Home / Fantasi / Kultivator Inti Semesta / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of Kultivator Inti Semesta: Chapter 101 - Chapter 110

304 Chapters

Bab 101

Energi spiritual terus mengalir deras ke dalam tubuh Daniel. Setelah berhasil membuka 12 titik meridiannya, ia kini mampu menyerap energi alam dalam jumlah besar. Dalam tiga hari, Daniel mencapai terobosan yang luar biasa, naik ke peringkat tiga setengah Kaisar Bela Diri. Saat membuka matanya, Daniel merasa seolah-olah tengah berada dalam mimpi. Berkah ini benar-benar tak pernah ia duga. Bangkit berdiri, ia segera menangkupkan kedua tangannya ke arah Vianshi'er. "Vianshi'er, terima kasih banyak atas pil yang kau berikan. Kebaikan ini tak akan pernah kulupakan. Di masa depan, aku pasti akan membalasnya," ucap Daniel dengan penuh ketulusan. Vianshi'er menanggapi dengan nada kesal, "Kamu hanya perlu merebuskan tiga tanaman suciku. Itu sudah cukup. Sekarang cepat lakukan, lukaku semakin parah." Meskipun nada Vianshi'er tajam, Daniel tidak tersinggung. Tanpa membuang waktu, ia segera terbang untuk mengambil air, mengisi kuali hingga penuh. Namun, sesuatu membuatnya terkejut. Meski tel
last updateLast Updated : 2025-01-15
Read more

Bab 102

Vianshi'er mendengarkan setiap bisikan yang beredar di sekitarnya, lalu beralih menatap Daniel dengan senyum menggoda. “Jadi, namamu Daniel? Aku tak menyangka kau begitu terkenal. Tapi, menyedihkan rasanya jika seseorang sepertimu dianggap sebagai murid terkuat di Dinasti ini. Andai mereka tahu bahwa murid yang disebut paling berbakat tak mampu mengangkat sebuah kuali, aku penasaran bagaimana reaksi mereka.” Vianshi'er mengangkat dagunya sambil menyentuhnya dengan jari telunjuk, ekspresi menggoda itu membuatnya terlihat lebih memikat. “Vianshi, sudahlah, tak perlu terus menggodaku,” jawab Daniel canggung. “Sekarang, biar kubawa kau ke tempat di mana kau bisa menikmati hidangan paling lezat.” Daniel buru-buru mengajak Vianshi'er ke lantai paling atas. Setelah mereka duduk, pelayan segera datang dan menyerahkan kertas menu. Keringat dingin mulai mengalir di pelipis Daniel ketika Vianshi'er memesan banyak hidangan. Dengan cemas, dia memeriksa kantong penyimpanannya berkali-kali, mema
last updateLast Updated : 2025-01-15
Read more

Bab 103

Fa Wa menggeleng, menunjukkan kekhawatirannya. "Tian'er, aku tahu kamu sangat berbakat dan kuat. Namun, kamu baru berada di peringkat pertama. Meski kamu memiliki kekuatan menentang surga, menghadapi begitu banyak musuh sekaligus, terutama mereka yang bukan kultivator biasa, akan sangat sulit. Aku tak ingin sesuatu yang buruk terjadi padamu. Yang kuminta hanya, lindungilah Rouxi. Formasi yang kamu maksud mungkin hanya akan menahan mereka sementara, tidak selamanya." Xiao Tian tersenyum tipis, berusaha menenangkan sang Kakek. "Kakek, formasi ini berbeda dari yang pernah kuberikan padamu sebelumnya. Ini adalah formasi sesungguhnya, teknik formasi yang mungkin belum pernah kalian dengar. Selain itu, aku bukan lagi peringkat satu. Sekarang aku sudah menerobos ke peringkat empat. Jadi, tidak perlu khawatir." “Apa?” Para Tetua yang mendengar penjelasan Xiao Tian saling berpandangan, sementara Fa Wa terdiam, antara percaya dan ragu. Ssssttttttttttt — Seluruh ruangan terasa terhenti
last updateLast Updated : 2025-01-15
Read more

