Home / Fantasi / Kultivator Inti Semesta / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of Kultivator Inti Semesta: Chapter 91 - Chapter 100

304 Chapters

Bab 91

Seorang lelaki tua di antara mereka berdiri dan mengamati Xiao Tian dengan penuh kecurigaan. “Anak muda, apakah kamu benar-benar tidak tahu? Berita tentang hilangnya kota Wuyu sedang menjadi perbincangan hangat di seluruh Dinasti Ming. Bukan hanya manusia, bahkan binatang buas pun mengetahuinya.” Suara orang tua itu tegas, tetapi di balik ketegasan itu, tersimpan rasa khawatir, seolah takut jika Xiao Tian adalah perampok yang menyasar kampung mereka. “Aku tidak tahu apa-apa. Aku baru keluar dari hutan setelah tersesat cukup lama, jadi aku ketinggalan berita,” jawab Xiao Tian dengan wajah polos, berusaha meyakinkan mereka. Melihat bahwa Xiao Tian tidak tampak sebagai ancaman, lelaki tua itu mengundangnya untuk duduk dan mulai menceritakan semuanya. Meskipun Xiao Tian telah mendengar kabar tentang keadaan kota Wuyu, ia masih belum mendapatkan gambaran jelas mengenai penyebab kehancurannya. Dalam benaknya, ia berpendapat bahwa mungkin itu adalah bencana alam yang tak terelakkan. Sete
last updateLast Updated : 2025-01-14
Read more

Bab 92

Saat Daniel dan rombongannya bergerak cepat menuju Rumah Suci Naga Emas, mereka tak hanya berpapasan dengan pendekar aliran putih lainnya, tetapi juga bertemu dengan beberapa kenalan lama. Di antara kerumunan pendekar, pandangan Daniel tertuju pada dua sosok yang dikenalinya—Shouxue dan Yi Min. Tidak lama kemudian, rombongan dari Kerajaan Ling yang dipimpin oleh Jenderal Ling juga tiba, menambah kekuatan pasukan yang menuju tujuan yang sama. “Daniel, kita bertemu lagi!” teriak Ling Faizhe dengan suara lantang, menyapanya dengan penuh semangat. Pandangannya kemudian beralih ke dua wanita di sebelah Daniel. “Aku tak menyangka akan melihat Peri Shouxue dan Peri Yi Min di sini. Apakah Sekte utama juga mengirimkan bala bantuan untuk Rumah Suci Naga Emas?” tanyanya dengan nada ramah, meski pertanyaannya lebih bersifat basa-basi. Daniel hanya tersenyum tipis menanggapi sapaan Ling Faizhe, namun di sisi lain, baik Shouxue maupun Yi Min tetap terlihat dingin dan tak banyak bicara. Wajah mere
last updateLast Updated : 2025-01-14
Read more

Bab 93

Aliansi pendekar aliran putih dan netral bergabung dalam satu tujuan, menyingkirkan para pendekar aliran hitam yang menyerang dan membantai Kota Naga Emas. Shouxue, seorang kultivator yang dikenal luas, diberi kepercayaan untuk memimpin para generasi muda dalam aliansi tersebut. Meskipun Daniel memiliki kekuatan yang lebih besar, dia tidak mempermasalahkan hal itu. Baginya, jabatan ketua hanyalah gelar tanpa makna. Dalam dunia kultivasi, kekuatanlah yang menentukan segalanya, bukan status. Saat mereka menelusuri kota, pemandangan mengerikan terbentang di hadapan mereka—pendekar aliran hitam tengah membantai para penduduk tanpa belas kasihan. Darah mengalir di jalanan, dan jeritan korban yang tak berdosa memenuhi udara. Melihat kekejaman itu, naluri Daniel untuk bertindak segera muncul. Ia hendak maju untuk menghentikan pembantaian tersebut, namun langkahnya dihentikan oleh tangan Shouxue yang sigap. "Daniel, jangan gegabah!" ucap Shouxue dengan nada tegas. "Meskipun mereka hanya pe
last updateLast Updated : 2025-01-14
Read more

