“Dok, tolong ke ruang ICU!” ucap suster panik.Dokter pun langsung berjalan cepat menuju ke ruang ICU, di mana Bara dirawat. Sedangkan Bagas dan Haryo hanya terpaku di tempat mereka berdiri. Sedang Armila hanya bisa memegang lengan suaminya.“Dek, kamu sebaiknya makan dulu di kantin. Sendirian nggak apa, ya. Aku harus menemani ayah di sini,” bisik Bagas, setelah sadar kalau istrinya kini tengah menahan lapar.“Laparku sudah hilang, Mas. Yang ada sekarang jadi gelisah menunggu kabar tentang saudara Mas,” ucap Armila balas berbisik.“Tapi kalau menahan lapar, kamu bisa sakit, Dek. Sudah nggak apa, kamu ke kantin deh sekarang. Mas juga nggak mau kalau kamu sampai sakit.” Bagas berkata sambil merogoh saku celana panjang, dan meraih dompetnya.“Ini, kamu ke kantin sekarang, ya,” imbuh Bagas.Armila menggelengkan kepalanya. “Mas, masak di saat sedang kondisi kayak begini, aku malah ke kantin sih. Yang bener saja sih, Mas. Sudah nggak apa, aku kuat kok. Andaikan aku pingsan, kan ada kamu yan
Last Updated : 2024-09-12 Read more