Share

48

Author: Aksara Ocean
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Bab 48

"Mbak kenapa? Kok kayaknya gak seneng Mas Nathan dapet mobil dari Mbak Anya." Nicky agak hati-hati saat bertanya seperti itu.

Sifatnya memang bisa dibilang besar kepala dan suka merendahkan orang, tapi ia masih menghormati Diana sebagai kakaknya, meski tak jarang juga mereka beradu mulut dan tak ada satu pun dari keduanya yang mau mengalah.

Di rumahnya, Diana menghela napas panjang. Kejadian tadi sore membuat mood-nya kembali memburuk. Mengingat Heba yang berhasil membuatnya dan Ratih merasa malu pada Anya memang sangat membekas. Diana sampai kepikiran jika bisa saja Anya tak lagi mempercayai keluarganya karena tidak bisa menjaga barang pemberiannya dengan baik.

Diana ingin sekali marah dan mengumpat seperti biasa, tapi sayang sekali ia tak punya objek yang bisa dijadikan sebagai pelampiasan.

"Mbak?" panggil Nicky. "Cerita dong sama aku," bujuknya sambil memohon.

"Mbak males ngomong, Ky. Intinya Mbak bukan gak seneng kalau Nathan dikasih mobil sama Anya, toh kita juga kebagian
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Dinikahi Bos Tampan, Setelah Diduakan   49

    Bab 49Tugas Kamila sebagai sekretaris akhirnya selesai. Kemarin malam melalui sambungan telepon, ia dimintai pendapat terlebih dahulu oleh Noah tentang bagaimana baiknya."Kalau menurut saya, Pak Bos, Heba emang lebih cocok sih jadi sekretaris," ucap Kamila kemarin malam, dengan nada yang entah mengapa terdengar jahil di telinga Noah."Jadi kamu setuju-setuju saja kalau saya memindahkan kamu ke divisi keuangan?"Kamila yang saat itu tengah mengolesi wajahnya dengan krim malam pun mengangguk. "Saya setuju. Di sana saya lebih bebas.""Lho, apa maksudnya? Memangnya selama ini saya mengekang kamu?""Mengekang sih nggak ya, Bos," jawab Kamila yang tak lagi melanjutkan perkataannya.Wanita itu hampir saja membeberkan kalau selama menjadi sekretaris Noah, ia tidak bisa bebas berkumpul bersama rekan kerjanya yang lain. Kadang makan siang harus bersama klien, atau bahkan pulang lebih telat daripada yang lain. Meski ya ... gaji yang diberikan Noah juga lebih besar.Akan tetapi, di dalam hati k

  • Dinikahi Bos Tampan, Setelah Diduakan   50

    Bab 50"Lah, mana mobilnya Mas Nathan?" tanya Nicky yang baru saja sampai rumah. Ia tak mendapati mobil kakaknya di halaman, dan itu menimbulkan rasa kecewa di hati. Apalagi Nicky memang sengaja datang lebih pagi."Kalau begini ujungnya, lebih baik aku datang siang aja. Mana buru-buru banget sampe gak sempet mandi," gerutunya dan masuk ke dalam rumah dengan wajah ditekuk.Ratih yang sudah diberi tahu bahwa Nicky akan pulang hari ini, batal menyambut dengan senyum lebar karena wajah putri bungsunya malah tak sedap dipandang."Datang-datang kok mukanya cemberut begitu, sih?" Ratih berkacak pinggang, ingin tahu apa penyebab Nicky tampak kesal."Mobilnya Mas Nathan mana, Ma? Kok nggak ada?""Ya dipake kerja sama yang punya, gak mungkin mobil sebagus itu dianggurin aja di ruman," jawab Ratih. "Kamu pulang ke rumah cuma mau liat mobil itu?"Penuh kejujuran Nicky mengangguk dan duduk di sofa dengan tubuh lesu. Ia bahkan mengabaikan kopernya tetap berada di ambang pintu."Iya, kan aku juga ma

