Share

Bab 62

last update Last Updated: 2025-01-10 15:16:04

Lin Hua memperhatikan simbol yang tergantung di pinggang mereka dan mengerutkan kening. "Itu adalah orang-orang dari Paviliun Kunpeng."

Anggota Paviliun Kunpeng kemudian melirik tajam kepada semua orang yang berada di lantai atas, memperlihatkan arogansi mereka. "Jika kalian memiliki tujuan yang sama dengan kami, lebih baik urungkan niat kalian sekarang juga. Kami tidak peduli dari Sekte mana kalian berasal. Jika kalian mengincar Pedang Mawar Neraka, kami, Paviliun Kunpeng, tidak akan segan-segan menyingkirkan kalian!"

Tetua Qin Mo, yang tampak menjadi pemimpin rombongan, berbicara dengan nada tinggi, seolah yakin bahwa mereka memiliki hak penuh atas pedang legendaris itu.

Salah seorang dari kelompok lain berdiri dengan tenang, matanya menatap langsung ke arah Qin Mo tanpa rasa takut. “Tetua Qin Mo, apakah kau pikir hanya kalian yang menginginkan Pedang Mawar Neraka? Banyak Tetua dari kekuatan lain yang juga mengincar pedang itu. Ketika kita tiba di Kota Teipei, mungkin saja Sekte
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
semakin seru
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Kultivator Inti Semesta   Bab 63

    Di sudut ruangan, Lin Hua berdiri diam, tatapannya tetap tertuju ke langit di mana Xiao Tian menghilang. Punggungnya yang kokoh masih terbayang di benaknya, membuat jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya. Ada sedikit senyuman tersungging di bibirnya, senyum yang penuh dengan kepastian. “Tidak salah lagi,” bisiknya pada dirinya sendiri, “dia adalah Tian dari Sekte Pedang Tertinggi. Jika bukan dia, tak mungkin dia begitu peduli dengan anggota Sekte Pedang Tertinggi yang tidak signifikan itu.” Pikiran Lin Hua melayang, merenungkan tindakan berani Xiao Tian yang dengan mudah membunuh Tetua Qin Mo tanpa sedikit pun keraguan. Keberanian semacam itu hanya dimiliki oleh seseorang yang berada di puncak kekuatan. Namun, yang lebih mengejutkan adalah betapa tenang dan dinginnya Xiao Tian, seolah-olah nyawa orang-orang di sekitarnya tak lebih dari sekadar angka. Lin Hua tahu, di balik sikap tenang itu tersembunyi kekuatan yang cukup untuk menghancurkan dunia, dan siapa pun yang berani men

    Last Updated : 2025-01-10
  • Kultivator Inti Semesta   Bab 64

    Kehadiran Fa Wa dan Jenderal Ling, bersama beberapa orang kuat dari pihak mereka, membuat suasana di Kota Teipei semakin tegang. Para pendekar yang berkumpul di sana menahan napas, merasakan tekanan yang luar biasa. Semua mata tertuju pada satu hal: pedang mawar neraka, pusaka yang bisa mengubah keseimbangan dunia. Kota itu kini menjadi medan pertarungan tak terlihat, di mana siapa pun yang cukup berani untuk mengambil langkah pertama harus siap menghadapi konsekuensinya. "Karena kalian bersikeras melindungi Pedang Mawar Neraka, maka jangan salahkan aku jika harus bertindak kejam!" seru Dong-xu dari atas udara, suaranya menggema di seluruh arena. Boom— Sebuah kekuatan penindas meletus dari tubuh Dong-xu, menyebar seperti tsunami yang tak terlihat. Fa Wa yang berada di bawah merasakan kekuatan ini mendekat dengan cepat, dan tanpa ragu, ia menghunus pedangnya, bersiap menghadapi serangan tersebut. Namun, sebelum kekuatan penindas Dong-xu sempat mencapai mereka, sebuah kekuatan yang

