beristirahat. Ia pun memutuskan untuk turun dan beristirahat di kampung tersebut. Kampung itu tampaknya hanya dihuni oleh orang biasa, tanpa seorang kultivator pun. Namun, dengan kekuatan Mata Langit miliknya, Xiao Tian dapat melihat jauh lebih dalam, menembus apa yang tersembunyi. Bahkan kultivator yang mencoba menyamarkan kultivasinya dan mengubah penampilannya tidak bisa luput dari penglihatannya. Tatapan Xiao Tian tertuju pada seorang pria paruh baya yang tampak sederhana, namun ada sesuatu yang menarik perhat

    Last Updated : 2025-01-13
  • Kultivator Inti Semesta   Bab 85

    Wang Zhen hanya bisa terdiam mendengar keteguhan hati keponakannya. Ia tahu, perjalanan ini bukan hanya soal balas dendam, melainkan perjalanan untuk mengembalikan kehormatan keluarga mereka. Namun, di balik keteguhan itu, tersirat bahaya besar yang mengintai. Wang Zhen sadar, Xiao Tian mungkin akan menghadapi musuh yang lebih besar dan kuat dari yang ia bayangkan. Wang Zhen menggelengkan kepalanya dengan berat hati. “Tuan Muda, bukan maksudku melarangmu membalaskan dendam orang tuamu. Namun, saat ini bukanlah waktu yang tepat. Kekuatan Kerajaan Wang telah berubah drastis. Dulu, mencapai ranah Raja Bela Diri sudah dianggap luar biasa sulit, tapi sekarang, bahkan ranah setengah Kaisar Bela Diri seolah mudah ditembus. Mungkin ini alasan mengapa banyak bawahan setia ayahmu yang akhirnya berkhianat—kultivator mana yang tidak ingin menjadi lebih kuat?” Xiao Tian menyadari kebenaran kata-kata pamannya. Meski Kerajaan Wang pernah menjadi salah satu kekuatan utama di Dinasti Ming, dulunya h

    Last Updated : 2025-01-13
  • Kultivator Inti Semesta   Bab 86

    Tanpa menunggu perintah lebih lanjut, beberapa penjaga meniup terompet besar. Suara terompet itu adalah tanda peringatan bagi seluruh kerajaan bahwa musuh telah menyerang. Kerajaan Wang kini dalam ancaman serius. Namun, sebelum bala bantuan atau para tetua kerajaan tiba, Xiao Tian sudah menerobos masuk ke dalam kota. Gerakannya begitu cepat dan tak terbaca, seperti bayangan gelap yang melayang tanpa suara. Setiap langkahnya membawa kematian. Tanpa sepatah kata pun, dia menghabisi para penjaga dengan dingin. Slash— Slash— Pedang karat misterius di tangan Xiao Tian berkilauan samar saat dia meretas tubuh-tubuh para penjaga menjadi beberapa bagian. Setiap tebasan yang dia lakukan begitu sempurna dan mematikan, tak ada yang bisa melawan. Darah berceceran di sepanjang jalannya. Setelah semua penjaga terbaring tak bernyawa, Xiao Tian mengarahkan pedangnya ke arah gerbang kota yang menjulang tinggi. Baang— Satu tebasan lagi, dan gerbang yang kokoh itu hancur berkeping-keping, terbuka l

    Last Updated : 2025-01-13
  • Kultivator Inti Semesta   Bab 87

    Dengan gerakan yang mantap, Xiao Tian menarik pedang karat misterius dari sarungnya. Pedang itu berkilauan samar di bawah sinar matahari, mengeluarkan aura kebiruan yang berbaur dengan kabut hitam yang mengelilinginya. “Sekarang kau bisa memakan jiwa dan darah sepuasmu! Mari kita bekerjasama,” kata Xiao Tian, berbicara kepada roh artefak pedangnya dengan tenang. Suara roh artefak bergema di dalam pikiran Xiao Tian, “Tuan, kekuatanku terbatas ketika menghadapi kultivator nyata. Aku membutuhkan tubuh fisik untuk bisa menggunakan kekuatan sejatiku. Namun, tidak mungkin aku menggunakan tubuh Tuan sebagai wadah.” Xiao Tian tersenyum tipis. “Tak masalah. Mereka hanya raja bela diri dan setengah Kaisar Bela Diri peringkat dua dan tiga. Jumlah mereka tak penting. Di hadapan kultivator dengan ranah yang jauh lebih tinggi, mereka semua tak lebih dari semut. Sekarang saatnya aku menguji teknik pedang yang kulatih selama lima tahun!” Tubuh Xiao Tian mulai bergetar, mengisi udara di sekitarnya

