Home / Fantasi / Kultivator Inti Semesta / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Kultivator Inti Semesta: Chapter 61 - Chapter 70

304 Chapters

Bab 61

“Apakah ini benar-benar dia?” pikirnya dalam hati. “Jika memang dia orang yang sama, berarti semua berita yang disebarkan oleh Kekaisaran selama ini adalah kebohongan.” Rumor yang beredar lima tahun lalu mengatakan bahwa Tian, pemenang kompetisi itu, telah mati di tangan pendekar aliran hitam. Namun, melihat Xiao Tian berdiri di hadapannya tadi, dengan segala kekuatan dan auranya yang kuat, wanita itu kini mulai meragukan kebenaran cerita tersebut. Apakah mungkin Kekaisaran sengaja menutupi sesuatu? “Hmph,” gumamnya dengan tatapan penuh tekad. “Jika ini memang dia, aku tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan ini. Berteman dengan orang seperti Tian akan membawa keuntungan besar bagi Asosiasi.” Rencana mulai terbentuk di pikirannya. Dia harus berhati-hati dalam langkah selanjutnya, memastikan bahwa hubungannya dengan Xiao Tian tidak hanya sebatas pertemuan biasa, melainkan membangun koneksi yang kuat dan saling menguntungkan. Sambil menatap gambar itu sekali lagi, wanita muda tersebut
last updateLast Updated : 2025-01-10
Read more

Bab 62

Lin Hua memperhatikan simbol yang tergantung di pinggang mereka dan mengerutkan kening. "Itu adalah orang-orang dari Paviliun Kunpeng." Anggota Paviliun Kunpeng kemudian melirik tajam kepada semua orang yang berada di lantai atas, memperlihatkan arogansi mereka. "Jika kalian memiliki tujuan yang sama dengan kami, lebih baik urungkan niat kalian sekarang juga. Kami tidak peduli dari Sekte mana kalian berasal. Jika kalian mengincar Pedang Mawar Neraka, kami, Paviliun Kunpeng, tidak akan segan-segan menyingkirkan kalian!" Tetua Qin Mo, yang tampak menjadi pemimpin rombongan, berbicara dengan nada tinggi, seolah yakin bahwa mereka memiliki hak penuh atas pedang legendaris itu. Salah seorang dari kelompok lain berdiri dengan tenang, matanya menatap langsung ke arah Qin Mo tanpa rasa takut. “Tetua Qin Mo, apakah kau pikir hanya kalian yang menginginkan Pedang Mawar Neraka? Banyak Tetua dari kekuatan lain yang juga mengincar pedang itu. Ketika kita tiba di Kota Teipei, mungkin saja Sekte
last updateLast Updated : 2025-01-10
Read more

Bab 63

Di sudut ruangan, Lin Hua berdiri diam, tatapannya tetap tertuju ke langit di mana Xiao Tian menghilang. Punggungnya yang kokoh masih terbayang di benaknya, membuat jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya. Ada sedikit senyuman tersungging di bibirnya, senyum yang penuh dengan kepastian. “Tidak salah lagi,” bisiknya pada dirinya sendiri, “dia adalah Tian dari Sekte Pedang Tertinggi. Jika bukan dia, tak mungkin dia begitu peduli dengan anggota Sekte Pedang Tertinggi yang tidak signifikan itu.” Pikiran Lin Hua melayang, merenungkan tindakan berani Xiao Tian yang dengan mudah membunuh Tetua Qin Mo tanpa sedikit pun keraguan. Keberanian semacam itu hanya dimiliki oleh seseorang yang berada di puncak kekuatan. Namun, yang lebih mengejutkan adalah betapa tenang dan dinginnya Xiao Tian, seolah-olah nyawa orang-orang di sekitarnya tak lebih dari sekadar angka. Lin Hua tahu, di balik sikap tenang itu tersembunyi kekuatan yang cukup untuk menghancurkan dunia, dan siapa pun yang berani men
last updateLast Updated : 2025-01-10
Read more