    Last Updated : 2025-01-10
  • Kultivator Inti Semesta   Bab 65

    Wajah Dong-xu yang sebelumnya dipenuhi kesedihan kini berubah, dipenuhi oleh amarah yang membara. "Bocah sombong, aku bersumpah akan membunuhmu! Aku akan meminum darahmu dan menenggelamkan seluruh anggota Sekte Pedang Tertinggi dalam lautan darah!" raungnya dengan penuh kebencian. Boom— Tiba-tiba, energi hitam pekat meledak dari tubuh Dong-xu, menyelimuti sekitarnya. Ruang di sekelilingnya terkoyak seperti kain tipis yang tercabik-cabik, seolah tidak sanggup menahan kekuatan yang meluap dari tubuh pria tua itu. Orang-orang yang menyaksikan di bawah merasakan aura yang begitu mengintimidasi, membuat jantung mereka berdetak lebih cepat dan keringat dingin membasahi tubuh mereka. "Apakah ini kekuatan seorang setengah kaisar bela diri?" gumam salah satu dari mereka dengan suara gemetar. Bagi pendekar di tingkat Raja Bumi dan Raja Langit, seorang setengah kaisar bela diri adalah eksistensi yang hampir tak terjangkau. Di tiga Benua, hanya Kaisar Ming, seorang kaisar bela diri tingkat du

    Last Updated : 2025-01-11
  • Kultivator Inti Semesta   Bab 66

    Dong-xu mencoba menggerakkan tubuhnya yang penuh luka, namun sia-sia. Rasa sakit yang menjalar di seluruh tubuhnya membuatnya hampir kehilangan kesadaran. Dia berpikir, mungkin Xiao Tian akan berhenti di sini, mengakhiri penderitaannya. Namun, harapan itu segera sirna ketika Xiao Tian melayang turun dengan tenang, langsung menginjak punggung Dong-xu yang masih tengkurap. Bang— "Eaahh..." Jeritan Dong-xu menggema di udara, memilukan dan penuh kepedihan. Suaranya mirip babi yang sedang disembelih. Bola matanya hampir keluar dari rongganya karena rasa sakit yang tak tertahankan. Darah menyembur dari tujuh lubang di wajahnya—mata, telinga, hidung, dan mulut—menandakan seberapa parah luka yang dideritanya. Dong-xu, yang sebelumnya terlihat agung dan mengintimidasi, kini tak lebih dari bayangan dirinya yang hancur dan menyedihkan. Tubuhnya bergetar lemah di bawah kaki Xiao Tian, seperti seorang korban yang tersapu oleh bencana besar. Meski Xiao Tian memiliki kesempatan untuk membunuhnya

    Last Updated : 2025-01-11
  • Kultivator Inti Semesta   Bab 67

    Setelah beberapa saat, Ling Han berpamitan kepada Fa Wa dan Xiao Tian, berencana untuk kembali ke kerajaannya. Ling Faizhe juga ikut berpamitan, dia harus kembali dan melanjutkan latihan tertutupnya. Namun, sebelum pergi, Xiao Tian memberikan sesuatu kepada Ling Faizhe. “Saudara Faizhe, ambil ini,” katanya sambil menyerahkan kantong penyimpanan yang berisi berbagai harta berharga. “Barang-barang di dalamnya akan sangat berguna untuk meningkatkan kekuatanmu.” Ling Faizhe menerima pemberian itu tanpa banyak bicara, namun rasa terima kasihnya tergambar jelas di wajahnya. “Aku tidak akan melupakan kebaikan ini, Saudara Tian. Terima kasih. Aku, Ling Faizhe, akan selalu mengingatnya,” ucapnya dengan tulus sebelum pergi. Berita tentang kembalinya Xiao Tian menyebar dengan cepat ke seluruh penjuru negeri, terutama mengenai kekuatan luar biasa yang kini dimilikinya. Di kekaisaran, She Yingping dan She Zinshin sedang menjalani pelatihan tertutup. Sejak Xiao Tian terjebak di dunia misterius,

