Share

Bab 140

last update Last Updated: 2025-01-18 08:50:32

Melihat Lin Xiying bukan tandingan Vianshi'er, Kaisar She sangat bersyukur dia tidak menegur gadis kecil ini. Pantas saja Vianshi'er selalu tidak menempatkan Kekaisaran She di matanya, ternyata kekuatan orang ini terlalu menakutkan.

Yoona, Ershita'er, Raja Ling, dan beberapa orang yang lainnya sudah mengetahui kengerian gadis ini. Namun, sekarang mereka menjadi tambah ngeri. Gagaimana tidak, bahkan Kaisar Beladiri Peringkat Tiga tidak lebih dari seekor semut di hadapannya.

Melihat ketegangan memenuhi Aula Istana, Fa Wa mencoba mencairkan suasana. Dia menatap Yoona. “Patriark Yoona, aku tidak menyangka Ershita'er memiliki tubuh dewa Es, pencapaian masa depannya tidak akan terbatas.”

“Senior Fa Wa terlalu memuji, Ershita'er memang memiliki tubuh dewa Es, hanya aku tidak memiliki sumber daya yang cukup. Bakatnya sungguh disayangkan karena tidak mendapatkan perawatan yang baik.” Yoona mengatakan itu dengan sungguh-sungguh. Dia selalu merasa telah menganiaya putrinya. Andai saja dia mem
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
makin mantap
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Kultivator Inti Semesta   Bab 141

    “Senior, katakan apa yang kamu tahu tentang ayahku? Adapun teknik menyuling pil, itu adalah hal yang mudah, aku bisa memberikannya kapan saja.” Lin Xiying mengangguk. “Tuan Muda Tian, Asosiasi Naga Phoenix ku tidak hanya mengumpulkan harta-harta yang berharga, kami juga mengumpulkan informasi dari setiap Dinasti. Namun, sebelum aku mengatakan informasi tentang mendiang ayahmu, apakah Tuan Muda Tian tahu alasan mengapa Kekaisaran Ming membantu pemberontak Wang Chong?” Xiao Tian langsung menggelengkan kepalanya. Dia tidak tahu alasan yang sebenarnya mengapa Kekaisaran Ming membantu pamannya untuk melakukan kudeta. Lin Xiying menatap Lin Fei, setelah Lin Fei mengangguk, Lin Xiying melanjutkan ucapannya. “Sebenarnya otak pemberontak kan itu bukan Wang Chong, melainkan Kaisar Ming sendiri. Kamu pasti bingung mengapa Kaisar Ming melakukan ini, karena seorang Kaisar harus bermain trik menghadapi seorang Raja yang berada di bawah kekuasaannya. Alasannya, karena ayahmu mendapatkan harta yan

    Last Updated : 2025-01-18
  • Kultivator Inti Semesta   Bab 142

    “Kaisar, tidak perlu sungkan, ambil saja. Karena Kaisar bersedia membantuku untuk melawan Dinasti Ming, jumlah pil ini tidak ada apa-apanya. Aku bahkan masih bisa memberikan harta lain di masa depan," ungkap Xiao Tian dengan tatapannya yang serius. Setelah mengatakan hal tersebut, Xiao Tian membagikan tiga kotak yang sama kepada para patriark dari berbagai kekuatan. Yoona, Raja Ling, dan yang lainnya bereaksi sama dengan Kaisar She. Namun, mereka tidak bersikap seperti Kaisar She, mereka dengan cepat menangkupkan tangannya, karena tak ingin kesempatan itu twrbuang sia-sia. “Tuan Muda Tian, dengan begitu banyak pil ini, kami bersumpah dalam waktu tiga bulan kami akan mengikutimu ke Dinasti Ming. Tak peduli seberapa besar rintangan yang harus kami hadapi, baik itu lautan api maupun gunung pedang, kami akan menaklukkannya untukmu.”.” Lin Hua, dan kedua Tetua Tertinggi-nya merasa bagitu bodoh melihat jumlah pil yang dibagikan oleh Xiao Tian. Namun, mereka tidak berencana merampok semu

