Ming Lan langsung bergegas ke arah Ziyan Rouxi. Namun, lagi-lagi dia dihentikan oleh Xiao Tian. Xiao Tian sudah berada di hadapannya. “Anjing tua, ke mana kamu akan pergi? Lawanmu adalah aku, jadi jangan harap kamu bisa pergi ketika aku masih berdiri di hadapan mu!” Tangan Xiao Tian tiba-tiba memancarkan cahaya yang menyilaukan. Energi kekerasan dari tangannya mengintimidasi orang lain. “Tinju Qilin, cakar Naga!” Satu tangan Xiao Tian membentuk tinju, dan satu tangan lagi membentuk cakar. Dia langsung menyerang Ming Lan dengan ganas. “Bocah, kamu benar-benar meremehkan ku, apakah kamu pikir bisa mengalahkan ku dengan tangan kosong?” Melihat Xiao Tian menyerangnya dengan tangan kosong, Ming Lan merasa sedang direndahkan. Dia mengeluarkan senjata lain dari kantong penyimpanannya. Pedang perak sekarang sudah ada di tangannya, siap menyambut kedatangan serangan Xiao Tian. Whooss— Baang— Baang— Ketika Ming Lan menebas Xiao Tian, tangan Xiao Tian bagaikan senjata yang sangat kuat, di
Mendengar ucapan itu, She Jun sangat gembira, jika dia melawan She Huan, itu artinya—dia masih memiliki kepercayaan diri untuk menang. Tapi, jika dia menghadapi Xiao Tian, dia tidak memiliki harapan sama sekali. “Karena itu keputusan Kaisar, aku akan menghormatinya,” ucap Xiao Tian sambil menangkupkan tangannya dengan hormat. Tanpa berlama-lama, ia berbalik dan meninggalkan medan pertempuran, fokusnya beralih pada satu tujuan yaitu mengejar setiap anggota organisasi Tengkorak yang mencoba melarikan diri. Sementara itu, di tempat yang sama, She Huan menatap tajam ke arah She Jun, matanya penuh kebencian. “Sudah saatnya kita selesaikan semua ini!” serunya dengan tegas. Kaisar She menghunuskan tombaknya sekali lagi, kilatan senjata memotong udara saat ia melesat cepat, menyerbu She Jun dengan kekuatan penuh, siap menghadapi saudara yang kini menjadi musuh bebuyutannya. She Jun tertawa terbahak-bahak. “She Huan, akhirnya aku bisa bertarung denganmu tanpa ada yang ikut campur. Sekarang,
“Kaisar, jika kamu ragu untuk membunuhnya, maka aku saja yang bergerak, aku akan membunuh dia dengan cepat!” ujar Xiao Tian dengan suara yang sangat kesal terhadap Kaisar She karena plin-plan. Mendengar ucapan Xiao Tian, mata Kaisar She seketika berubah menjadi tegas, dia melemparkan tombaknya hingga menembus jantung She Jun. Baang— “Aaaaarrrrrkkkkhhhh!” She Jun membelalak tak bisa percaya saat ini dia kalah dari She Huan, dia tidak hanya gagal dalam rencananya, tetapi dia juga harus terbunuh dalam ekspedisi kali ini. “Ka—kamu berani membunuhku?” She Huan sedikit sedih terhadap kematian She Jun, bagaimanapun dia adalah kakaknya. Xiao Tian menghampiri She Huan. “Kaisar, bersikap lunak terhadap musuh adalah kesalahan fatal ketika bertarung. Jika dia tidak dibunuh, entah berapa banyak penduduk Dinasti She yang akan mati di masa depan.” “Tian, aku tahu. Aku—Aku hanya sedikit bingung, bagaimanapun dia adalah kakakku.” Xiao Tian tidak menjawab, karena memang membunuh saudara kandung
