Semua Bab Sang Presdir Terbawa Perasaan dalam Kesepakatan: Bab 51 - Bab 60

100 Bab

Bab 51

Tamparan keras itu mendarat begitu tiba-tiba sehingga Madeline tidak waspada.Pipinya terasa terbakar, tetapi jantungnya seperti berdarah.Dia memandang Helen, tatapan kecewa di matanya menghilang dalam sekejap, kemudian dia tertawa keras.Melihat reaksi Madeline, Helen pun tertegun. Dia melihat tangannya sendiri, lalu buru-buru melangkah maju untuk menjelaskan. "Maddie ...."Madeline melangkah mundur. "Jangan sentuh aku."Helen menggelengkan kepalanya. "Maddie, Ibu nggak sengaja. Ibu hanya nggak mau kamu menyebut ayahmu lagi. Dia sudah memberiku terlalu banyak penderitaan, aku membencinya.""Kamu hanya ingat kalau dia memberimu penderitaan, tapi kamu melupakan semua cinta dan kehangatan yang pernah dia berikan kepadamu."Helen mengerutkan keningnya. "Jangan bahas lagi, oke?"Ketika Madeline hendak mengatakan hal lain, Caden berlari mendekat.Melihat bekas tamparan di wajah Madeline, tatapan Caden menjadi dingin, lalu tertuju pada wajah Helen."Sial, ada ya ibu seperti kamu. Kamu kejam
Baca selengkapnya

Bab 52

Caden berdiri, kemudian melepaskan genggamannya pada pergelangan tangan Madeline. "Bodoh."Usai berbicara, ekspresi Caden kembali santai seperti biasanya, lalu dia berjalan keluar dari ruang istirahat.Setelah keluar, dia juga menutup pintu ruang istirahat.Madeline melihat ke arah pintu dengan ekspresi bingung. Apakah Caden sedang menghiburnya?Entah kenapa, Madeline merasa bahwa anggota Keluarga Linwood sepertinya memiliki dua wajah semua.Zayden begitu, Caden juga begitu.Madeline memikirkan kata-kata Caden dan merasa bahwa kata-katanya masuk akal.Dia menyentuh pipinya yang ditampar oleh Helen. Tatapannya tampak dingin.Madeline mengeluarkan ponselnya, menarik napas, kemudian menghubungi nomor Layla. "Layla, apakah kamu sedang sibuk?""Nggak, aku sedang menonton drama.""Aku ingin meminta bantuanmu.""Katakan saja, aku dengar, kok.""Aku ingin membeberkan tentang Chiara yang merebut pacarku. Kalau bisa, biar wartawan mengetahui berita ini dari berita lama sekolah kita."Layla menep
Baca selengkapnya

Bab 53

Madeline mengangguk. "Ketika aku baru masuk sini, aku merasa dia tampak familier. Setelah mencari tahu, aku baru tahu kalau dia juga berpartisipasi dalam pembangunan jembatan lintas sungai. Saat itu, ayahku adalah desainernya, sedangkan Pak Kane bertanggung jawab atas pekerjaan konstruksi selanjutnya. Aku mungkin pernah melihatnya saat itu."Luffy berpikir sejenak lalu mengangguk. "Ya, benar. Pak Kane membawa orang-orangnya dari Grup Clover untuk bergabung dengan Grup Sinclair setelah jembatan lintas sungai akhir. Aku ingat kalau aku baru saja masuk perusahaan ini saat itu. Setelah lolos tes, aku bergabung dengan timnya Pak Kane. Sudah enam tahun."Madeline mengerutkan kening. "Kalau begitu, apakah kamu tahu kenapa dia pindah perusahaan?"Luffy menggelengkan kepalanya. "Aku nggak pernah mendengarnya. Orang-orang yang dia bawa ke sini mengunci mulut mereka dengan erat. Mereka nggak pernah membicarakan masalah ini sama sekali.""Apakah kamu tahu siapa saja orangnya?"Luffy berpikir sejen
Baca selengkapnya

