“Sekolah saya terbuka kapan pun untuk kamu, Inge, tapi tidak kali ini. Perjanjian kerja terpaksa saya batalkan sepihak,” tegas Pak Andrew.“Baik, saya mengerti, Pak Andrew,” jawab Inge lemah. Pak Andrew terdengar menghela napas panjang. “Inge, percayalah padaku, yang terbaik untukmu sekarang adalah di sisi Lucas.”Hati Inge mencelos mendengar semua itu. Setelah meminta maaf dan berbasa basi sejenak, Inge menutup teleponnya.Tidak terasa wajahnya telah basah. Inge memegang dadanya, seakan dia ingin menahan air mata dari bagian situ. Kemudian dia menjumput tisu dan mulai mengelap.“Mama Inge nangis?” Naomi tiba-tiba sudah di dekatnya.Inge tersenyum. “Iya, Sayang. Mama Inge minta peluk sama Mimi, boleh?”Naomi spontan merentangkan tangan, dia maju lebih dekat, lalu mereka berpelukan.“Nangis karena Papa marah?” tanya Naomi dengan polosnya.“Enggak, Sayang. Papa kan udah enggak marah, Papa Lucas kan baik.”Naomi menggeleng. “Galak. Papa Lucas galak!”“Loh, siapa yang beliin es krim? Si
Last Updated : 2024-09-10 Read more