Share

Bab 122 - Permintaan Maaf Part Three

Saat ini Kaila bingung harus ngapain. Apalagi MelMel natapnya gitu banget. Sorot matanya itu lho, bikin jantung jedag-jedug nggak karuan.

"Yuk, makan," ajak Melviano menarik tangan Kaila menuju meja makan yang tersedia untuk dua orang.

"Kamu udah pesan makan?" tanya Kaila dengan pertanyaan bodohnya.

"Sudah, saat kamu masih tidur tadi."

Kaila diam, ia mulai mengambil garpu dan pisau untuk mulai mengiris daging. Dalam hati Kaila merutuki makan yang begini lagi. Tapi mau gimana, harus tetap disyukuri karena masih mampu makan.

"Dimakan supnya," ujar Melviano mengarahkan sup untuk Kaila.

"Ah, ya. Makasih, Mel."

"Kamu tumbenan selalu bilang makasih, kenapa?" tanya Melviano sambil menyuapkan makanan ke dalam mulutnya.

"Gapapa kok, emang nggak boleh?"

"Boleh banget, sayang," kata Melviano sambil tersenyum melihat Kaila yang tengah tersipu malu itu.

Bagi Melviano, Kaila itu lucu kalau lagi malu. Dia anak yang banyak ekspre

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status