    Last Updated : 2025-01-18
  • Kultivator Inti Semesta   Bab 143

    Setelah sampai di langit berbintang, Vianshi'er mengeluarkan sebuah sajadah. "Tian, duduklah di sini. Aku pernah melihatmu mempraktikkan teknik kultivasi yang sangat istimewa. Tapi bodohnya, kamu malah mengubah teknik itu. Jujur saja, teknik itu bahkan tidak ada di alam semestaku. Sekarang, gunakan lagi teknik itu, dan jangan merasa lebih pintar dengan mencoba mengubah teknik yang sudah sempurna. Kamu pasti tahu teknik mana yang kumaksud." Tanpa memberikan banyak petunjuk, Vianshi'er segera meninggalkan Xiao Tian di bawah langit berbintang. Xiao Tian duduk bersila di atas sajadah yang disediakan oleh Vianshi'er. Adapun teknik kultivasi yang disebutkan Vianshi'er, Xiao Tian segera menyadarinya—itu adalah teknik yang diwariskan oleh ayahnya. Bukan karena merasa dirinya lebih baik, tetapi dahulu Xiao Tian merasa skeptis. Jika teknik tersebut memang sehebat itu, mengapa ayahnya hanya mencapai ranah Raja Bela Diri peringkat enam? Karena itulah, Xiao Tian sempat meragukan teknik tersebut

    Last Updated : 2025-01-18
  • Kultivator Inti Semesta   Bab 144

    “Siapa?” tanya Xiao Tian sambil mencari sumber suara itu. Namun, usahanya sia-sia, ia tidak menemukan pemilik suara tersebut. "Mungkin aku berhalusinasi. Sekarang, sebaiknya aku kembali." Baru saja Xiao Tian mengatakan itu, Vianshi'er datang lagi dan menatapnya dengan tatapan aneh. "Tian, jadi kamu hanya berhasil membuat satu terobosan?" "Aku sudah sangat beruntung bisa menerobos ke Kaisar Bela Diri. Seperti yang kamu katakan, meskipun aku menyerap energi alam semesta, energi ini tidak cukup untuk meningkatkan ranahku lebih jauh." "Sial, aku hampir mengorbankan harta tertinggiku, dan ini hanya berhasil menerobos satu peringkat. Sungguh pemborosan. Tian, jika kamu ingin mencapai pencapaian yang lebih tinggi, kamu harus segera meninggalkan dunia ini. Dunia ini tidak lagi memiliki sumber daya yang cukup untukmu." “Mengorbankan harta tertinggi? Pemborosan? Apa sebenarnya yang kamu maksud?” tanya Xiao Tian, bingung. “Jangan melontarkan banyak pertanyaan. Sekarang segera kembali, orang

    Last Updated : 2025-01-18
  • Kultivator Inti Semesta   Bab 145

    “Ayah, apakah ayah sudah bisa merasakan terobosan?” tanya Ming penuh harap. “Aku sudah merasakannya sejak lama," jawabnya dengan datar. "Namun, energi spiritual di sini terlalu tipis, aku sudah melucuti energi spritual dari sepuluh ribu manusia. Tapi itu tetap tidak cukup. Anakku, bagaimana dengan harga Xiao Jian itu, apakah kamu sudah mendapatkannya?” “Ayah, aku belum mendapatkannya. Wang Chong tidak berguna. Sampai detik ini dia belum berhasil menemukan harta itu." “Sampah tak berguna! Sia-sia kita memberikan banyak sumber daya untuknya,” geramnya. Tapi tiba-tiba Ayah Kaisar Ming menyeringai bak iblis. “Anakku, segera pimpin pasukan. Tapi, kamu tidak boleh membunuh mereka lebih duku, biarkan mereka berguna untuk ayah. Mungkin kedatangan mereka berkah untuk ayah. Dengan jumlah mereka, jika disempurnakan Ayah akan lebih mudah menerobos Peringkat Enam Kaisar Beladiri.” Kaisar Ming paham dengan maksud ayahnya, “aku akan melakukan yang terbaik untuk ayah. Serahkan semua padaku, aku