  • Dinikahi Bos Tampan, Setelah Diduakan   51

    Bab 51Wanita itu sudah duduk di kursi putar yang terasa sangat nyaman. Beberapa saat lalu ia kembali masuk ke ruangan Noah dan memberikan berkas-berkas yang diminta. Lantas sekarang, di depan layar monitor yang menyala, Heba malah mematung."Aku gak salah 'kan, kalau misalnya aku bingung?" Heba bertanya-tanya pada dirinya sendiri.Ia memundurkan kursi dan mengambil kunci mobil yang sengaja disimpan di dalam laci. Ditatapnya barang mahal yang diberikan Noah padanya beberapa saat lalu."Apa peraturan perusahaan udah berubah, ya?"Tak mau bergelut dengan isi kepalanya sendiri, Heba akhirnya meraih ponsel. Satu-satunya orang yang bisa ia tanyai banyak hal adalah Kamila. Semoga saja sahabatnya itu tidak terlalu sibuk, dan bisa membalas pesan yang akan Heba kirimkan. Karena sungguh, Heba penasaran dengan peraturan perusahaan ini.[Mil, aku tau aku ganggu kamu di jam kerja. Tapi kalau kamu ada waktu, buruan bales chat-ku ini, ya. Tadi Pak Noah ngasih aku kunci mobil dan dia bilang aku berha

  • Dinikahi Bos Tampan, Setelah Diduakan   52

    Bab 52[Jangan lupa, kamu harus dateng ke restoran sebelum jam tujuh. Aku ingatkan sekali lagi, jangan biarkan Mama kecewa.]Anya sudah mengirimkan pesan pada Heba, agar adik tirinya itu tak mangkir dari undangan palsu yang ia buat sendiri. Anya sungguh tak sabar ingin melihat Heba kebingungan sekaligus merasa malu.[Iya, Kak. Ini aku baru pulang kerja dan mau ke rumah dulu buat bersih-bersih.]Balasan itu membuat Anya langsung terbahak puas. Bodoh sekali Heba, karena ia mudah percaya dengan segala perkataannya."Kamu memang pantas dapet perlakuan buruk dari aku, Ba! Bahkan kalau bisa, kamu harus menderita supaya gak berbuat macam-macam lagi kayak kemarin!" Anya bermonolog sambil tertawa, membuat Nathan yang melihatnya dari kejauhan sampai mengerutkan kening."Kamu kenapa, Nya?" tanya Nathan sudah berdiri di depan Heba.Anya sedikit mengerjap, tapi untungnya ia bisa menguasai diri dengan begitu baik. "Aku lagi nonton video lucu, Mas. Yuk berangkat sekarang!" ajaknya agar Nathan tak la

  • Dinikahi Bos Tampan, Setelah Diduakan   53

    Bab 53Heba mengedarkan pandangan ke sekeliling. Ia mengecek lagi alamat yang diberikan Anya dengan nama restoran di depannya. Dirasa benar, wanita itu melangkah ke dalam.Kening Heba berulang kali berkerut, lantaran suasana di restoran terlihat sangat ramai. Bukan karena pengunjung yang ingin makan di sana, tapi karena banyaknya orang yang berlalu lalang."Alamatnya udah bener, tapi kok kayak ada pesta ya di sini? Apa Mama sengaja ngajak aku makan malam di pesta?" Heba jadi bertanya-tanya.Banyak sekali orang dengan pakaian rapi saling menyapa satu sama lain. Di pertengahan restoran pun terdapat panggung kecil yang sudah dipenuhi oleh bunga-bunga cantik, serata dua kursi dengan warna senada di atasnya.Wanita itu melangkahkan kaki lagi, mencoba mencari sang ibu yang kata Anya sudah sampai lebih dulu. Namun, setelah ditelusuri ke segala tempat yang ada di restoran tersebut, Heba tak menemukan Anisa di mana pun.Hanya ada orang-orang asing yang menatapnya bingung, lantaran sejak tadi i

