Share

Bab 123

Penulis: Evanscapenovel
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-16 08:16:50

Xiao Tian terdiam, terkejut oleh kemunculan ayahnya. Ia tak pernah membayangkan akan melihat sosok Xiao Jian lagi, tetapi ada yang mengganjal di pikirannya. Jika itu benar ayahnya, mengapa Xiao Jian terlihat begitu lemah? Peringkat enam raja bela diri jelas tidak cukup untuk bersaing dengan kekuatan besar yang ada di benua ini.

Meski pikirannya dipenuhi pertanyaan, Xiao Tian memilih untuk menyingkirkan kebingungannya sejenak. Di hadapannya, ia melihat bola-bola api dan petir yang tersegel, tampak seperti kekuatan yang terperangkap. Jika ia ingin memanfaatkan kekuatan tersebut, Xiao Tian harus membuka segelnya terlebih dahulu.

“Ayah, sebenarnya siapa kau? Bagaimana mungkin kau mengetahui kekuatan sebesar ini ada di dalam tubuhku, sementara dirimu sendiri terlihat begitu lemah?” gumamnya lirih. Xiao Tian akhirnya duduk bersila, memusatkan pikirannya untuk mencoba membuka segel itu. Namun, membuka segel tersebut memerlukan pemahaman seni bela diri yang jauh lebih dalam daripada yang ia
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
mantap bah
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Kultivator Inti Semesta   Bab 124

    Setelah mereka duduk, suasana istana menjadi sedikit lebih santai, namun rasa penasaran tetap terpancar dari wajah para tamu, terutama Patriark Sekte Awan Berkabut. Tatapannya tertuju pada Xiao Tian, meneliti pemuda itu dengan seksama. Meski Xiao Tian belum menunjukkan kekuatannya, Patriark Yoona—Patriark Sekte Awan Berkabut—sudah merasakan aura ancaman yang luar biasa. Itu bukan karena tekanan energi, sebab Xiao Tian sengaja menahan auranya. Namun, sebagai seorang ahli yang telah lama berhadapan dengan para pendekar hebat, Patriark Yoona bisa merasakan kekuatan yang tersembunyi di balik sikap tenang Xiao Tian. "Setelah bertemu langsung, aku bisa melihat bahwa rumor tentangmu memang benar adanya. Tuan Muda Tian, kau bahkan lebih luar biasa daripada yang diceritakan orang-orang," puji Patriark Yoona, matanya menyipit penuh pertimbangan. Xiao Tian tidak menjawab dengan kata-kata, hanya memberikan senyuman sopan yang menunjukkan rasa hormatnya. Namun, Patriark Yoona masih penasaran,

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-16
  • Kultivator Inti Semesta   Bab 125

    "Gadis kecil, jangan kira hanya karena kamu punya dukungan dari Sekte Pedang Tertinggi, kamu bisa bersikap tidak sopan kepada Tetua Pelindung. Sekarang, berlutut dan minta maaf, mungkin aku akan mengampunimu!" seru salah satu pengawal dengan nada mengancam. "Benar, segera berlutut dan minta maaf!" sambung pengawal lainnya, menambah ketegangan di ruangan. Di sisi lain, Daniel yang menyaksikan pemandangan ini hanya bisa tersenyum pahit, lalu mengirimkan transmisi suara kepada Xiao Tian. "Tuan Muda Tian, sepertinya akan ada korban lagi dari gadis monster ini." Daniel menyebut Vianshi'er "monster" karena dia sendiri pernah merasakan langsung kerasnya pelatihan di bawah bimbingan gadis itu. Dia tahu betul betapa ganasnya Vianshi'er. Xiao Tian membalas dengan tenang, "Biarkan saja. Ini akan menjadi pelajaran berharga bagi pihak Kekaisaran bahwa mereka tidak bisa selalu mendominasi segalanya." Begitu para pengawal Tetua Pelindung mengucapkan kata-kata itu, suhu di dalam istana langsung

