Dalam kegelapan mata yang terpejam, sebuah kain mendarat di atas kepalaku diiringi dengan aroma maskulin yang tak asing. Perpaduan aroma citrus, rempah, dan kayu-kayuan yang energik dan memikat, menguasai untuk indra penciumanku. Rasanya seperti sedang dipeluk oleh Pak Malik.BUG!! “Akh.”BUG! “Akh…, akh…, Hueekk.”Suara jelek itu sungguh mengganggu, terutama yang terakhir. Terdengar seperti orang muntah.“Pak Rasendriya, berhenti Pak! Kasihan dia,” ucap seorang lelaki, aku tak tahu siapa dia.“Ada apa ini?” tanya seorang wanita, aku yakin dia baru datang.“Ya ampun, mereka kenapa sih?” Dari cara bicaranya, sepertinya dia biang gosip.“Ada apa sih ribut-ribut?” Aku tak bisa menilai siapa dia, diriku lelah.Entah apa yang dilakukan oleh Pak Malik sehingga membuat orang-orang ini berkumpul. Aku mendengar perkataan mereka dengan jelas meskipun ya
Baca selengkapnya