Home / Fantasi / Kultivator Inti Semesta / Chapter 121 - Chapter 130

All Chapters of Kultivator Inti Semesta: Chapter 121 - Chapter 130

304 Chapters

Bab 121

Di dalam Sekte Pedang Tertinggi, suasana hening terasa di sekitar tempat pengasingan Xiao Tian. Sejak pertempuran yang mengguncang itu, dia langsung memilih untuk menyendiri, memfokuskan seluruh perhatiannya pada kultivasi. Vianshi'er, yang mengetahui rahasia Xiao Tian lebih dari siapapun, menyadari bahwa dunia ini tidak lagi memiliki cukup sumber daya untuk memuaskan kebutuhan kultivasi Xiao Tian. Bahkan jika ada, sumber daya itu hanya akan cukup untuk meningkatkan ranah tingkat satu saja, tak lebih dari itu. Xiao Tian memerlukan sesuatu yang jauh lebih kuat, lebih berharga. Vianshi'er tahu ini karena dia pernah melihat bagaimana Xiao Tian berkultivasi dengan sumber daya yang jauh lebih besar dibandingkan orang-orang biasa. Bahkan pil kelas sembilan yang dianggap sangat berharga, kini tidak lagi cukup untuk mempercepat peningkatan kekuatannya. Menyadari hal ini, Vianshi'er meminjamkan banyak tanaman spiritual tingkat tinggi kepada Xiao Tian, bukan hanya tanaman spiritual kelas raj
last updateLast Updated : 2025-01-16
Read more

Bab 122

Xiao Tian memutuskan untuk memasuki wilayah itu. Begitu kakinya melangkah ke dalam kegelapan, tiba-tiba dia dihadapkan pada pemandangan yang menakjubkan sekaligus menakutkan. Di depan matanya, ada petir yang menyala-nyala, terbungkus api, menjulang seperti gunung raksasa setinggi puluhan ribu meter. Xiao Tian tidak tahu bahwa itu adalah seekor binatang yang sedang berbaring. Binatang petir api itu menyadari kedatangan Xiao Tian, dia membuka matanya secara perlahan yang terlihat bersinar dan menakutkan, makhluk itu mulai bangkit. Buzz— Tiba-tiba, energi kehancuran meletus, membuat Xiao Tian merasa tercekik. Tekanan yang menimpanya begitu hebat hingga dia kesulitan untuk bernapas. Dia sadar, jika makhluk ini menghendaki kematiannya, hanya dengan satu serangan, hidupnya bisa berakhir seketika. Sebuah suara dalam yang bergemuruh memecah keheningan, terdengar jelas di telinganya. “Bocah, kamu belum memiliki kualifikasi untuk memasuki wilayah dunia ini. Sekarang, keluar!” Suara itu dii
last updateLast Updated : 2025-01-16
Read more

Bab 123

Xiao Tian terdiam, terkejut oleh kemunculan ayahnya. Ia tak pernah membayangkan akan melihat sosok Xiao Jian lagi, tetapi ada yang mengganjal di pikirannya. Jika itu benar ayahnya, mengapa Xiao Jian terlihat begitu lemah? Peringkat enam raja bela diri jelas tidak cukup untuk bersaing dengan kekuatan besar yang ada di benua ini. Meski pikirannya dipenuhi pertanyaan, Xiao Tian memilih untuk menyingkirkan kebingungannya sejenak. Di hadapannya, ia melihat bola-bola api dan petir yang tersegel, tampak seperti kekuatan yang terperangkap. Jika ia ingin memanfaatkan kekuatan tersebut, Xiao Tian harus membuka segelnya terlebih dahulu. “Ayah, sebenarnya siapa kau? Bagaimana mungkin kau mengetahui kekuatan sebesar ini ada di dalam tubuhku, sementara dirimu sendiri terlihat begitu lemah?” gumamnya lirih. Xiao Tian akhirnya duduk bersila, memusatkan pikirannya untuk mencoba membuka segel itu. Namun, membuka segel tersebut memerlukan pemahaman seni bela diri yang jauh lebih dalam daripada yang ia
last updateLast Updated : 2025-01-16
Read more

