Semua Bab Dinikahi Bos Tampan, Setelah Diduakan: Bab 11 - Bab 20

109 Bab

11. Hasutan Ratih dan Diana

Bab 11 Hasutan Ratih dan Diana“Heba bilang dia sakit, dan dia minta aku ngantar dia ke rumah sakit,” ujar Nathan sambil mendesah kesal, dia baru saja bangun tidur dan setelah melihat jam dinding dia sedikit terkejut karena ternyata sudah jam tujuh malam.Dia mendudukkan dirinya di sofa, Ratih dan Diana duduk di sofa depannya. Alih-alih berada di perusahaan, saat ini Nathan malah sedang berada di rumah Ratih. Anya tadi mengatakan kalau dia tidak masuk hari ini, dan dia menyuruh Nathan untuk rapat bersama klien dan setelah selesai rapat Anya mengatakan dia bebas untuk pulang.Punya kerabat di perusahaan benar-benar membuat Nathan senang, dia leluasa bolos karena Anya akan mengurus semuanya. Tak jarang banyak rekannya yang iri dan menginginkan posisi Nathan saat ini.“Halah, manja banget istrimu itu,” sahut Diana emosi. “Nyusahin doang kerjanya, heran aku!”“Iya, kenapa dia suka banget drama, sih? Minimal mandiri lah, jangan cuma tahunya nyusahin aja,” kata Ratih ikut bicara. Dia sama
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-13
Baca selengkapnya

12. Dihajar!

Bab 12 Dihajar!“Aduh! Kamu apa-apaan sih, Mil?” Nathan tersungkur setelah dihantam Kamila menggunakan tasnya.Kepala Nathan pusing, walau tidak menimbulkan luka tapi tetap saja dia sekarang kesakitan. Saat dia menatap Kamila, Nathan langsung menggeram kesal saat melihat sahabat baik istrinya itu malah tertawa mengejek.“Kenapa? Sakit? Gitu doang kok, sakit, sih? Lemah banget!” ejek Kamila.“Kamu jangan semena-mena sama aku, ya. Dibaikin malah ngelunjak kamu!” Nathan menunjuk Kamila dengan wajah geram. “Dibaikin? Emangnya kamu ngasih apa ke aku?” tanya Kamila sok polos. “Yang semena-mena itu kamu! Istri sakit bukannya diantar ke rumah sakit, eh, malah cuek bebek. Gitu sifat seorang laki-laki sejati? Hah?” tanya Kamila berapi-api.“Ya elahhh, manja banget!”BUAGH!BUAGH!BUAGH!Tiga kali tas Kamila kembali berayun ke kepala Nathan hingga laki-laki itu kembali tersungkur, Kamila puas sekali. Dia tidak sudi mendaratkan tangannya di tubuh Nathan, makanya dia menggunakan tasnya. Apalagi t
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-15
Baca selengkapnya

13. Selingkuh?

Bab 13 Selingkuh?Sampai pagi Nathan tidak kunjung kembali, Heba sendirian di kamar inapnya sambil menangis dan merenungi pernikahannya yang mulai memburuk. Padahal dulu hubungannya dan Nathan baik-baik saja, dia bahkan selalu dibela oleh laki-laki itu jika Ratih atau Diana membuat masalah.Akan tetapi, sekarang semua itu hanya tinggal harapan semu Heba saja. Nathan berubah, laki-laki itu sangat berubah.“Kenapa murung?”Heba bahkan tidak menyadari kedatangan Kamila, temannya itu memakai baju santai alih-alih memakai pakaian kerja. “Kamu nggak kerja, Mil?” tanya Heba heran.“Nggak, aku udah izin sama si Bos dan beliau mengizinkan. Tumben banget,” sahut Kamila cepat.Biasanya Noah sangat sulit memberi izin jika memang tidak terlalu mendesak, Kamila juga sudah menyiapkan diri jika Noah menolak permintaannya. Namun dugaan Kamila salah besar, Noah mengizinkan dia tidak masuk kerja hari ini ketika mendengar alasannya tidak masuk adalah untuk menjaga Heba yang ternyata harus dirawat di rum
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-02
Baca selengkapnya

