All Chapters of Berawal Dari Terpaksa, Berakhir Saling Mencinta: Chapter 131 - Chapter 140

302 Chapters

Bab 131 - Rasa Malu Yang Hilang

“Kamu seriusan minta ciium?” tanya Melviano memastikan. Ya gimana dong, ini pertama kalinya Kaila minta duluan begini. Biasanya aja dia  sok jual mahal gitu. Apalagi Melviano melihat keadaan sekitar yang membuat Kaila akan berpikir seribu satu kali.Kaila hanya mengangguk yakin sambil menatap Melviano. Emang salah apa, kalau minta ciium suaminya ini.“Kamu nggak kesambet?” tanya Melviano kembali.“Issstt, apa-apaan sih,” desis Kaila sebal. Masa minta ciium aja dikata kesambet segala sih.“Iya tumbenan banget lho, Kai. Kamu seriusan nggak malu nanti? Ini banyak orang lho di ruang tunggu,” ujar Melviano memastikan kembali. Jangan salahkan Melviano kalau nanti Kaila merasa napasnya abis.“Serius lah, lagian nggak kenal juga sama mereka yang ada di sini kan? palingan kenal Sawyer sama Mike saja.” Kaila masa bodoh lah, lagian Kaila lagi butuh cumbuan suaminya. Entahlah.Tanpa aba-ab
Read more

Bab 132 - Pijat Plus-Plus

Melviano yang melihat istrinya yang menahan senyum itu membuatnya gemas sendiri. Lagian ngapain pakai ditahan segala sih.“Kalau mau senyum mending senyum aja, Kai. Nggak usah ditahan-tahan gitu.”Ditegur seperti itu membuat Kaila makin salah tingkah saja. MelMel kalau tegur suka nggak pakai basa basi dulu deh. Kan jadi salah tingkah begini.“Kamu bikin aku salah tingkah,” balas Kaila layaknya ABG yang dimabuk asmara.Melviano hanya menggelengkan kepalanya saja saat ini. Melviano makin enggak sabar pengin pijatin Kaila dengan plus-plus.Perjalanan mereka akhirnya sampai mansion juga. Melviano melarang Kaila turun, ternyata apa yang dilakukan Melviano membuat Kaila tambah terkejut saja. Suaminya benar-benar penuh kejutan begini.Melviano membopong Kaila ala bridal style, ia membiarkan pintu mobil yang masih terbuka. Yang Melviano pedulikan hanya istri tercintanya ini.Langkah Melviano dibuat secepat mungkin agar
Read more

Bab 133 - Masih Basah

Kaila saat ini sudah ikut merecoki dapur. Ia ingin membuat kopi buat suaminya. Ini hal baru yang Kaila lakukan lho. Jadi harus pada senang karena Kaila mau buat kopi."Aduh, Nyonya mau ngapain? Jangan ikutan ke sini. Nanti Tuan Melvin akan ngamuk," kata salah satu maid yang menarik cangkir di depan Kaila."Hanya mau buat kopi saja untuk Melvin.""Tidak usah, lebih baik Nyonya duduk manis saja. Biar saya yang buat," usir salah satu Maid. Ia sedikit mendorong tubuh Kaila untuk pergi dari area dapur.Merasa diusir seperti itu membuat Kaila makin heran saja. Lagian buat kopi untuk suami sendiri nggak boleh sih?! Ngeselin banget ini para Maid.Padahal Kaila ini mau belajar jadi istri pada umumnya. Yang mau membuat minum untuk suami. Tapi tidak boleh, ya sudah lah. Mau bagaimana lagi, jadi nikmati saja jadi istri sultan.Kaila langsung berjalan menuju ke atas, lebih tepatnya masuk ke kamar kembali. Kaila mengeryit melihat MelMel belum selesai mand
Read more