    Last Updated : 2025-01-18
  • Kultivator Inti Semesta   Bab 146

    Xiao Tian sangat senang, walaupun sebenarnya dia masih sedikit bingung mengapa Kaisar Wei bersedia membantunya. Apakah benar ini hanya sekedar ingin berteman, atau sebaliknya? Namun, mengirim bala bantuan ketika perang, hal itu termasuk mengirim bara ketika musim dingin, dan itu adalah bantuan yang sangat berharga. “Senior, aku berterima kasih karena senior bersedia membantu. Bantuan ini akan selalu junior ingat sampai kapanpun.” Xiao Tian kemudian menatap lelaki tua di samping Kaisar Wei. “Aku juga sangat berterima kasih kepada Pemimpin Asosiasi Naga Phoenix yang terhormat, hingga bersedia turun dari tempat peristirahatannya hanya untuk membantu Junior ini.” “Tuan Muda Tian tidak perlu sungkan. Kamu memiliki hubungan pertemanan dengan Lin Hua, jadi, kamu juga adalah temanku. Sebagian seorang teman sudah sepantasnya saling membantu," balas lelaki tua itu dengan ramah. Di sisi lain, Kaisar She yang berada di samping Xiao Tian merasa sangat canggung, namun berusaha tetap tampak akrab

    Last Updated : 2025-01-18
  • Kultivator Inti Semesta   Bab 147

    Ditunjuk oleh Xiao Tian, tubuh Wang Chong langsung menggigil. Bagaimana tidak, sekarang dia masih menjadi Setengah Kaisar Beladiri Peringkat Delapan, sedangkan pihak lain adalah Kaisar Beladiri Peringkat Tiga. Jadi, bagaimana dia tidak takut. "Kurang ajar! Berani sekali kau mengabaikan pertanyaan orang tua ini?" Ming Renxue berteriak murka. "Anak muda, tak peduli siapa dirimu! Karena kau datang ke tempatku dengan niat berperang, aku akan menguburmu di sini!" Meskipun terkejut bahwa seorang pemuda mampu mencapai ranah Kaisar Beladiri dan bahkan meningkatkan ranahnya tanpa bantuan obat atau keterampilan rahasia, Renxue tetap yakin bahwa ia bisa menghabisi Xiao Tian dengan mudah. Mendengar ucapan itu, Xiao Tian menghentikan tatapannya pada Wang Chong dan berbalik kepada yang lain. "Kalian boleh membunuh siapa saja yang ada di sini," perintahnya tenang namun tegas, "tetapi jangan sentuh bajingan Wang Chong. Tangkap dia hidup-hidup. Nyawa orang itu hanya bisa menjadi milikku, tidak boleh

    Last Updated : 2025-01-18
  • Kultivator Inti Semesta   Bab 148

    Ming Renxue tidak meremehkan Xiao Tian lagi, dia mengeluarkan sebuah cambuk merah yang terus meneteskan racun. Ming Renxue terbang ke langit, dia menatap Xiao Tian dengan penuh nafsu pembunuh. “Bocah, jangan salahkan aku karena aku bersikap kejam kepadamu!” “Ciih! Berhenti bicara omong kosong! Dalam bertarung, siapapun akan bersikap kejam. Jika kamu memiliki kekuatan, tunjukkan saja, jangan terus menerus berbicara seolah-olah kamu tak terkalahkan!” “Bocah sombong!” sergah Ming Renxue, geram. Ming Renxue memutar-mutar cambuknya, hingga menciptakan pusaran besar di atas langit. Lalu, dari pusaran, melesat ribuan rantai merah yang siap melenyapkan segalanya. Melihat ribuan rantai datang ke arahnya, Xiao Tian mengangkat Pedang Karat Misterius, kemudian dia melesat dengan kecepatan tinggi. Xiao Tian tidak menunggu datangnya rantai rantai merah itu, memilih untuk melakukan serangan. Xiao Tian menebaskan Pedang Karat Misteriusnya, dan rantai-rantai yang tampak kuat itu teriris dengan m