Bab 64

Kehadiran Fa Wa dan Jenderal Ling, bersama beberapa orang kuat dari pihak mereka, membuat suasana di Kota Teipei semakin tegang. Para pendekar yang berkumpul di sana menahan napas, merasakan tekanan yang luar biasa. Semua mata tertuju pada satu hal: pedang mawar neraka, pusaka yang bisa mengubah keseimbangan dunia. Kota itu kini menjadi medan pertarungan tak terlihat, di mana siapa pun yang cukup berani untuk mengambil langkah pertama harus siap menghadapi konsekuensinya. "Karena kalian bersikeras melindungi Pedang Mawar Neraka, maka jangan salahkan aku jika harus bertindak kejam!" seru Dong-xu dari atas udara, suaranya menggema di seluruh arena. Boom— Sebuah kekuatan penindas meletus dari tubuh Dong-xu, menyebar seperti tsunami yang tak terlihat. Fa Wa yang berada di bawah merasakan kekuatan ini mendekat dengan cepat, dan tanpa ragu, ia menghunus pedangnya, bersiap menghadapi serangan tersebut. Namun, sebelum kekuatan penindas Dong-xu sempat mencapai mereka, sebuah kekuatan yang
last updateLast Updated : 2025-01-10
Read more

Bab 65

Wajah Dong-xu yang sebelumnya dipenuhi kesedihan kini berubah, dipenuhi oleh amarah yang membara. "Bocah sombong, aku bersumpah akan membunuhmu! Aku akan meminum darahmu dan menenggelamkan seluruh anggota Sekte Pedang Tertinggi dalam lautan darah!" raungnya dengan penuh kebencian. Boom— Tiba-tiba, energi hitam pekat meledak dari tubuh Dong-xu, menyelimuti sekitarnya. Ruang di sekelilingnya terkoyak seperti kain tipis yang tercabik-cabik, seolah tidak sanggup menahan kekuatan yang meluap dari tubuh pria tua itu. Orang-orang yang menyaksikan di bawah merasakan aura yang begitu mengintimidasi, membuat jantung mereka berdetak lebih cepat dan keringat dingin membasahi tubuh mereka. "Apakah ini kekuatan seorang setengah kaisar bela diri?" gumam salah satu dari mereka dengan suara gemetar. Bagi pendekar di tingkat Raja Bumi dan Raja Langit, seorang setengah kaisar bela diri adalah eksistensi yang hampir tak terjangkau. Di tiga Benua, hanya Kaisar Ming, seorang kaisar bela diri tingkat du
last updateLast Updated : 2025-01-11
Read more

Bab 66

Dong-xu mencoba menggerakkan tubuhnya yang penuh luka, namun sia-sia. Rasa sakit yang menjalar di seluruh tubuhnya membuatnya hampir kehilangan kesadaran. Dia berpikir, mungkin Xiao Tian akan berhenti di sini, mengakhiri penderitaannya. Namun, harapan itu segera sirna ketika Xiao Tian melayang turun dengan tenang, langsung menginjak punggung Dong-xu yang masih tengkurap. Bang— "Eaahh..." Jeritan Dong-xu menggema di udara, memilukan dan penuh kepedihan. Suaranya mirip babi yang sedang disembelih. Bola matanya hampir keluar dari rongganya karena rasa sakit yang tak tertahankan. Darah menyembur dari tujuh lubang di wajahnya—mata, telinga, hidung, dan mulut—menandakan seberapa parah luka yang dideritanya. Dong-xu, yang sebelumnya terlihat agung dan mengintimidasi, kini tak lebih dari bayangan dirinya yang hancur dan menyedihkan. Tubuhnya bergetar lemah di bawah kaki Xiao Tian, seperti seorang korban yang tersapu oleh bencana besar. Meski Xiao Tian memiliki kesempatan untuk membunuhnya
last updateLast Updated : 2025-01-11
Read more

Bab 67

Setelah beberapa saat, Ling Han berpamitan kepada Fa Wa dan Xiao Tian, berencana untuk kembali ke kerajaannya. Ling Faizhe juga ikut berpamitan, dia harus kembali dan melanjutkan latihan tertutupnya. Namun, sebelum pergi, Xiao Tian memberikan sesuatu kepada Ling Faizhe. “Saudara Faizhe, ambil ini,” katanya sambil menyerahkan kantong penyimpanan yang berisi berbagai harta berharga. “Barang-barang di dalamnya akan sangat berguna untuk meningkatkan kekuatanmu.” Ling Faizhe menerima pemberian itu tanpa banyak bicara, namun rasa terima kasihnya tergambar jelas di wajahnya. “Aku tidak akan melupakan kebaikan ini, Saudara Tian. Terima kasih. Aku, Ling Faizhe, akan selalu mengingatnya,” ucapnya dengan tulus sebelum pergi. Berita tentang kembalinya Xiao Tian menyebar dengan cepat ke seluruh penjuru negeri, terutama mengenai kekuatan luar biasa yang kini dimilikinya. Di kekaisaran, She Yingping dan She Zinshin sedang menjalani pelatihan tertutup. Sejak Xiao Tian terjebak di dunia misterius,
last updateLast Updated : 2025-01-11
Read more