    Last Updated : 2025-01-11
  • Kultivator Inti Semesta   Bab 68

    Usai pesta besar itu, Xiao Tian memberikan hadiah tak ternilai bagi Sekte Pedang Tertinggi. Dia menyerahkan beberapa kitab keterampilan langka yang membuat semua orang terperangah. Fa Wa, seorang penatua yang sudah berpengalaman, sangat terkejut melihat betapa luar biasanya teknik-teknik yang tertulis dalam kitab itu. Setiap teknik yang diberikan oleh Xiao Tian adalah keterampilan tingkat atas yang bahkan tidak dimiliki oleh Kekaisaran sekalipun. Semua orang menyadari betapa besar karunia yang telah diterima oleh sekte mereka. Namun, di tengah suasana euforia itu, Xiao Tian tiba-tiba berubah serius. Wajahnya yang biasanya tenang kini dipenuhi keprihatinan. Dia melangkah maju dan memanggil Fa Wa serta Ziyan Rouxi, kakak perempuannya dalam sekte. “Kakek, Kakak, aku memiliki sesuatu yang penting untuk disampaikan,” ujar Xiao Tian dengan nada berat. Fa Wa, yang melihat perubahan sikap Xiao Tian, tersenyum lembut. “Tian’er, tidak perlu wajah setegas itu. Katakan saja, kami mendengarkan.

    Last Updated : 2025-01-11
  • Kultivator Inti Semesta   Bab 69

    Xiao Tian terus mengamati gerak-gerik Ziyan Rouxi dengan Mata Langitnya, sebuah kemampuan langka yang memungkinkannya melihat setiap detail aliran energi. Tatapannya tajam, mengamati bagaimana pedang mawar neraka secara perlahan menyerap energi dari tubuh Ziyan Rouxi tanpa disadarinya. "Roh artefak ini benar-benar licik," pikir Xiao Tian, wajahnya tampak serius. "Dia mendukung penggunaannya, seolah memberi kekuatan, tapi sebenarnya dia hanya menunggu waktu yang tepat untuk mengambil alih tubuh Kakak." Beruntung bagi Xiao Tian, dia sudah mempelajari ribuan teknik sepanjang perjalanannya. Kini, dia tahu persis teknik apa yang bisa melindungi tubuh Ziyan Rouxi dari manipulasi roh artefak pedang itu. "Kalau bukan karena Mata Langit ini," gumamnya dalam hati, "aku mungkin juga akan tertipu oleh rencana jahat roh artefak itu." Tanpa ragu, Xiao Tian menghentikan latihan Ziyan Rouxi dengan gerakan cepat namun tenang. Dia segera menyerahkan beberapa pil berharga untuk memulihkan tenaga dala

    Last Updated : 2025-01-11
  • Kultivator Inti Semesta   Bab 70

    “Kau sudah dengar? Kerajaan Wang sedang sangat beruntung. Setelah Wang Chong merebut takhta dari kakaknya, statusnya sebagai raja semakin disegani. Dalam beberapa tahun saja, dia berhasil mencapai setengah Kaisar Bela Diri dari hanya seorang Raja Bela Diri peringkat enam. Semua orang heran bagaimana dia bisa berkultivasi secepat itu. Sekarang kita tahu jawabannya, ternyata dia didukung oleh Kaisar Ming, dan tak lama lagi akan menikahi putri Kaisar Ming,” ujar salah seorang pria. “Iya, benar. Wang Chong sungguh beruntung. Bukan hanya mencapai setengah Kaisar Bela Diri peringkat lima, dia juga akan menjadi menantu Kaisar terkuat di seluruh benua,” balas yang lain. Percakapan ini membuat Xiao Tian mengepalkan tangan erat-erat. "Wang Chong, nikmatilah sisa hari-harimu. Aku akan datang untuk menagih nyawamu," gumamnya penuh kebencian. Setelah mendapatkan cukup banyak informasi, Xiao Tian memutuskan untuk mengubah penampilannya. Dia mengenakan pakaian lusuh, penuh debu dan kotoran, meny

