"Ma ... ayo bangun ...!" Kiran begitu pilu menyaksikan Maria yang tak berdaya, ia sudah menepuk wajah Maria pelan, berharap ibu mertuanya itu akan bangun, tapi Maria tak kunjung sadar. Tak kuat melihat itu semua, Kiran mengedarkan pandangannya ke sekeliling, berharap menemukan bantuan. Ia segera teringat pada Bi Sri. "Bi ... Bi Sri!" teriak Kiran. Beberapa saat kemudian, terdengar langkah kaki yang tergesa-gesa mendekat. Bi Sri berlari dari arah dapur. "Iya, Non! Ada apa?" Suara Bi Sri tercekat ketika pandangannya jatuh pada tubuh Maria yang tergeletak bersimbah darah di bawah tangga. "Ya Tuhan, Nyonya! Apa yang terjadi, Non?" Bi Sri mendekat dengan cepat, ia lalu berjongkok di samping Kiran sambil menatap Maria. "Aku juga tidak tahu, Bi ... kita harus segera membawa Mama ke rumah sakit!" Kiran berusaha mengendalikan suaranya yang gemetar, meski air mata terus mengalir di pipinya. "Dari tadi Bibi ke mana saja?" "Bibi baru saja pulang dari pasar, Non." "Kita harus cepat,
Last Updated : 2024-09-14 Read more