Bab 94

Yi Min hanya mengangguk, setuju dengan pernyataan Shouxue. Dalam pikirannya, setelah mencapai ranah Raja Beladiri peringkat dua, ia merasa sudah cukup kuat untuk menandingi murid-murid dari Sekte lain, kecuali Tian. Namun kenyataannya, mereka masih kalah jauh, terutama jika dibandingkan dengan Daniel dan yang lainnya. Melihat betapa mudahnya Daniel membunuh Raja Beladiri peringkat empat, Ling Faizhe merasa tertantang. Tanpa berkata apa-apa, ia langsung terbang menuju langit, meninggalkan yang lain di belakang. Dari ketinggian, pandangannya menyapu seluruh medan pertempuran. "Hmph, akhirnya aku punya kesempatan untuk melampiaskan dendam masa lalu. Dulu, aku selalu tak berdaya di hadapan Tetua dari organisasi Tengkorak. Sekarang, saatnya aku membalas perlakuan mereka!" Mata Ling Faizhe menyipit ketika melihat banyak pendekar aliran hitam sedang bertempur melawan pasukan dari Rumah Suci Naga Emas. Ranah para pendekar aliran hitam itu beragam—dari Raja Langit hingga Raja Beladiri denga
last updateLast Updated : 2025-01-14
Read more

Bab 95

“Beri sinyal untuk meminta bantuan. Bocah-bocah ini sangat berbahaya. Aku tidak menyangka ranah mereka sama dengan kita, tapi kekuatan mereka seolah menantang surga, melampaui dua tingkat lebih tinggi dari yang seharusnya!” ucapnya dengan cemas. Rekan sesama Raja Beladiri peringkat lima, yang masih berusaha menstabilkan tubuhnya setelah ledakan energi tadi, mengangguk cepat. Tanpa ragu, ia menembakkan kembang api sinyal ke udara. DUUUUAAAARRRR! Langit segera memerah, sinyal yang biasa digunakan organisasi Tengkorak untuk meminta bala bantuan telah dikirim. Warna merah di angkasa itu menjadi pertanda akan datangnya pasukan tambahan yang segera menyerbu. “Daniel, kita harus segera membunuh mereka sebelum bala bantuan tiba! Kalau mereka datang, kita bisa kewalahan!” teriak Ling Faizhe, penuh kewaspadaan. “Tanpa kamu beritahu, aku sudah tahu itu,” jawab Daniel dengan dingin, bahkan sebelum Ling Faizhe menyelesaikan kata-katanya. Tubuhnya sudah bergerak, secepat angin. Dalam sekejap,
last updateLast Updated : 2025-01-14
Read more

Bab 96

Namun, apa yang tidak disadari oleh banyak orang adalah bahwa formasi pedang dahsyat yang baru saja mereka saksikan bukanlah teknik dari Sekte Pedang Tertinggi. Itu adalah keterampilan baru, yang diajarkan oleh Xiao Tian kepada Fa Wa untuk dilatih oleh semua anggota Sekte. Bahkan lebih mengejutkan lagi, teknik yang mereka gunakan barulah tingkat dasar—masih ada banyak teknik pedang yang jauh lebih kuat yang belum mereka keluarkan. Reputasi Sekte Pedang Tertinggi terus menggemuruh di medan pertempuran, tetapi hanya sedikit yang tahu bahwa kekuatan mereka masih tersembunyi, menunggu saat yang tepat untuk muncul ke permukaan. "Sial, bagaimana mungkin aku bisa terdesak oleh Raja Beladiri belaka!" gumam pria itu dengan wajah penuh amarah, sambil dengan cepat membentuk segel tangan. "LUBANG TANPA BATAS!" teriaknya dengan suara menggelegar. Sekejap saja, sebuah kepala tengkorak raksasa, berukuran ratusan meter, muncul di udara. Kepala tengkorak itu membuka mulutnya dengan perlahan. Buuzz
last updateLast Updated : 2025-01-14
Read more

Bab 97

Melihat tubuh Tetua organisasi Tengkorak hancur berkeping-keping, Tetua Ouyang segera menangkupkan tangannya dengan hormat. “Tetua Bingqing, terima kasih atas bantuannya. Tanpa campur tangan Anda, kami tidak tahu nasib buruk apa yang mungkin menimpa kami,” ucapnya dengan penuh kerendahan hati dan kesopanan. Tetua Bingqing menanggapi dengan senyum tipis, senyuman yang begitu anggun dan menawan. Meskipun usianya sudah tidak muda lagi, kecantikan wajahnya masih sanggup menggugah hati siapa pun yang melihatnya. Bahkan aura yang dipancarkannya tampak seolah-olah mampu menghentikan waktu. "Tetua Ouyang terlalu merendah. Sekalipun aku tidak datang tepat waktu, aku yakin kalian masih bisa menghadapinya. Keterampilan pedang yang kalian tunjukkan tadi sangat mengesankan. Jika kalian sudah berada di ranah setengah kaisar beladiri, aku tidak ragu bahwa teknik itu akan jauh lebih dahsyat," kata Bingqing dengan nada memuji. Pujian tersebut mengejutkan banyak orang yang mengenal Tetua Bingqing se
last updateLast Updated : 2025-01-14
Read more

