Semua Bab Berawal Dari Terpaksa, Berakhir Saling Mencinta: Bab 291 - Bab 300

301 Bab

Bab 291 - LDR Di Mulai

Kini sudah waktunya Melviano untuk terbang ke negara Singapore kembali, apalagi mengingat bisnis dengan Marvel planing ke depannya sangat menguntungkan sekali.Hiks ... hiks ... hiks.Melviano sedang memeluk istrinya yang tengah menangis tergugu, Melviano terus mengusapi punggung Kaila dengan lembut. Ia terus mencoba menenangkan istrinya yang saat ini gampang sekali menangis.“Kamu harus terus kabarin aku,” ujar Kaila dengan suara paraunya. Wajahnya mendongak menatap wajah Melviano. Air matanya masih terus mengalir di wajah cantiknya.Melviano mengusap pipi Kaila, menghilangkan jejak tangis istrinya. “Iya sayang, aku akan berusaha cepat.”“Jangan main casino, awas aja kalau main casino.”“Enggak sayang, Marvel juga sepertinya sudah bisa diajak fokus.”Kaila melepaskan pelukannya, ia berjalan  dan duduk di sofa sembari menatap ke depan dengan pandangan yang begitu kosong.Meli
Baca selengkapnya

Bab 292 - Ancaman

Kaila dan Hero kini sampai di sebuah bangunan yang megah di mana salah satunya ada unit apartemen Hero.Kaila berjalan mengikuti langkah Hero hingga ia kini sudah berada di dalam unit apartemen. Hal utama yang Kaila lakukan adalah, menatap ke atas terus dinding serta tatanan ruangan yang sangat cukup rapi. Kaila masih tak menyangka kalau seorang Hero orang yang rajin. "Kau rajin juga."Hero tersenyum tipis mendengar pujian dari Kaila."Thanks.""Kenapa nggak tinggal sama orang tua?""Di sini kalau udah besar itu hidup sendiri.""Oh begitu.""Mau minum apa?""Terserah kau saja."Hero berjalan ke arah dapur, ia mengambil minuman kaleng dan langsung menyerahkan kepada Kaila."Tangkap," seru Hero melempar minuman itu."Hap." Kaila langsung menangkap minuman kaleng dan mengerutkan keningnya. Kaila takut kalau ini minuman bisa memabukkan."Tidak akan buat mabuk, tenang saja."Hero seaka
Baca selengkapnya

Bab 293 - Teleponan

Grace keluar toilet melihat pemandangan yang begitu aneh, Hero duduk sangat dekat dengan Kaila. Mungkin mereka jadi dekat karena satu kelompok.“Ehem,” deham Grace.Hero dan Kaila langsung menengok dan menatap Grace yang tengah tersenyum semringah. Kaila langsung merasa tak nyaman lama-lama berada di sini.“Grace, sepertinya aku harus segera pulang. Apalagi hari juga semakin gelap.”“Emang kau ke sini bersama siapa? Hero atau sopirmu?”“Hero, biar aku pakai taksi saja nanti.”“Kenapa nggak  minta antar Hero saja?”“Tidak usah, kasihan kau nanti sendirian.”“Ck, padahal aku sudah biasa di sini sendirian.”“Mau aku antar?” Hero sudah berdiri untuk siap mengantar Kaila pulang, ia mengambil kunci mobil di atas nakas. Kaila yang melihat hanya bisa pasrah saja, menolak pun sepertinya akan percuma saja.“Emm ... bol
Baca selengkapnya

Bab 294 - Adu Jotos

Alesa yang melihat kekasih dan temannya pergi membuatnya mau tak mau ikut meninggalkan kafetarian. Sebelumnya, Alesa membayar terlebih dulu makanan yang dimakan Kaila.“Shit, dia yang makan aku yang bayar,” gerutu Alesa yang langsung mengikuti Kaila di belakangnya.Kaila sendiri mengejar Hardin yang menuju ke arah fakultas design grafis. Kaila berlari kencang saat tangan Hardin langsung melayang di muka Hero dengan kencang.BUGH.“Fuck! Maksud kau apa, hah!”Hero mengusap sudut bibirnya yang terkena pukul yang begitu kuat. Kaila sampai di antara mereka dengan napas yang tersengal-sengal, Kaila mengatur napasnya.“Hardin, udah,” kata Kaila dengan pelan.“Tapi dia laki-laki kurang ajar, Kai. Maksudnya apa coba meminta kamu buat kerja sama.”“Hahaha, oh ternyata ngadu?” Hero tersenyum miring sembari menatap Kaila.Tak lama Alesa datang dan memeluk lengan Hardin. &l
Baca selengkapnya

Bab 295 - Buka-Bukaan

“Nggak mau masuk ke mansionku? Suamiku sedang bisnis lho ke Singapore.”“Seriusan? Soalnya aku masih trauma, Kai. Ngeri ditampar sama anak buah pemilik kelab malam.”Kaila meringis tak enak. “Maafkan aku, ya.”“Bukan salahmu, kok. Yang pasti salah kita semuanya, dan kamu pasti lebih mendapatkan hukuman berat kan?”“Udah nggak usah diingat, aku sama dia udah sepakat membuka lembaran baru lagi.”“Oke.”“So, jadi maukan masuk mansionku?”“Mau deh, dipaksa sih.” Grace terkekeh geli. Kaila hanya menggelengkan kepalanya saja. Mereka masuk dan disambut langsung oleh beberapa maid. Grace sendiri sempat takjub dengan pelayan yang diberikan oleh mansion Kaila ini.“Kai, benar-benar kayak istana. Aku kalau jadi kau pasti betah dalam mansion semewah ini.”“Yakin bakalan betah?”“Iyahlah, tinggal aku ha
Baca selengkapnya

