Share

Bab 127

last update Last Updated: 2025-01-16 13:13:43

“Iya, Kaisar. Aku datang sesuai perintah, Kaisar. Dan aku juga membawa bala bantuan,” jawab Tetua Pelindung dengan penuh hormat.

Whoosh—

Whoosh—

Lebih banyak orang turun dari kapal perang, yang pertama adalah Yoona dan Ershita'er, diikuti oleh Raja Ling dan para patriark dari kekuatan besar lainnya. Setelah itu, Fa Wa turun dengan gagah bersama 200 Tetua Sekte Pedang Tertinggi, masing-masing memancarkan aura kekuatan yang menakutkan.

"Salam kepada Kaisar She," ucap Fa Wa sambil membungkuk hormat.

Kaisar She memandangnya dengan takjub. "Apakah benar ini kamu, Fa Wa?" tanya Kaisar dengan nada penuh keterkejutan, mengagumi kekuatan besar yang sekarang dipancarkan Fa Wa.

Fa Wa tersenyum, menunjukkan wajah tuanya yang penuh semangat. "Yang Mulia, Fa Wa hanya satu di dunia ini. Jadi, sudah pasti ini aku."

Namun, sebelum Kaisar She bisa sepenuhnya mencerna kehadiran Fa Wa dan yang lainnya, perhatian semua orang tertuju pada dua sosok yang baru saja turun dari kapal. Xiao Tian, dengan
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Kultivator Inti Semesta   Bab 128

    Karena masih ada waktu sebelum pertempuran besar dimulai, para tamu dipersilakan beristirahat. Kaisar She menyediakan tempat tinggal mewah bagi mereka, memastikan setiap tamu mendapatkan kenyamanan yang maksimal. Saat yang lain sibuk berkultivasi, mempersiapkan diri menghadapi pertempuran yang akan datang, Xiao Tian justru memanfaatkan waktunya untuk berjalan-jalan dengan Ziyan Rouxi. "Kakak, pasar di Kekaisaran She sangat berbeda dengan yang ada di Sekte Pedang Tertinggi. Aku akan mengajak kakak untuk melihat-lihat," ucap Xiao Tian, senyumnya ramah namun mengundang petualangan. Ziyan Rouxi tersenyum tipis, antusiasme terpancar dari wajahnya, dia bahkan tidak menolak ajakan Xiao Tian. "Tentu, itu terdengar menyenangkan," jawabnya penuh semangat. Saat mereka berkeliling di antara hiruk-pikuk pasar yang ramai dengan berbagai pedagang dan pembeli, mereka bertemu dengan Ling Faizhe yang sedang berjalan bersama Ershita’er. Keduanya segera menyapa dengan hangat. "Tuan Muda Tian, Nona Zi

    Last Updated : 2025-01-16
  • Kultivator Inti Semesta   Bab 129

    Organisasi Tengkorak telah mencapai Kekaisaran She, dan mereka berkumpul di luar istana. Ratusan ribu anggota mereka menyebar di langit dan bumi, menciptakan pemandangan yang sangat menakutkan. Di garis terdepan, seorang lelaki mengenakan topeng tengkorak, menyembunyikan wajahnya dan membuat orang tidak bisa menebak apakah dia adalah pria paruh baya atau lelaki tua. Namun, aura yang dimilikinya mengindikasikan bahwa dia adalah pemimpin organisasi Tengkorak, karena dia memiliki ranah kaisar beladiri peringkat satu. Di belakang pemimpin tersebut, ada dua orang yang memiliki ranah setengah kaisar beladiri peringkat sembilan. Jumlah kultivator peringkat empat, lima, enam, tujuh, delapan setengah kaisar beladiri juga sangat banyak. Organisasi Tengkorak telah memutuskan untuk keluar dari tempat persembunyiannya dan bersiap mengambil alih Dinasti She. Namun, pasukan Kekaisaran She juga tidak kalah kuat. Kekaisaran ini mendapatkan banyak dukungan dari berbagai sekte dan kerajaan yang berad