Bab 98

“Kalian kembali ke Istana. Bawa seluruh anjing pelacak dengan jumlah besar, cari jejak sekecil apapun yang ditinggalkan oleh si pembunuh!” Salah satu Tetua tertinggi memberikan perintah kepada para bawahannya. “Siap, Tetua!” jawab para prajurit serempak sebelum segera bergerak, meninggalkan lokasi dengan ketegangan yang semakin memuncak. *** Di Kota Naga Emas, peperangan telah berakhir dengan kemenangan yang gemilang. Harta leluhur Naga Emas, yang menjadi incaran para pendekar aliran hitam, berhasil diselamatkan berkat kerja keras banyak pihak. Meski begitu, salah satu tokoh penting yang turut berjasa dalam keberhasilan ini, Tetua Ouyang, memilih untuk tidak mengikuti kepala Rumah Suci dalam diskusi yang diadakan setelahnya. Meskipun kontribusinya sangat besar, Tetua Ouyang menyadari posisinya. Di hadapan para Tetua dari Sekte-sekte utama, dia merasa bahwa dirinya tidak memiliki tempat untuk berbicara. Kerendahan hatinya adalah cermin dari sikap seorang pendekar sejati, yang lebi
last updateLast Updated : 2025-01-14
Read more

Bab 99

Petualangan Daniel telah dimulai. Dunia di luar sana adalah medan ujian yang sesungguhnya, di mana dia akan dihadapkan pada lawan yang jauh lebih kuat, skema jahat yang lebih rumit, dan misteri yang belum terungkap. Sementara itu, Shouxue dan Yi Min yang berada di Istana Rumah Suci Naga Emas. Mereka sebenarnya ingin mengenal lebih dekat dengan Daniel dan Ling Faizhe. Namun, mereka tidak bisa bertindak seenaknya, peraturan Sekte utama berbeda dengan peraturan Sekte kelas tiga. Mereka benar-benar harus mematuhi peraturan, jika tidak, tidak peduli latar belakang apa yang mereka miliki, pihak Sekte akan mengeluarkannya. *** Daniel melangkah dengan mantap, menapaki jalur yang berliku di antara puncak-puncak gunung yang menjulang tinggi. Udara pegunungan terasa sejuk, namun di balik kesejukan itu, ada tantangan yang menunggu di setiap langkah. Tujuannya jelas: Dinasti Wei. Meski Dinasti Ming dikenal sebagai yang terkuat, Daniel memiliki keyakinan bahwa Dinasti Wei menyimpan rahasia keku
last updateLast Updated : 2025-01-14
Read more

Bab 100

Daniel memegang sebuah pil di tangannya, tanpa menyadari bahwa benda itu jauh lebih berharga daripada yang ia kira. Bahkan jika ia menjelajahi seluruh benua, pil seperti ini takkan pernah ia temukan. Pil kelas enam sudah dianggap sangat langka, namun hanya Xiao Tian yang mampu menyulingnya. Tapi yang kini berada di tangan Daniel bukanlah pil biasa—ini adalah pil tingkat delapan, sesuatu yang takkan dapat dibeli meskipun seseorang memiliki kekayaan sebesar gunung emas. Daniel perlahan duduk bersila, merasakan kegelisahan mulai menjalari dirinya. Dengan hati-hati, ia menelan satu pil, dan tangannya tidak berhenti membuat segel. Begitu pil itu memasuki mulutnya, tubuhnya seketika terasa terbakar, seolah api yang dahsyat mengamuk di dalam dirinya. Energi yang terkandung dalam pil tersebut begitu kuat dan liar, jauh melampaui kemampuannya. “Sial… kenapa energi pil ini begitu besar?” gumamnya, napasnya terengah-engah. Daniel tahu ia tidak boleh panik. Dengan cepat, ia mengingat teknik kul
last updateLast Updated : 2025-01-15
Read more
PREV
1
...
89101112
...
31
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status