Semua Bab Dinikahi Bos Tampan, Setelah Diduakan: Bab 41 - Bab 50

109 Bab

41

Bab 41"Kamu sudah tanyakan soal tawaran saya sama Heba, Mil?"Tebakan Kamila sangat tepat, maka dari itu ia memutuskan untuk keluar dari mobil selama beberapa saat agar Heba tak perlu mendengar percakapan ini."Sudah, Bos, barusan aja, dan Heba bilang mau memikirkan tawaran dari Bos terlebih dahulu," jawab Kamila jujur.Di seberang sana, Noah menghembuskan napas pelan. "Kenapa dia mau pikir-pikir dulu?""Karena Heba masih punya tanggung jawab di toko Ibu saya, Bos." Kamila kembali menjelaskan semuanya, agar Noah juga tak terus menekan dirinya untuk meyakinkan Heba.Sudah Kamila tegaskan pada diri sendiri, kalau semua keputusan harus berasal dari hati nurani Heba. Ia tak mau sahabatnya menerima pekerjaan ini, hanya karena terbebani sebab Noah yang menawarkan secara langsung."Maaf, Bos, tapi kenapa Bos tidak mencoba bicara saja sama Heba? Kebetulan saya lagi sama dia. Mau saya sampaikan langsung?""Tidak usah!" tolak Noah cepat. Di sisi lain ia ingin Heba segera menerima tawarannya da
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-24
Baca selengkapnya

42

Bab 42Niat baik sudah berada di dalam genggaman tangan Heba. Setelah pulang bekerja, ia berniat untuk datang ke rumah ibu mertuanya dan meminta maaf. Selain ingin memperbaiki hubungan buruk di antara mereka, Heba juga ingin melihat untuk yang terakhir kalinya, apakah Ratih akan melembut, atau malah bersikap semakin angkuh.Untuk memulai sebuah perubahan terhadap diri sendiri, Heba memang membutuhkan dorongan besar. Salah satu faktor yang akan membuatnya tegar dan mandiri, adalah rasa sakit hati."Kamu mau langsung pulang, Ba?" tanya Rani yang baru saja keluar dari ruangannya yang ada di lantai dua."Nggak, Bu, ini aku mau mampir dulu ke toko kue. Aku mau ke rumah Mama Ratih," jawab Heba dengan senyum.Alis kanan Rani sedikit terangkat. Ia hanya mengangguk saja dan membiarkan Heba berlalu usai berpamitan. Rani menatap punggung Heba yang telah berlalu, ia pun bergumam, "semoga gak terjadi apa-apa ya, Ba."Sama seperti Kamila, Rani akan selalu memiliki firasat buruk jika Heba kembali be
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-24
Baca selengkapnya

43

Bab 43Amarah Heba sudah naik sampai ke ubun-ubun. Ia sudah bersabar dan merendahkan diri, tapi sama sekali tak dihargai. Meminta maaf dengan hati yang tulus pun rupanya masih tak cukup di mata kakak ipar dan ibu mertuanya.Heba begitu muak sampai ia mengepalkan tangan. Sekarang ini, apa yang harus dilakukan Heba? Wanita itu memutar otak agar amarahnya bisa tersalurkan dengan baik. Tanpa pikir panjang, Heba memungut semua kue yang sudah jatuh ke tanah, dan Diana masih saja menertawakannya."Ngapain kamu memungut kue-kue itu, Ba? Apa di rumah udah gak ada makanan yang bisa masuk ke perut?" ejeknya santai.Heba mendengkus keras. Kue-kue kering ia abaikan, tapi kue bolu dengan krim di atasnya akan ia gunakan sebagai senjata.Wanita itu sudah berdiri, lantas melemparkan kue bolu di tangannya pada mobil baru yang katanya milik Nathan, di depan Diana dan Ratih."Heba!" panggil Ratih dengan suara menjerit. "Ngapain kamu itu? Kurang ajar!"Wanita paruh baya itu berang, tak tinggal diam saja d
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-24
Baca selengkapnya