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-16
  • Kultivator Inti Semesta   Bab 126

    Vianshi'er tersenyum cerah. "Jangan khawatir. Selama aku ada di sini, tidak ada satu pun yang akan mampu membahayakan Sekte Pedang Tertinggi. Bahkan jika ketiga dinasti datang menyerang, aku akan memastikan Sekte tetap aman." Kemudian dia menambahkan dengan nada santai, "Tapi sebelum kau pergi, kau harus memasak sesuatu yang lezat untukku. Masakanmu jauh lebih enak daripada masakan Daniel." Xiao Tian hanya tersenyum tipis. "Itu hal yang mudah," jawabnya dengan tenang. *** Setelah semua persiapan selesai, Fa Wa memimpin 200 prajurit elit dari Sekte Pedang Tertinggi. Meskipun jumlah mereka hanya 200 orang, namun setiap prajurit berada di peringkat lima setengah Kaisar Bela Diri, menjadikan mereka kekuatan yang luar biasa. Para penguasa seperti Raja Ling dan lainnya hanya bisa menggelengkan kepala, terkejut melihat betapa Sekte kelas tiga ini telah berkembang menjadi kekuatan yang begitu menakutkan. Saat rombongan bersiap untuk berangkat, Vianshi'er menghentikan Xiao Tian. “Kamu bere

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-16
  • Kultivator Inti Semesta   Bab 127

    “Iya, Kaisar. Aku datang sesuai perintah, Kaisar. Dan aku juga membawa bala bantuan,” jawab Tetua Pelindung dengan penuh hormat. Whoosh— Whoosh— Lebih banyak orang turun dari kapal perang, yang pertama adalah Yoona dan Ershita'er, diikuti oleh Raja Ling dan para patriark dari kekuatan besar lainnya. Setelah itu, Fa Wa turun dengan gagah bersama 200 Tetua Sekte Pedang Tertinggi, masing-masing memancarkan aura kekuatan yang menakutkan. "Salam kepada Kaisar She," ucap Fa Wa sambil membungkuk hormat. Kaisar She memandangnya dengan takjub. "Apakah benar ini kamu, Fa Wa?" tanya Kaisar dengan nada penuh keterkejutan, mengagumi kekuatan besar yang sekarang dipancarkan Fa Wa. Fa Wa tersenyum, menunjukkan wajah tuanya yang penuh semangat. "Yang Mulia, Fa Wa hanya satu di dunia ini. Jadi, sudah pasti ini aku." Namun, sebelum Kaisar She bisa sepenuhnya mencerna kehadiran Fa Wa dan yang lainnya, perhatian semua orang tertuju pada dua sosok yang baru saja turun dari kapal. Xiao Tian, dengan

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-16
  • Kultivator Inti Semesta   Bab 128

    Karena masih ada waktu sebelum pertempuran besar dimulai, para tamu dipersilakan beristirahat. Kaisar She menyediakan tempat tinggal mewah bagi mereka, memastikan setiap tamu mendapatkan kenyamanan yang maksimal. Saat yang lain sibuk berkultivasi, mempersiapkan diri menghadapi pertempuran yang akan datang, Xiao Tian justru memanfaatkan waktunya untuk berjalan-jalan dengan Ziyan Rouxi. "Kakak, pasar di Kekaisaran She sangat berbeda dengan yang ada di Sekte Pedang Tertinggi. Aku akan mengajak kakak untuk melihat-lihat," ucap Xiao Tian, senyumnya ramah namun mengundang petualangan. Ziyan Rouxi tersenyum tipis, antusiasme terpancar dari wajahnya, dia bahkan tidak menolak ajakan Xiao Tian. "Tentu, itu terdengar menyenangkan," jawabnya penuh semangat. Saat mereka berkeliling di antara hiruk-pikuk pasar yang ramai dengan berbagai pedagang dan pembeli, mereka bertemu dengan Ling Faizhe yang sedang berjalan bersama Ershita’er. Keduanya segera menyapa dengan hangat. "Tuan Muda Tian, Nona Zi