    Last Updated : 2025-01-16
  • Kultivator Inti Semesta   Bab 130

    Tanpa membuang waktu, pemimpin organisasi Tengkorak menyerang dengan serangan mematikan. Kaisar She hanya mendengus dingin sebelum melancarkan serangan balasan. Keduanya bertarung di udara, jual beli serangan terjadi. Pertarungan sengit di udara, serangan demi serangan terjadi tanpa henti. Mereka masih menggunakan tangan kosong, saling mengukur kekuatan lawan sebelum mengeluarkan senjata mereka. Di bawah sana, Ziyan Rouxi melihat pemimpin organisasi Tengkorak bertarung dengan Kaisar She. Ziyan menatap tajam ke arah Renxue dan anggota organisasi Tengkorak lainnya. "Sudah saatnya kalian membayar semua kejahatan yang kalian lakukan selama ini!" Ziyan Rouxi berjalan ke arah Renxue, yang memimpin banyak pasukan organisasi Tengkorak. Dia menarik pedang legendarisnya, Mawar Neraka, dari sarungnya. Cahaya pedang itu memancarkan aura kematian. "Gadis kecil, apa yang kau rencanakan?" tanya Renxue dengan suara bergetar, penuh ketakutan. Melihat Ziyan Rouxi semakin mendekat dengan nafsu pembu

    Last Updated : 2025-01-17
  • Kultivator Inti Semesta   Bab 131

    Namun, Kaisar She tetap tak bergeming, menghalangi langkah musuhnya. Pemimpin organisasi Tengkorak, semakin geram, berteriak keras ke arah pasukannya yang tersisa. “Sampai kapan kamu akan bergerak? Apa kamu ingin melihat pasukanku musnah sepenuhnya?” Boom! Tak lama setelah kata-kata itu terucap, aura yang sangat kuat dan menindas tiba-tiba melanda medan perang. Ziyan Rouxi yang tengah membantai terhenti sejenak, merasakan beban berat yang menekan tubuhnya, seolah-olah beban berat jatuh menimpanya. Keheningan mencekam menyelimuti medan pertempuran. Semua mata tertuju pada sosok lelaki tua yang berdiri di udara, memancarkan aura mengerikan yang mengguncang hati. Kaisar She tertegun melihatnya. “Kaisar beladiri peringkat dua...” gumamnya tak percaya. Lelaki tua itu, dengan ekspresi penuh ketidakpuasan, menatap pemimpin organisasi Tengkorak. “She Jun, aku sudah membantumu sejauh ini. Tapi kau tetap tak berguna! Sia-sia aku memberikan begitu banyak sumber daya untuk pasukanmu, dan sek

    Last Updated : 2025-01-17
  • Kultivator Inti Semesta   Bab 132

    “Kakak, kenapa kamu melakukan ini semua?” She Huan masih tidak mengerti mengapa Kakaknya bisa menjadi musuhnya. “Hahaha, Bodoh! Apa kamu masih belum paham mengapa aku mengambil keputusan ini? She Huan, agar kamu tidak mati dalam keadaan penasaran, aku tidak keberatan memberitahumu.” Sejenak She Jun berhenti dan menarik nafas dalam, dia menatap She Huan dengan tatapan penuh nafsu pembunuh. “Alasanku mengapa mendirikan Organisasi Tengkorak, karena bajingan Tua She Huanfeng menobatkanmu sebagai Kaisar!” mata She Jun membara karena marah. She Huanfeng adalah ayahnya, Kaisar She, di masa lalu. Namun, She Jun memanggilnya bajingan, menunjukkan betapa besar kebencian yang ia rasakan terhadap ayahnya sendiri. "She Huan, seharusnya akulah yang menjadi kaisar, bukan kamu! Aku adalah putra tertua, aku juga telah memberikan banyak kontribusi untuk Kekaisaran. Tapi, apa yang terjadi? She Huanfeng justru memilihmu untuk meneruskan tahtanya. Aku tidak bisa menerima itu. Aku akan mengambil posisi y