    Last Updated : 2025-01-18

Latest chapter

  • Kultivator Inti Semesta   CH-320

    Bumi Bergetar. Langit Bergetar. Mereka langsung membagi kelompok untuk menyerang.Xiao Tian dikelilingi oleh ratusan orang.Tebasan pedang, tusukan tombak, dan hantaman tinju berdatangan dari segala arah, namun setiap serangan yang mengarah kepadanya gagal mengenai tubuhnya.Gerakannya bagai hantu.Langkah kakinya begitu cepat, tubuhnya seperti bayangan yang sulit disentuh.Sekali ia mengayunkan telapak tangannya, puluhan orang langsung terhempas seperti daun kering di tengah badai.Namun, bagaimanapun juga, jumlah mereka terlalu banyak.Bahkan dengan kekuatan luar biasa yang ia miliki, menghadapi ribuan orang bukanlah perkara mudah.Sementara itu, di sisi lain medan pertempuran, Houdo, Wei Lan, Lanfeng, Xingshan, dan Jiangkun tengah bertarung mati-matian.Tapi mereka mulai kelelahan walaupun pertarungan baru dimulai.Houdo mengayunkan palu besarnya, menghancurkan tubuh dua orang dalam sekali serangan. Napasnya memburu, keringat bercucuran di dahinya. Darah segar menetes dari lenganny

  • Kultivator Inti Semesta   CH-319

    Perjalanan menuju Danau Abadi yang awalnya damai tiba-tiba berubah mencekam.Udara mendadak terasa berat, tekanan luar biasa menyelimuti mereka.Xiao Tian berhenti melangkah. Begitu pula dengan Houdo, Wei Lan, Lanfeng, Xingshan, dan Jiangkun. Tatapan mereka beralih ke sekeliling, melihat siluet manusia yang terus bermunculan dari segala arah.Di depan, di belakang, di kiri, di kanan, ribuan orang telah mengepung mereka.Dari pakaian dan lambang di dada mereka, jelas bahwa ini adalah kumpulan dari berbagai Sekte dan Klan terkemuka di Alam Zuwu.Xiao Tian tidak terkejut. Sebaliknya, ekspresinya tetap tenang, seolah-olah ribuan orang itu hanyalah sekumpulan semut yang menghalangi jalannya.Langkah kaki menggema. Dari kerumunan, seorang pria bertubuh tegap dengan mata penuh keangkuhan melangkah maju.“Tian, akhirnya aku menemukanmu setelah sekian lama mencarimu.”Suara berat itu milik Bo Fu dari Villa Senjata, sosok terkuat di antara ribuan orang yang berkumpul di sini. Dia adalah peringk

  • Kultivator Inti Semesta   CH-318

    Hutan terasa lebih teduh saat Xiao Tian dan Qiancheng berjalan kembali ke tempat kelompoknya berkumpul. Aroma dedaunan yang mengering bercampur dengan udara siang yang sejuk, sementara cahaya matahari yang menembus celah pepohonan menciptakan bayangan yang bergoyang lembut di tanah.Qiancheng berjalan di belakang Xiao Tian dengan ekspresi datar, tetapi dalam hatinya ada pergolakan yang sulit ia jelaskan. Seumur hidupnya, ia tidak pernah berpikir akan mengalami hal seperti ini. Xiao Tian, pria yang baru saja ia benci dengan sepenuh hati, sekarang malah membuat hatinya terasa aneh.Namun, sebelum ia bisa memahami lebih jauh perasaan ini, suara langkah kaki yang ramai terdengar dari kejauhan."Tuan muda Tian!"Begitu mereka tiba di tempat istirahat kelompoknya, beberapa orang langsung menghampiri. Houdo, dengan tubuh kekarnya, berjalan paling depan, diikuti oleh Wei Lan, Lanfeng, Xingshan, dan Jiangkun."Tuan muda Tian, ke mana saja?" tanya Wei Lan, ekspresinya terlihat khawatir sebelum