44

Bab 44"Tan, kenapa mobilnya jadi begini?" Setelah sekian lama terdiam karena mencoba mencerna semuanya, akhirnya Anya bisa mengeluarkan suara untuk bertanya.Wanita itu sampai maju beberapa langkah demi melihat lebih dekat bagaimana kondisi mobil, yang khusus ia persembahkan untuk Nathan. Anya mengepalkan tangan, jelas merasa kesal karena Ratih dan Diana tak bisa memberi barang titipannya dengan baik.Anya sampai melupakan kehadiran Nathan yang sekarang sudah keluar dari mobil, dan menatap bingung pada tiga perempuan di depannya.Kalau Nathan menelaah lebih jauh, ekspresi Anya juga sangat terkejut. Itu artinya, ia sama sekali tidak tahu bahwa hal seperti ini akan terjadi."Tante?" Anya memanggil Ratih yang hanya diam saja. Ia butuh penjelasan saat ini juga.Ratih mengerjap. Awalnya ia saling sikut dengan Diana, meminta agar anak sulungnya yang menjelaskan. Namun, Diana tak punya keberanian melakukan itu, apalagi ia melihat wajah Anya tampak merah padam. Pastilah wanita itu marah besa
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-28
Baca selengkapnya

45

Bab 45Amarah yang terkungkung selama ini akhirnya bisa dilepaskan. Sungguh, Heba merasa lega. Ia malah menyesal mengapa tak dari dulu saja memberontak agar harga dirinya tak diinjak-injak.Ah, sudahlah. Sekarang Heba menghela panjang dan membuangnya secara perlahan. Heba menatap kedua tangannya yang sudah lebih dulu dibersihkan sebelum menaiki angkutan umum.Saat ini Heba tengah dikejar waktu, karena ingin cepat-cepat sampai ke perusahaan dan menerima tawaran Noah. Ia berharap lelaki yang satu itu masih menerima jawabannya."Tawaran dari Pak Noah memang lebih baik diterima. Karena aku miskin, keluarga Mas Nathan jadi semena-mena, termasuk Mas Nathan sendiri. Gimana bisa dia beli mobil baru, sementara aku gak dikasih nafkah lagi?"Hati Heba terus saja berkata. Dunia memang sangat tak adil pada wanita yang tak punya penghasilan seperti dirinya. Ia direndahkan, dianggap sebagai benalu. Padahal, sudah tanggung jawab suami memenuhi kebutuhan istri.Sampai di depan kantor, Heba tak langsun
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-28
Baca selengkapnya

46

Bab 46"Aku mau langsung pulang, Mas, soalnya Papa ngajakin makan malam di rumah dan aku harus hadir. Kamu sendiri mau balik ke rumah Tante Ratih atau pulang ke apartemen?" Anya bertanya setelah melihat ponselnya dan membuka pesan dari Luqman."Aku langsung ke apartemen aja, Nya, mau istirahat. Capek banget hari ini."Anya menatap Nathan dengan sorot penuh kasih sayang. "Maaf kejutannya gagal total, Mas. Harusnya aku kasih aja mobil itu di apartemen, supaya Heba gak tau kamu punya mobil baru.""Ini bukan salah kamu, Nya, jadi kamu gak usah minta maaf. Aku yang harusnya berterima kasih banyak karena kami ngasih aku mobil ini," ucap Nathan menerima kunci mobil miliknya dari Anya."Kamu juga gak usah berterima kasih sama aku, Mas. Mobil ini gak ada apa-apanya dibanding waktu yang udah kamu luangkan buat aku."Nathan tersenyum manis mendengar itu. Segera ia memeluk Anya tanpa ragu. Setelahnya, mereka masuk ke dalam mobil masing-masing. Anya berangkat lebih dulu lantaran Luqman sudah menel
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-28
Baca selengkapnya

47

Bab 47Sudah hampir satu jam Luqman menunggu Anya turun dari lantai atas untuk ikut bergabung menyantap makan malam. Di pesan yang dikirimkan tadi, ia memang sengaja menekankan jika Anya harus pulang. Sudah beberapa hari ini Luqman tak bertemu dengan putri semata wayangnya itu, padahal mereka bekerja di kantor yang sama.Luqman sendiri sangat sibuk dengan berbagai macam pertemuan yang harus ia datangi, sehingga tak sempat memantau Anya di ruang kerjanya."Kok lama banget dia itu, Ma?" tanya Luqman sudah tak sabaran. Selain rindu, ia juga punya banyak pertanyaan penting yang harus dilayangkan."Sabar, Pa, namanya juga anak gadis," balas Anisa santai.Tak berapa lama, Anya turun ke bawah dengan senyum lebar dan langsung bergabung di meja makan. Saat itu Luqman menghela napas lega melihat raut putrinya ceria dan tampaknya, suasana hati Anya sangat bagus."Susah banget ketemu sama kamu, Nya," sindir Luqman membuat Anya terkekeh kecil."Maaf, Pa. Aku kan sibuk banget, nih." Anya berkilah d
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-28
Baca selengkapnya