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-16
  • Kultivator Inti Semesta   Bab 129

    Organisasi Tengkorak telah mencapai Kekaisaran She, dan mereka berkumpul di luar istana. Ratusan ribu anggota mereka menyebar di langit dan bumi, menciptakan pemandangan yang sangat menakutkan. Di garis terdepan, seorang lelaki mengenakan topeng tengkorak, menyembunyikan wajahnya dan membuat orang tidak bisa menebak apakah dia adalah pria paruh baya atau lelaki tua. Namun, aura yang dimilikinya mengindikasikan bahwa dia adalah pemimpin organisasi Tengkorak, karena dia memiliki ranah kaisar beladiri peringkat satu. Di belakang pemimpin tersebut, ada dua orang yang memiliki ranah setengah kaisar beladiri peringkat sembilan. Jumlah kultivator peringkat empat, lima, enam, tujuh, delapan setengah kaisar beladiri juga sangat banyak. Organisasi Tengkorak telah memutuskan untuk keluar dari tempat persembunyiannya dan bersiap mengambil alih Dinasti She. Namun, pasukan Kekaisaran She juga tidak kalah kuat. Kekaisaran ini mendapatkan banyak dukungan dari berbagai sekte dan kerajaan yang berad

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-16
  • Kultivator Inti Semesta   Bab 130

    Tanpa membuang waktu, pemimpin organisasi Tengkorak menyerang dengan serangan mematikan. Kaisar She hanya mendengus dingin sebelum melancarkan serangan balasan. Keduanya bertarung di udara, jual beli serangan terjadi. Pertarungan sengit di udara, serangan demi serangan terjadi tanpa henti. Mereka masih menggunakan tangan kosong, saling mengukur kekuatan lawan sebelum mengeluarkan senjata mereka. Di bawah sana, Ziyan Rouxi melihat pemimpin organisasi Tengkorak bertarung dengan Kaisar She. Ziyan menatap tajam ke arah Renxue dan anggota organisasi Tengkorak lainnya. "Sudah saatnya kalian membayar semua kejahatan yang kalian lakukan selama ini!" Ziyan Rouxi berjalan ke arah Renxue, yang memimpin banyak pasukan organisasi Tengkorak. Dia menarik pedang legendarisnya, Mawar Neraka, dari sarungnya. Cahaya pedang itu memancarkan aura kematian. "Gadis kecil, apa yang kau rencanakan?" tanya Renxue dengan suara bergetar, penuh ketakutan. Melihat Ziyan Rouxi semakin mendekat dengan nafsu pembu

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-17
  • Kultivator Inti Semesta   Bab 131

    Namun, Kaisar She tetap tak bergeming, menghalangi langkah musuhnya. Pemimpin organisasi Tengkorak, semakin geram, berteriak keras ke arah pasukannya yang tersisa. “Sampai kapan kamu akan bergerak? Apa kamu ingin melihat pasukanku musnah sepenuhnya?” Boom! Tak lama setelah kata-kata itu terucap, aura yang sangat kuat dan menindas tiba-tiba melanda medan perang. Ziyan Rouxi yang tengah membantai terhenti sejenak, merasakan beban berat yang menekan tubuhnya, seolah-olah beban berat jatuh menimpanya. Keheningan mencekam menyelimuti medan pertempuran. Semua mata tertuju pada sosok lelaki tua yang berdiri di udara, memancarkan aura mengerikan yang mengguncang hati. Kaisar She tertegun melihatnya. “Kaisar beladiri peringkat dua...” gumamnya tak percaya. Lelaki tua itu, dengan ekspresi penuh ketidakpuasan, menatap pemimpin organisasi Tengkorak. “She Jun, aku sudah membantumu sejauh ini. Tapi kau tetap tak berguna! Sia-sia aku memberikan begitu banyak sumber daya untuk pasukanmu, dan sek