    Last Updated : 2025-01-17
  • Kultivator Inti Semesta   Bab 133

    Gas beracun itu bukan sesuatu yang harus di sepelehkan, namun, racun yang mematikan dipelihara dengan baik oleh Ming Lan. “Bocah, aku akui kekuatanmu memang luar biasa. Tapi, pertarungan itu tidak semuanya mengandalkan kekuatan, otak pun harus digunakan. Kamu masih terlalu muda jika ingin bertarung denganku. Tidak peduli kamu memiliki kekuatan tempur yang menantang surga, nasib kematianmu sudah bisa dipastikan!” Fa Wa, Ziyan Rouxi, dan seluruh pasukan Kekaisaran sangat mengkhawatirkan keselamatan Xiao Tian. Bukan mereka tidak mempercayai kekuatan Xiao Tian. Tetapi, racun itu menang sangat mematikan. Bahkan saat ini, gas ungu itu sudah menyebar dan orang-orang menyaksikan bahwa semua pepohonan yang dilalui gas ungu itu seketika layu tidak berselang lama, pohon-pohon itu mulai terbakar dengan sendirinya. Saat ini, Xiao Tian masih berada di pusat ledakan gas ungu. Bagaimana orang-orang tidak khawatir, Xiao Tian berada di lokasi gas ungu yang paling tebal. Melihat kesedihan banyak o

    Last Updated : 2025-01-17
  • Kultivator Inti Semesta   Bab 134

    Ming Lan langsung bergegas ke arah Ziyan Rouxi. Namun, lagi-lagi dia dihentikan oleh Xiao Tian. Xiao Tian sudah berada di hadapannya. “Anjing tua, ke mana kamu akan pergi? Lawanmu adalah aku, jadi jangan harap kamu bisa pergi ketika aku masih berdiri di hadapan mu!” Tangan Xiao Tian tiba-tiba memancarkan cahaya yang menyilaukan. Energi kekerasan dari tangannya mengintimidasi orang lain. “Tinju Qilin, cakar Naga!” Satu tangan Xiao Tian membentuk tinju, dan satu tangan lagi membentuk cakar. Dia langsung menyerang Ming Lan dengan ganas. “Bocah, kamu benar-benar meremehkan ku, apakah kamu pikir bisa mengalahkan ku dengan tangan kosong?” Melihat Xiao Tian menyerangnya dengan tangan kosong, Ming Lan merasa sedang direndahkan. Dia mengeluarkan senjata lain dari kantong penyimpanannya. Pedang perak sekarang sudah ada di tangannya, siap menyambut kedatangan serangan Xiao Tian. Whooss— Baang— Baang— Ketika Ming Lan menebas Xiao Tian, tangan Xiao Tian bagaikan senjata yang sangat kuat, di

    Last Updated : 2025-01-17
  • Kultivator Inti Semesta   Bab 135

    Mendengar ucapan itu, She Jun sangat gembira, jika dia melawan She Huan, itu artinya—dia masih memiliki kepercayaan diri untuk menang. Tapi, jika dia menghadapi Xiao Tian, dia tidak memiliki harapan sama sekali. “Karena itu keputusan Kaisar, aku akan menghormatinya,” ucap Xiao Tian sambil menangkupkan tangannya dengan hormat. Tanpa berlama-lama, ia berbalik dan meninggalkan medan pertempuran, fokusnya beralih pada satu tujuan yaitu mengejar setiap anggota organisasi Tengkorak yang mencoba melarikan diri. Sementara itu, di tempat yang sama, She Huan menatap tajam ke arah She Jun, matanya penuh kebencian. “Sudah saatnya kita selesaikan semua ini!” serunya dengan tegas. Kaisar She menghunuskan tombaknya sekali lagi, kilatan senjata memotong udara saat ia melesat cepat, menyerbu She Jun dengan kekuatan penuh, siap menghadapi saudara yang kini menjadi musuh bebuyutannya. She Jun tertawa terbahak-bahak. “She Huan, akhirnya aku bisa bertarung denganmu tanpa ada yang ikut campur. Sekarang,

