Semua Bab Berawal Dari Terpaksa, Berakhir Saling Mencinta: Bab 121 - Bab 130

302 Bab

Bab 121 - Permintaan Maaf Part Two

Kaila tengah menanti jawaban dari suaminya itu. Kira-kira mau tidak menolong untuk menggosokan punggungnya. Lagian kalau gosok sendiri bisa juga Kaila nggak akan minta tolong.“Tapi, Kai. Aku sudah mandi jadi nanti basah bajuku,” tolak Melviano.Kaila cemberut, ia kecewa karena Melviano menolaknya seperti ini. Lagian tumbenan amat MelMel sok jual mahal banget, padahal biasanya juga langsung tancap aja.“Jadi enggak mau nih?” tanya Kaila memastikan kembali.“Enggak, besok aja ya aku gosokin punggungnya.”“Ya udah deh, mandi biasa aja.”Kaila langsung menutup pintu kamar mandi dengan dibanting.Blaaam.Bodoh mamat kalau pintunya rusak! Lagian MelMel nyebelin banget ih. Kaila terus mendumeli suaminya itu yang sok-sokan menolak. Awas saja tidak Kaila kasih jatah nanti. Emang enak!Dengan gerakan pelan Kaila menuju ke arah shower. Kaila menyalakan shower dan menantikan air menyi
Baca selengkapnya

Bab 122 - Permintaan Maaf Part Three

Saat ini Kaila bingung harus ngapain. Apalagi MelMel natapnya gitu banget. Sorot matanya itu lho, bikin jantung jedag-jedug nggak karuan."Yuk, makan," ajak Melviano menarik tangan Kaila menuju meja makan yang tersedia untuk dua orang."Kamu udah pesan makan?" tanya Kaila dengan pertanyaan bodohnya."Sudah, saat kamu masih tidur tadi."Kaila diam, ia mulai mengambil garpu dan pisau untuk mulai mengiris daging. Dalam hati Kaila merutuki makan yang begini lagi. Tapi mau gimana, harus tetap disyukuri karena masih mampu makan."Dimakan supnya," ujar Melviano mengarahkan sup untuk Kaila."Ah, ya. Makasih, Mel.""Kamu tumbenan selalu bilang makasih, kenapa?" tanya Melviano sambil menyuapkan makanan ke dalam mulutnya."Gapapa kok, emang nggak boleh?""Boleh banget, sayang," kata Melviano sambil tersenyum melihat Kaila yang tengah tersipu malu itu.Bagi Melviano, Kaila itu lucu kalau lagi malu. Dia anak yang banyak ekspre
Baca selengkapnya

Bab 123 - Persiapan Dinner

Setelah kepergian Mr.Grey. Melviano langsung membayar dua cangkir kopi yang sudah habis diminumnya bersama Mr.Grey. Setelah itu ia langsung berjalan menuju ke lantai atas.Melviano berjalan di lorong hotel sambil memikirkan atas permintaan Mr.Grey yang memintanya untuk menghadiri acara makan malam. Kalau ia bilang dengan Kaila sudah pasti anak itu akan langsung meng-iyakan saja.Saat akan mengetuk pintu kamar hotelnya, Melviano membuang napas kasar terlebih dulu.Tok. Tok. Tok.Ceklek.“Kamu ada bel kenapa ketuk pintu sih,” dumel Kaila saat membuka pintu. Lagian Kaila nggak habis pikir dengan suaminya ini yang pakai acara ketuk pintu segala dibanding pencet bel.“Lebih enak ketuk pintu.”Melviano langsung berjalan masuk, ia duduk di tepian ranjang sambil memperhatikan Kaila yang sedang misuh-misuh karena hal yang sangat spele. Hal karena dirinya lebih mengetuk pintu dibanding memencet bel.“Oya, gi
Baca selengkapnya