  • Dinikahi Bos Tampan, Setelah Diduakan   54

    Bab 54"Mumpung kamu ada di sini, kita masuk saja ke dalam," ajak Noah.Heba menggeleng. Selain tak ada kepentingan dengan si pemilik pesta, ia juga harus pergi sekarang juga ke rumah Anisa. Heba akan menanyakan apa maksud Anya memperlakukannya seperti ini."Maaf, Pak, saya mau pulang saja," tolaknya lantas berbalik.Noah hanya bisa melihat punggung wanita itu yang kian menjauh. Andai tak ada keharusan masuk ke dalam, mungkin ia akan segera menyusul Heba dan mengantarnya pulang sampai ke rumah.Sementara Heba sendiri menahan kesal. Kalau benar Anya sengaja ingin mengerjainya, maka kakak tirinya itu sudah keterlaluan. Heba tak akan menahan diri lagi jika bertemu dengan Anya.Tiba di rumah Luqman, mendadak Heba ragu untuk masuk. Namun, demi harga dirinya yang telah diinjak-injak oleh Anya dengan cara menyedihkan dan keterlaluan, maka Heba mengangkat lengan dan mengetuk pintu di depannya.Seperti biasa, orang pertama yang akan membukakan pintu adalah Anisa. Melihat ibunya ada di depan ma

  • Dinikahi Bos Tampan, Setelah Diduakan   55

    Bab 55Anya menguap saat mobil yang ia kendarai baru saja berhenti di depan rumah besarnya. Tadi malam, ia dan Nathan menginap di rumah Ratih. Suasana hatinya sangat baik, sehingga ia tak perlu menggerutu hebat ketika diharuskan bangun lebih pagi daripada biasanya."Masih ada banyak waktu, lebih baik aku tidur lagi aja," ucapnya menguap sekali lagi dan keluar dari mobil.Masuk ke dalam rumah, Anya lagi-lagi mendapatkan sambutan pertama dari Anisa. Ibu sambungnya itu berdiri di urutan anak tangga paling terakhir dengan kedua mata menatap serius."Mama?" panggil Anya lantas berhambur ke pelukan Anisa. "Aku habis nginep di rumah temenku yang hari ini harus pergi ke luar negeri. Aku bangun pagi banget, Ma, dan masih ngantuk, jadi aku mau tidur lagi. Nanti Mama bangunin aku, ya." Wanita itu begitu manja pada Anisa."Mama mau nanya dulu sama kamu, Nya. Coba kamu duduk," pinta Anisa menarik pelan lengan Anya ke sofa dan mereka duduk bersebelahan.Perasaan Anya agak resah. Sepertinya Anisa ak

  • Dinikahi Bos Tampan, Setelah Diduakan   56

    Bab 56"Kok suara bapak-bapak, ya?" tanya Ratih tanpa sadar, membuat si penelepon di seberang sana langsung mengakhiri panggilan.Ratih menggaruk kening dan masih bertanya-tanya siapa gerangan yang menghubungi putrinya sepagi ini. Karena penasaran, akhirnya Ratih keluar dari rumah, dan ia melihat Nathan berdiri sendirian dengan tangan berkacak di pinggang."Than, mana adik kamu?" Ratih bertanya, agak panik lantaran tak mendapati mobil milik putra semata wayangnya di halaman rumah."Dia pergi bawa mobilku, Ma," adu Nathan agak kesal."Lho, kok kamu biarin Nicky nyetir sih, Than? Kalau mobil sama adik kamu kenapa-kenapa gimana? Bisa berabe urusannya!" Ratih malah mengomel, itu makin membuat Nathan kesal."Tadinya aku mau nemenin dia keliling aja, Ma. Tapi Nicky malah masuk lebih dulu dan bawa mobilku! Katanya sih dia udah bisa nyetir." Nathan berusaha meredam emosinya. "Kita liat aja, apa dia bisa bawa mobilku dengan baik atau nggak."Ratih berdecak. Ia yang khawatir mendadak lupa denga

