Home / Pendekar / Pendekar Bukit Meratus / Chapter 301 - Chapter 310

All Chapters of Pendekar Bukit Meratus: Chapter 301 - Chapter 310

345 Chapters

Bab 301: Terjebak Permainan Nyimas Usi

Nyimas Usi terpekik (pura-pura), saat perabotanya tiba-tiba di pegang Pendekar Mabuk. Bahkan dia makin gelagapan, saat dadanya langsung di susur pendekar biawak ini.“Ihhh ga sabaran ya sayanggg…!” kata Nyimas Usi tertawa, lalu tanpa ragu dia meraih wajah Pendekar Mabuk dan melumatnya dengan bernafsu, adu lidah pun tak terelakan.Bunyi kericupan pun makin nyaring terdengar, aura mesum makin lama makin tak terkendali.“Masa main seruduk sihh…bikin aku melayang dulu sayang…!” bisik Nyimas Usi, lalu melepas gaunnya satu persatu.Gayanya yang anggun dan memikat membuat Pendekar Mabuk turun naik jakunnya. Lagi-lagi hampir saja dia lupa diri, pendekar sakti ini sama sekali tak sadar, ada aura mistis saat ini.Nafsu memang membuat kewaspadaannya berkurang drastis, apalagi mmelihat kemulusan tubuh Nyimas Usi, siapa yang tahannnnn, pikir Pendekar Mabuk.Tanpa pendekar ini sadari, sesuatu yang aneh keluar dari aroma perabotan Nyimas Usi ini.Apalagi saat hutan yang rimbun ini mulai terbuka perla
Read more

Bab 302: Ternyata Dalangnya Musuh Lama

Satu hari kemudian…!Saat sadar, Pendekar Mabuk kaget, tangan dan kakinya terikat tali yang sangat kokoh, dia juga tak bisa salurkan tenaga dalam sakti-nya ke seluruh tubuhnya.Dirinya di dirikan di sebuah tiang kokoh di ruangan ini.Pendekar ini kaget, ada pisau kecil yang sengaja di tusukan di kedua bahunya, inilah yang membuatnya lumpuh.Rasa nyeri sesaat dia rasakan, sampai giginya gemeletuk menahan sakit.Musuh yang menawannya ternyata sangat lihai dan tahu titi lemah seorang pendekar, yakni sengaja menusuk bagian bahu, agar tak bisa salurkan tenaga dalamnya.Sehebat-hebatnya manusia, kalau kedua bahunya di tusuk dan pas di urat darahnya pasti akan lumpuh.Pendekar Mabuk sesaat memejamkan mata, untuk mengurangi rasa sakit di kedua bahunya.Saat rasa sakit itu menghilang perlahan, mulailah dia menatap ruangan ini.Alangkah kagetnya pendekar ini, ternyata dia tidak sendiri berada di ruangan mirip tahanan ini.“Alona…Betani…eh ada Pangeran Harman!” seru Pendekar Mabuk kaget bukan kep
Read more

Bab 303: Siasat Pengeran Harman

Tiba-tiba Pangeran Harman bangun dari pingsannya, Pendekar Mabuk ikutan menatap wajah tampan pria ini.Sama seperti Pendekar Mabuk, dibahunya juga ada 2 pisau menancap, yang otomatis tidak dia tak bisa salurkan tenaga dalamnya. Nasib keduanya sama, tidak berdaya di tangan orang-orang jahat ini.“Kalian ini dasar manusia-manusia durjana, lepaskan mereka yang tak bersalah, kalian kan hanya incar aku, untuk rebut singgasana ibuku!” bentak Pangeran Harman.“Pangeran manja, kamu benar-benar tak berguna, ku ajari ilmu silat tinggi dan sudah bagus aku beri gelar Prabu, ehh malah tak berani kudeta Ratu Reswari,” kali ini Pendeta Suli mulai bersuara.“Ha-ha-ha…setan kalian semua, buat apa aku kudeta orang yang telah melahirkan aku. Sampai matipun aku tak akan mau menggulingkan ibundaku sendiri, bangsat!” bentak Pangeran Harman.Melihat kegagahan pangeran ini dan kini malah berbalik memusuhi gurunya dan komplotannya, detik ini juga simpati Pendekar Mabuk langsung terbetik di hatinya.Kini dia be
Read more