Bab 134 - Ketemu Riki

“Sudah sampai, Nona,” kata sopir taksi itu memberitahukan Kaila.“Oh, ini hotelnya?” tanya Kaila memastikan kembali.“Ya, ini hotel X.”“Ah, terima kasih,” balas Kaila langsung membayar ongkos taksi.Saat Kaila turun dari taksi, ia menatap hotel yang terlihat sangat megah ini. Kaila langsung berpikir dalam hatinya. Riki keren banget nyari duit dalam hotel begini, emang dia kerja apaan? Jadi kacung hotel ini?Kaila tak ingin masuk ke dalam. Lebih baik telepon kembali Riki. Kaila akan menunggu di lobby saja. Ngeri aja kalau udah bawa-bawa nama hotel, bawaan tuh negatif kalau dengar nama hotel.Baru saja akan menelepon Riki. Orangnya justru nongol sambil menenteng tas hermes yang dibelikan olehnya. Lha, ini orang tasnya dipakai sendiri? Kagak buat cewek yang ditaksir gitu? Benar-benar si Riki. Kudu ditebas kepalanya nih bocah.“Hai, Kaila,” sapa Riki melihat Kaila yang sedang du
Read more

Bab 135 - Ketemu Riki Part Two

Saat ini perjalanan Kaila sudah sampai di depan gedung pencakar langit. Kaila menatap ke arah belakang untuk melihat laki-laki yang sedang gemar berselfi.Sebelum turun mobil, Kaila, menelepon Melviano terlebih dulu. Apakah meetingnya sudah selesai atau belum.Dalam sering keempat akhirnya panggilan Kaila diangkat juga.“Halo, Mel.”“Iya, Kai. Ada apa?” tanya Melviano dari seberang telepon.“Kamu udah selesai meeting belum?” tanya Kaila memastikan.“Sudah, kenapa?”“Aku mau ke situ.”“Untuk apa?” tanya Melviano heran.“Mau memperlihatkan laki-laki yang bikin kamu cemburu sama kesal.”“Tidak usah!” tolak Melviano tegas. “Lagian aku tidak sudi ketemu laki-laki itu, dan setelah ini kamu jangan ketemu dia lagi. Kamu enggak ngertiin perasaanku banget sih, Kai.”“Kamu cemburu?”“Sud
Read more

Bab 136 - Makan Kamu Boleh?

Pagutan bibir Melviano dan Kaila akhirnya terlepas setelah tadi mereka saling mencumbu satu sama lain.Senyum Kaila merekah saat menatap suaminya itu. Hatinya saat ini benar-benar menghangat."Udah jam makan siang," gumam Kaila masih dengan posisinya.Melviano hanya tersenyum mendengar gumaman dari istri kecilnya itu."Mau makan apa emangnya?" tanya Melviano masih dengan wajahnya yang suka maju untuk mengecup-ngecup bibir tipis milik Kaila."Makan kamu," balas Kaila menggoda."Izzhh, kalau lagi gak kedatangan tamu sudah dari tadi aku makan."Kaila terkekeh menatap suaminya yang tengah menggerutu.Melviano langsung membawa tubuh kecil Kaila untuk berputar-putar sampai Kaila merasakan kepalanya pusing."Mel, sudah. Hentikan, kepalaku pusing," keluh Kaila semakin erat memegang leher Melviano."Ini kamu udah kayak mau nyekik leher lho."Kaila tambah terkekeh. "Turunkan aku," pinta Kaila.Melviano langsun
Read more

Bab 137 - Makan Kamu Boleh Part Two

“Dia nggak sampai nyentuh-nyentuh kamu, kan?” tanya Kaila menatap tajam ke arah MelMel.“Siapa?”“Karyawan yang suka godain kamu itu,” jawab Kaila sambil geregetan sendiri jika membayangkan. Kaila enggak ikhlas lahir batin pokoknya. “Emm ... hanya colek sedikit saja itu,” balas Melviano pura-pura sedikit mendramalisir.“Apah, kurang aja banget sih!” kesal Kaila langsung menghentak-hentakan kakinya dalam lift.“Haaiss, Kai. Nanti ini liftnya rusak, lho.”“Bodoh mamat.”Kaila masih dalam keadaan bete, ia kesal pokoknya sama karyawan wanita yang melintas di depannya ini. rasanya pengin langsung karungin aja.Melviano rasanya senang sekali kali ini, ia berhasil membuat Kaila cemburu seperti itu. Lagian, Melviano anti banget kalau disentuh wanita jika anak buahnya sendiri. Bisa rusak image sebagai BOS. Kalaupun ingin melampiaskan hasratnya, pas
Read more

