Share

Bab 122

"Kalau gue ngomong sama Leo besok gue mau pergi ke rumah sakit buat periksa kehamilan pasti dia langsung laporan sama Om Bima," batin Sandara memikirkan kemungkinan yang akan terjadi. Dia harus merahasiakan hal ini terlebih dulu sebelum jelas apakah ia hamil atau tidak.

"Besok gue jalan-jalan sama Alin," jawab Sandara yang tak sepenuhnya berbohong.

Sandara menggigit bibir bawahnya, berusaha keras menahan rasa cemas yang mulai menggebu di dalam dada. Di hadapannya, Leo tampak gelisah, sepertinya dia juga merasakan ketegangan yang sama.

"Alin cantik ya? Gimana, apa lo suka sama dia?" ucap Sandara sambil mencoba menyembunyikan kegelisahannya dengan topik yang lebih ringan. Dia berharap bisa mengalihkan perhatian Leo dari rencana kehamilannya yang masih dirahasiakan.

Leo, yang sebelumnya tampak asyik dengan pikirannya sendiri, tiba-tiba terkejut. Matanya melebar sejenak sebelum ia menundukkan kepala, pipinya memerah. "Dia cantik," jawabnya dengan suara yang hampir tidak terdengar, malu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status