    Last Updated : 2025-01-11

Latest chapter

  • Kultivator Inti Semesta   CH-422

    Para Tetua di ruangan itu tetap diam. Tidak ada satu pun yang berani berbicara. Mereka tahu, Patriark klan Xiao cabang telah memasuki mode siaga tinggi. Jika penyelidikan itu menunjukkan adanya kekuatan tersembunyi di luar dugaan mereka, maka situasi di Alam Langit Berbintang bisa berubah dalam sekejap. Setelah pria bertopeng itu pergi, Patriark Klan Xiao cabang tidak langsung tenang. Wajahnya masih dipenuhi tekanan batin yang belum surut. Ia mengangkat tangannya dan menunjuk beberapa Tetua lainnya di ruangan itu. “Kalian pergi dan bawa anak yang bernama Xiao Tian. Tapi ingat, kalian jangan melakukan kekerasan. Biarkan aku yang menginterogasinya secara langsung!” “Baik, Patriark!” jawab para Tetua serempak sebelum membungkuk dan segera meninggalkan ruangan. Begitu ruangan kembali sepi, Patriark Klan Xiao cabang menatap tajam ke arah Xiao Kun yang masih berlutut. Tatapannya dingin, tidak lagi menyimpan toleransi. “Kau juga pergi,” ucapnya pendek. Xiao Kun menunduk dalam, lalu ber

  • Kultivator Inti Semesta   CH-421

    Xiao Tian bertemu kembali dengan Niu Gan, Jilang, dan Bairu. Pertemuan itu terjadi sesaat setelah mereka berbicara dengan Pemilik Villa Hati Seribu Bintang. Ketika percakapan mereka selesai, keempatnya bersiap untuk meninggalkan istana. “Kakak Tian, kemana kamu akan pergi?” tanya Niu Gan sambil berjalan di sisi Xiao Tian. Xiao Tian menggelengkan kepala pelan. “Aku belum tahu. Aku hanya mengikuti ke mana langkahku membawaku.” “Hmm, jika seperti itu...” Niu Gan tampak berpikir sejenak, lalu menatap Xiao Tian dengan harapan. “Bersediakah kakak Tian pergi bersama kami untuk menjenguk seseorang?” “Menjenguk siapa?” “Orang yang membesarkan kami,” jawab Jilang cepat. “Sekarang beliau sedang terluka. Kami keluar untuk mencarikan obat. Awalnya kami hanya mencoba peruntungan, berharap kakak Tian bisa mendapat hasil positif dalam kompetisi ini. Ternyata hasilnya di luar ekspektasi. Kami berhasil mendapatkan juara tiga.” Bairu melanjutkan dengan semangat yang tulus. “Dan ini semua berkat ka

  • Kultivator Inti Semesta   CH-420

    Xiao Tian keluar dari ruangan kultivasinya. Langkahnya tenang, dan wajahnya tidak menunjukkan perubahan besar. Ia menahan aura peningkatannya. Meskipun ia kini berada di peringkat enam Alam Maha Agung, yang ia perlihatkan tetap peringkat tiga. Itu cukup untuk membuat Bai Ruochen tidak terlalu waspada. Begitu melihat Xiao Tian keluar dari ruangan, Bai Ruochen langsung melangkah cepat ke arahnya. Sorot matanya tajam, tidak ada basa-basi dalam ucapannya. “Sekarang, cepat serahkan Hati Nirwana!” Xiao Tian tidak terburu-buru menjawab. Ia melihat sekeliling sejenak sebelum membuka suara. “Aku masih di sini, kamu bersikap seolah-olah aku akan pergi saja. Dimana Ayahmu? Aku tidak melihatnya.” “Ayahku ada urusan. Dia harus memimpin perbaikan alun-alun akibat ulahmu. Sekarang jangan mengalihkan pembicaraan, cepat serahkan Hati Nirwana!” Xiao Tian mengeluarkan Hati Nirwana. Tapi saat Bai Ruochen hendak mengambilnya, ia menangkap tangan wanita itu. “Meneliti kematian!” Suara Bai Ruochen m