Bab 54

Sore harinya, Zayden keluar dari ruang rapat, kemudian Cassius melapor, "Tuan Zayden, ibunya Nona Madeline pergi ke lokasi pembangunan Jembatan Sterling pagi ini. Dengar-dengar, dia bahkan menampar Nona Madeline di depan umum."Zayden mengernyit. Cari mati. Ada yang berani menyentuh wanitanya?Dia melempar pena ke atas meja dengan marah. "Cari tahu proyek apa saja yang Grup Clover miliki selain Jembatan Sterling, lalu hancurkan. Kalau Jett mencariku, beri tahu dia kalau itu adalah akibat dari nggak bisa mengurus wanitanya sendiri dan menyinggung istriku.""Baik."Ketika Cassius hendak keluar, Zayden berkata lagi. "Satu lagi, cari seorang paparazzi."Paparazzi? Cassius merasa heran. Apakah Zayden mencari paparazi untuk mengekspos sesuatu? Bukankah lebih baik mencari wartawan?"Kenapa kamu masih diam?""Ya, aku akan segera melakukannya."Cassius pergi. Zayden mengambil penanya lagi, lalu mulai bekerja.Pukul empat sore, Madeline sedang sibuk. Luffy yang ada di seberang melihat belakangny
Baca selengkapnya

Bab 55

Zayden tersenyum, kemudian berkata, "Kamu ini norak.""Makan apa nggak ada hubungannya dengan norak. Tapi uang yang dihabiskan untuk makan ini bisa menguliahkan dua orang sampai lulus."Zayden mengangkat sebelah alisnya. "Aku berbuat amal setiap tahun, uangnya bisa menguliahkan seratus orang sampai lulus. Selain itu, orang yang nggak bisa kuliah karena terlahir di keluarga yang kurang bukan salahku. Makan saja jangan merasa terbebani oleh moral. Setiap orang punya kehidupannya sendiri."Madeline merasa bahwa dia seharusnya tidak berdebat dengan Zayden. Bagaimanapun, pria itu selalu benar.Saat steik dihidangkan, Zayden memotong porsinya, kemudian mendorongnya kepada Madeline. Setelah itu, dia mengambil steik Madeline, memotong sambil makan.Madeline tertegun melihat steik yang telah dipotong dengan rapi.Apa maksudnya?Kenapa dia tidak mengerti?Zayden memandang Madeline dengan sebelah alis terangkat. "Kenapa diam saja? Makan."Madeline sedikit khawatir. "Zayden, kamu nggak berniat mem
Baca selengkapnya

Bab 56

Asher tersenyum ramah padanya Madeline. "Selamat malam."Roland relatif dingin seperti yang dirumorkan. Dia mengangguk singkat kepada Madeline.Zayden mengajak Madeline untuk duduk.Asher berkata, "Kamu yang mengajak, kamu juga yang terlambat."Zayden tersenyum lalu merangkul bahu Madeline. "Habis menemani istri makan."Asher dan Roland saling memandang. Asher tersenyum sambil berkata, "Istri?""Aku dan Madeline sudah mendaftar pernikahan Jumat lalu. Aku mengajak kalian berkumpul untuk mengatakan hal ini."Asher tersenyum. "Kami masih lajang, kamu sudah melepas masa lajang. Ini harus dirayakan. Ayo kita minum."Asher menuangkan anggur untuk mereka berdua.Zayden awalnya mengira Madeline akan menolak, tak disangka Madeline mengambil gelas anggur dengan sangat kooperatif.Zayden mengambil gelas anggur dari tangan Madeline, kemudian melihat perut Madeline.Madeline menggaruk keningnya. "Maaf, Tuan Asher. Aku nggak boleh minum alkohol belakangan ini."Zayden meletakkan kembali gelas anggur
Baca selengkapnya

Bab 57

Zayden mengambil gelas anggur. Dia terdiam beberapa saat sebelum berkata, "Nggak ada yang perlu dilupakan. Cinta pertama dan pernikahan itu nggak bisa dicampur aduk."Asher memandangnya. "Jadi, kamu serius dengan pernikahan ini?"Sudut bibir Zayden melengkung. "Aku nggak berencana ganti orang lagi. Aku akan menghabiskan seumur hidupku bersamanya."Asher menggelengkan kepalanya. "Seumur hidup ... rasanya sangat lama. Kamu mempertaruhkan seumur hidupmu pada wanita itu, tapi apakah kamu mencintainya?"Zayden tersenyum. "Apa itu cinta? Bukankah pernikahan itu seperti ini? Sebaik apa pun sebuah hubungan, setelah sekian lama menikah, cinta akan berubah menjadi kasih sayang terhadap keluarga. Madeline cukup pintar. Aku merasa sangat nyaman saat bersamanya. Kurasa ini sudah cukup."Roland mengangkat sebelah alisnya. Zayden mungkin belum menyadari apa artinya merasa nyaman dengan seorang wanita."Zayden, kalau nggak nonton video atau lihat foto, apakah kamu masih ingat penampilan Stella?"Zayde
Baca selengkapnya