  • Kultivator Inti Semesta   CH-317

    Sisa pertarungan mereka masih terasa di udara. Debu-debu halus melayang setelah pertarungan panjang yang berakhir dengan satu pihak sepenuhnya dikalahkan. Qiancheng, menatap Xiao Tian dengan tatapan enggan menerima kekalahan.Namun, tidak peduli seberapa besar tekadnya, ia tidak bisa bergerak. Auranya tertekan oleh kekuatan Xiao Tian yang luar biasa, membuat tubuhnya seakan terkunci di tempat.Ia menggertakkan giginya. "Bajingan! Lepaskan aku sekarang juga!"Pemuda itu hanya meliriknya dengan tatapan santai sebelum berkata, “Sekarang, tunggu aku mandi dulu.”Qiancheng mengedipkan mata. Sesaat, ia tidak bisa memproses apa yang baru saja didengarnya."APA?!"Xiao Tian tidak menjawab lagi. Dengan langkah santai, ia berjalan meninggalkan Qiancheng menuju danau, membiarkan gadis itu berdiri dengan wajah merah padam antara amarah dan keterkejutan.Airnya danau begitu jernih walaupun sudah berkali-kali tercemarkan akibat pertarungan. hingga dasar yang dipenuhi bebatuan halus terlihat jelas.

  • Kultivator Inti Semesta   CH-316

    Xiao Tian terkapar di tepi danau, tubuhnya setengah basah, wajahnya sedikit memar akibat hantaman terakhir Qiancheng. Wanita itu masih berdiri di hadapannya dengan tatapan seperti elang yang siap mencabik-cabik mangsanya. Napasnya memburu, matanya menyala penuh amarah.“KAU TIDAK AKAN KUBIARKAN HIDUP TENANG SETELAH INI!!” bentaknya.Xiao Tian buru-buru bangkit dan mengangkat kedua tangannya. “Hei, hei! Kita bisa bicara baik-baik! Aku benar-benar tidak sengaja melihatmu! Aku juga kena sial di sini, tahu?!”“DIAM!!”WHOOOSH!Qiancheng menyerang lagi. Tangannya menyapu ke arah Xiao Tian dengan kecepatan luar biasa, hampir seperti kilat. Kali ini, Xiao Tian mulai kesal. Ia bisa menerima kesalahannya karena melihat sesuatu yang tidak seharusnya, tapi kalau dihajar terus begini, ini sudah keterlaluan!Ketika pukulan Qiancheng hampir mengenai wajahnya, refleks Xiao Tian akhirnya muncul.BAGH!Dengan satu gerakan cepat, ia menangkis serangan itu! Qiancheng terkejut sesaat, tapi justru semakin

  • Kultivator Inti Semesta   CH-315

    Xiao Tian mendekati Jianzen, di sampingnya ada Houdo yang terus memperhatikannya dengan wajah khawatir.Saat Jianzen membuka matanya. Houdo langsung memberikan banyak pertanyaan. “Bagaimana keadaanmu? Apakah masih ada perasaan tidak nyaman? Apakah kamu baik-baik saja? Apakah lukamu sudah membaik?” Berbagai pertanyaan lain dia katakan dalam satu nafas.“Bodoh, berisik. Jika kamu terus bicara, lukaku bisa kembali memburuk!” ucap Jianzen dengan mata melotot.Tapi, walaupun dia bersikap seperti itu, ada kelembutan yang tersimpan dalam wajahnya untuk Houdo. Jianzen berdiri, dia membungkuk terhadap Xiao Tian. “Tuan muda Tian, terima kasih telah menyelamatkan ku. Jika tidak, mungkin nyawaku sudah menghilang, dan aku…” Jianzen tidak bisa membayangkan jika dirinya ternoda oleh para bajingan klan Huangfu.“Tidak perlu mengatakan itu. Lagipula aku memiliki masalah pribadi dengan klan Huangfu itu. Namun, seharusnya kamu tidak sendirian. Dimana wanita yang bersamamu waktu itu?” tanya Xiao Tian.