Bab 68

Usai pesta besar itu, Xiao Tian memberikan hadiah tak ternilai bagi Sekte Pedang Tertinggi. Dia menyerahkan beberapa kitab keterampilan langka yang membuat semua orang terperangah. Fa Wa, seorang penatua yang sudah berpengalaman, sangat terkejut melihat betapa luar biasanya teknik-teknik yang tertulis dalam kitab itu. Setiap teknik yang diberikan oleh Xiao Tian adalah keterampilan tingkat atas yang bahkan tidak dimiliki oleh Kekaisaran sekalipun. Semua orang menyadari betapa besar karunia yang telah diterima oleh sekte mereka. Namun, di tengah suasana euforia itu, Xiao Tian tiba-tiba berubah serius. Wajahnya yang biasanya tenang kini dipenuhi keprihatinan. Dia melangkah maju dan memanggil Fa Wa serta Ziyan Rouxi, kakak perempuannya dalam sekte. “Kakek, Kakak, aku memiliki sesuatu yang penting untuk disampaikan,” ujar Xiao Tian dengan nada berat. Fa Wa, yang melihat perubahan sikap Xiao Tian, tersenyum lembut. “Tian’er, tidak perlu wajah setegas itu. Katakan saja, kami mendengarkan.
last updateLast Updated : 2025-01-11
Read more

Bab 69

Xiao Tian terus mengamati gerak-gerik Ziyan Rouxi dengan Mata Langitnya, sebuah kemampuan langka yang memungkinkannya melihat setiap detail aliran energi. Tatapannya tajam, mengamati bagaimana pedang mawar neraka secara perlahan menyerap energi dari tubuh Ziyan Rouxi tanpa disadarinya. "Roh artefak ini benar-benar licik," pikir Xiao Tian, wajahnya tampak serius. "Dia mendukung penggunaannya, seolah memberi kekuatan, tapi sebenarnya dia hanya menunggu waktu yang tepat untuk mengambil alih tubuh Kakak." Beruntung bagi Xiao Tian, dia sudah mempelajari ribuan teknik sepanjang perjalanannya. Kini, dia tahu persis teknik apa yang bisa melindungi tubuh Ziyan Rouxi dari manipulasi roh artefak pedang itu. "Kalau bukan karena Mata Langit ini," gumamnya dalam hati, "aku mungkin juga akan tertipu oleh rencana jahat roh artefak itu." Tanpa ragu, Xiao Tian menghentikan latihan Ziyan Rouxi dengan gerakan cepat namun tenang. Dia segera menyerahkan beberapa pil berharga untuk memulihkan tenaga dala
last updateLast Updated : 2025-01-11
Read more

Bab 70

“Kau sudah dengar? Kerajaan Wang sedang sangat beruntung. Setelah Wang Chong merebut takhta dari kakaknya, statusnya sebagai raja semakin disegani. Dalam beberapa tahun saja, dia berhasil mencapai setengah Kaisar Bela Diri dari hanya seorang Raja Bela Diri peringkat enam. Semua orang heran bagaimana dia bisa berkultivasi secepat itu. Sekarang kita tahu jawabannya, ternyata dia didukung oleh Kaisar Ming, dan tak lama lagi akan menikahi putri Kaisar Ming,” ujar salah seorang pria. “Iya, benar. Wang Chong sungguh beruntung. Bukan hanya mencapai setengah Kaisar Bela Diri peringkat lima, dia juga akan menjadi menantu Kaisar terkuat di seluruh benua,” balas yang lain. Percakapan ini membuat Xiao Tian mengepalkan tangan erat-erat. "Wang Chong, nikmatilah sisa hari-harimu. Aku akan datang untuk menagih nyawamu," gumamnya penuh kebencian. Setelah mendapatkan cukup banyak informasi, Xiao Tian memutuskan untuk mengubah penampilannya. Dia mengenakan pakaian lusuh, penuh debu dan kotoran, meny
last updateLast Updated : 2025-01-11
Read more
PREV
1
...
56789
...
31
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status