Menjelang subuh Sean sudah terbangun. Ia menatap semua ruangan di apartemennya, rapi dan bersih tentunya.Sean menyeringai, ia benar-benar merealisasikan ucapannya———menciptakan mimpi buruk bagi Davina.Lihat saja sekarang, Sean mengacak-ngacak ranjangnya. Mengeluarkan semua isi lemarinya, menyebar semua barang-barang yang sudah tertata rapi.Tak puas membuat kamarnya kacau balau, Sean berjalan menuju dapur. Menaburkan tepung ke mana-mana, layaknya anak kecil ia mengelurkan isi saus dan kecap. Lantai yang tadinya bersih seketika kotor, penuh dengan kecap dan saus."Perfect." Sean menepuk-nepuk tangannya, sembari tersenyum puas. "Selamat berjuang Davina."Waktu menunjukkan pukul 05.00, namun suara berisik itu sudah mengusik tidur Vina. Perasaan alarmnya ia setting jam 06.00. Tangannya terulur menggapai jam weker di nakas, dengan gerakan cepat melemparkannya.Ia kembali tidur, memeluk bantal guling. Namun suara ringtone itu masih terus berbunyi nyaring, Vina membuka sebelah matanya. Men
Last Updated : 2024-07-29 Read more