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-17

Bab terbaru

  • Kultivator Inti Semesta   CH-320

    Bumi Bergetar. Langit Bergetar. Mereka langsung membagi kelompok untuk menyerang.Xiao Tian dikelilingi oleh ratusan orang.Tebasan pedang, tusukan tombak, dan hantaman tinju berdatangan dari segala arah, namun setiap serangan yang mengarah kepadanya gagal mengenai tubuhnya.Gerakannya bagai hantu.Langkah kakinya begitu cepat, tubuhnya seperti bayangan yang sulit disentuh.Sekali ia mengayunkan telapak tangannya, puluhan orang langsung terhempas seperti daun kering di tengah badai.Namun, bagaimanapun juga, jumlah mereka terlalu banyak.Bahkan dengan kekuatan luar biasa yang ia miliki, menghadapi ribuan orang bukanlah perkara mudah.Sementara itu, di sisi lain medan pertempuran, Houdo, Wei Lan, Lanfeng, Xingshan, dan Jiangkun tengah bertarung mati-matian.Tapi mereka mulai kelelahan walaupun pertarungan baru dimulai.Houdo mengayunkan palu besarnya, menghancurkan tubuh dua orang dalam sekali serangan. Napasnya memburu, keringat bercucuran di dahinya. Darah segar menetes dari lenganny

  • Kultivator Inti Semesta   CH-319

    Perjalanan menuju Danau Abadi yang awalnya damai tiba-tiba berubah mencekam.Udara mendadak terasa berat, tekanan luar biasa menyelimuti mereka.Xiao Tian berhenti melangkah. Begitu pula dengan Houdo, Wei Lan, Lanfeng, Xingshan, dan Jiangkun. Tatapan mereka beralih ke sekeliling, melihat siluet manusia yang terus bermunculan dari segala arah.Di depan, di belakang, di kiri, di kanan, ribuan orang telah mengepung mereka.Dari pakaian dan lambang di dada mereka, jelas bahwa ini adalah kumpulan dari berbagai Sekte dan Klan terkemuka di Alam Zuwu.Xiao Tian tidak terkejut. Sebaliknya, ekspresinya tetap tenang, seolah-olah ribuan orang itu hanyalah sekumpulan semut yang menghalangi jalannya.Langkah kaki menggema. Dari kerumunan, seorang pria bertubuh tegap dengan mata penuh keangkuhan melangkah maju.“Tian, akhirnya aku menemukanmu setelah sekian lama mencarimu.”Suara berat itu milik Bo Fu dari Villa Senjata, sosok terkuat di antara ribuan orang yang berkumpul di sini. Dia adalah peringk

  • Kultivator Inti Semesta   CH-318

    Hutan terasa lebih teduh saat Xiao Tian dan Qiancheng berjalan kembali ke tempat kelompoknya berkumpul. Aroma dedaunan yang mengering bercampur dengan udara siang yang sejuk, sementara cahaya matahari yang menembus celah pepohonan menciptakan bayangan yang bergoyang lembut di tanah.Qiancheng berjalan di belakang Xiao Tian dengan ekspresi datar, tetapi dalam hatinya ada pergolakan yang sulit ia jelaskan. Seumur hidupnya, ia tidak pernah berpikir akan mengalami hal seperti ini. Xiao Tian, pria yang baru saja ia benci dengan sepenuh hati, sekarang malah membuat hatinya terasa aneh.Namun, sebelum ia bisa memahami lebih jauh perasaan ini, suara langkah kaki yang ramai terdengar dari kejauhan."Tuan muda Tian!"Begitu mereka tiba di tempat istirahat kelompoknya, beberapa orang langsung menghampiri. Houdo, dengan tubuh kekarnya, berjalan paling depan, diikuti oleh Wei Lan, Lanfeng, Xingshan, dan Jiangkun."Tuan muda Tian, ke mana saja?" tanya Wei Lan, ekspresinya terlihat khawatir sebelum