Bab 124

Setelah mereka duduk, suasana istana menjadi sedikit lebih santai, namun rasa penasaran tetap terpancar dari wajah para tamu, terutama Patriark Sekte Awan Berkabut. Tatapannya tertuju pada Xiao Tian, meneliti pemuda itu dengan seksama. Meski Xiao Tian belum menunjukkan kekuatannya, Patriark Yoona—Patriark Sekte Awan Berkabut—sudah merasakan aura ancaman yang luar biasa. Itu bukan karena tekanan energi, sebab Xiao Tian sengaja menahan auranya. Namun, sebagai seorang ahli yang telah lama berhadapan dengan para pendekar hebat, Patriark Yoona bisa merasakan kekuatan yang tersembunyi di balik sikap tenang Xiao Tian. "Setelah bertemu langsung, aku bisa melihat bahwa rumor tentangmu memang benar adanya. Tuan Muda Tian, kau bahkan lebih luar biasa daripada yang diceritakan orang-orang," puji Patriark Yoona, matanya menyipit penuh pertimbangan. Xiao Tian tidak menjawab dengan kata-kata, hanya memberikan senyuman sopan yang menunjukkan rasa hormatnya. Namun, Patriark Yoona masih penasaran,
last updateLast Updated : 2025-01-16
Read more

Bab 125

"Gadis kecil, jangan kira hanya karena kamu punya dukungan dari Sekte Pedang Tertinggi, kamu bisa bersikap tidak sopan kepada Tetua Pelindung. Sekarang, berlutut dan minta maaf, mungkin aku akan mengampunimu!" seru salah satu pengawal dengan nada mengancam. "Benar, segera berlutut dan minta maaf!" sambung pengawal lainnya, menambah ketegangan di ruangan. Di sisi lain, Daniel yang menyaksikan pemandangan ini hanya bisa tersenyum pahit, lalu mengirimkan transmisi suara kepada Xiao Tian. "Tuan Muda Tian, sepertinya akan ada korban lagi dari gadis monster ini." Daniel menyebut Vianshi'er "monster" karena dia sendiri pernah merasakan langsung kerasnya pelatihan di bawah bimbingan gadis itu. Dia tahu betul betapa ganasnya Vianshi'er. Xiao Tian membalas dengan tenang, "Biarkan saja. Ini akan menjadi pelajaran berharga bagi pihak Kekaisaran bahwa mereka tidak bisa selalu mendominasi segalanya." Begitu para pengawal Tetua Pelindung mengucapkan kata-kata itu, suhu di dalam istana langsung
last updateLast Updated : 2025-01-16
Read more

Bab 126

Vianshi'er tersenyum cerah. "Jangan khawatir. Selama aku ada di sini, tidak ada satu pun yang akan mampu membahayakan Sekte Pedang Tertinggi. Bahkan jika ketiga dinasti datang menyerang, aku akan memastikan Sekte tetap aman." Kemudian dia menambahkan dengan nada santai, "Tapi sebelum kau pergi, kau harus memasak sesuatu yang lezat untukku. Masakanmu jauh lebih enak daripada masakan Daniel." Xiao Tian hanya tersenyum tipis. "Itu hal yang mudah," jawabnya dengan tenang. *** Setelah semua persiapan selesai, Fa Wa memimpin 200 prajurit elit dari Sekte Pedang Tertinggi. Meskipun jumlah mereka hanya 200 orang, namun setiap prajurit berada di peringkat lima setengah Kaisar Bela Diri, menjadikan mereka kekuatan yang luar biasa. Para penguasa seperti Raja Ling dan lainnya hanya bisa menggelengkan kepala, terkejut melihat betapa Sekte kelas tiga ini telah berkembang menjadi kekuatan yang begitu menakutkan. Saat rombongan bersiap untuk berangkat, Vianshi'er menghentikan Xiao Tian. “Kamu bere
last updateLast Updated : 2025-01-16
Read more

Bab 127

“Iya, Kaisar. Aku datang sesuai perintah, Kaisar. Dan aku juga membawa bala bantuan,” jawab Tetua Pelindung dengan penuh hormat. Whoosh— Whoosh— Lebih banyak orang turun dari kapal perang, yang pertama adalah Yoona dan Ershita'er, diikuti oleh Raja Ling dan para patriark dari kekuatan besar lainnya. Setelah itu, Fa Wa turun dengan gagah bersama 200 Tetua Sekte Pedang Tertinggi, masing-masing memancarkan aura kekuatan yang menakutkan. "Salam kepada Kaisar She," ucap Fa Wa sambil membungkuk hormat. Kaisar She memandangnya dengan takjub. "Apakah benar ini kamu, Fa Wa?" tanya Kaisar dengan nada penuh keterkejutan, mengagumi kekuatan besar yang sekarang dipancarkan Fa Wa. Fa Wa tersenyum, menunjukkan wajah tuanya yang penuh semangat. "Yang Mulia, Fa Wa hanya satu di dunia ini. Jadi, sudah pasti ini aku." Namun, sebelum Kaisar She bisa sepenuhnya mencerna kehadiran Fa Wa dan yang lainnya, perhatian semua orang tertuju pada dua sosok yang baru saja turun dari kapal. Xiao Tian, dengan
last updateLast Updated : 2025-01-16
Read more