Bab 58

Setelah Madeline selesai berbicara, dia menutup telepon.Madeline berdiri di depan pintu selama belasan menit. Setelah menenangkan diri, dia baru kembali ke ruang privat.Ketiga pria itu sudah puas mengobrol dan hendak bubar.Dalam perjalanan pulang, Zayden bertanya, "Kenapa Chiara meneleponmu?""Bagaimana kamu tahu kalau dia yang menelepon?"Zayden mengangkat sebelah alisnya. "Aku melihat ID peneleponnya.""Matamu sangat tajam.""Apa?""Tajam," ulang Madeline. "Bukan hal yang buruk juga."Zayden mendengus dingin. "Apa yang dia katakan kepadamu?"Madeline mengerutkan bibirnya. Dia menatap Zayden lalu tersenyum. "Dia menghasut ibuku untuk mengkhianatiku, jadi aku menyuruh seseorang untuk mengumumkan perselingkuhan antara dia dan mantan pacarku supaya adil."Zayden tidak menyangka bahwa Madeline akan melawan."Chiara memang sedikit sombong, tapi ibumu juga salah dalam hal ini," kata Zayden dengan tenang. "Apa-apaan memukul anak sendiri demi anak orang lain?"Mendengar kata-kata Zayden, M
Baca selengkapnya

Bab 59

"Baiklah, baiklah, aku unduh sekarang, oke?""Begitu, dong. Nggak sia-sia aku membacakan begitu banyak doa untukmu selama bertahun-tahun.""Baiklah, terima kasih, Sayang.""Jangan lupa traktir aku makan.""Tentu saja."Setelah menutup telepon, Madeline mulai mengunduh WhatsApp.Zayden yang keluar dari kamar mandi melihat Madeline sedang bermain ponsel dalam posisi telungkup di kasur. Dia mendekat lalu bertanya, "Apa yang kamu lakukan?"Madeline memandang Zayden. "Ziggy, apakah kamu punya WhatsApp?""Ada, tapi nggak kupakai. Kenapa?""Aku baru saja mengunduhnya. Mari berteman." Madeline bangun. "Biar kamu jadi teman pertamaku di WhatsApp."Pertama? Kedengarannya cukup bagus.Zayden berkata, "Cari sendiri nomor ponselku."Madeline menemukan foto profil WhatsApp Zayden, yaitu kaktus.Madeline tersenyum. Sangat cocok dengan kepribadian Zayden.Madeline menambahkan Zayden, kemudian menyimpan kontaknya sebagai "Ziggy". Setelah itu, Madeline menepuk tempat di sebelahnya. "Ziggy, duduk sini. A
Baca selengkapnya

Bab 60

"Latihan hari ini sampai di sini. Kembali."Madeline mengerutkan bibirnya setelah mendengarkan suara Zayden, padahal dia masih ingin bergosip. Alhasil ....Sumber gosipnya tidak mau berbagi. Sayang sekali.Madeline kembali ke kamar tidur, lalu melihat ekspresi dingin Zayden. Dia tersenyum sambil berkata, "Aplikasi ini sangat mudah digunakan."Zayden berkata, "Selama itu bukan idiot, siapa pun bisa menggunakannya. Jangan beromong kosong lagi, sini tidur."Madeline berjalan ke arah Zayden, kemudian berbaring di sampingnya. Mereka tidak berbicara lagi.Entah berapa lama kemudian, ketika Madeline hampir tertidur, dia mendengar Zayden berkata, "Olahraga favoritku adalah basket, keahlianku adalah berenang."Madeline bergumam dengan bingung. Dia tiba-tiba teringat bahwa tadi dia menanyakan hal itu melalui pesan suara.Madeline tersenyum. "Oke, aku ingat."Setelah dia selesai berbicara, Madeline berbalik, menghadap Zayden. "Kalau ada kesempatan, ayo lomba.""Lomba apa?""Berenang."Zayden ters
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
45678
...
10
DMCA.com Protection Status