    Last Updated : 2025-01-17

Latest chapter

  • Kultivator Inti Semesta   CH-422

    Para Tetua di ruangan itu tetap diam. Tidak ada satu pun yang berani berbicara. Mereka tahu, Patriark klan Xiao cabang telah memasuki mode siaga tinggi. Jika penyelidikan itu menunjukkan adanya kekuatan tersembunyi di luar dugaan mereka, maka situasi di Alam Langit Berbintang bisa berubah dalam sekejap. Setelah pria bertopeng itu pergi, Patriark Klan Xiao cabang tidak langsung tenang. Wajahnya masih dipenuhi tekanan batin yang belum surut. Ia mengangkat tangannya dan menunjuk beberapa Tetua lainnya di ruangan itu. “Kalian pergi dan bawa anak yang bernama Xiao Tian. Tapi ingat, kalian jangan melakukan kekerasan. Biarkan aku yang menginterogasinya secara langsung!” “Baik, Patriark!” jawab para Tetua serempak sebelum membungkuk dan segera meninggalkan ruangan. Begitu ruangan kembali sepi, Patriark Klan Xiao cabang menatap tajam ke arah Xiao Kun yang masih berlutut. Tatapannya dingin, tidak lagi menyimpan toleransi. “Kau juga pergi,” ucapnya pendek. Xiao Kun menunduk dalam, lalu ber

  • Kultivator Inti Semesta   CH-421

    Xiao Tian bertemu kembali dengan Niu Gan, Jilang, dan Bairu. Pertemuan itu terjadi sesaat setelah mereka berbicara dengan Pemilik Villa Hati Seribu Bintang. Ketika percakapan mereka selesai, keempatnya bersiap untuk meninggalkan istana. “Kakak Tian, kemana kamu akan pergi?” tanya Niu Gan sambil berjalan di sisi Xiao Tian. Xiao Tian menggelengkan kepala pelan. “Aku belum tahu. Aku hanya mengikuti ke mana langkahku membawaku.” “Hmm, jika seperti itu...” Niu Gan tampak berpikir sejenak, lalu menatap Xiao Tian dengan harapan. “Bersediakah kakak Tian pergi bersama kami untuk menjenguk seseorang?” “Menjenguk siapa?” “Orang yang membesarkan kami,” jawab Jilang cepat. “Sekarang beliau sedang terluka. Kami keluar untuk mencarikan obat. Awalnya kami hanya mencoba peruntungan, berharap kakak Tian bisa mendapat hasil positif dalam kompetisi ini. Ternyata hasilnya di luar ekspektasi. Kami berhasil mendapatkan juara tiga.” Bairu melanjutkan dengan semangat yang tulus. “Dan ini semua berkat ka

  • Kultivator Inti Semesta   CH-420

    Xiao Tian keluar dari ruangan kultivasinya. Langkahnya tenang, dan wajahnya tidak menunjukkan perubahan besar. Ia menahan aura peningkatannya. Meskipun ia kini berada di peringkat enam Alam Maha Agung, yang ia perlihatkan tetap peringkat tiga. Itu cukup untuk membuat Bai Ruochen tidak terlalu waspada. Begitu melihat Xiao Tian keluar dari ruangan, Bai Ruochen langsung melangkah cepat ke arahnya. Sorot matanya tajam, tidak ada basa-basi dalam ucapannya. “Sekarang, cepat serahkan Hati Nirwana!” Xiao Tian tidak terburu-buru menjawab. Ia melihat sekeliling sejenak sebelum membuka suara. “Aku masih di sini, kamu bersikap seolah-olah aku akan pergi saja. Dimana Ayahmu? Aku tidak melihatnya.” “Ayahku ada urusan. Dia harus memimpin perbaikan alun-alun akibat ulahmu. Sekarang jangan mengalihkan pembicaraan, cepat serahkan Hati Nirwana!” Xiao Tian mengeluarkan Hati Nirwana. Tapi saat Bai Ruochen hendak mengambilnya, ia menangkap tangan wanita itu. “Meneliti kematian!” Suara Bai Ruochen m

