Raihana membuka matanya, tidak berani bernapas dan bergerak, hanya matanya yang mengamati sekeliling ruangan itu. Merasa aman dan sendirian, perlahan dia duduk, langsung menahan selimut yang melorot, tubuh telanjangnya yang penuh bercak ungu di sana sini. Raihana tidak tahu di mana dia sekarang, tetapi dia ingat semua yang terjadi padanya. Matanya menangkap lipatan pakaian di atas meja yang tidak jauh dari tempat tidur. Mendekap selimut erat ke dadanya, tertatih Raihana turun dari tempat tidur meraih pakaian lalu memakainya tergesa-gesa secepat yang dibisa oleh lengannya yang sakit dab tidak bertenaga. Raihana tidak peduli apakah dia memakai pakaian tersebut dengan benar dan rapi, dia menjatuhkan selimut, niatnya berlari ke arah pintu, tetapi lututnya langsung menekuk, Raihana berlutut memegang pinggir meja, kewanitaannya yang panas perih, ia menahan sakit yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Air matanya menetes menahan benci dan luka.Terseok-seok Raihana berjalan menuju pintu
Last Updated : 2024-08-10 Read more