Share

Bab 120

Mata Sandara terasa panas dan berat, tubuhnya lelah setelah berurusan dengan interogasi yang memakan waktu berjam-jam. Ia berjalan terseok-seok ke apartemennya, melepas sepatu dan langsung menuju ke kamar mandi. Air dingin yang mengalir dari keran tampaknya sedikit membantu mendinginkan pikirannya yang kacau.

Setelah mengeringkan wajahnya dengan handuk, ia menghela napas panjang, mencoba melupakan segala tekanan yang baru saja dihadapinya.

Sandara mengambil ponselnya, jemarinya yang gemetar mengetik pesan untuk Bima yang berada jauh di luar negeri.

"Om, Dara ngantuk, capek," tulisnya singkat, harapan terpendam agar Bima tidak terlalu khawatir terasa menggema dalam setiap kata. Ia tahu betul bahwa Bima akan merasa cemas, tapi dia sendiri terlalu lelah untuk menghadapi lebih banyak pertanyaan atau kekhawatiran.

Setelah pesan terkirim, ia meletakkan ponselnya di meja samping tempat tidur dan merebahkan diri. Kasur itu terasa lebih nyaman dari biasanya, atau mungkin itu hanya karena kel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status