Lin Hua membalas dengan senyuman. “Tuan Muda Tian, setelah tidak bertemu dalam waktu yang singkat, kekuatan dan prestasi Tuan Muda Tian sudah meningkat pesat. Aku benar-benar kagum terhadap pertumbuhan Tuan Muda Tian.” “Ini hanya pencapaian kecil. Nona Lin, aku sengaja mengundangmu ke tempat ini. Namun, untuk pengawal Nona Lin, mereka tidak perlu menguping di luar, mereka bisa ikut bergabung di sini.” Xiao Tian melambaikan tangannya, seketika pintu istana terbuka. Orang-orang sangat heran, karena mereka tidak bisa merasakan sedikitpun aura di luar istana. Wajar jika mereka tidak tahu, karena pengawal Lin Hua bukan orang sembarangan, mereka adalah Kaisar Beladiri Peringkat Satu. Setelah Xiao Tian mengatakan itu, udara sedikit menggeliat, orang-orang menyaksikan tiga orang pria paruh baya dengan ranah Kaisar Beladiri Peringkat Satu. Mereka sangat terkejut, tidak menyangka gadis kecil itu memiliki tiga pengawal yang sangat kuat. Bahkan, She sangat terkejut, karena dia tidak menduga As
Xiao Tian menggeleng pelan. "Kaisar, aku paham bahwa alkemis tingkat delapan sangat langka di benua ini. Namun, yang menjadi masalah bukanlah kesulitan dalam menyuling pil, melainkan ketiadaan bahan baku yang memadai. Bahkan jika Asosiasi Naga Phoenix memilikinya, mereka tidak akan menjualnya dengan harga murah. Bagi orang-orang yang memiliki sedikit kekayaan, hampir mustahil untuk membelinya. Situasi ini hanya akan menimbulkan pertikaian di antara para kultivator yang berebut kesempatan." Mendengar ucapan itu, semua orang di Aula Istana mengangguk setuju. Hal negatifnya lebih besar daripada positifnya. “Tian, tapi apakah mungkin Asosiasi Naga Phoenix memiliki tanaman spiritual sesuai dengan pesananmu?” tanya Kaisar She karena dia masih ragu dengan asosiasi itu. “Kaisar, jika aku boleh bicara jujur, dalam hal membandingkan kekuatan antara dinasti-dinasti, tidak diragukan lagi Dinasti Wei adalah yang terkuat, bukan Dinasti Ming. Namun, kekuatan terbesar di Dinasti Wei bukanlah Kekai
Sementara itu, Daniel sudah berkeringat dingin, dia merasa tidak enak dengan suasana yang terjadi di sekitar mereka. Dia mencoba menjelaskan kepada Xiao Tian mengapa mereka ada di sini, tetapi Xiao Tian segera mengangkat tangan untuk menghentikannya. Xiao Tian paham, meskipun Vianshi'er sering bersikap konyol dan tidak terduga, dia tidak akan pernah mengabaikan keselamatan Sekte. Itu cukup bagi Xiao Tian untuk tidak mempermasalahkannya lebih jauh. Kaisar She sebenarnya ingin menegur Vianshi'er atas perilakunya, tetapi Xiao Tian buru-buru mengangkat tangannya, mencegah Kaisar berbicara. Dia khawatir gadis ini akan langsung menerkamnya jika ada yang tidak berkenan. Sebagai gantinya, dia mengirimkan transmisi suara kepada Kaisar She. “Kaisar, jangan menyinggungnya. Gadis ini tidak sederhana. Bukan aku menakut-nakuti, tetapi kekuatannya tidak bisa di remehkn. Daripada menegur perbuatannya, lebih baik Kaisar berusaha membuatnya senang. Mungkin dengan begitu, Kaisar bisa mendapat keuntung
Melihat Lin Xiying bukan tandingan Vianshi'er, Kaisar She sangat bersyukur dia tidak menegur gadis kecil ini. Pantas saja Vianshi'er selalu tidak menempatkan Kekaisaran She di matanya, ternyata kekuatan orang ini terlalu menakutkan. Yoona, Ershita'er, Raja Ling, dan beberapa orang yang lainnya sudah mengetahui kengerian gadis ini. Namun, sekarang mereka menjadi tambah ngeri. Gagaimana tidak, bahkan Kaisar Beladiri Peringkat Tiga tidak lebih dari seekor semut di hadapannya. Melihat ketegangan memenuhi Aula Istana, Fa Wa mencoba mencairkan suasana. Dia menatap Yoona. “Patriark Yoona, aku tidak menyangka Ershita'er memiliki tubuh dewa Es, pencapaian masa depannya tidak akan terbatas.” “Senior Fa Wa terlalu memuji, Ershita'er memang memiliki tubuh dewa Es, hanya aku tidak memiliki sumber daya yang cukup. Bakatnya sungguh disayangkan karena tidak mendapatkan perawatan yang baik.” Yoona mengatakan itu dengan sungguh-sungguh. Dia selalu merasa telah menganiaya putrinya. Andai saja dia mem