Bab 124 - Dinner With Mr.Gray

Saat ini Melviano memutuskan mandi kembali sebelum pergi ke acara makan malam bersama Mr.Grey. Sedangkan Kaila memutuskan langsung berganti pakaian saja. Gila aja kalau mandi, luntur semua nanti bedaknya.Sambil menunggu MelMel selesai mandi, Kaila menyemprotkan parfum disemua titik tertentu. Yang pasti tempat di mana MelMel sering mengendus dan menjamahnya. Bagaimanapun Kaila ingin menjadi istri yang baik.“Ehem,” deham Melviano keluar dari kamar mandi. Ia berjalan menuju ke arah lemari. Ia langsung menggunakan boxer dan celananya dengan cepat. “Tunggu dulu,” cegat Kaila saat Melviano sedang mengambil kemejanya.Kening Melviano berkerut saat ini, ia menatap Kaila bingung. “Ada apa?”“Aku yang kancingin kemejanya dong,” pinta Kaila sambil tersenyum menggoda.Melviano hanya menatap datar istrinya. Sejak kapan Kaila jadi genit sih, mata Melviano pun menatap dress yang dikenakan Kaila. benar
Baca selengkapnya

Bab 125 - Dinner With Mr.Grey Part Two

Baik Melviano dan Kaila saat ini sedang menanti apa yang akan diucapkan oleh Anastasia itu. Mereka menunggu  sesuatu yang akan diberikan oleh Anastasia.Kaila merasa sangat degdegan sekali saat ini. Apalagi Anastasia dan Mr.Grey tersenyum-senyum saat bicara.Tak lama seorang maid datang membawa satu buah amplop berwarna coklat. Maid itu menyerahkan amplop ke Anastasia. Setelah kepergian maid itu Anastasia menatap Kaila dan Melviano secara bergantian.“Maaf, ini hanya sebagai hadiah dari kami. Semoga kalian menyukainya,” ujar Anastasia sambil memberikan amplop berwarna coklat.Melviano diam saja, ia tak langsung menerima amplop yang diulurkan Anastasia itu. Kaila menatap amplop itu dengan mata yang berbinar. Kaila berpikir kalau amplop itu berisi uang segepok, kan lumayan buat mborong cireng nanti kalau pas di Indonesia.“Mel, ambil itu,” bisik Kaila sambil menggeram.“Gengsi,” balas Melviano pelan.
Baca selengkapnya

Bab 126 - Meeting Terakhir

Kaila merasakan seluruh badannya pegal-pegal. Ia tersenyum dengan mata yang masih terpejam. Ia membayangkan akan terbang ke Turkey, kemudian ke Barcelona. Kaila membayangkan akan bertemu Lionel Messi nanti.“Kamu kenapa senyum-senyum begitu?” tegur Melviano saat sedang memasang dasi.Kaila masih saja tersenyum, matanya ia buka perlahan-lahan. Ia menatap bayangan laki-laki yang tampan, apakah dia dewa Yunani? Saat mata Kaila terbuka dengan sempurna, ternyata itu suaminya sendiri, MelMel.“Mel,” sapa Kaila.“Morning my wife,” ucap Melviano langsung berjalan menghampiri Kaila yang masih terbaring di atas tempat tidur. Bahkan Melviano tak sempat mengganti dress milik Kaila semalam. Melviano menciium bibir Kaila singkat.Kaila merasa tubuhnya tidak nyaman saat ini. Benar saja, itu karena pakaian yang dikenakan tidak sesuai pada tempatnya.“Kamu udah mau pergi?” tanya Kaila melihat Melviano sudah rap
Baca selengkapnya

Bab 127 - Kok Kentang, Sih!?

"Ummh, akhirnya kenyang juga," ucap Kaila sambil mengelap mulutnya dengan serbet."Mau tambah lagi nggak?" tanya Melviano sambil mengangkat alisnya sebelah."Ah, tidak mau. Terima kasih banyak."Melviano tersenyum miring, ia menatap Kaila yang menurutnya itu sangat uwuwuwuwu."Kai," panggil Melviano."Hmmm.""Beresin bajunya udah semua, kan?" tanya Melviano sambil berdeham-deham untuk menormalkan suaranya."Udah dong," jawab Kaila bangga.Melviano tambah tersenyum lebar saat mendengar itu. Kebetulan sekali, tinggal tunggu waktu saja buat check-out."Boleh, dong," bisik Melviano menggoda."Boleh apa?" tanya Kaila mengeryitkan dahinya bingung. Lagian MelMel lagi kenapa sih? Kesambet ya? Dari tadi ngomong tuh enggak jelas banget."Satu ronde," jawab Melviano sambil tersenyum nakal."Mau tinju?""Hist, oh iya. Tinju di atas kasur." Melviano terkekeh. Kenapa hidupnya jadi receh begini sih semenjak
Baca selengkapnya

