"Berapa lama Om bima, akan di luar negeri?" tanya Sandara, suaranya terdengar lembut di tengah sunyi malam itu. "Belum ada kepastian, sayang," jawab Bima sambil menarik Sandara ke dalam pelukannya yang hangat. Dia merasakan Sandara membalas pelukan itu dengan erat. "Tapi aku janji, begitu tugas ini selesai, aku akan langsung pulang ke sini, ke pangkuanmu." Ada diam yang hangat di antara mereka, hening yang dipenuhi dengan getar perasaan yang sulit diucapkan. Sandara menghela napas, jantungnya bergemuruh dengan kekhawatiran. "Pasti akan sangat sepi di sini nggak ada Om Bima," bisiknya, hampir tak terdengar. Bima mengusap punggung Sandara dengan lembut. "Kalau ada apa-apa, Leo siap membantumu. Percayalah padanya selama aku belum ada di sini, ya?" Sandara mengangguk, matanya berkaca-kaca. "Ayo, kita istirahat," ajak Bima, menyuarakan kata-kata yang memberikan sedikit kelegaan, namun tak sepenuhnya mampu mengusir kerinduan yang akan datang.Di bawah remang cahaya lampu kamar, Sa
Read more