“Senior, katakan apa yang kamu tahu tentang ayahku? Adapun teknik menyuling pil, itu adalah hal yang mudah, aku bisa memberikannya kapan saja.” Lin Xiying mengangguk. “Tuan Muda Tian, Asosiasi Naga Phoenix ku tidak hanya mengumpulkan harta-harta yang berharga, kami juga mengumpulkan informasi dari setiap Dinasti. Namun, sebelum aku mengatakan informasi tentang mendiang ayahmu, apakah Tuan Muda Tian tahu alasan mengapa Kekaisaran Ming membantu pemberontak Wang Chong?” Xiao Tian langsung menggelengkan kepalanya. Dia tidak tahu alasan yang sebenarnya mengapa Kekaisaran Ming membantu pamannya untuk melakukan kudeta. Lin Xiying menatap Lin Fei, setelah Lin Fei mengangguk, Lin Xiying melanjutkan ucapannya. “Sebenarnya otak pemberontak kan itu bukan Wang Chong, melainkan Kaisar Ming sendiri. Kamu pasti bingung mengapa Kaisar Ming melakukan ini, karena seorang Kaisar harus bermain trik menghadapi seorang Raja yang berada di bawah kekuasaannya. Alasannya, karena ayahmu mendapatkan harta yan
Para Tetua di ruangan itu tetap diam. Tidak ada satu pun yang berani berbicara. Mereka tahu, Patriark klan Xiao cabang telah memasuki mode siaga tinggi. Jika penyelidikan itu menunjukkan adanya kekuatan tersembunyi di luar dugaan mereka, maka situasi di Alam Langit Berbintang bisa berubah dalam sekejap. Setelah pria bertopeng itu pergi, Patriark Klan Xiao cabang tidak langsung tenang. Wajahnya masih dipenuhi tekanan batin yang belum surut. Ia mengangkat tangannya dan menunjuk beberapa Tetua lainnya di ruangan itu. “Kalian pergi dan bawa anak yang bernama Xiao Tian. Tapi ingat, kalian jangan melakukan kekerasan. Biarkan aku yang menginterogasinya secara langsung!” “Baik, Patriark!” jawab para Tetua serempak sebelum membungkuk dan segera meninggalkan ruangan. Begitu ruangan kembali sepi, Patriark Klan Xiao cabang menatap tajam ke arah Xiao Kun yang masih berlutut. Tatapannya dingin, tidak lagi menyimpan toleransi. “Kau juga pergi,” ucapnya pendek. Xiao Kun menunduk dalam, lalu ber
Xiao Tian bertemu kembali dengan Niu Gan, Jilang, dan Bairu. Pertemuan itu terjadi sesaat setelah mereka berbicara dengan Pemilik Villa Hati Seribu Bintang. Ketika percakapan mereka selesai, keempatnya bersiap untuk meninggalkan istana. “Kakak Tian, kemana kamu akan pergi?” tanya Niu Gan sambil berjalan di sisi Xiao Tian. Xiao Tian menggelengkan kepala pelan. “Aku belum tahu. Aku hanya mengikuti ke mana langkahku membawaku.” “Hmm, jika seperti itu...” Niu Gan tampak berpikir sejenak, lalu menatap Xiao Tian dengan harapan. “Bersediakah kakak Tian pergi bersama kami untuk menjenguk seseorang?” “Menjenguk siapa?” “Orang yang membesarkan kami,” jawab Jilang cepat. “Sekarang beliau sedang terluka. Kami keluar untuk mencarikan obat. Awalnya kami hanya mencoba peruntungan, berharap kakak Tian bisa mendapat hasil positif dalam kompetisi ini. Ternyata hasilnya di luar ekspektasi. Kami berhasil mendapatkan juara tiga.” Bairu melanjutkan dengan semangat yang tulus. “Dan ini semua berkat ka