Bab 128 - Kembali Ke L.A

Setelah membayar makan siang milik Kaila. kini keduanya sedang berada di kamar. Kaila lebih memilih nonton acara telenovela. Sedangkan Melviano mending mandi terus langsung gaspol ke bandara.Kaila masih cekikan enggak jelas. Padahal ngarti juga kagak artinya tuh pemain ngomong apaan, yang penting lihat gambarnya lucu ngakak aja deh. Bahasa mah gampang, pakai bahasa kalbu saja.Melviano keluar kamar mandi mengerutkan kening bingung, melihat istrinya cekakak-cekikik kaya hantu saja. “Kamu ketawa kenapa sih, Kai?” tanya Melviano berjalan sambil mengibas-ngibas rambutnya yang basah.“Hidih, ini air rambutnya kena muka, Mel.” Kaila menatap kesal ke arah Melviano karena mukanya terkena cipratan air yang berada di rambut MelMel.“Mandi sana,” perintah Melviano yang akan mengenakan pakaian casual untuk perjalanan menuju ke rumah.“Males, Mel. Nggak usah mandi, ya? Hemat air Mel,” ujar Kaila sedikit tersenyum
Baca selengkapnya

Bab 129 - Kembali Ke L.A Part Two

Kaila keluar kamar mandi dengan pakaian lengkap. Ia juga membawa pakaian kotornya untuk dimasukan koper. Kaila melangkah keluar kamar mandi dan berjalan mendekat ke arah Melviano.“Mel,” panggil Kaila.“Hmmm.”“Boleh minta tolong nggak?” tanya Kaila sambil memperlihatkan senyum manisnya.Dalam hati Melviano merutuki istrinya itu. Giliran ada maksud terselubung aja baik begini ngomongnya. Kalau enggak butuh, ngomongnya kayak singa kelaparan.“Minta tolong apa?” tanya Melviano menatap Kaila.“Kepangin rambut aku, ya?” pinta Kaila sedikit memohon.“Hah, kepang? Duh, Kai. Aku enggak bisa kalau itu,” jawab Melviano langsung menolak.“Dicoba dulu kenapa sih?” sungut Kaila kesal.“Gerai aja, lagian aku nggak mau nanti orang-orang lihat leher mulus kamu,” tolak Melviano masih tetap keukeh.“Yaudah deh.”Kaila
Baca selengkapnya

Bab 130 - Kembali Ke L.A Part Three

Tak ada obrolan yang tercipta di dalam mobil antara Kaila dan Melviano. Mereka saling diam hingga sampai ke bandara kota Seattle.Melviano hanya mengajak mengobrol Mike juga Sawyer. Itupun mereka bertiga membahas masalah bisnis.“Jadwal besok apa, Mike?” tanya Melviano sembari curi-curi pandang ke arah Kaila. Bagaimanapun Melviano tetap mengawasi gerak-gerik Kaila di balik kaca mata hitamnya.“Besok ada meeting bersama di Royal grup, jam sembilanan, Tuan.”“Oke, atur saja, Mike.”“Baik, Tuan.”Tak terasa perjalanan mereka sampai bandara. Mereka semua langsung turun mobil. Kaila sengaja diam saja saat ini. Ia akan masa bodoh dengan MelMel.Melviano berjalan di depan yang diikuti oleh dua anak buahnya itu, Kaila diam saja menatap ketiga laki-laki yang tengah berjalan sangat cepat tanpa mau mempedulikan langkahnya yang kecil ini.“Mereka bertiga kok nyebelin banget sih,”
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1112131415
...
31
DMCA.com Protection Status