Share

Bab 128

"Ayo makan, satenya sudah siap," ucap Leo seraya meletakkan beberapa bungkus sate yang baru saja ia beli di atas meja di depan Sandara.

Dengan mata berbinar Sandara membukanya, aroma daging bakar dan bumbu tercium di indera penciuamannya begitu menggugah selera.

"Makasih Leo," ucap Sandara seraya mengambil satu tusuk sate dan menggigitnya.

"Em, enak banget," ucapnya sembari menguyah daging itu.

Namun baru satu tusuk saja Sandara sudah tak berselera makan. Ia memberikannya pada Leo dan memintanya untuk menghabiskan sate tersebut.

"Gue nggak lapar," ujar Sandara dengan suara lirih, seraya menundukkan kepala.

Leo memperhatikan Sandara dengan tatapan yang penuh kekhawatiran. "Kamu yakin baik-baik saja?" tanya Leo, sambil mengambil tusuk sate dari tangan Sandara dan mulai memakannya. Dia bisa merasakan kegelisahan yang tersembunyi di balik ucapan Sandara yang pendek itu.

Alin, yang duduk di seberang mereka, juga menangkap perubahan suasana. "Sandara, kalau ada yang mengganggu pikiran lo
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status