Bab 128

Karena masih ada waktu sebelum pertempuran besar dimulai, para tamu dipersilakan beristirahat. Kaisar She menyediakan tempat tinggal mewah bagi mereka, memastikan setiap tamu mendapatkan kenyamanan yang maksimal. Saat yang lain sibuk berkultivasi, mempersiapkan diri menghadapi pertempuran yang akan datang, Xiao Tian justru memanfaatkan waktunya untuk berjalan-jalan dengan Ziyan Rouxi. "Kakak, pasar di Kekaisaran She sangat berbeda dengan yang ada di Sekte Pedang Tertinggi. Aku akan mengajak kakak untuk melihat-lihat," ucap Xiao Tian, senyumnya ramah namun mengundang petualangan. Ziyan Rouxi tersenyum tipis, antusiasme terpancar dari wajahnya, dia bahkan tidak menolak ajakan Xiao Tian. "Tentu, itu terdengar menyenangkan," jawabnya penuh semangat. Saat mereka berkeliling di antara hiruk-pikuk pasar yang ramai dengan berbagai pedagang dan pembeli, mereka bertemu dengan Ling Faizhe yang sedang berjalan bersama Ershita’er. Keduanya segera menyapa dengan hangat. "Tuan Muda Tian, Nona Zi
last updateLast Updated : 2025-01-16
Read more

Bab 129

Organisasi Tengkorak telah mencapai Kekaisaran She, dan mereka berkumpul di luar istana. Ratusan ribu anggota mereka menyebar di langit dan bumi, menciptakan pemandangan yang sangat menakutkan. Di garis terdepan, seorang lelaki mengenakan topeng tengkorak, menyembunyikan wajahnya dan membuat orang tidak bisa menebak apakah dia adalah pria paruh baya atau lelaki tua. Namun, aura yang dimilikinya mengindikasikan bahwa dia adalah pemimpin organisasi Tengkorak, karena dia memiliki ranah kaisar beladiri peringkat satu. Di belakang pemimpin tersebut, ada dua orang yang memiliki ranah setengah kaisar beladiri peringkat sembilan. Jumlah kultivator peringkat empat, lima, enam, tujuh, delapan setengah kaisar beladiri juga sangat banyak. Organisasi Tengkorak telah memutuskan untuk keluar dari tempat persembunyiannya dan bersiap mengambil alih Dinasti She. Namun, pasukan Kekaisaran She juga tidak kalah kuat. Kekaisaran ini mendapatkan banyak dukungan dari berbagai sekte dan kerajaan yang berad
last updateLast Updated : 2025-01-16
Read more

Bab 130

Tanpa membuang waktu, pemimpin organisasi Tengkorak menyerang dengan serangan mematikan. Kaisar She hanya mendengus dingin sebelum melancarkan serangan balasan. Keduanya bertarung di udara, jual beli serangan terjadi. Pertarungan sengit di udara, serangan demi serangan terjadi tanpa henti. Mereka masih menggunakan tangan kosong, saling mengukur kekuatan lawan sebelum mengeluarkan senjata mereka. Di bawah sana, Ziyan Rouxi melihat pemimpin organisasi Tengkorak bertarung dengan Kaisar She. Ziyan menatap tajam ke arah Renxue dan anggota organisasi Tengkorak lainnya. "Sudah saatnya kalian membayar semua kejahatan yang kalian lakukan selama ini!" Ziyan Rouxi berjalan ke arah Renxue, yang memimpin banyak pasukan organisasi Tengkorak. Dia menarik pedang legendarisnya, Mawar Neraka, dari sarungnya. Cahaya pedang itu memancarkan aura kematian. "Gadis kecil, apa yang kau rencanakan?" tanya Renxue dengan suara bergetar, penuh ketakutan. Melihat Ziyan Rouxi semakin mendekat dengan nafsu pembu
last updateLast Updated : 2025-01-17
Read more
PREV
1
...
1112131415
...
31
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status