Xiao Tian keluar dari ruangan kultivasinya. Langkahnya tenang, dan wajahnya tidak menunjukkan perubahan besar. Ia menahan aura peningkatannya. Meskipun ia kini berada di peringkat enam Alam Maha Agung, yang ia perlihatkan tetap peringkat tiga. Itu cukup untuk membuat Bai Ruochen tidak terlalu waspada. Begitu melihat Xiao Tian keluar dari ruangan, Bai Ruochen langsung melangkah cepat ke arahnya. Sorot matanya tajam, tidak ada basa-basi dalam ucapannya. “Sekarang, cepat serahkan Hati Nirwana!” Xiao Tian tidak terburu-buru menjawab. Ia melihat sekeliling sejenak sebelum membuka suara. “Aku masih di sini, kamu bersikap seolah-olah aku akan pergi saja. Dimana Ayahmu? Aku tidak melihatnya.” “Ayahku ada urusan. Dia harus memimpin perbaikan alun-alun akibat ulahmu. Sekarang jangan mengalihkan pembicaraan, cepat serahkan Hati Nirwana!” Xiao Tian mengeluarkan Hati Nirwana. Tapi saat Bai Ruochen hendak mengambilnya, ia menangkap tangan wanita itu. “Meneliti kematian!” Suara Bai Ruochen m
Setelah Xiao Tian menerima hadiahnya, Bai Ruochen melangkah maju dan mendekatinya. Tatapannya tajam, dan tanpa basa-basi, ia langsung menanyakan hal yang sejak awal telah menjadi tujuannya. “Sekarang katakan, apakah kamu berhasil mendapatkan Hati Nirwana?” Xiao Tian menoleh ringan ke arahnya. “Tentu saja aku berhasil, tapi aku akan memberikan Hati Nirwana setelah aku memulihkan diri. Putri Suci tidak perlu khawatir, aku berada di Istanamu, jadi aku tidak akan melarikan diri. Hanya, apakah aku bisa meminjam ruangan untuk pemulihan diri?” Ia berbicara langsung dan jelas, tidak menyembunyikan niatnya. Tidak ada basa-basi dalam ucapannya, dan itu cukup untuk membuat Bai Ruochen menyipitkan mata. “Mengapa kamu tidak menyerahkannya sekarang saja?” tanyanya datar. “Aku tidak ingin setelah memberikannya kamu langsung membunuhku. Jadi sebelum itu terjadi, aku juga harus memastikan keselamatanku.” Pemilik Villa Hati Seribu Bintang tidak ikut mencampuri urusan antara putrinya dan Xiao Tian
Setelah menyerahkan Xiao Wei, Xiao Tian tiba-tiba terhuyung-huyung. Tubuhnya terlihat melemah, dan tangan kanannya perlahan menekan dadanya. Wajahnya tampak menegang, sorot matanya menyiratkan rasa sakit yang dalam seolah ada luka yang tidak bisa ia tahan. “Teman muda, apa yang terjadi padamu?” Pemilik Villa Hati Seribu Bintang segera melangkah cepat dari sisi arena. Begitu melihat Xiao Tian mulai kehilangan keseimbangan, ia langsung menjangkau dan menopang tubuhnya agar tidak jatuh. “Senior, aku terkena serangan balasan karena mengaktifkan teknik rahasia,” ujar Xiao Tian pelan. Nada bicaranya terdengar lemah dan terbata, namun tetap stabil. “Hmmp.” Pemilik Villa mengerutkan alis, lalu dengan satu gerakan ringan ia memeriksa kondisi Xiao Tian melalui sentuhan di bahunya. Persepsinya menyapu tubuh pemuda itu dalam sekejap, dan yang ia temukan bukan tubuh yang terluka. Tubuh itu tidak mengalami kerusakan. Aliran kekuatan dasar tetap utuh, dan ritme hidup Xiao Tian sama sekali tidak
Namun di balik aura dan tekanan yang mengguncang langit dan bumi, Xiao Tian masih berdiri tenang. Di dalam hatinya, senyum pahit perlahan terbit. “Binatang tua, mengapa kamu membuat keributan seperti ini?” “Bocah, ini bukan lagi pertarungan antara kamu dan bocah Xiao Wei itu. Ini adalah pertarungan garis darah! Apakah kamu ingin garis darahmu diinjak-injak oleh garis darah rendah itu?!” Xiao Tian menarik napas panjang dalam hatinya. “Bukankah ini akan menimbulkan kegaduhan bagi orang-orang?” “Terlambat. Kamu sudah mendeklarasikan namamu Xiao Tian, dan menunjukkan sayap api petir. Itu saja sudah membuat kegaduhan. Jadi jika ingin membuat kegaduhan, jangan tanggung-tanggung.” “Hahaha, baiklah, lakukan apa yang ingin kamu lakukan sekarang! Tapi jangan terlalu besar, tubuhku belum bisa menampung kekuatanmu jika lebih dari tiga puluh persen.” “Kali ini pengecualian. Aku akan membuat tubuhmu mampu menanggung kekuatanku lebih dari empat puluh persen!” “Sial, jika kamu bisa melakukan
