Share

Bab 51

Tamparan keras itu mendarat begitu tiba-tiba sehingga Madeline tidak waspada.

Pipinya terasa terbakar, tetapi jantungnya seperti berdarah.

Dia memandang Helen, tatapan kecewa di matanya menghilang dalam sekejap, kemudian dia tertawa keras.

Melihat reaksi Madeline, Helen pun tertegun. Dia melihat tangannya sendiri, lalu buru-buru melangkah maju untuk menjelaskan. "Maddie ...."

Madeline melangkah mundur. "Jangan sentuh aku."

Helen menggelengkan kepalanya. "Maddie, Ibu nggak sengaja. Ibu hanya nggak mau kamu menyebut ayahmu lagi. Dia sudah memberiku terlalu banyak penderitaan, aku membencinya."

"Kamu hanya ingat kalau dia memberimu penderitaan, tapi kamu melupakan semua cinta dan kehangatan yang pernah dia berikan kepadamu."

Helen mengerutkan keningnya. "Jangan bahas lagi, oke?"

Ketika Madeline hendak mengatakan hal lain, Caden berlari mendekat.

Melihat bekas tamparan di wajah Madeline, tatapan Caden menjadi dingin, lalu tertuju pada wajah Helen.

"Sial, ada ya ibu seperti kamu. Kamu kejam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status