Share

Bab 133

Bima merasakan detak jantungnya semakin kencang saat menatap Sandara yang terbaring lemah di atas tempat tidur dengan infus menempel di tangannya. Sandara baru saja menjalani operasi besar dan wajahnya tampak sangat pucat, namun rasa lega menyelimuti hati Bima karena istrinya itu berhasil melewati masa kritis. Dengan perlahan, tatapan Bima beralih dari wajah Sandara ke perutnya yang masih rata, di mana calon buah hati mereka berada.

Di dalam kesunyian ruangan VVIP itu, Bima berbicara pelan, penuh dengan emosi yang terbendung, "Untung kamu masih bisa bertahan. Entah penyesalan seperti apa yang akan menghampiriku saat kamu dan calon anak kita nggak ada," kata Bima, suaranya bergetar menahan emosi. Air matanya mulai menggenang, menandakan betapa takutnya dia kehilangan Sandara dan anak yang belum lahir itu.

Bima menggenggam tangan Sandara yang dingin, berharap sentuhannya dapat memberikan kekuatan untuknya. Pikirannya melayang ke insiden yang hampir merenggut nyawa Sandara. Ia mengingat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status