  • Kultivator Inti Semesta   CH-317

    Sisa pertarungan mereka masih terasa di udara. Debu-debu halus melayang setelah pertarungan panjang yang berakhir dengan satu pihak sepenuhnya dikalahkan. Qiancheng, menatap Xiao Tian dengan tatapan enggan menerima kekalahan.Namun, tidak peduli seberapa besar tekadnya, ia tidak bisa bergerak. Auranya tertekan oleh kekuatan Xiao Tian yang luar biasa, membuat tubuhnya seakan terkunci di tempat.Ia menggertakkan giginya. "Bajingan! Lepaskan aku sekarang juga!"Pemuda itu hanya meliriknya dengan tatapan santai sebelum berkata, “Sekarang, tunggu aku mandi dulu.”Qiancheng mengedipkan mata. Sesaat, ia tidak bisa memproses apa yang baru saja didengarnya."APA?!"Xiao Tian tidak menjawab lagi. Dengan langkah santai, ia berjalan meninggalkan Qiancheng menuju danau, membiarkan gadis itu berdiri dengan wajah merah padam antara amarah dan keterkejutan.Airnya danau begitu jernih walaupun sudah berkali-kali tercemarkan akibat pertarungan. hingga dasar yang dipenuhi bebatuan halus terlihat jelas.

  • Kultivator Inti Semesta   CH-316

    Xiao Tian terkapar di tepi danau, tubuhnya setengah basah, wajahnya sedikit memar akibat hantaman terakhir Qiancheng. Wanita itu masih berdiri di hadapannya dengan tatapan seperti elang yang siap mencabik-cabik mangsanya. Napasnya memburu, matanya menyala penuh amarah.“KAU TIDAK AKAN KUBIARKAN HIDUP TENANG SETELAH INI!!” bentaknya.Xiao Tian buru-buru bangkit dan mengangkat kedua tangannya. “Hei, hei! Kita bisa bicara baik-baik! Aku benar-benar tidak sengaja melihatmu! Aku juga kena sial di sini, tahu?!”“DIAM!!”WHOOOSH!Qiancheng menyerang lagi. Tangannya menyapu ke arah Xiao Tian dengan kecepatan luar biasa, hampir seperti kilat. Kali ini, Xiao Tian mulai kesal. Ia bisa menerima kesalahannya karena melihat sesuatu yang tidak seharusnya, tapi kalau dihajar terus begini, ini sudah keterlaluan!Ketika pukulan Qiancheng hampir mengenai wajahnya, refleks Xiao Tian akhirnya muncul.BAGH!Dengan satu gerakan cepat, ia menangkis serangan itu! Qiancheng terkejut sesaat, tapi justru semakin

  • Kultivator Inti Semesta   CH-315

    Xiao Tian mendekati Jianzen, di sampingnya ada Houdo yang terus memperhatikannya dengan wajah khawatir.Saat Jianzen membuka matanya. Houdo langsung memberikan banyak pertanyaan. “Bagaimana keadaanmu? Apakah masih ada perasaan tidak nyaman? Apakah kamu baik-baik saja? Apakah lukamu sudah membaik?” Berbagai pertanyaan lain dia katakan dalam satu nafas.“Bodoh, berisik. Jika kamu terus bicara, lukaku bisa kembali memburuk!” ucap Jianzen dengan mata melotot.Tapi, walaupun dia bersikap seperti itu, ada kelembutan yang tersimpan dalam wajahnya untuk Houdo. Jianzen berdiri, dia membungkuk terhadap Xiao Tian. “Tuan muda Tian, terima kasih telah menyelamatkan ku. Jika tidak, mungkin nyawaku sudah menghilang, dan aku…” Jianzen tidak bisa membayangkan jika dirinya ternoda oleh para bajingan klan Huangfu.“Tidak perlu mengatakan itu. Lagipula aku memiliki masalah pribadi dengan klan Huangfu itu. Namun, seharusnya kamu tidak sendirian. Dimana wanita yang bersamamu waktu itu?” tanya Xiao Tian.

