Naomi masih memonyongkan bibir, sembari mengibaskan rambut panjangnya ke belakang. Dia lalu mengambil duduk dekat Inge.“Tante-tante siapa yang nakal?” kejar Inge.“Itu tante-tante yang kukunya panjang-panjang, warna warni. Sukanya nyubitin Mimi. Di sini, di sini,” tutur Naomi. Tangannya mencubit pipinya sendiri, lalu pindah ke bagian lengan.“Sakit!” cicitnya lucu.Inge tertawa. Dia peluk gadis cilik itu penuh kegemasan. “Oh, itu bukan tante-tante nakal, tantenya cuma gemas sama Mimi, karena Mimi cantik,” kata Inge, masih dengan sisa tawa.Naomi menjadi senang ketika dipuji cantik, tetapi dia berceloteh tidak ingin pergi ke pesta orang dewasa lagi. Dia bersikukuh bahwa di pesta banyak tante-tante suka mencubit dirinya.Inge menjadi bertambah gemas mendengar itu semua. Dia ciumi Naomi sampai si bocah tertawa serta meronta-ronta kegelian. Ketika Inge membuka tangannya, Naomi berlari menjauh. Namun dua detik kemudian Naomi kembali ke pelukan Inge sambil tertawa-tawa.Ah, serasa luka y
Last Updated : 2024-09-13 Read more