All Chapters of Dinikahi Bos Tampan, Setelah Diduakan: Chapter 31 - Chapter 40

109 Chapters

31

Bab 31"Aku harus telpon Mas Nathan buat mastiin semuanya," putus Anya kemudian menghubungi Nathan.Di dalam mobil, Nathan batal keluar dan menyusul teman-temannya saat melihat nama Anya di layar ponsel. Senyumnya merekah indah, khas seperti orang yang memang sedang dimabuk cinta. Sebelum mengangkat telepon itu, terlebih dulu Nathan berdeham-deham."Iya, Nya?" tanya Nathan."Barusan aku liat Heba. Apa kalian ketemu, Mas?" tanya Anya to the piont.Menghela napas pendek, Nathan menjawab, "iya, barusan aku memang ketemu sama dia dan ngobrol sebentar. Kamu liat, ya?""Liat dong, Mas. Aku lagi di dalem mobil dan Heba lagi berdiri di parkiran. Omong-omong kalian ngobrolin apa aja kalau aku boleh tau?""Ya begitulah, Nya, dia cuma nanya kenapa aku gak pulang ke rumah. Aku jawab aja, kalau aku masih marah gara-gara omongan dia ke Mama waktu di toko itu. Aku pernah cerita sama kamu, kan?""Iya, aku inget. Baguslah kalau kamu gak gampang memaafkan Heba. Menurutku dia memang keterlaluan, Mas. Ma
last updateLast Updated : 2024-10-23
Read more

32

Bab 32"Kamu masih di mana, Ba?" tanya Kamila melalui sambungan telepon."Aku masih di toko. Ini lagi closingan," jawab Heba di seberang sana."Mau aku jemput gak?" Kamila menawarkan, karena rencananya ia dan Heba akan bertemu sore ini."Gak usah. Kita ketemuan aja di tempat biasa. Nanti aku kabarin kalau udah nyampe duluan.""Oke, deh. Aku tutup dulu ya, mau beresin meja."Sambungan telepon pun terputus dan Kamila segera menumpuk beberapa map di satu tempat, kemudian mematikan AC di ruangannya dan bergegas pergi."Makanan apa yang enak, ya?" Kamila sibuk melihat daftar menu di restoran online, sampai tak sadar jika di depannya ada Noah yang sudah berdiri gagah."Kamila."Panggilan pelan itu berhasil membuat Kamila langsung memaku langkah dan segera mendongak. Dalam hati ia mengeluh karena bertemu Noah saat jam kerjanya baru saja habis. Perasaan Kamila mendadak tidak tenang."Pasti Pak Bos mau minta aku lembur, nih. Gimana cara nolaknya, ya?" tanya Kamila dalam hati."Saya mau bicara
last updateLast Updated : 2024-10-23
Read more

33

Bab 33"Heba? Sedang apa kamu di sini?" tanya Noah setelah berdiri tepat di depan Heba.Dalam duduknya yang tertunduk, Heba menelan ludah. Ia tahu siapa pemilik suara itu, dan merasa malu jika Noah melihatnya sedang berurai air mata seperti sekarang ini."Heba? Kamu kenapa?" Noah bertanya sekali lagi, kali ini menanyakan mengapa Heba sampai menangis di lobi kantor seperti sekarang.Terpaksa Heba mengusap air mata, dan akhirnya mendongak sehingga Noah bisa melihat kedua matanya yang memerah. Lelaki di depan Heba itu terpaku selama beberapa saat.Jika menangis seperti ini, pastilah Heba tengah dirundung rasa sedih. Noah ingin tahu apakah tangis Heba disebabkan oleh Nathan atau bukan?"Saya ... lagi nunggu Kamila, Pak," jawab Heba pada akhirnya, tak mengungkap mengapa sampai harus menangis.Dan bagi Noah, jawaban itu tak memuaskan sama sekali. Noah sudah bisa menebak jika Heba datang ke sini lantaran ingin bertemu dengan Kamila. Namun, pertemuan mereka pasti memiliki alasan."Kamu kenapa
last updateLast Updated : 2024-10-23
Read more