  • Kultivator Inti Semesta   CH-419

    Setelah Xiao Tian menerima hadiahnya, Bai Ruochen melangkah maju dan mendekatinya. Tatapannya tajam, dan tanpa basa-basi, ia langsung menanyakan hal yang sejak awal telah menjadi tujuannya. “Sekarang katakan, apakah kamu berhasil mendapatkan Hati Nirwana?” Xiao Tian menoleh ringan ke arahnya. “Tentu saja aku berhasil, tapi aku akan memberikan Hati Nirwana setelah aku memulihkan diri. Putri Suci tidak perlu khawatir, aku berada di Istanamu, jadi aku tidak akan melarikan diri. Hanya, apakah aku bisa meminjam ruangan untuk pemulihan diri?” Ia berbicara langsung dan jelas, tidak menyembunyikan niatnya. Tidak ada basa-basi dalam ucapannya, dan itu cukup untuk membuat Bai Ruochen menyipitkan mata. “Mengapa kamu tidak menyerahkannya sekarang saja?” tanyanya datar. “Aku tidak ingin setelah memberikannya kamu langsung membunuhku. Jadi sebelum itu terjadi, aku juga harus memastikan keselamatanku.” Pemilik Villa Hati Seribu Bintang tidak ikut mencampuri urusan antara putrinya dan Xiao Tian

  • Kultivator Inti Semesta   CH-418

    Setelah menyerahkan Xiao Wei, Xiao Tian tiba-tiba terhuyung-huyung. Tubuhnya terlihat melemah, dan tangan kanannya perlahan menekan dadanya. Wajahnya tampak menegang, sorot matanya menyiratkan rasa sakit yang dalam seolah ada luka yang tidak bisa ia tahan. “Teman muda, apa yang terjadi padamu?” Pemilik Villa Hati Seribu Bintang segera melangkah cepat dari sisi arena. Begitu melihat Xiao Tian mulai kehilangan keseimbangan, ia langsung menjangkau dan menopang tubuhnya agar tidak jatuh. “Senior, aku terkena serangan balasan karena mengaktifkan teknik rahasia,” ujar Xiao Tian pelan. Nada bicaranya terdengar lemah dan terbata, namun tetap stabil. “Hmmp.” Pemilik Villa mengerutkan alis, lalu dengan satu gerakan ringan ia memeriksa kondisi Xiao Tian melalui sentuhan di bahunya. Persepsinya menyapu tubuh pemuda itu dalam sekejap, dan yang ia temukan bukan tubuh yang terluka. Tubuh itu tidak mengalami kerusakan. Aliran kekuatan dasar tetap utuh, dan ritme hidup Xiao Tian sama sekali tidak

  • Kultivator Inti Semesta   CH-417

    Namun di balik aura dan tekanan yang mengguncang langit dan bumi, Xiao Tian masih berdiri tenang. Di dalam hatinya, senyum pahit perlahan terbit. “Binatang tua, mengapa kamu membuat keributan seperti ini?” “Bocah, ini bukan lagi pertarungan antara kamu dan bocah Xiao Wei itu. Ini adalah pertarungan garis darah! Apakah kamu ingin garis darahmu diinjak-injak oleh garis darah rendah itu?!” Xiao Tian menarik napas panjang dalam hatinya. “Bukankah ini akan menimbulkan kegaduhan bagi orang-orang?” “Terlambat. Kamu sudah mendeklarasikan namamu Xiao Tian, dan menunjukkan sayap api petir. Itu saja sudah membuat kegaduhan. Jadi jika ingin membuat kegaduhan, jangan tanggung-tanggung.” “Hahaha, baiklah, lakukan apa yang ingin kamu lakukan sekarang! Tapi jangan terlalu besar, tubuhku belum bisa menampung kekuatanmu jika lebih dari tiga puluh persen.” “Kali ini pengecualian. Aku akan membuat tubuhmu mampu menanggung kekuatanku lebih dari empat puluh persen!” “Sial, jika kamu bisa melakukan