Bab 138 - Ciripa Kabur

Kaila merasa panik saat Ciripa berlari entah kemana. Kalau keluar mansion tidak mungkin, semua pintu akses keluar sudah ditutup.Kaila berjalan menyusuri ke arah ruang tv, ia melihat ke arah kolong sofa. Siapa tahu Ciripa memang di kolong."Ciripaaaaaaa," panggil Kaila berteriak.Kaila terus mencari keberadaan kucing milik MelMel itu. Kalau sampai hilang bisa diamuk sama MelMel nanti. Meski kelihatannya  MelMel seperti menganak tirikan Ciripa tapi suaminya itu sangat peduli dengan keadaan Ciripa."Miiiiooonggg ... miiionggg."Kaila mendengar suara kucing. Dengan cepat Kaila mencari sumber suara milik Ciripa."Ciripa, lu di mana dah," teriak Kaila dengan logat Jakartanya."Mìiiòooongg ... miiongg."Kaila terus mencari dan ternyata, Ciripa sedang terjepit.“Astagaaaa, ciripa ekormu terjepit,” oceh Kaila langsung mengeluarkan ciripa dari celahan jendela.“Makanya, ya, jangan bande
Read more

Bab 139 - Kiss Rasa Salad

Melviano sudah maju mendekat ke arah Kaila. Mata Kaila hanya mengedip-ngedip saja saat ini. Bola  mata hitamnya hanya bisa bergerak ke arah kanan—kiri seperti orang yang tengah bingung.“Ayo, kita rasakan semua rasa yang ada,” ucap Melviano dengan suara serak dan begitu sangat berat.Kaila hanya mampu menelan salivanya susah payah, ini aja hatinya sangat degdegan banget dipepetin deket banget begini sama MelMel. Padahal udah sering menghabiskan malam bersama dan berbagi bibir. Entah, kenapa perasaan gugup dan degdegan selalu ada.“Mel,” cicit Kaila pelan.“Kita coba rasa salad kali ini,” balas Melviano semakin mengunci tubuh Kaila. Tanpa sadar Kaila sudah terlentang di gazebo. Sedangkan Melviano semakin menundukkan tubuhnya ke bawah sampai tak sadar dengan posisi mereka saat ini. Mata mereka saling mengunci, menyiratkan hasrat dikedua bola mata mereka masing-masing. Melviano menempelkan bibirnya
Read more

Bab 140 - Telepon Pagi Buta

Suara getaran telepon membuat tidur seorang Melviano dan Kaila sedikit terusik. Mereka langsung mengerjapkan matanya untuk melihat siapa yang tengah seenak jidadnya mengganggu waktu istirahatnya ini."Siapa sih," dumel Melviano sambil tangannya terulur untuk meraba-raba mengambil hape.Alisnya mengeryit saat melihat id callernya yang terpampang dengan sangat jelas ini."Halo," gumam Melviano."Jemput aku sekarang juga.""Naik taksi saja," tolak Melviano dengan cepat."Tidak mau. Aku pengin Kakak yang menjemput sekarang," pinta Mikaila sedikit memaksa."Ck," decak Melviano sebal. "Kamu suruh Cris saja menjemputmu," kata Melviano memberitahukan."Aku tidak kenal dengannya."Lha, bego. Mikaila kan memang tidak mengenal Cris. Duh bisa lupa begini sih."Yasudah aku perintahkan Sawyer untuk menjemputmu," tukas Melviano final."Tidak mau! Tidak mau! Tidak mau!"Melviano merasa sangat frustasi kali ini. Adik
Read more
PREV
1
...
1213141516
...
31
DMCA.com Protection Status