34

Bab 34"Ba, gimana kalau malam ini kamu nginep di rumahku aja?" Kamila menawarkan sebuah alternatif.Wanita itu tak tega jika membiarkan sahabatnya harus tinggal sendirian di rumah, dengan pikiran yang terus berkecamuk seperti ini. Setidaknya jika Heba menginap di rumahnya, Kamila sendiri bisa memastikan Heba baik-baik saja."Gak bisa, Mil. Kalau aku nginep di rumah kamu dan Mas Nathan pulang, gimana jadinya?" Heba menyeka air mata dan menggeleng pelan.Kamila sendiri mendengkus. Bagaimana caranya mengajarkan Heba agar tidak terlalu memikirkan suaminya yang tidak tahu diri itu? Kamila sendiri yakin, jika sekarang Nathan tengah bersenang-senang dengan Anya."Apa tadi Nathan bilang dia mau pulang, Ba? Nggak kan? Dia malah nyuruh kamu gak datang lagi ke kantor dengan penampilan seperti ini. Aku percaya, Ba, Nathan gak akan pernah dengerin apa kata kamu," tutur Kamila yang sudah sangat kesal pada kelakuan suami dari sahabatnya itu.Sementara Heba hanya terdiam. Terlalu sedih membuat otakny
last updateLast Updated : 2024-10-23
Read more

35

Bab 35Tak seperti anggapan Heba yang berpikiran bahwa Nathan tak akan pulang. Rupanya, lelaki yang satu itu telah sampai rumah tepat pada pukul sepuluh malam.Akan tetapi, tujuannya tentu saja bukan untuk memenuhi keinginan Heba tadi siang. Nathan hanya pulang untuk mengambil beberapa baju ganti."Kenapa sepi begini?" tanya Nathan saat ia baru saja keluar mobil, dan mendapati rumahnya dalam keadaan gelap gulita.Ia masuk ke dalam rumah berbekal kunci cadangan yang dimiliki. Segera menyalakan lampu, yang Nathan dapati hanyalah kekosongan. Celah pintu kamarnya pun menunjukkan bahwa di dalam sana sama-sama gelap seperti tadi. Itu menandakan, bahwa tak ada orang di rumah ini."Ke mana si Heba? Aku udah pulang kok dia gak ada di rumah?" Nathan kebingungan, tapi tak lupa tetap mencibir lantaran ia mendadak kesal."Kalau dia gak ada di rumah kayak gini, terus ngapain tadi siang mohon-mohon supaya aku pulang? Emang dasar," gerutunya lagi.Nathan tak terima jika istrinya pergi entah ke mana. M
last updateLast Updated : 2024-10-23
Read more

36

Bab 36Sudah beberapa hari ini Anisa merasa heran dengan aktivitas Anya yang begitu padat. Setiap hari putri sambungnya itu pulang larut malam, dan akan segera berangkat saat pagi-pagi buta, bahkan ketika matahari belum nampak di ufuk timur."Kamu mau berangkat sekarang, Nya? Ini masih pagi banget lho, Mama belum siapin sarapan buat kamu," tanya Anisa yang baru keluar dari kamar dengan wajah menahan kantuk.Ini baru jam lima pagi kurang lima belas menit, dan Anya sudah rapi juga cantik. Anisa jadi bertanya-tanya pada pukul berapa Anya bangun, sampai bisa menyempatkan diri untuk berdandan terlebih dahulu."Aku masih ada urusan sama temenku, mau cek sampel buat beberapa kebutuhan di salon," jawab Anya sedikit ketus, pertanda masih belum memaafkan Anisa atas ucapan perempuan paruh baya itu pada Nathan.Sementara Anisa menghela napas panjang. "Tunggu sebentar, biar Mama buatkan dulu kamu susu hangat sama roti lapis supaya kamu bisa sarapan di mobil."Awalnya Anya ingin menolak, lantaran ia
last updateLast Updated : 2024-10-23
Read more

37

Bab 37"Aku duluan ya, Mas!" pamit Anya keluar dari mobil lebih dulu."Iya, Nya. Hati-hati," balas Nathan dengan senyum riang.Mereka memang selalu berangkat dan pulang bekerja bersama. Kadang menggunakan mobil Nathan, tapi lebih sering menggunakan mobil Anya yang mahal agar lebih nyaman.Setelah Anya keluar, Nathan tak langsung mengikuti langkah wanita itu. Ia menunggu selama beberapa menit, agar tak ada orang yang curiga dengan hubungan mereka berdua.[Aku udah ada di atas.]Satu pesan dari Anya baru saja masuk ke ponsel Nathan, sehingga ia bisa segera keluar dari mobil dan berjalan ke dalam kantor. Lelaki itu bersiul-siul santai, sambil menyapa beberapa rekan yang cukup dekat dengannya."Kemarin ke mana, sih? Udah ditungguin tapi gak jadi makan sama-sama!" protes salah satu teman Nathan."Sorry, Bro, kemarin aku ada urusan mendesak, jadi gak sempet nyusul. Lain kali ajalah kita makan lagi di luar."Teman Nathan yang satu itu mendengkus, tapi akhirnya tak ambil pusing dan mereka dud
last updateLast Updated : 2024-10-23
Read more

