Bima, yang berdiri dengan postur tegap dan wajah tanpa ekspresi, memandang Sandara dengan tatapan yang sulit untuk diartikan. Sandara, dengan tenang, menghadapi suaminya itu, seakan tak terpengaruh oleh aura dingin yang Bima pancarkan. "Gue nggak ngelakuin apa-apa Om," kata Sandara, seolah merasakan pertanyaan yang tak terucap dari suaminya.Dalam hening yang merebak, kenangan tentang petualangan di puncak gunung menyelinap ke pikiran Sandara. Dia mengingat kegembiraan yang ia rasakan saat memetik bunga di sana. “Leo, carrier gue mana?” tanya Sandara, memecah keheningan, kepada asisten Bima yang berdiri tidak jauh dari mereka.Leo, dengan gerakan yang cekatan dan penuh hormat, segera membawakan tas carrier milik Sandara. "Ini Nyonya," ucapnya seraya menyerahkan tas tersebut. Sandara, dengan gerakan yang penuh antisipasi, membuka tas carrier tersebut dan mengeluarkan sesuatu dari dalamnya."Ini Om, gue lupa. Gue bisa petik bunga ini di puncak. Gue petik sendiri," ujar Sandara, sambil m
Baca selengkapnya