  • Kultivator Inti Semesta   CH-419

    Setelah Xiao Tian menerima hadiahnya, Bai Ruochen melangkah maju dan mendekatinya. Tatapannya tajam, dan tanpa basa-basi, ia langsung menanyakan hal yang sejak awal telah menjadi tujuannya. “Sekarang katakan, apakah kamu berhasil mendapatkan Hati Nirwana?” Xiao Tian menoleh ringan ke arahnya. “Tentu saja aku berhasil, tapi aku akan memberikan Hati Nirwana setelah aku memulihkan diri. Putri Suci tidak perlu khawatir, aku berada di Istanamu, jadi aku tidak akan melarikan diri. Hanya, apakah aku bisa meminjam ruangan untuk pemulihan diri?” Ia berbicara langsung dan jelas, tidak menyembunyikan niatnya. Tidak ada basa-basi dalam ucapannya, dan itu cukup untuk membuat Bai Ruochen menyipitkan mata. “Mengapa kamu tidak menyerahkannya sekarang saja?” tanyanya datar. “Aku tidak ingin setelah memberikannya kamu langsung membunuhku. Jadi sebelum itu terjadi, aku juga harus memastikan keselamatanku.” Pemilik Villa Hati Seribu Bintang tidak ikut mencampuri urusan antara putrinya dan Xiao Tian

  • Kultivator Inti Semesta   CH-418

    Setelah menyerahkan Xiao Wei, Xiao Tian tiba-tiba terhuyung-huyung. Tubuhnya terlihat melemah, dan tangan kanannya perlahan menekan dadanya. Wajahnya tampak menegang, sorot matanya menyiratkan rasa sakit yang dalam seolah ada luka yang tidak bisa ia tahan. “Teman muda, apa yang terjadi padamu?” Pemilik Villa Hati Seribu Bintang segera melangkah cepat dari sisi arena. Begitu melihat Xiao Tian mulai kehilangan keseimbangan, ia langsung menjangkau dan menopang tubuhnya agar tidak jatuh. “Senior, aku terkena serangan balasan karena mengaktifkan teknik rahasia,” ujar Xiao Tian pelan. Nada bicaranya terdengar lemah dan terbata, namun tetap stabil. “Hmmp.” Pemilik Villa mengerutkan alis, lalu dengan satu gerakan ringan ia memeriksa kondisi Xiao Tian melalui sentuhan di bahunya. Persepsinya menyapu tubuh pemuda itu dalam sekejap, dan yang ia temukan bukan tubuh yang terluka. Tubuh itu tidak mengalami kerusakan. Aliran kekuatan dasar tetap utuh, dan ritme hidup Xiao Tian sama sekali tidak

  • Kultivator Inti Semesta   CH-417

    Namun di balik aura dan tekanan yang mengguncang langit dan bumi, Xiao Tian masih berdiri tenang. Di dalam hatinya, senyum pahit perlahan terbit. “Binatang tua, mengapa kamu membuat keributan seperti ini?” “Bocah, ini bukan lagi pertarungan antara kamu dan bocah Xiao Wei itu. Ini adalah pertarungan garis darah! Apakah kamu ingin garis darahmu diinjak-injak oleh garis darah rendah itu?!” Xiao Tian menarik napas panjang dalam hatinya. “Bukankah ini akan menimbulkan kegaduhan bagi orang-orang?” “Terlambat. Kamu sudah mendeklarasikan namamu Xiao Tian, dan menunjukkan sayap api petir. Itu saja sudah membuat kegaduhan. Jadi jika ingin membuat kegaduhan, jangan tanggung-tanggung.” “Hahaha, baiklah, lakukan apa yang ingin kamu lakukan sekarang! Tapi jangan terlalu besar, tubuhku belum bisa menampung kekuatanmu jika lebih dari tiga puluh persen.” “Kali ini pengecualian. Aku akan membuat tubuhmu mampu menanggung kekuatanku lebih dari empat puluh persen!” “Sial, jika kamu bisa melakukan