38

Bab 38[Aku ada di rumah Mama karena ada perlu. Kalau kamu udah selesai belanja sama Mama Anisa, kabarin aku, ya, biar kita bisa pulang sama-sama.]Pesan manis dari Nathan berhasil membuat Anya mengulum senyum, sampai ia tak sadar jika Anisa sudah masuk ke dalam mobil dan menatapnya keheranan."Kamu kenapa, Nya? Ada yang bikin seneng, ya?" tanya Anisa setengah menggoda, tentunya bahagia melihat Anya bisa tersenyum seperti orang yang sedang dimabuk cinta seperti sekarang."Hah? Nggak kok, Ma. Ini barusan temen aku ngirimin stiker lucu," kilah Anya segera memasukkan ponsel ke dalam tas setelah membalas pesan Nathan.Anisa percaya itu sehingga tak menyimpan rasa curiga sedikit pun. Bahkan ia tak mencoba mengintip ponsel Anya, padahal beberapa saat lalu punya banyak kesempatan untuk melakukan itu. Mereka pun langsung berangkat ke pusat perbelanjaan."Tadi Papa nanya kamu berangkat jam berapa, terus ya Mama jawab jujur aja," ungkap Anisa melapor."Aku takut deh, kalau nanti Papa marah soal
last updateLast Updated : 2024-10-23
Read more

39

Bab 39Selesai mengantarkan Heba pulang dengan selamat ke rumahnya, Rani pun bergegas untuk pulang ke rumah sendiri. Di sana, rupanya sudah ada Kamila yang baru kembali dari tempat kerja. Lantaran Rani masih merasa kesal dengan sikap Anya dan Anisa di toko tadi, ia langsung berniat untuk menceritakan saja semuanya agar hatinya terasa lebih lega.Rani langsung duduk di meja makan, berhubung Kamila tengah menyantap camilan sore di sana."Tadi Mama ketemu sama Bu Anisa dan Anya di toko tas," papar Rani dengan wajah masih menyimpan sedikit kekesalan."Oh, ya? Bukannya Ibu pergi sama Heba? Jadi mereka juga ketemu dong?" tanya Kamila mulai tertarik.Rani mengangguk pelan, lantas tertuturlah cerita dari mulutnya, soal bagaimana Anisa begitu condong pada Anya. Rani sungguh tak habis pikir, mengapa di dunia ini ada ibu semacam Anisa yang tidak peduli terhadap anak kandungnya sendiri."Ya begitulah, Bu. Menurutku, Heba memang perlu didukung, mengingat dia gak dapat kasih sayang dari suami sama
last updateLast Updated : 2024-10-24
Read more

40

Bab 40"Anya gak salah nawarin aku mobil bekas?" tahya Nathan dalam hati, melirik sebentar ke arah perempuan di sebelahnya.Sebenarnya tak ada yang salah dengan tawaran itu. Hanya saja, Nathan sudah punya harapan yang lebih besar. Ia pikir Anya akan menawarkan mobil baru padanya dan meminta Nathan untuk memilih secara langsung, mengingat Anya punya banyak sekali uang dan bisa membeli apa pun dengan kedipan mata saja."Kok kamu diem, Mas?" Anya menggoyangkan lengan Natah, meminta jawaban saat itu juga.Sementara Nathan hanya mengerjap dan menggaruk tengkuk, sama sekali tidak mengeluarkan suara. Ia juga bingung ingin menjawab apa."Mobilku itu masih bagus, Mas, tapi kalau kamu mau beli mobil baru, ayo kita berangkat ke showroom besok siang," bujuk Anya.Nathan sudah sangat senang, karena inilah yang ia harapkan sejak tadi. Namun, tentu saja ia tak boleh langsung menganggukkan kepala. Melainkan sekarang, Nathan berpikir kalau ia harus tetap menjaga sikap. Terlihat seperti lelaki berwibaw
last updateLast Updated : 2024-10-24
Read more
PREV
123456
...
11
DMCA.com Protection Status