Home / Pendekar / Pendekar Bukit Meratus / Chapter 341 - Chapter 350

All Chapters of Pendekar Bukit Meratus: Chapter 341 - Chapter 350

426 Chapters

Bab 341: Pertarungan Paling Keras

Ki Jarni tiba-tiba berteriak nyaring dan semua orang berubah geger, tubuh Ki Jarni yang sedang melayang di udara berubah menjadi 10 orang sekaligus.Dan kali ini mereka makin heboh tak kepalang, bahkan hampir 500 an orang berlarian kabur, saat tubuh Pendekar Mabuk tiba-tiba berubah menjadi besar dan setinggi pohon kelapa.Pertarungan yang tak biasa ini benar-benar bikin semua orang menggigil ketakutan. Bahkan Si Juling, si Muka Pucat hingga si Codet sampai terkencing-kencing di celana melihat bos mereka berubah jadi raksasa dan Ki Jarni berubah jadi 10 orang.Tubuh Ki Jarni yang berubah 10 orang seolah menjadi ‘manusia kate’ saja hadapi tubuh raksasa Pendekar Mabuk.Tangkisan tubuh raksasa Pendekar Mabuk membuat 10 tubuh Ki Jarni pontang-panting hindari serangan panas dan dingin yang keluar dari tangan besar pendekar ini.“Trang-trang-cringgg....! Ehhhhh....!”Serangan tongkat sakti Ki Jarni menjadi kacau-balau, karena secara bertubi-tubi ia harus menangkis serangan balasan, berupa ju
last updateLast Updated : 2024-11-16
Read more

Bab 342: Putri Tidar di Culik!

“Menikah…?” Pendekar Mabuk tentu saja terdiam dan tak bisa berkata-kata, saat Ki Jarni meminta pendekar ini harus ‘bertanggung jawab’ terhadap Putri Tidar.Ki Jarni sebut, ini sebuah kehormatan...sekaligus penghinaan kalau Pendekar Mabuk menolak Putri Tidar!“Bolehkan aku minta waktu dulu Ki Jarni…soalnya ini mendadak sekali. Apalagi aku masih banyak tugas yang belum selesai,” kata Pendekar Mabuk dengan suara pelan, agar Ki Jarni dan Putri Tidar yang duduk malu-malu tidak tersinggung.“He-he-he….boleh sekali, silahkan istirahat di padepokan ini bersama 3 murid kamu itu Boon Me?” kata Ki Jarni.Pendekar Mabuk memang sudah buka nama aslinya, sehingga Ki Jarni tak ragu panggil namanya itu. Putri Tidar selalu terlihat salting bila di pandang pendekar ini, sehingga Pendekar Mabuk gemes juga.Setelah di antar dua murid Ki Jarni ke sebuah kamar yang besar dan bagus, tak kalah dari penginapa berharga mahal.Pendekar Mabuk memanggil Juling, Muka Pucat dan Codet untuk bicara serius.“Aku masih a
last updateLast Updated : 2024-11-16
Read more

Bab 343: Rahasia Besar Ki Jarni

Pendekar Mabuk dan Trio Golok Maut diberitahu murid-murid Ki Jarn kemana arah para penculik bawa kabur Putri Tidar, sehingga ke sanalah mereka menuju.Tak pernah mereka duga, wajah Ki Jarni senyum sinis saat melihat Pendekar Mabuk dan Trio Golok Hitam ini menuju ke arah yang disebutkan anak buahnya.Pendekar Mabuk dan ketiga ‘muridnya’ ini tak bisa bergerak cepat, selain malam hari, juga mereka tak hapal jalan di hutan lebat ini.Si Juling menggerutu sepanjang jalan, karena wanita incarannya, salah satu-nya murid Ki Jarni sudah hampir berhasil dia rayu.Tapi malam ini malah harus masuk hutan kejar penculik Putri Tidar, sehingga gagal keloni wanita itu.“Husss…jangan gitu, kan yang diculik itu calon bininya mahaguru kita,” cela si Muka Pucat, hingga si Juling mesem saja, kaget sendiri dengan ucapannya tadi.“Kalau si penculiknya kita dapat, ku penggal kakinya, biar kapok jadi penjahat,” dengus si Juling masih kesal.Pendekar Mabuk diam saja mendengarkan ocehan anak buahnya ini.Setelah
last updateLast Updated : 2024-11-17
Read more