    Last Updated : 2025-01-13
  • Kultivator Inti Semesta   Bab 88

    Dengan sekejap, Xiao Tian menghentakkan kakinya dan melesat ke arah Jenderal Wang, kecepatan gerakannya begitu mematikan. Dia mengayunkan pedang karat misteriusnya dengan teknik Pedang Tanpa Bayangan yang mengerikan, membuatnya seolah-olah menghilang dari pandangan. Jenderal Wang, yang awalnya meremehkan kekuatan Xiao Tian, tiba-tiba merasakan rasa takut yang tak terduga. Mata Wang melebar saat aura pedang Xiao Tian mendekatinya, menyadari bahwa bocah yang ia anggap remeh itu ternyata jauh lebih kuat daripada yang ia bayangkan. Klang— Klang— Klang— Pedang Jenderal Wang beradu dengan pedang Xiao Tian, menahan setiap tebasan dengan susah payah. Namun, seiring dengan benturan demi benturan yang terjadi, retakan mulai muncul di pedang Jenderal Wang, memperlihatkan kelemahan yang semakin membesar. Meski tampak seperti pertarungan seimbang, kenyataannya Xiao Tian sedang menyusun rencana lain. Xiao Tian sebenarnya bisa saja membunuh Jenderal Wang saat itu juga. Bukan karena ia ragu ata

    Last Updated : 2025-01-13

Latest chapter

  • Kultivator Inti Semesta   CH-304

    Mereka mengambil ruangan masing-masing untuk berlatih, Xiao Tian juga menentukan ruangan untuknya. Saat dia tiba di ruangan itu, dia semakin bersemangat, karena energi beladiri yang dia rasakan semakin besar. “Binatang tua, kita tidak boleh menyia-nyiakan ini, dengan akumulasi energi beladiri yang aku murnikan sebelumnya, seharusnya tidak sulit untuk menerobos peringkat enam alam Suci Beladiri,” ucap Xiao Tian terhadap binatang api petir. Leihuo Dashi mendengus dingin. “Jangan banyak bicara, mulailah berkultivasi.” Xiao Tian tersenyum kecil, kemudian dia duduk bersila. Xiao Tian terus menerus membentuk segel tangan dengan sangat cepat, mengikuti gerakan tangannya, energi beladiri di ruangan itu juga terserap dengan kecepatan yang mengerikan ke dalam tubuhnya. Brrrrrrrrr— Hou Ju dan Fang Dai sedang menikmati anggur di ruangan lain. Namun, saat mereka ingin menenggak anggurnya, ruangan tiba-tiba bergetar hebat. “Apa yang terjadi?” Hou Ju langsung berdiri, dia langsung mengeluarkan

  • Kultivator Inti Semesta   CH-303

    “Bocah sialan, kamu berani berbicara seperti itu terhadap pemilik villa yang agung? Aku pastikan kamu akan mati tanpa tempat pemakaman!” Whooss — Orang-orang dari Aula penegak hukum langsung melesat untuk menangkap Xiao Tian. Baang— Namun, sebuah energi yang sangat dahsyat menghantam para tetua aula penegak hukum. “Siapa yang menyuruh kalian untuk bertindak?” Orang yang berbicara adalah Hou Ju sebagai pemilik villa Immortal. Dia langsung berdiri dan berjalan mendekati Xiao Tian. Namun, yang orang-orang heran pemilik villa Immortal tidak menatap Xiao Tian dengan permusuhan, yang ada adalah tatapan lembut seperti melihat seorang anak kandung. Tapi sebaliknya, ketika dia menatap para tetua penegak hukum, ada kilatan nafsu pembunuh yang terpancar di matanya. “Yang Mulia, anak ini berani membunuh tuan muda Gongsun, dia juga berani bersikap tidak sopan terhadap tetua Gong, jadi apa salah kami sehingga yang mulia marah terhadap kami?” Salah satu dari tetua penegak hukum meminta penje