  • Kultivator Inti Semesta   CH-314

    Houdo masih berusaha melepaskan diri. “Diam… Tenangkan dirimu!”Xiao Tian menyalurkan energinya, menekan Houdo. Setelah dia sadar, dia merasakan rasa sakit yang menyelimuti seluruh tubuhnya. Tapi, matanya terus tertuju ke depan, dia melihat wanita yang terbaring di tanah dengan pakaian kotor, darah menetes dari setiap bagian tubuhnya yang terluka.“Wei Lan, Lanfeng, kalian jaga Houdo.”“Baik tuan muda Tian…”Xiao Tian berjalan dengan santai menuju ketiga orang anggota klan Huangfu. Melihat Xiao Tian ingin menghadapi mereka, mereka langsung tertawa terbahak-bahak.“Bocah rendahan. Aku tidak tahu kamu menggunakan mantra apa, hingga peringkat 12 seperti mereka mau mendengarkanmu, dan menjadikanmu ketua kelompok. Sepertinya makhluk alam rendah itu selalu membuat lelucon yang menggelikan!”WHOOSSHH!!!Namun, baru saja dia mengatakan itu, Xiao Tian sudah tiba di hadapannya, pukulannya terlalu cepat, itu berhasil memukul pipi lelaki Kuru.BAANG!!!Dia terlempar, darahnya muncrat, giginya be

  • Kultivator Inti Semesta   CH-313

    Angin gunung berembus sepoi-sepoi, membawa aroma segar dari rerumputan yang membentang luas di hadapan Xiao Tian, Houdo, dan yang lainnya. Setelah melewati pegunungan yang curam dan lembah-lembah berkabut, akhirnya mereka tiba di sebuah dataran hijau yang luas, tempat tanah seolah berdenyut dengan kehidupan. Burung-burung berkicau, bunga-bunga liar bermekaran, dan matahari bersinar lembut di langit biru. Namun, ketenangan itu hanya bertahan sebentar.Tatkala mereka mendarat, pemandangan pertama yang menyambut mereka bukanlah keindahan alam, melainkan sebuah pemandangan keji yang membuat darah bergejolak.Di tengah padang rumput itu, seorang wanita muda dengan pakaian compang-camping terhuyung-huyung, napasnya tersengal-sengal. Xiao Tian, Houdo, mengenali wanita itu, dia adalah Jianzen, murid dari Rumah Suci Wewangian. Wajahnya yang biasanya bercahaya kini tampak pucat dan kotor, dengan luka-luka di tubuhnya yang berdarah. Pakaiannya yang awalnya putih bersih telah ternoda tanah dan d

  • Kultivator Inti Semesta   CH-312

    Xiao Tian terkejut, dia melupakan pedang karat misterius yang sangat berguna dalam keadaan seperti ini. Monster-monster seperti ini yang dianggap sangat menakutkan adalah makanan terbaik untuk pedang karat misterius.Senyum tipis terbentuk di wajahnya. Benar, dia terlalu terpaku pada kekuatan jiwanya sendiri hingga lupa bahwa dia memiliki sesuatu yang lebih mengerikan.“Hahaha, roh tua, maaf aku melupakanmu. Namun, apakah kamu benar-benar bisa menghadapi mereka? Jumlahnya tidak sedikit, saat aku memindainya jumlahnya tidak kurang dari 2000, dan semuanya memiliki ranah alam Agung.”“Justru semakin kuat semakin bagus, itu akan lebih mempercepat pemulihan ku.”“Selesaikan dengan cepat, jangan buat aku menonton hal yang membosankan!” Tiba-tiba Leihuo Dashi yang meringkuk dalam dunia dantian Xiao Tian mendengus dingin terhadap roh pedang karat misterius.“Hehe, senior, tenang saja. Aku akan menyelesaikannya dengan cepat.”Obrolan Xiao Tian dan roh pedang karat misterius tidak bisa didengar

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status