Share

Bab. 51

Armila terdiam sejenak. Dia sebenarnya tak ingin apa-apa. Makanya bingung juga saat sang mama menawarkan sesuatu padanya. Dia kini tak merasakan apa-apa. Pusing dan mual pun mendadak hilang.

Bagas yang mendengar tawaran sang ibu mertua, tiba-tiba mencolek lengan Armila.

“Dek, Mas kok tiba-tiba mau asinan buah dan rujak, ya. Bilang sama mama deh kalau kamu ingin dua-duanya. Kalau kamu nggak mau, biar Mas yang makan,” pinta Bagas dengan wajah memelas.

Armila dan Hesti sontak mengerutkan keningnya. Mereka menatap heran pada Bagas.

Setelah berkata, Bagas tiba-tiba merasa mual dan segera berlari ke arah toilet. Lalu memuntahkan isi perutnya di sana.

‘Aku yang hamil, kenapa Mas Bagas yang muntah?’ ucap Armila dalam hati.

Armila yang cemas dengan kondisi suaminya, lantas berbicara pada sang mama yang masih menunggu di seberang sana. “Ma, aku mau dua-duanya deh. Tapi maaf, teleponnya langsung aku tutup karena Mas Bagas mual dan muntah-muntah. Mungkin masuk angin.”

“Masuk angin? Mual dan munta
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status