Bab 104

"Tuan Muda Tian, aku juga akan ikut mencoba," ucap salah satu Tetua, diikuti oleh anggukan setuju dari yang lainnya. Tanpa ragu, mereka mulai menyalurkan energi spiritual ke dalam pedang-pedang mereka, mengisinya dengan kekuatan penuh. Dalam hitungan detik, mereka melemparkan pedang-pedang itu ke arah formasi pelindung yang melingkupi sekte. Buuzz— Buuzz— Suara ringan terdengar saat pedang-pedang itu menyentuh permukaan formasi. Namun, yang terjadi berikutnya benar-benar mengejutkan semua orang. Tidak ada ledakan, bahkan tidak ada riak yang terlihat di permukaan formasi. Hanya satu hal yang mereka saksikan—setiap pedang yang menyentuh formasi pelindung itu langsung meleleh, larut menjadi cairan, seakan tidak pernah ada wujud fisik sebelumnya. Semua yang menyaksikan tertegun. Ratusan pedang pusaka yang mereka kirimkan untuk menyerang formasi hancur dalam sekejap, tanpa perlawanan sedikit pun dari formasi itu. "Benar-benar luar biasa kuat," gumam salah satu Tetua, suaranya dipenuh
last updateLast Updated : 2025-01-15
Read more

Bab 105

Wajah Daniel sedikit memucat mendengar ancaman itu. "Aku mengerti. Aku tidak akan memberitahu siapapun." Vianshi'er hanya mengangguk, lalu mempercepat laju terbangnya, membawa mereka menuju Sekte Pedang Tertinggi tanpa mengucapkan sepatah kata pun lagi. *** Pasukan Organisasi Tengkorak sudah mendekat, hanya sekitar 500 mil lagi dari Sekte Pedang Tertinggi. Di barisan terdepan, Renyi, pemimpin mereka, tiba-tiba menghentikan langkah pasukannya. Di depan sana, berdiri seorang pemuda yang menghadang jalan mereka. “Siapa sangka aku akan langsung bertemu dengan murid terkuat Sekte Pedang Tertinggi yang begitu legendaris. Tian, akhirnya aku bisa melihatmu secara langsung. Kamu memang luar biasa seperti berita yang beredar. Di usia semuda ini, kamu sudah mencapai setengah Kaisar Bela Diri peringkat empat,” ucap Renyi dengan takjub, walaupun Xiao Tian adalah musuh, Renyi tidak pelit untuk memujinya. Namun, Xiao Tian tidak menanggapi pujian itu. Matanya tajam, penuh keyakinan, dan dia lang
last updateLast Updated : 2025-01-15
Read more

Bab 106

Namun, pemandangan mengerikan puluhan ribu mayat yang berserakan di medan pertempuran membuat hati mereka bergetar. Meskipun mereka berada di pihak Xiao Tian, para Tetua tak bisa menyembunyikan rasa ngeri yang melanda. “Tuan Muda Tian benar-benar telah membuktikan ucapannya,” gumam salah satu Tetua dengan suara bergetar. “Dengan kekuatannya yang luar biasa, dia mampu menaklukkan pasukan organisasi Tengkorak sendirian, seolah itu bukan hal yang sulit baginya.” *** Renyi terbatuk keras, semburan darah keluar dari mulutnya tanpa henti. Rasa sakit yang tajam menusuk tubuhnya, setiap tulang terasa retak akibat benturan dahsyat barusan. Tak menyangka bahwa hanya satu serangan dari Xiao Tian telah membuatnya begitu terluka, Renyi menyeka darah di wajahnya sambil menahan rasa sakit yang menggerogoti tubuhnya. "Bocah, kalau kau ingin membunuhku, aku akan menyeretmu bersamaku ke neraka!" teriaknya dengan tekad yang membara. Tanpa ragu, Renyi mengeluarkan dua pil dari kantong penyimpanan—satu
last updateLast Updated : 2025-01-15
Read more

Bab 107

Setelah mengumpulkan mayat-mayat dari organisasi Tengkorak, Xiao Tian menghampiri Daniel. Tatapannya segera jatuh pada Vianshi'er, yang berdiri di samping Daniel. Sorot dingin di matanya mencerminkan ketidaksukaannya ketika seseorang berani mencoba mengamati tubuhnya secara sembunyi-sembunyi. "Daniel, siapa wanita ini?" tanya Xiao Tian tanpa basa-basi, nadanya tegas dan tak ramah. Daniel, yang merasa suasana menjadi tegang, segera menjawab dengan terburu-buru, "Tuan Muda Tian, ini temanku, Vianshi'er. Dia adalah dermawanku." Xiao Tian memperhatikan Daniel lebih seksama, dan untuk pertama kalinya dalam waktu yang lama, ekspresi terkejut muncul di wajahnya. "Ranahmu...?" Daniel yang dulunya memiliki kekuatan lebih rendah, kini berada di peringkat tiga setengah Kaisar Bela Diri. Hal ini benar-benar mengejutkan Xiao Tian, yang biasanya sangat sulit dibuat terkesima. “Tuan Muda, semua ini berkat bantuan Vianshi'er. Dia memberiku sumber daya yang sangat berharga, sehingga aku bisa menc
last updateLast Updated : 2025-01-15
Read more