  • Kultivator Inti Semesta   CH-416

    Kepala Villa tidak langsung menjawab. Matanya masih terpaku pada Xiao Tian yang terus melangkah ke langit, dan setiap langkahnya disertai dengan satu teratai api petir yang muncul di bawah telapak kakinya, membentuk tangga yang tidak berasal dari dunia ini. “Putriku, itu bukan langkah biasa. Lihat baik-baik. Setiap langkahnya membentuk teratai api petir yang menjadi pijakan. Itu… itu adalah keterampilan yang hanya dikuasai sempurna oleh satu orang dalam sejarah Klan Xiao—Yang Mulia Dewa Tertinggi, Xiao Jian.” Nada suaranya mengeras seiring kalimatnya berlanjut. “Di Klan Xiao inti, hanya ada empat atau lima orang yang mampu mempelajarinya. Tapi tidak satu pun dari mereka mampu menyempurnakan keterampilan itu. Menurut catatan resmi, ketika Yang Mulia Dewa Tertinggi Xiao Jian menggunakan keterampilan itu, ia pernah menghancurkan ribuan bintang dan membunuh miliaran kultivator yang tersebar di dalamnya. Dengan keterampilan itu, Xiao Jian diakui sebagai penguasa galaksi terkuat sepanjan

  • Kultivator Inti Semesta   CH-415

    Klan cabang belaka, bertingkah sangat arogan,” ucap Xiao Tian, nadanya mengeras. “Sepertinya kamu hanya katak dalam sumur, tidak pernah melihat luasnya dunia ini. Sekarang, tunjukkan padaku keterampilan kebanggaanmu itu.” “Kamu akan melihatnya!” Xiao Wei membentuk segel tangan. Dalam sekejap, tubuhnya mulai bersinar terang. Bukan hanya cahaya biasa, melainkan kilauan yang menyelimuti seluruh pori-porinya. Dalam waktu singkat, langit di atas alun-alun menjadi gelap seperti ditelan malam. Petir multi warna mulai muncul dari segala penjuru, menyambar dan berkumpul di satu titik. Lautan api mengikuti, saling terjalin dan berputar di langit, membentuk pusaran kekuatan yang luar biasa besar. Tombak Xiao Wei yang semula berdiri tegak di depannya, mulai bergetar. Kemudian, tombak itu melesat sendiri ke atas langit, bergabung ke dalam pusaran petir dan api di atas sana. Seluruh kekuatan itu berkumpul di satu titik pusat, seperti menyusun sesuatu yang belum sepenuhnya terwujud, namun sudah c

  • Kultivator Inti Semesta   CH-414

    Untungnya, formasi pelindung yang diciptakan Kepala Villa Hati Seribu Bintang masih bertahan dengan tenang. Meskipun energi ledakan itu cukup untuk meruntuhkan gunung kecil dalam sekejap, formasi tersebut tidak menunjukkan tanda-tanda retak. Jika bukan karena perlindungan ini, banyak penonton dengan kultivasi rendah pasti sudah hancur oleh getaran energi yang tidak bisa diredam. Namun, perhatian sebagian besar orang tidak hanya tertuju pada kekuatan dua pemuda yang bertarung di tengah formasi. Yang paling menakjubkan justru terletak pada lantai alun-alun itu sendiri. Meskipun dihantam gelombang serangan dari dua kultivator yang sudah melampaui batas kekuatan biasa, lantai alun-alun tetap utuh. Tidak ada retakan, tidak ada debu yang terangkat. Semuanya tetap bersih dan tenang. Ini bukan karena kebetulan. Ini membuktikan satu hal—bahwa kekuatan Villa Hati Seribu Bintang jauh melampaui dugaan. Struktur dan material alun-alun ini bukanlah sesuatu yang bisa dihancurkan hanya dengan kekua

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status