Kepala Villa tidak langsung menjawab. Matanya masih terpaku pada Xiao Tian yang terus melangkah ke langit, dan setiap langkahnya disertai dengan satu teratai api petir yang muncul di bawah telapak kakinya, membentuk tangga yang tidak berasal dari dunia ini. “Putriku, itu bukan langkah biasa. Lihat baik-baik. Setiap langkahnya membentuk teratai api petir yang menjadi pijakan. Itu… itu adalah keterampilan yang hanya dikuasai sempurna oleh satu orang dalam sejarah Klan Xiao—Yang Mulia Dewa Tertinggi, Xiao Jian.” Nada suaranya mengeras seiring kalimatnya berlanjut. “Di Klan Xiao inti, hanya ada empat atau lima orang yang mampu mempelajarinya. Tapi tidak satu pun dari mereka mampu menyempurnakan keterampilan itu. Menurut catatan resmi, ketika Yang Mulia Dewa Tertinggi Xiao Jian menggunakan keterampilan itu, ia pernah menghancurkan ribuan bintang dan membunuh miliaran kultivator yang tersebar di dalamnya. Dengan keterampilan itu, Xiao Jian diakui sebagai penguasa galaksi terkuat sepanjan
Klan cabang belaka, bertingkah sangat arogan,” ucap Xiao Tian, nadanya mengeras. “Sepertinya kamu hanya katak dalam sumur, tidak pernah melihat luasnya dunia ini. Sekarang, tunjukkan padaku keterampilan kebanggaanmu itu.” “Kamu akan melihatnya!” Xiao Wei membentuk segel tangan. Dalam sekejap, tubuhnya mulai bersinar terang. Bukan hanya cahaya biasa, melainkan kilauan yang menyelimuti seluruh pori-porinya. Dalam waktu singkat, langit di atas alun-alun menjadi gelap seperti ditelan malam. Petir multi warna mulai muncul dari segala penjuru, menyambar dan berkumpul di satu titik. Lautan api mengikuti, saling terjalin dan berputar di langit, membentuk pusaran kekuatan yang luar biasa besar. Tombak Xiao Wei yang semula berdiri tegak di depannya, mulai bergetar. Kemudian, tombak itu melesat sendiri ke atas langit, bergabung ke dalam pusaran petir dan api di atas sana. Seluruh kekuatan itu berkumpul di satu titik pusat, seperti menyusun sesuatu yang belum sepenuhnya terwujud, namun sudah c
Untungnya, formasi pelindung yang diciptakan Kepala Villa Hati Seribu Bintang masih bertahan dengan tenang. Meskipun energi ledakan itu cukup untuk meruntuhkan gunung kecil dalam sekejap, formasi tersebut tidak menunjukkan tanda-tanda retak. Jika bukan karena perlindungan ini, banyak penonton dengan kultivasi rendah pasti sudah hancur oleh getaran energi yang tidak bisa diredam. Namun, perhatian sebagian besar orang tidak hanya tertuju pada kekuatan dua pemuda yang bertarung di tengah formasi. Yang paling menakjubkan justru terletak pada lantai alun-alun itu sendiri. Meskipun dihantam gelombang serangan dari dua kultivator yang sudah melampaui batas kekuatan biasa, lantai alun-alun tetap utuh. Tidak ada retakan, tidak ada debu yang terangkat. Semuanya tetap bersih dan tenang. Ini bukan karena kebetulan. Ini membuktikan satu hal—bahwa kekuatan Villa Hati Seribu Bintang jauh melampaui dugaan. Struktur dan material alun-alun ini bukanlah sesuatu yang bisa dihancurkan hanya dengan kekua