Latest chapter

  • Dinikahi Bos Tampan, Setelah Diduakan   109

    109Hari Sabtu akhirnya tiba. Seperti janjinya pada Shanti, Heba akan berkunjung ke rumah wanita paruh baya itu untuk mengobrol dan membuat kue kering.Sebelum datang ke sana, terlebih dahulu Heba mampir sebentar ke kedai buah, untuk membeli beberapa jenis buah-buahan, yang pastinya akan disukai oleh Shanti.Bertahun-tahun menjadi sekretaris Pratama, tentunya Heba mengetahui dengan pasti makanan dan minuman apa yang disukai oleh keluarga atasannya itu.Setelah dari kedai buah, Heba menaiki ojek online untuk sampai di rumah Shanti. Tiba di sana, ia disambut oleh Shanti yang sudah menunggu."Akhirnya kamu datang juga. Saya pikir kamu nggak jadi datang ke sini," ucap Shanti yang tak ragu menggiring Heba masuk ke dalam rumahnya.Heba tertawa pelan atas perkataan Shanti. "Saya pasti datang kok, Bu. Sekarang bagaimana, Ibu percaya 'kan sama saya?"Giliran Shanti yang tertawa dan mengangguk cepat. "Kamu memang tidak pernah berubah. Sejak dulu kamu selalu menepati janji dan datang tepat waktu

  • Dinikahi Bos Tampan, Setelah Diduakan   108

    108Heba tidak bisa tinggal diam saja. Pagi ini juga setelah sampai di kantor, ia sudah bertekad untuk bicara dengan Noah soal masalah kemarin. Jangan sampai ada kesalahpahaman di antara mereka berdua.Sebab Heba begitu yakin, kalau itu semua akan mempengaruhi pekerjaan antara sekretaris dan atasan, yang tiap hari harus bertemu dan melakukan komunikasi.Dengan kedua kaki yang melangkah pasti, Heba menemui Noah di ruangannya. Ia membawakan jadwal atasannya itu dan memaparkan seperti biasa. Namun, tentu saja ia juga akan membicarakan masalah yang ada di antara mereka berdua."Sudah, Ba?" tanya Noah, yang kentara tidak melakukan kontak mata dengan sekretarisnya sendiri."Kalau urusan pekerjaan sudah selesai, Pak. Tapi saya mau bicara soal lain," jawab Heba meminta izin agar Noah memberinya sedikit waktu."Soal apa?" tanya lelaki itu setelah berdehem pelan."Soal saya dan Bapak." Heba menatap Noah, sehingga lelaki yang ada di depannya pun terpaksa melakukan hal serupa.Noah terdiam. Harus

  • Dinikahi Bos Tampan, Setelah Diduakan   107

    107"Kita pergi saja dari sini," ajak Noah hendak menggamit tangan Heba, tetapi Anisa lebih dulu mencegahnya."Jangan ke mana-mana, Ba. Mama mohon sama kamu, kamu harus bantuin Mama," pinta Anisa yang lagi-lagi diucapkan tanpa rasa malu sedikit pun.Heba sendiri benci melihat bagaimana Anisa begitu berusaha. Ia marah, tetapi tidak mau menunjukkannya, karena tenaganya akan terkuras habis. Maka dari itu, ia mengangguk pada Noah dan mereka pun pergi dari rumah Luqman saat itu juga.Menghela napas panjang, Heba menghembuskannya sangat perlahan. Ia mencoba untuk tetap tenang saat masuk ke dalam mobil. Sementara Noah hanya melihat sekilas wanita di sebelahnya, kemudian melajukan mobil.Heba begitu sibuk memikirkan bagaimana caranya ia menyadarkan Anisa, agar tak lagi mendesaknya untuk memperjuangkan Nathan. Tanpa sadar Heba mengepalkan tangan dan menggerutu pelan, dan Noah hanya melihat itu tanpa melakukan apa pun.Sedetik kemudian, Heba tersadar jika ia masih melakukan perjalanan bersama No