  • Kultivator Inti Semesta   CH-302

    “Kakak?” Hou Ju tidak mengerti mengapa Fang Dai sangat menghargai Xiao Tian, jadi untuk menghilangkan rasa penasarannya, dia mencoba bertanya. “Kakak, katakan, sebenarnya siapa pemuda itu?” “Dia adalah tuan mudaku, ibunya adalah tuanku.” Fang Dai tidak basa-basi, dia langsung mengatakan hubungannya dengan Xiao Tian. “Tuan muda-mu? Bagaimana mungkin seseorang dari alam bawah bisa menjadi tuanmu? Kakak tolong jangan bercanda denganku, aku tahu kekuatan seperti apa di alam bawah itu, tidak mungkin ada seseorang yang bisa menjadi tuanmu di alam bawah,” ucap Hou Ju yang merasa dibodohi oleh Fang Dai. Namun, saat dia melihat wajah Fang Dai yang sangat serius, dia sedikit mengernyit. Apa benar ada orang yang lebih kuat di alam bawah yang melebihi kakaknya? Dan jika itu pun ada, tidak mungkin kakaknya akan tunduk terhadap orang itu. Dia paling mengenal Fang Dai, jangankan terhadap orang dari alam bawah, bahkan terhadap langit dia tidak akan tunduk. “Hou Ju, apakah aku mengatakan itu terli

  • Kultivator Inti Semesta   CH-301

    Houdo diam membeku, dia menyaksikan serangannya yang begitu kuat membeku di udara tanpa bisa maju sedikitpun. “Kekuatan ini?” Houdo dan ketiganya menatap Xiao Tian, mereka merasa ngeri dengan pemuda yang berusia sekitar 24 tahun itu. Whooss — Saat semua serangan mereka membeku, sebuah pedang melesat mengarah ke bagian leher belakang Xiao Tian. “Ini….” Semua orang menatap tidak percaya, karena yang menyerang Xiao Tian adalah Gongsun yang sejak tadi diam di luar arena beladiri. Mereka tidak menyangka Gongsun sebagai jenius paling utama di villa Immortal melakukan serangan diam-diam saat kemenangan Xiao Tian belum dipastikan. “Meneliti kematian!” Bahkan Hou Ju sangat marah dengan sikap Gongsun, walaupun dia sangat menyayangi Gongsun. Gongsun tidak hanya melakukan serangan diam-diam, dia juga sudah meningkatkan ranahnya tiga peringkat, sehingga dia memiliki ranah peringkat 15 alam Suci Beladiri. Xiao Tian juga menyadari itu, dia mendengus dingin. Kemudian, petir yang sangat mendom

  • Kultivator Inti Semesta   CH-300

    Orang-orang langsung bersorak saat Gongsun maju untuk melawan Xiao Tian. Namun, ketika dia akan terbang, dia dihentikan oleh temannya, yaitu Xingshan. “Tuan muda, biarkan aku yang melawannya.” Whooss — Tanpa menunggu tanggapan Gongsun, Xingshan sudah terbang ke arena beladiri. Dia menatap Xiao Tian dengan serius. “Tian, jika kamu bisa mengalahkan ku, posisi murid terkuat keempat di villa Immortal menjadi milikmu,” ucapnya dengan nada bangga. Xiao Tian tersenyum kecil. “Sebenarnya aku tidak membutuhkan posisimu, aku ketika aku sudah mendapatkan tiket untuk memasuki Klan Peri kuno, itu sudah cukup. Namun, tidak apa-apa jika kamu ingin berdebat. Bahkan untuk mempersingkat waktu, mengapa kamu tidak memanggil teman-temanmu agar acara ini tidak memakan waktu lama?” “Gila…” Mendengar ucapan Xiao Tian, hampir semua orang menggelengkan kepalanya. Mereka tidak menyangka setelah Xiao Tian bisa mengalahkan Lanfeng dan Wei Lan akan menjadi tak terkendali seperti ini. Bagaimanapun, Xingshan da

  • Kultivator Inti Semesta   CH-299

    Di arena beladiri, anak muda yang disebut Gongsun sudah berdiri, dia dampingi lima pemuda lainnya yang terlihat sangat mengesankan. Melihat kedatangan Xiao Tian, Gongsun tersenyum kecil. “Apakah kamu orang yang menantang kami?” tanya Gongsun dengan nada sedikit mengejek. “Benar.” Xiao Tian langsung menjawab dengan lugas. “Jika seperti itu, perkenalkan dirimu, dan tunjukkan ranahmu. Kemudian, kamu bisa memilih siapa yang ingin kamu lawan,” ucap Gongsun. Buzz— Xiao Tian melepaskan segel kultivasinya, sekarang orang-orang bisa merasakan auranya. “Namaku Tian, adapun aku tidak akan memilih seseorang yang menjadi lawanku. Siapapun yang maju, dia adalah lawanku.” Namun, selesai Xiao Tian berkata, suara tawa terdengar dari mana-mana. “Hahaha, apakah anak itu bodoh? Dia berani menantang jenius tertinggi Villa Immortal dengan ramah peringkat lima alam Suci Beladiri? Ini benar-benar menggelikan!” “Benar, aku pikir dia memiliki ranah peringkat sebelas atau dua belas. Jika aku tahu dia hanya