Bab 304: Ilmu Jahat 2 Pendekar Hewan

Pendekar Mabuk kaget bukan main, dia dan Alona serta Betani di bawa terpisah.“Bangsat, kalau aku lambat bertindak, bahaya sekali Alona dan Betani di bawa dua pendekar hewan itu,” batin Pendekar Mabuk mulai khawatir tak terkira dengan nasib kedua putri bangsawan ini.Dia sudah tahu, biarpun kedua mantan gurunya ini letoy kejantanannya, tapi kedua gurunya sampai kini masih belum bisa memecahkan jurus yang mereka ciptakan sendiri dan di ajarkan ke Pendekar Mabuk, yakni jurus mega halilintar.“Syarat terakhir jurus kita, hanya darah perawan dan dari keturunan darah biru, maka penyempuran jurus kita ini tercapai. Bila itu kita temukan, jurus mega halilintar ini akan sempurna mandraguna. Kalau ini kita kuasai, sehebat apapun ilmu Prabu Japra pasti akan keok melawan jurus kita ini, kita berdua akan menjelma jadi dua orang paling sakti di kolong langit, juga kamu pastinya Boon Me!” kata si Muka kuda kala itu.Inilah yang membuat Pendekar Mabuk khawatir bukan kepalang, apalagi syarat itu ada p
Read more

Bab 305: Rahasia Bertiga

Di saat genting itu....!“Dua pendekar binatang bangsaattt…!” bentak Pendekar Mabuk dengan suaar mengguntur saat melihat Alona dan Betani diperlakukan begitu oleh 2 pendekar hewan ini.Dalam kemarahan yang luar biasa ini, Pendekar Hewan kerahkan seluruh kekuatannya yang sangat dahsyat.Jurus Rajawali dan Jurus Mengejar Angin di tambah kekuatan ular merah menyatu dalam diri Pendekar Mabuk yang sedang murka ini.Desss….blarrrr…!Bunyi ledakan dahsyat keluar dari jurus jarak jauh yang dikeluarkan Pendekar Mabuk.Tubuh si muka monyet dan si muka kuda bak terkena sambaran petir saking kerasnya tenaga dalam yang di lontarkan Pendekar Mabuk ini.Saking hebatnya jurus ini, 2 Pendekar Hewan terlempar hingga 20 meteran, tak kuasa keduanya hadang jurus hebat ini.Apalagi saat ini mereka sama sekali tak siap, karena perhatian tertuju ke tubuh Alona dan Betani.Tak berhenti sampai di sini, Pendekar Mabuk kembali susul dengan jurus berikutnya yang luar biasa dinginnya.Pendekar sakti ini sudah kelua
Read more

Bab 306: Siasat Bebaskan Pangeran Harman

Kini mereka bertiga berunding untuk bebaskan Pangeran Harman dari sekapan Pendekar Gledek cs.Putri Betani yang sempat terguncang jiwanya kini bisa berlapang dada, dan lagi tidak terlalu larut dalam perasaan.Apalagi Pendekar Mabuk tetap tunjukan sikap seperti biasa, ia seolah lupa sudah melihat tubuhnya yang polos tanpa sehelai benangpun.Dia belajar dari Putri Alona kakaknya, yang juga bersikap biasa saja pada pendekar tampan ini.Bahkan Alona tak sungkan bercanda agak nakal dengan Boo Me si pendekar mabuk ini. Tak jarang Pendekar Mabuk dengan nada bercanda bilang, bakalan mabuk kepayang siapapun kelak yang akan jadi suami Alona."Hutan kamu lebat dan woww..!" ceplos Pendekar Mabuk, hingga Alona bukannya marah malah terbahak-bahak saja dan balas olok kalau punya Pendekar Mabuk ini juga sama saja.Candaan dewasa ini bikin wajah Betani kadang merah padam!“Satu-satunya jalan, aku akan memancing mereka mengeroyok diriku, nahh saat itulah, kalian berdua bebaskan pangeran itu,” kata Pende
Read more

Bab 307: Ternyata Kelompok Pemberontak

Pendekar Mabuk kini bersantai di sebuah desa yang sudah masuk daerah ‘kekuasaan’ padepokan Gledek.Dia melihat ada beberapa orang yang kasak kusuk menatapnya. Pendekar ini tetap minum arak dan sengaja bergaya ‘mabuk’.Tingkahnya yang sengaja bersikap slengean, sudah membuat semua orang menatapnya aneh.Sambil mengamati orang-orang berada di warung ini, Pendekar Mabuk sudah bisa menduga, kini yang tersisa pastilah kaki tangan Pendekar Gledek.Orang-orang biasa atau warga desa sudah pergi diam-diam, mereka ketakutan melihat kedatangan pendekar ini, yang kadang sengaja ejek anak buah Pendekar Gledek dengan sebutan pasukan ular busuk.Pendekar Mabuk ucapkan itu seolah-olah sudah mabuk benaran, sehingga puluhan warga mendengarnya.Sudah dua botol arak dia habiskan.Sikapnya ini seolah-olah pendekar tampan ini mereka anggap cari mati saja, karena berani olok-olok kelompok yang paling di takuti di kawasan ini.Tapi Pendekar Mabuk tak peduli, karena memang ini yang dia cari, agar pentolannya m
Read more

