Pendekar Mabuk kini sudah berhadapan dengan Ki Anom dan Pendekar Codet sekaligus.Saat memandang pedang miliknya ada di pinggang Ki Anom, kemarahan sesaat berkobar di dada pendekar ini.Namun di saat itu pula, dia teringat dengan sebuah jurus yang tak sengaja dia dan Putri Kalia ciptakan, yakni jurus pedang bayangan.“Istriku…aku pinjam pedangmu dulu yaa, agaknya biar cepat, biarlah aku sekalian gunakan senjata saja,” kata pendekar ini, sambil kedipkan mata.“Bagus, tak perlu banyak basa-basa, heiii Ki Anom, Codet, cabut juga senjata kalian. Hadapi Pendekar Tahi Lalat ini sekaligus, jangan sungkan,” perintah Pendekar Halilintar, sambil duduk di sebuah kursi dan juga meja di depannya, yang disediakan anak buahnya.Putri Seruni dan Nya Aura juga ikutan duduk dan menyaksikan pertarungan ini. Mereka seolah sedang saksikan sebuah pertunjukan saja, juga terlihat Pendeta Suli, Sawon dan pendekar-pendekar golongan hitam lainnya, yang tak Pendekar Mabuk kenal.Hari sudah beranjak malam, bulan
Last Updated : 2024-11-07 Read more