  • Dinikahi Bos Tampan, Setelah Diduakan   106

    Bab 106Hari berganti cukup cepat bagi Heba, lantaran ia tengah merasakan ketenangan yang luar biasa. Hidupnya begitu damai, setelah Heba menjauh perlahan tapi pasti dari Anisa, juga Nathan dan keluarganya.Wanita itu fokus pada diri sendiri, mengembangkan berbagai macam bakat yang selama ini terpendam karena tak pernah mendapatkan ruang selama menikah dengan Nathan."Makan siang di mana kita hari ini?" tanya Noah melihat penunjuk waktu, yang mana setengah jam lagi, mereka akan mendapatkan jatah istirahat."Cuaca di luar sedang bagus, Pak. Bagaimana kalau makan siang di restoran yang baru saja buka?" Heba teringat pada restoran baru, yang letaknya tak jauh dari kantor."Boleh, kita coba makan di sana." Noah setuju.Maka cepat-cepat Heba akan menghubungi restoran untuk melakukan reservasi, agar mereka mendapatkan meja. Namun, tangannya berhenti bekerja saat ia mendapat panggilan dari Luqman."Ada apa, ya?" tanya Heba, tak sadar sudah mengeluarkan suara, sehingga Noah menoleh."Kenapa?"

  • Dinikahi Bos Tampan, Setelah Diduakan   105

    Bab 105"Kemarin kamu makan malem sama keluarganya Pak Bos, ya?" tanya Kamila seraya berbisik.Sejak tadi ia memicingkan mata dan mengirimkan kode agar sahabatnya bercerita. Namun, sayang sekali Heba benar-benar tidak peka. Sehingga Kamila akhirnya harus bertanya secara gamblang."Ba? Iya atau nggak?" desak Kamila."Kamu tau dari mana?" Heba malah balik bertanya. Seingatnya, ia tak mengatakan pada siapa pun. Lantas dari mana Kamila bisa tahu semuanya?"Itu artinya bener?"Heba mengangguk, tak mungkin menyembunyikan apa pun dari Kamila. Lagi pula, tak ada yang aneh dari makan malam kemarin."Sekarang aku tanya sekali lagi, kamu kok bisa tau?" Heba menatap heran, tetapi Kamila malah terkikik saja."Iyalah aku tau! Orang aku ngikutin kamu sama Pak Bos!" Kamila menjawab jujur.Betul adanya kalau kemarin, diam-diam dirinya mengikuti Heba dan Noah. Sebetulnya Kamila tak memiliki niat seperti itu. Hanya saja, ia penasaran mengapa Heba tampak sedih.Niat untuk menegur Heba dan mengajaknya pul

  • Dinikahi Bos Tampan, Setelah Diduakan   104

    Bab 104"Kamu harus berani, Sayang," ucap Nathan saat mobilnya sudah tiba di depan rumah Luqman.Anya mengangguk, tetapi tidak juga membuka pintu mobil dan keluar dari kendaraan roda empat tersebut."Yang terpenting kamu jangan ikut emosi. Kita harus tunjukkan sama Mama Anisa dan Papa Luqman, kalau hubungan kita ini sangat serius.""Iya, Mas. Aku akan jaga emosiku di depan Papa sama Mama," balas Anya berjanji.Nathan memang benar, kalau ia harus bersikap lebih dewasa, agar pilihannya untuk menjalin kedekatan dengan Nathan tak disepelekan. Lantas keduanya pun turun dari mobil.Anya masuk lebih dulu ke dalam rumah, diikuti oleh Nathan di belakangnya. Di dalam ruang keluarga, sudah ada Anisa di sana. Awalnya wanita paruh baya itu terlihat senang dengan kehadiran Anya, sehingga ia berdiri dan bergegas menghampiri.Akan tetapi saat melihat ternyata Nathan ikut hadir, senyum di bibir Anya langsung hilang seketika. Ia terang-terangan menatap tak suka pada lelaki yang masih jadi menantunya it

