Beranda / Romansa / Bukan Sopir Biasa / 43. Pengakuan 2

Share

43. Pengakuan 2

“Saudara terdakwa, kenapa menangis? Jawab saja pertanyaan saya tadi!” ucap Hakim ketua.

Dedi dengan perlahan menghapus air matanya, dan menghadap lurus k depan.

“Saya...saya lah yang menyuruh orang lain untuk membawa pergi istri saya dari rumah. Saya berpesan pada orang itu untuk mengatakan pada istri saya, bahwa saya menunggunya di sebuah vila. Saya juga menelepon istri saya agar mengikuti pria yang sudah saya sewa untuk membawanya. Di vila itulah istri saya...” Dedi tak melanjutkan kembali kata-katanya, dan malah melanjutkan kembali tangisannya.

“Apa yang terjadi di vila itu?” desak Hakim ketua.

Setelah menghapus air matanya, Dedi kembali bersuara, “Saya...sayalah yang menghilangkan nyawa istri saya, Yang Mulia. Di vila itu, setelah saya dan istri melakukan hubungan intim, saya suruh dia minum obat penenang. Dia menolak, tapi akhirnya menurut setelah saya memaksanya. Saya lakukan itu karena saya sakit hati pada mendiang istri saya, yang selingkuh dengan mantan pacarnya.”

Hening. Unt
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status