Bab 344: Ternyata Musuh Lama

Dikelilingi hampir 30 an orang pria dan wanita yang pegang pelita, sehingga tempat ini jadi terang sekali. Terlihat ketiga kini tak berdaya, totokan lihai membuat si Juling, Muka Pucat dan Codet terduduk di tanah.“Katakan di mana Pendekar Mabuk sekarang, atau leher kalian aku penggal satu persatu,” ancam si banci ini, sambil cabut pedang-nya dan menatap tajam wajah ke Trio Golok Maut ini bergantian dengan pandangan marah.“He-he-he…hei banci kaleng, kami sejak di padepokan Ki Jarni sudah berpisah, kan si mahaguru kami kejar tunangannya, yang cakep bak bidadari, beda dengan kamu, cewek bukan, cowok juga kenapa gemulai kayak ulat bulu!” sahut si Juling tanpa takut, walaupun tubuh mereka tertotok, tapi mulut mereka masih bisa bicara.Si Juling memang lihai berkata-kata, apalag kalau sudah ejek mengejek.“Ho oh, mana kami tahu di mana mahaguru kami berada, cari saja sendiri” sela si Codet.“Yo’i, kan kamu sakti, masa nggak berani hadapi mahaguru kami, dasar banci kaleng,” ejek si muka puc
last updateLast Updated : 2024-11-17
Read more

Bab 345: Ditawari Bunuh Putra Mahkota

Ke 4 orang ini dimasukan ke sebuah ruangan yang di jaga sangat ketat 30 an orang ini. Pendekar Mabuk tenang-tenang saja, sama sekali tidak ada ketakutan dalam dirinya.Padahal dia sama sekali tak berdaya, karena jalan darahnya sudah di totok Bihi, dengan menusukan jarum beracunnya.Mereka rupanya sudah tahu titik lemah pendekar sakti ini.“Kalau kamu mau kerjasama, penawar racun aku berikan, tapi kalau tidak, paling lama 3 hari, nyawamu bakal melayang seperti si Tendangan Maut!” bisik Bihi, saat membawa tubuh Pendekar Mabuk ke ruangan ini.“Kita lihat saja nanti,” sahut Pendekar Mabuk kalem dan kini duduk seperti sikap sedang semedi.Yang kasian trio golok hitam, tubuh mereka di seret seolah anjing dan di lempar begitu saja oleh anak buah si banci bak barang tak berharga.“Awas kalian, begitu aku bebas, ku bikin terkaing-kaing kayak babi kena sembelih,” sungut si Juling kesal bukan main, apalagi kini dahinya kembali benjol, juga si Codet dan si Muka Pucat.“Udah tenang saja, selama mah
last updateLast Updated : 2024-11-17
Read more

Bab 346: Dalangnya Muncul Juga

“Sayangnya si Nyimas Usi perabotannya udah longgar, tapi sama aku masih sesak kok. Kan senjata aku lebih besar dari punya kamu banci. Dia bahkan sampai ngangkang jalan. Andai tak takut sama kamu, mungkin sampai kini dia masih merasakan senjataku ini siang dan malam!” balas Pendekar Mabuk cuek, tak terasa Trio Golok Maut tertawa terbahak-bahak.Bahkan Pendeta Suli sampai sakit perut menahan tawa, yang paling nyaring selain trio Juling, Muka Pucat dan Codet, tentu saja Bihi dan Sawon.Kedua orang ini sama bangornya kelakuan dan kini pasti bisa membayangkan arti ucapan Pendekar Mabuk ini. Mereka juga tahu, perabotan si Banci sudah agak letoy dan ukurannya pun makin menciut.Grrrgghhh…!Terdengar dengus si Banci, hingga Sawon dan Bihi langsung berhenti tertawa, mereka memang segan dengan si banci, yang memiliki ilmu kanuragan tak beda jauh dengan Pendeta Suli.Melawan si banci, sama juga ‘bo’ong, kesaktiannya benar-benar mengerikan dan selalu gunkan racun untuk taklukan musuh-musuhnya.Si
last updateLast Updated : 2024-11-18
Read more

Bab 347: Diberi Waktu Satu Hari

“Kamu Menolak…? Terpaksa aku akan potong tangan dan kakimu, apa gunanya wajah tampan dan punya perabotan gede yang bikin wanita merem melek, tapi tak punya kaki dan tangan. Kamu akan jadi orang cacat tak berguna Boon Me, semua wanita cantik akan jijai liat kamu hua-ha-ha-ha” ejek Pendekar Gledek sambil terbahak lagi.Ancaman ini bukan sembarang ancaman, pendekar tua ini sudah terkenal dengan ulah kejamnya.Dan dia pasti akan buktikan ancaman itu pada Pendekar Mabuk yang sangat di bencinya, walau dulu sangat di sayanginya saat masih jadi muridnya.“Tapi, aku tak buru-buru tunggu jawaban kamu, tuh si Putri Tidar masih dalam tahanan anak buahku ini, kamu agaknya tak bakal punya pilihan lain kali ini Boon Me, pasti kamu akan menyerah?” dengus Pendekar Gledek sambung kalimatnya.“Hmm…di sini ada ayah kandungnya, Ki Jarni. Aneh, se ganas-ganasnya Singa, dia sebagai induknya tak pernah makan anaknya sendiri, anda agaknya lebih gila dari Singa itu, sampai anak sendiri mau di korbankan,” sindir
last updateLast Updated : 2024-11-18
Read more