  • Dinikahi Bos Tampan, Setelah Diduakan   103

    Bab 103Sejak pagi tadi, perasaan Nathan sudah tidak bisa dikondisikan lagi. Itu semua dikarenakan kedatangan Anisa yang hanya ingin marah-marah kepadanya.Untung saja ada Luqman yang menjadi penengah, tetapi lelaki paruh baya itu sama sekali tidak membela. Setidaknya, Nathan bisa bernapas lebih lega, karena ia tak mendapatkan masalah apa pun di kantor.Tepat jam lima sore ketika semua pekerjaannya sudah selesai, Nathan memutuskan untuk pulang ke rumah Ratih. Awalnya ia akan berkunjung sebentar ke apartemen untuk mengambil beberapa helai pakaian.Akan tetapi niat itu diurungkan, karena Nathan harus menghindari Anisa, yang kemungkinan akan memantau di sana.Nathan sengaja memasang wajah lesu ketika ia membuka pintu rumah. Sehingga Anya yang melihat pun langsung menghampiri dengan perasaan khawatir."Muka kamu kenapa begitu sih, Mas? Kerjaan di kantor banyak banget, ya?" Anya bertanya penuh perhatian, juga segera mengambil tas kerja di tangan kekasihnya."Kerjaan di kantor masih ringan

  • Dinikahi Bos Tampan, Setelah Diduakan   102

    Bab 102Pagi-pagi sekali Anisa sudah pergi dari rumahnya, tanpa diketahui oleh Luqman. Ia berencana hendak mendatangi Heba dan memohon sekali lagi. Harapannya memang ada pada Heba, maka dari itu Anisa tak akan menyerah."Waktu itu Heba masih marah." Anisa bergumam sendiri. "Harusnya aku nanya sama dia gimana kondisinya, supaya dia juga mau dengerin permintaanku."Anisa memang agak menyesal karena ia tak mengatur strategi yang bagus. Andai saja otaknya bekerja lebih baik, mungkin ia tak perlu repot-repot mendatangi Heba seperti sekarang."Udahlah, aku memang harus berjuang supaya Anya pisah dari Nathan, dan dia mau pulang ke rumah." Anisa mengangguk yakin, dan keluar dari mobil.Berjalan beberapa langkah, ia pun mengetuk pintu rumah Heba yang masih tertutup."Heba? Ini Mama."Di dalam rumah, Heba yang tengah bersiap-siap pun segera mengenakan kerudung dan membuka pintu. Sesaat ia menatap Anisa."Ada apa, Ma?" tanya Heba memaksa senyum di bibir."Mama mau bicara sama kamu, Ba.""Aku gak

  • Dinikahi Bos Tampan, Setelah Diduakan   101

    Bab 101"Noah, Papa, ayo!" ajak Shanti yang bingung mengapa anak dan suaminya malah diam dan tak mengikuti langkahnya menuju ruang makan."Ayo, Pa!" Noah pun mengajak Pratama.Lelaki paruh baya itu mengangguk. Ia menebak jika Noah memiliki maksud, sampai memberitahunya hal pribadi tentang Heba. Padahal selama ini, Pratama tak pernah sekali pun bertanya soal suami dari mantan sekretarisnya itu.Pratama sangat paham batasan mana yang tak boleh ia langgar. Sehingga selama masa kerjanya dengan Heba bertahun yang lalu, ia pun kurang tahu bagaimana nasib wanita yang satu itu di kehidupan pribadinya."Makan yang banyak ya, Ba." Shanti sangat senang melayani Heba. Mulai dari menyendokkan nasi, mengisi gelas, sampai menawarkan berbagai macam menu yang ada di atas meja makan."Makasih ya, Bu," ucap Heba yang tak tahu lagi harus berkata apa.Heba juga senang karena Shanti menerimanya dengan baik tiap kali bertamu ke rumah ini. Ia merasa seperti mendapatkan sosok ibu yang baru, yang begitu hangat

DMCA.com Protection Status