Bab 108

Saat tanaman-tanaman itu mulai meleleh di dalam tungku, Xiao Tian tetap tenang, tangannya bergerak dengan kecepatan dan presisi yang tak tertandingi. Dia terus membentuk segel-segel tangan, mengarahkan kekuatan jiwanya yang kuat ke dalam tungku. Energi spiritual yang dia lepaskan meresap ke setiap bagian tanaman, memisahkan kotoran dari esensi murninya. Asap tipis mulai mengepul dari tungku, membawa serta aroma obat yang kuat dan menyegarkan. Aroma itu dengan cepat menyebar keluar dari kediaman Xiao Tian, memenuhi seluruh area sekitarnya. Para murid yang sedang berlatih di halaman Sekte tiba-tiba terhenti, terpesona oleh aroma yang mereka hirup. “Dari mana aroma obat ini berasal?” salah satu murid bertanya, matanya melebar penuh rasa takjub. "Tenaga dalamku tiba-tiba terasa meransang, seolah-olah siap untuk menerobos ke ranah berikutnya." Para murid lain yang berada di halaman juga merasakan hal yang sama. Mereka berdiri dalam keheningan, menyadari bahwa hanya dengan mencium aroma
last updateLast Updated : 2025-01-15
Read more

Bab 109

Ketika Xiao Tian tiba di kediaman Ziyan Rouxi, dia melihat Vianshi'er dan Daniel sudah menunggunya di halaman. "Kalian sudah di sini?" tanyanya dengan nada penasaran. "Tuan Muda, Vianshi mengatakan bahwa kau akan datang ke sini, jadi aku memutuskan untuk menunggumu," jawab Daniel ramah, sambil memberikan senyuman. Meskipun Xiao Tian tampak tenang, pikirannya masih dipenuhi rasa penasaran tentang identitas Vianshi'er. Hingga saat ini, dia belum bisa menebak ranah kekuatan wanita itu. "Kalian menungguku di sini, ada keperluan yang ingin dibicarakan?" Sebelum Daniel sempat menjawab, Vianshi'er angkat bicara lebih dulu. "Aku hanya ingin berjalan-jalan. Terus berada di dalam ruangan terlalu membosankan. Selain itu, aku penasaran dengan kakakmu, Ziyan Rouxi. Dia tidak pernah keluar dari kediamannya meski banyak kejadian besar terjadi di luar. Aku ingin tahu apa yang sedang dia kerjakan." Xiao Tian tersenyum tipis, namun ada sedikit ketegangan di balik tatapannya. Tanpa mengucapkan s
last updateLast Updated : 2025-01-15
Read more

Bab 110

“Kamu tidak perlu takut. Selama kamu tidak berulah, segel ini tidak akan aktif. Namun, jika kamu mengulangi kesalahanmu, tubuhmu akan hancur, dan kamu akan lenyap dari muka bumi untuk selamanya,” tegas Vianshi'er, suaranya memancarkan otoritas yang tak bisa ditentang. Roh artefak pedang mawar neraka terengah-engah, terperangkap dalam ketakutan. Ia tidak menyangka harus menghadapi situasi yang mengerikan seperti ini. Dalam hatinya, dia bergumam, “Dari mana monster kecil ini datang? Aku tidak menyangka Sekte Pedang Tertinggi akan kedatangan orang seperti dia. Benar-benar apes! Seandainya aku bisa memulihkan 50% kekuatanku, tak mungkin gadis ini bisa menyegel jiwaku dengan segel kehancuran.” “Nona, aku berjanji tidak akan mengulangi tindakan itu lagi,” katanya dengan nada penuh penyesalan, berusaha merayu untuk meyakinkan Vianshi'er. “Bagus,” jawab Vianshi'er sambil mengangguk puas, matanya masih menatap tajam pada pedang mawar neraka. “Jangan sia-siakan kesempatan ini. Aku memberi ta
last updateLast Updated : 2025-01-15
Read more
PREV
1
...
910111213
...
31
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status