Bab 308: Nyai Rombeng Bergabung

Terdengar sorak sorai ratusan kelompok ini, Pendekar Mabuk walaupun sakti mandraguna, tentu tak mau sembarang turun dan menantang kelompok ini.Apalagi tak lama kemudian, datang lagi ratusan orang berbaju kuning, inilah sempalan-sempalan dari kelompok ini.Dan mata Pendekar Mabuk kaget bukan main, karena kelompok baju kuning mawar merah pimpinan Nyai Rombeng juga ikut bergabung.Saat ini kelompok ini bak sedang ape besar saja, sekaligu terlihat sebuah persiapan untuk…berperang!“Gila, kenapa neneknya Alona ikutan kelompok ini, apakah mereka sudah terbujuk untuk ikut lakukan pemberontakan?” batin Pendekar Mabuk terheran-heran, sekaligus bingung sendiri.Padahal seingat Pendekar Mabuk Nyai Rombeng ini sejak dahulu sangat bermusuhan dengan kelompok Sawon dan Nyai Aura.Tapi pemandangan hari ini membuatnya terbengong-bengong. Kenapa ibundanya Putri Dehea ini tergabung dalam kelompok ini dan membawa 100 an muridnya yang semuanya wanita kini ikutan bergabung..?Kini Pendekar Mabuk melihat Ny
Read more

Bab 309: Culik Anak Buah Sawon

Pendekar Mabuk makin geleng-geleng kepala, semakin sore jumlah warga yang bergabung makin banyak. Tempat ini sampai meluber dan penuh dengan ribuan warga yang berdatangan dari segala penjuru.“Ini bukan main-main lagi, ini namanya pemberontakan besar-besaran,” batin Pendekar Mabuk.‘Aku harus menyamar dan masuk ke dalam markas itu, agaknya bakal kesulitan Alona dan Betani bawa Pangeran Harman keluar dari sini,’ pikir Pendekar Mabuk.Kemudian mulailah mengawasi tempat ini. "Agaknya ini anak buah di Sawon," batin Pendekar Mabuk, lalu mulai incar buruannya.Kemudian, Pendekar ini lalu secara lihai culik seorang penjaga wanita berbaju merah, wanita ini kaget bukan kepalang.Saat lakukan patroli seorang diri, tiba-tiba tubuhnya lemas dan di bawa seseorang ke sebuah hutan yang sangat lebat, lumayan jauh dari markas ini.Begitu di dudukan pelan-pelan di sebuah gua, wanita ini nyalang dan ketakutan menatap wajah Pendekar Mabuk.“Jangan takut, aku bukan orang jahat dan pemerkaossss…!” canda Pe
Read more

Bab 310: Hampir Bentrok

Puluhan orang menatap aneh dua wanita cantik ini. Yang satu bertubuh agak gemoy cantik dan manis. Satunya sangat cantik, tapi yang bikin heran, badannya agak ‘kekar’ mirip laki-laki.Keduanya sama-sama pakai baju merah, tapi yang lucu ‘wanita’ yang tinggi besar, tingkahnya kenes sekali, cenderung genit.Tak sungkan balas sapaan siapapun, bahkan kadang mencolek dagu para penjaga yang suit-suit, hingga semuanya tertawa, bahkan ada yang sengaja nepuk pantat si cewek gede ini.Tapi dengan lihainya dia mampu berkelit dan kembali jalan lenggang kangkung di depan penjaga-penjaga markas ini, yang sebelumnya sebuah kuil tua berukuran besar dan lama tak di gunakan.“Ihh Abang, nggak gitu juga kale jadi wanita,” tegur yang berbadan gemoy, hingga wanita tinggi besar ini hanya nyengir saja.Mudah di duga, inilah Huli dan Pendekar Mabuk, yang malam ini kembali ke markas kelompok pemberontak yang di pimpin Pendekar Gledek Cs.Sebelum kembali ke sini, di mana sejak sore tadi mereka memadu cinta di seb
Read more
PREV
1
...
2930313233
...
35
DMCA.com Protection Status