Share

Bab. 52

Hesti yang khawatir terhadap anak sulungnya, lantas meletakkan punggung tangannya di kening Bagas.

“Normal kok, nggak panas. Tapi, coba dipanggil dokter keluarga. Biar diperiksa kondisi Bagas. Coba kamu telepon dokter, Armila!” titah Hesti, yang diangguki oleh sang menantu.

Sementara Armila menelepon dokter keluarga, Bagas menyuruh asisten rumah tangga untuk menyingkirkan nasi dari piringnya. Selanjutnya, dia makan sayur dan lauk pauk plus buah.

Hesti hanya geleng-geleng kepala melihat ulah anaknya itu.

Tiga puluh menit kemudian, dokter keluarga pun tiba dan langsung memeriksa Bagas.

“Mas Bagas sehat kok. Semuanya normal. Perutnya juga nggak kembung, yang artinya asam lambungnya normal. Mulai kapan mual-mual dan pusing?”

“Mulai siang ini, Dok. Tepatnya setelah dari rumah sakit. Saya sendiri bingung juga dengan kejadian ini yang nggak biasanya. Tadi pagi, Mas Bagas sarapan nasi goreng, nggak masalah. Kenapa siang ini mual saat menghirup aroma nasi? Padahal saya yang hamil, tapi dia yan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status