  • Kultivator Inti Semesta   CH-298

    Xiao Tian tiba di Villa Immortal, dia melihat sebuah Istana yang mengapung tinggi di udara, sedangkan di bawah Istana itu, terdapat banyak Istana kecil-kecil, itu adalah tempat anggota Villa Immortal berdiam diri. Ketika orang-orang di Villa Immortal melihat kedatangan tamu yang tidak dikenal, mereka langsung menghentikan Fang Dai. “Tolong katakan siapa namamu, dan ada kebutuhan apa datang ke Villa Immortal?” tanya seorang pria paruh baya yang menghentikan Fang Dai. Fang Dai tersenyum kecil. “Katakan terhadap Hou Ju, orang yang menyelamatkannya di lembah monster menyeramkan datang untuk bertemu dengannya.” Orang-orang yang menghampiri Fang Dai mengerutkan kening, mereka tidak menyangka orang di hadapannya berani mengatakan nama pemilik Villa Immortal secara langsung. “Aku bertanya siapa namamu?” Pria paruh baya itu bertanya lagi. “Hmm.” Fang Dai mendengus dingin, lalu dia sedikit mengeluarkan auranya sebagai peringkat tiga alam Maha Agung. Merasakan aura Fang Dai, orang-orang i

  • Kultivator Inti Semesta   CH-297

    Sebelum pergi ke Alam Zuwu, Xiao Tian memastikan keselamatan Klan Li, dia ingin meminta Fang Dai untuk menyusun formasi pelindung untuk Klan Li. Namun, saat dia mengetahui bahwa rumah-rumah yang dibangun oleh Ibunya sudah memiliki kekuatan formasi pelindung, Xiao Tian merasa sangat bersyukur, karena formasi itu tidak hanya bisa menahan serangan alam Agung, bahkan seseorang yang memiliki alam Maha Agung seperti Fang Dai tidak mampu membuat formasi itu bergeming. Tidak hanya itu, formasi pelindung itu juga tidak perlu diaktifkan oleh Li Shi atau anggota Klan-nya, saat seseorang memiliki nafsu pembunuh atau niat buruk terhadap Klan Li, formasi itu langsung aktif secara otomatis. Li Shi dan semua anggota Klan-nya membungkuk kepada Xiao Tian, karena dalam ingatan mereka, bukan Wang Mei yang menyusun formasi pelindung itu dan juga membangun rumahnya, tetapi dalam ingatan mereka yang melakukannya adalah Xiao Tian. “Dermawan Tian, aku sebagai kepala Klan Li mengucapkan terima kasih, dengan

  • Kultivator Inti Semesta   CH-296

    Wang Mei membawa Xiao Tian ke langit, kemudian Wang Mei meletakkan jarinya di kening Xiao Tian. Buzz “Apa yang dilakukan wanita ini?” tanya binatang api petir pada dirinya sendiri, karena saat ini dia tidak bisa melihat pandangan di luar menggunakan mata Xiao Tian. Bahkan, dia tidak lagi mendengar suara dan isi pikiran Xiao Tian. Xiao Tian menyadari itu, jadi dia mencoba bertanya mengapa Ibunya melakukan itu. “Ibu?” “Tian’er, Ibu ingin berbicara denganmu berdua, jadi Ibu tidak membiarkan garis darahmu menguping.” Xiao Tian tidak menjawab, dia hanya menundukkan kepalanya. Wang menyadari isi pikiran Xiao Tian. “Tian'er, Ibu tahu, Ibu dan ayah sudah membuat kesalahan besar, tapi ini kami lakukan untuk kebaikanmu. Mungkin kamu sudah mengetahui latar belakang ayahmu, dan kamu juga sudah mengetahui status ayahmu, mengingat kamu sekarang sudah terlihat sangat akrab dengan garis darahmu. Namun, kamu tidak mengetahui kesulitan sesungguhnya yang dihadapi ayahmu saat ini.” “Ibu, kesulitan

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status