  • Kultivator Inti Semesta   CH-314

    Houdo masih berusaha melepaskan diri. “Diam… Tenangkan dirimu!”Xiao Tian menyalurkan energinya, menekan Houdo. Setelah dia sadar, dia merasakan rasa sakit yang menyelimuti seluruh tubuhnya. Tapi, matanya terus tertuju ke depan, dia melihat wanita yang terbaring di tanah dengan pakaian kotor, darah menetes dari setiap bagian tubuhnya yang terluka.“Wei Lan, Lanfeng, kalian jaga Houdo.”“Baik tuan muda Tian…”Xiao Tian berjalan dengan santai menuju ketiga orang anggota klan Huangfu. Melihat Xiao Tian ingin menghadapi mereka, mereka langsung tertawa terbahak-bahak.“Bocah rendahan. Aku tidak tahu kamu menggunakan mantra apa, hingga peringkat 12 seperti mereka mau mendengarkanmu, dan menjadikanmu ketua kelompok. Sepertinya makhluk alam rendah itu selalu membuat lelucon yang menggelikan!”WHOOSSHH!!!Namun, baru saja dia mengatakan itu, Xiao Tian sudah tiba di hadapannya, pukulannya terlalu cepat, itu berhasil memukul pipi lelaki Kuru.BAANG!!!Dia terlempar, darahnya muncrat, giginya be

  • Kultivator Inti Semesta   CH-313

    Angin gunung berembus sepoi-sepoi, membawa aroma segar dari rerumputan yang membentang luas di hadapan Xiao Tian, Houdo, dan yang lainnya. Setelah melewati pegunungan yang curam dan lembah-lembah berkabut, akhirnya mereka tiba di sebuah dataran hijau yang luas, tempat tanah seolah berdenyut dengan kehidupan. Burung-burung berkicau, bunga-bunga liar bermekaran, dan matahari bersinar lembut di langit biru. Namun, ketenangan itu hanya bertahan sebentar.Tatkala mereka mendarat, pemandangan pertama yang menyambut mereka bukanlah keindahan alam, melainkan sebuah pemandangan keji yang membuat darah bergejolak.Di tengah padang rumput itu, seorang wanita muda dengan pakaian compang-camping terhuyung-huyung, napasnya tersengal-sengal. Xiao Tian, Houdo, mengenali wanita itu, dia adalah Jianzen, murid dari Rumah Suci Wewangian. Wajahnya yang biasanya bercahaya kini tampak pucat dan kotor, dengan luka-luka di tubuhnya yang berdarah. Pakaiannya yang awalnya putih bersih telah ternoda tanah dan d

  • Kultivator Inti Semesta   CH-312

    Xiao Tian terkejut, dia melupakan pedang karat misterius yang sangat berguna dalam keadaan seperti ini. Monster-monster seperti ini yang dianggap sangat menakutkan adalah makanan terbaik untuk pedang karat misterius.Senyum tipis terbentuk di wajahnya. Benar, dia terlalu terpaku pada kekuatan jiwanya sendiri hingga lupa bahwa dia memiliki sesuatu yang lebih mengerikan.“Hahaha, roh tua, maaf aku melupakanmu. Namun, apakah kamu benar-benar bisa menghadapi mereka? Jumlahnya tidak sedikit, saat aku memindainya jumlahnya tidak kurang dari 2000, dan semuanya memiliki ranah alam Agung.”“Justru semakin kuat semakin bagus, itu akan lebih mempercepat pemulihan ku.”“Selesaikan dengan cepat, jangan buat aku menonton hal yang membosankan!” Tiba-tiba Leihuo Dashi yang meringkuk dalam dunia dantian Xiao Tian mendengus dingin terhadap roh pedang karat misterius.“Hehe, senior, tenang saja. Aku akan menyelesaikannya dengan cepat.”Obrolan Xiao Tian dan roh pedang karat misterius tidak bisa didengar

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status