Bab 348: Siasat Mengejutkan Pendekar Mabuk

Tengah malam…!“Mahaguru bersiaplah, kami akan salurkan tenaga dalam ke tubuh mahaguru,” bisik si Codet.Para penjaga tidak ada yang berjaga di ruangan ini, semuanya menunggu di luar dan merasa aman, karena keempatnya dianggap sudah ‘lumpuh’ dan tak berdaya.Pendekar Mabuk membuka matanya dan mengangguk. Lalu ke 3 nya menempelkan tangannya ke punggung Pendekar Mabuk dan pelan-pelan mulai ada hawa yang masuk ke tubuh pendekar ini, semakin lama semakin panas.Asap tipis keluar dari ubun-ubun pendekar ini, semakin lama semakin ‘keras’ ketiganya salurkan hawa sakti tersebut ke punggung pendekar ini.Pendekar Mabuk pun tersenyum dalam hati, hawa sakti ini seolah membuka saluran syaraf dan darahnya, perlahan tapi pasti kini tangan dan kakinya mulai bisa di gerakan.“Cukup, kalian semedi lagi kumpulkan hawa sakti sekarang juga,” bisik pendekar ini dan ketiga anak buahnya langsung berbinar, saat Pendekar Mabuk dengan santainya cabut ke dua jarum di bahunya.Racun yang ada di jarum ini telah mu
last updateLast Updated : 2024-11-18
Read more

Bab 349: Jadi Informan

Pendekar Mabuk dan Triok Golok Hitam kini di beri pakaian yang sangat bagus, pengganti pakaian mereka sebelumnya biasa-biasa saja.Tak henti-hentinya mereka bertiga bangga, karena pakaian mereka mewah dan pastinya ‘aura’ gembel mereka lenyap. Pendekar Mabuk pun sampai bilang, mulai detik ini, mereka harus begitu."Ini ciri khas kalian, trio golok hitam," puji pendekar ini, hingga ketiganya 'bungah' sendiri. Ketiganya terlihat tampan dan tak kalah dengan pemuda-pemuda di sini, yang jadi anak buah si Banci.Sedangkan Pendekar Mabuk jangan di tanya lagi, ketampanan pendekar ini bikin iri Sawon dan juga Bihi, apalagi Pendekar Mabuk mendadak jadi idola seluruh murid wanita si Banci, yang kini makin bertambah banyak berdatangan.Hampir 60 an orang turut bergabung di sini, sehingga tempat ini makin ramai saja. Tapi si Banci alias Ki Hiring malah bak melihat bidadari turun dari empang, bila menatap pendekar tampan ini.“Dyehh gantengnyaaaa…bikin atiku kebat-kebit ajee,” kata si Banci, setia
last updateLast Updated : 2024-11-19
Read more

Bab 350: Rencana Besar yang Berbahaya

Semua informasi ini di dengarkan Pendekar Mabuk dengan seksama, benar-benar bikin si pendekar ini geleng-geleng kepala. Dan tak habis pikir dengan rencana besar si Pendekar Gledek tersebut.Kepalanya mendadak pusing juga, mumets sekali di balik rencana pembunuhan putra mahkota ini. Cerdik, licik dan sangat berbahaya sekali rencana Pendekar Gledek ini.Terutama kalau benar Prabu Harman dan Prabu Japra hadir, bisa jadi keduanya akan di fitnah dan bakal di dikeroyok puluhan ribu pasukan kerajaan Loksana, yang pastinya bakalan marah dan ngamuk kalau sampai raja dan putra mahkotanya di bunuh di Istana mereka.“Hebat sekali siasat mereka, berarti sayembara itu hanya akalan-akalan, niatnya ingin bunuh Pangeran Hata. Tapi aksi itu gagal setelah aku hajar para pembunuh bayaran itu dan malah buru-buru di bunuh Ki Jarni, untuk hilangkan jejak?” kata Pendekar Mabuk dan diiyakan ketika anak buahnya ini.“Betul sekali Mahaguru, untung mahaguru lebih cerdik dan tak ngamuk minggu yang lalu, kalau ya,
last updateLast Updated : 2024-11-19
Read more
PREV
1
...
3334353637
...
43
DMCA.com Protection Status