48

Bab 48"Mbak kenapa? Kok kayaknya gak seneng Mas Nathan dapet mobil dari Mbak Anya." Nicky agak hati-hati saat bertanya seperti itu.Sifatnya memang bisa dibilang besar kepala dan suka merendahkan orang, tapi ia masih menghormati Diana sebagai kakaknya, meski tak jarang juga mereka beradu mulut dan tak ada satu pun dari keduanya yang mau mengalah.Di rumahnya, Diana menghela napas panjang. Kejadian tadi sore membuat mood-nya kembali memburuk. Mengingat Heba yang berhasil membuatnya dan Ratih merasa malu pada Anya memang sangat membekas. Diana sampai kepikiran jika bisa saja Anya tak lagi mempercayai keluarganya karena tidak bisa menjaga barang pemberiannya dengan baik.Diana ingin sekali marah dan mengumpat seperti biasa, tapi sayang sekali ia tak punya objek yang bisa dijadikan sebagai pelampiasan."Mbak?" panggil Nicky. "Cerita dong sama aku," bujuknya sambil memohon."Mbak males ngomong, Ky. Intinya Mbak bukan gak seneng kalau Nathan dikasih mobil sama Anya, toh kita juga kebagian
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-28
Baca selengkapnya

49

Bab 49Tugas Kamila sebagai sekretaris akhirnya selesai. Kemarin malam melalui sambungan telepon, ia dimintai pendapat terlebih dahulu oleh Noah tentang bagaimana baiknya."Kalau menurut saya, Pak Bos, Heba emang lebih cocok sih jadi sekretaris," ucap Kamila kemarin malam, dengan nada yang entah mengapa terdengar jahil di telinga Noah."Jadi kamu setuju-setuju saja kalau saya memindahkan kamu ke divisi keuangan?"Kamila yang saat itu tengah mengolesi wajahnya dengan krim malam pun mengangguk. "Saya setuju. Di sana saya lebih bebas.""Lho, apa maksudnya? Memangnya selama ini saya mengekang kamu?""Mengekang sih nggak ya, Bos," jawab Kamila yang tak lagi melanjutkan perkataannya.Wanita itu hampir saja membeberkan kalau selama menjadi sekretaris Noah, ia tidak bisa bebas berkumpul bersama rekan kerjanya yang lain. Kadang makan siang harus bersama klien, atau bahkan pulang lebih telat daripada yang lain. Meski ya ... gaji yang diberikan Noah juga lebih besar.Akan tetapi, di dalam hati k
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-28
Baca selengkapnya

50

Bab 50"Lah, mana mobilnya Mas Nathan?" tanya Nicky yang baru saja sampai rumah. Ia tak mendapati mobil kakaknya di halaman, dan itu menimbulkan rasa kecewa di hati. Apalagi Nicky memang sengaja datang lebih pagi."Kalau begini ujungnya, lebih baik aku datang siang aja. Mana buru-buru banget sampe gak sempet mandi," gerutunya dan masuk ke dalam rumah dengan wajah ditekuk.Ratih yang sudah diberi tahu bahwa Nicky akan pulang hari ini, batal menyambut dengan senyum lebar karena wajah putri bungsunya malah tak sedap dipandang."Datang-datang kok mukanya cemberut begitu, sih?" Ratih berkacak pinggang, ingin tahu apa penyebab Nicky tampak kesal."Mobilnya Mas Nathan mana, Ma? Kok nggak ada?""Ya dipake kerja sama yang punya, gak mungkin mobil sebagus itu dianggurin aja di ruman," jawab Ratih. "Kamu pulang ke rumah cuma mau liat mobil itu?"Penuh kejujuran Nicky mengangguk dan duduk di sofa dengan tubuh lesu. Ia bahkan mengabaikan kopernya tetap berada di ambang pintu."Iya, kan aku juga ma
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-28
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
11
DMCA.com Protection Status