Bab 296 - Kaila Drop

Kaila malam ini tidur dengan tenang setelah melakukan video call bersama suaminya. Kaila belum mengatakan permasalahan yang tengah dihadapinya saat ini. Ia tak mau menambah beban untuk Melviano, apalagi Melviano sedang pusing masalah pekerjaannya.Dan pagi ini, Kaila akan datang ke apartemen Alesa untuk menjelaskan semuanya. Mengingat jam kuliah ia masuk siang. Kaila sarapan dengan gugup, terkadang ia tersedak sendiri.“Sawyer antarkan aku ke apartemen temanku yang waktu itu.”“Baik, Nyonya.”Dengan cepat, Sawyer mengantarkan Kaila menuju ke apartemen milik Alesa. Kaila harus segera menyelesaikan permasalahan yang ada.Kini Kaila sampai juga di apartemen Alesa, seperti biasa Sawyer akan menunggu di parkiran tanpa mengikuti ke atas.Ting nong ... ting nong.CEKLEK.“Kau!” “Lesa, tunggu dulu.” Kaila sekuat tenaga menahan beban pintu yang akan ditutup oleh A
Baca selengkapnya

Bab 297 - Positif

Grace berjalan menuju ke arah ruangan yang terdapat Kaila. Ia sangat senang mendengar kabar bahagia dari dokter barusan, Grace rasanya ingin cepat-cepat menyampaikan kabar ini kepada Kaila.“Grace,” gumam Kaila pelan saat melihat Grace sudah kembali.“Kailaa.” Grace langsung memeluk Kaila dan melepaskan dengan sisa senyum yang terus mengembang.“Kau kenapa senyam senyum seperti itu?”“Aku punya kabar bahagia untukmu.”Kaila mengerutkan keningnya bingung, ia langsung membetulkan posisinya supaya bisa duduk bersandar.“Kabar apa?”Grace masih saja tersenyum menatap Kaila. “Selamat Kai, kau akan jadi seorang Ibu.” Grace memeluk Kaila erat, berbeda dengan Kaila yang saat ini sangat terkejut bahkan Kaila sampai tak bisa berbuat apa-apa. Ia hanya melongo mendengarkan perkataan Grace, ia masih belum percaya.Grace melepaskan pelukannya, ia menatap Kaila masih deng
Baca selengkapnya

Bab 298 - Undangan Pesta

Pagi ini Kaila bangun sangat bersemangat, ia merasa sudah tak sendiri lagi. Sebab ada calon buah hatinya yang bersemayam di perut ratanya.“Good morning anak Mommy,” sapa Kaila mengelus perutnya. Kaila terkekeh sendiri saat merasakan ia seperti orang sinting yang berbicara sendiri.“Sekarang kita sarapan dulu, habis itu ke kampus temani Mommy. Kamu sabar tunggu Daddymu, ya.”Kini Kaila langsung turun ke bawah, ia terkejut dengan makanan yang tersaji begitu banyak.“Pagi, Nyonya.”“Pagi, ini yang akan makan siapa? Banyak banget.”“Ehem, jelas aku yang akan makan.”Kaila langsung menoleh, matanya menatap ke arah sumber suara. Senyumnya melengkung begitu lebar. Kaila langsung berlari dan memeluknya erat.“Mom, aku sangat rindu kepadamu,” rengek Kaila sangat manja.“Whoa, Mom juga merindukanmu, dear.”“Ke sini sama siapa?”
Baca selengkapnya

Bab 299 - Berpikir Dewasa

KAFE SUPERSTAR.Kini Kaila dan Grace sudah sampai di kafe yang Alesa janjikan.  Mereka tinggal menunggu kedatangan Alesa saja. Dari pada menunggu lama, mereka memesan minuman terlebih dulu.“Ingat Kai, jangan makan sembarangan,” kata Grace mengingatkan.“Iya, sekarang kau bawel sekali.”“Demi anakmu itu.”Kaila hanya memutar bola matanya saja. Kaila merasakan akan kebelet, entah kenapa bawaannya sebentar-bentar ingin buang air kecil. Bawaannya beser terus.“Aku mau ke toilet.”“Ya sudah sana.”“Titip tasku.”“Oke.”Kaila langsung pergi menuju ke toilet untuk membuang isi kandung kemih yang terasa sangat penuh itu. Setelah mengeluarkan semuanya ia merasa sangat lega. Kaila membasuh wajahnya di wastefel, bawaan dia sekarang gampang ngantuk, capek. Apa seperti ini menjadi seorang wanita hamil? Kaila tersenyum sendiri membayangkan
Baca selengkapnya

Bab 300 - Mencari Kado Ultah

Setelah selesai dari toilet, Kaila kembali dan langsung meminta izin pulang ke mansion karena tubuhnya merasa tak enak.“Sepertinya aku harus pulang deh, tubuhnya merasa tak enak.”“Its oke, kita ngerti kok.” Grace langsung ikut berdiri, ia ingin mengantar Kaila menuju ke luar kafe.“Kau mau apa, Grace?”“Mengantar kau menuju parkiran dong.”“Tak usah, sebaiknya kalian berdua berbincang-bincang saja.”“Huft! Ayolah, Kai. Aku khawatir denganmu.” Grace sedikit memaksa agar Kaila mau diantar sampai ke parkiran.“Sebaiknya kita pulang saja, lagi pula hari juga sudah petang, siapa tahu kalian mau ada kegiatan masing-masing, iyakan?” imbuh Alesa yang ikut berdiri.“Betul, kita tak bisa membiarkan calon Mommy kita ini kecapekan,” ledek Grace yang membuat Kaila memanyunkan bibirnya ke depan.“Jangan heboh di kampus, hanya kalian
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
262728293031
DMCA.com Protection Status