Share

Bab 131

Mobil yang dikemudikan Leo meluncur bak kilat menembus jalanan, mengejar waktu untuk sampai ke rumah sakit secepat mungkin. Di kursi belakang, Bima duduk dengan kekhawatiran yang terpahat jelas di wajahnya. Sambil memegang tangan Sandara yang lemah, ia merasakan perih di dadanya melihat kondisi wanita yang dicintainya. Bibir Sandara yang pucat terasa kontras dengan bekas tamparan yang memerah di pipinya, dan darah yang membasahi sudut bibirnya menambah luka di hati Bima.

"Aku nggak akan melepaskan saudara tirimu itu. Aku akan balas dia!" bisik Bima dengan suara serak, penuh janji balas dendam kepada pelaku yang telah menyakiti Sandara.

Di sisi lain, Sandara terbaring tak sadarkan diri, tak mampu merespons janji yang dilontarkan Bima. Dalam hati kecilnya, Bima berharap kata-katanya bisa memberi kekuatan bagi Sandara untuk bertahan.

"Cepat Leo!" serunya lagi, tak bisa menyembunyikan rasa tidak sabarnya. Leo yang duduk di depan hanya mengangguk, fokus penuh pada jalan, meningkatkan k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status