  • Kultivator Inti Semesta   CH-416

    Kepala Villa tidak langsung menjawab. Matanya masih terpaku pada Xiao Tian yang terus melangkah ke langit, dan setiap langkahnya disertai dengan satu teratai api petir yang muncul di bawah telapak kakinya, membentuk tangga yang tidak berasal dari dunia ini. “Putriku, itu bukan langkah biasa. Lihat baik-baik. Setiap langkahnya membentuk teratai api petir yang menjadi pijakan. Itu… itu adalah keterampilan yang hanya dikuasai sempurna oleh satu orang dalam sejarah Klan Xiao—Yang Mulia Dewa Tertinggi, Xiao Jian.” Nada suaranya mengeras seiring kalimatnya berlanjut. “Di Klan Xiao inti, hanya ada empat atau lima orang yang mampu mempelajarinya. Tapi tidak satu pun dari mereka mampu menyempurnakan keterampilan itu. Menurut catatan resmi, ketika Yang Mulia Dewa Tertinggi Xiao Jian menggunakan keterampilan itu, ia pernah menghancurkan ribuan bintang dan membunuh miliaran kultivator yang tersebar di dalamnya. Dengan keterampilan itu, Xiao Jian diakui sebagai penguasa galaksi terkuat sepanjan

  • Kultivator Inti Semesta   CH-415

    Klan cabang belaka, bertingkah sangat arogan,” ucap Xiao Tian, nadanya mengeras. “Sepertinya kamu hanya katak dalam sumur, tidak pernah melihat luasnya dunia ini. Sekarang, tunjukkan padaku keterampilan kebanggaanmu itu.” “Kamu akan melihatnya!” Xiao Wei membentuk segel tangan. Dalam sekejap, tubuhnya mulai bersinar terang. Bukan hanya cahaya biasa, melainkan kilauan yang menyelimuti seluruh pori-porinya. Dalam waktu singkat, langit di atas alun-alun menjadi gelap seperti ditelan malam. Petir multi warna mulai muncul dari segala penjuru, menyambar dan berkumpul di satu titik. Lautan api mengikuti, saling terjalin dan berputar di langit, membentuk pusaran kekuatan yang luar biasa besar. Tombak Xiao Wei yang semula berdiri tegak di depannya, mulai bergetar. Kemudian, tombak itu melesat sendiri ke atas langit, bergabung ke dalam pusaran petir dan api di atas sana. Seluruh kekuatan itu berkumpul di satu titik pusat, seperti menyusun sesuatu yang belum sepenuhnya terwujud, namun sudah c

  • Kultivator Inti Semesta   CH-414

    Untungnya, formasi pelindung yang diciptakan Kepala Villa Hati Seribu Bintang masih bertahan dengan tenang. Meskipun energi ledakan itu cukup untuk meruntuhkan gunung kecil dalam sekejap, formasi tersebut tidak menunjukkan tanda-tanda retak. Jika bukan karena perlindungan ini, banyak penonton dengan kultivasi rendah pasti sudah hancur oleh getaran energi yang tidak bisa diredam. Namun, perhatian sebagian besar orang tidak hanya tertuju pada kekuatan dua pemuda yang bertarung di tengah formasi. Yang paling menakjubkan justru terletak pada lantai alun-alun itu sendiri. Meskipun dihantam gelombang serangan dari dua kultivator yang sudah melampaui batas kekuatan biasa, lantai alun-alun tetap utuh. Tidak ada retakan, tidak ada debu yang terangkat. Semuanya tetap bersih dan tenang. Ini bukan karena kebetulan. Ini membuktikan satu hal—bahwa kekuatan Villa Hati Seribu Bintang jauh melampaui dugaan. Struktur dan material alun-alun ini bukanlah sesuatu yang bisa dihancurkan hanya dengan kekua

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status