14. Hasutan!

Bab 14 Hasutan!“Ughhhh, kamu bau banget, Than.”Diana menutup hidungnya saat Nathan menggaruk ketiaknya, adik kandungnya itu berdiri di sampingnya yang tengah mengambil apel di dalam kulkas.“Aku mau, Mbak. Potongin, ya. Ntar bawa ke depan, aku mau nonton tv,” ujar Nathan memberi perintah.“Enak aja kamu nyuruh-nyuruh Mbak, nggak sopan banget!” seru Diana tidak terima, akan tetapi dia tetap menuruti perintah Nathan.“Bukannya kamu ke rumah sakit tadi malam? Kenapa balik ke sini?” tanya Diana sambil meletakkan sepiring apel yang sudah dipotong.Nathan menguap sebentar, lalu mengambil apel dengan garpu yang Diana bawa serta. Setelah menelan apel itu, barulah Nathan memfokuskan pandangannya pada Diana dan menjawab pertanyaan wanita itu.“Aku tadi malam bantuin Anya, Mbak. Mobilnya mogok, makanya aku ninggalin Heba. Mau balik ke rumah sakit juga udah kemalaman, ya udahlah … aku ke sini aja,” jawab Nathan lugas.Diana mengangguk mengerti, pantas saja dia baru melihat Nathan pagi ini terny
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-02
Baca selengkapnya

15. Naik Jabatan

Bab 15 Naik Jabatan“Kamu tadi malam balik ke rumah sakit, Mas?” tanya Anya dengan wajah yang sulit ditebak, Nathan yang duduk di sampingnya tidak bisa membaca raut wajah cantik itu.“Nggak, aku langsung ke rumah Mama,” sahut Nathan sambil kembali memfokuskan pandangannya ke jalanan, dia kini sedang menyetir dan harus berkonsentrasi penuh agar tidak kecelakaan.“Beneran?” Nathan mengangguk tanpa menoleh, dia melewatkan tatapan berbinar dari Anya. Wajah cantik yang dipoles makeup flawless itu semakin terlihat bersinar kini.“Iya, udah terlalu ngantuk. Makanya aku putuskan buat ke rumah Mama aja.” Nathan kembali bicara. “Tapi kayaknya nanti aku bakal ke sana, kasihan juga si Heba … nggak ada yang jaga,” gumam Nathan pelan.Akan tetapi suasana mobil yang sepi jelas saja bisa membuat Anya mendengar gumaman itu dengan sangat jelas, wajahnya cemberut dan langsung melipat kedua tangannya.“Kenapa sih, harus ke sana, Mas?” tanyanya muram.“Eh? Memangnya kenapa?” tanya Nathan kaget.“Ya, dia
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-03
Baca selengkapnya

16. Pulang!

Bab 16 Pulang!Heba meregangkan otot-ototnya yang kaku akibat terlalu lama berbaring di brankar rumah sakit. Akhirnya, setelah berhari-hari kepalanya terasa pusing sebab terlalu banyak menghirup aroma obat-obatan, Heba akhirnya bisa kembali menghirup udara segar.“Hah?!” Heba mendesah pelan. Hatinya sedikit berdenyut nyeri. Dari awal dia masuk ke rumah sakit hingga kini sudah diperbolehkan pulang, keluarga Nathan tidak ada yang menunjukkan batang hidungnya sama sekali. Jangankan menjenguk, mengirim pesan pun tidak.“Aku ke kantor dulu, ya. Maaf nggak bisa mampir,” ucap Kamila seraya memeluk Heba. Wanita itu yang menjemput Heba dari rumah sakit dan mengantarkannya sampai ke rumah. Bahkan Nathan selaku suami Heba, tidak peduli dengan istrinya sama sekali.Heba melerai pelukan dari Kamila. Bibirnya melengkungkan senyuman manis. “Harusnya aku yang bilang makasih sama kamu. Kamu harus bolak balik jadinya,” jawab Heba.Kamila melirik tajam pada Heba. Menepuk bahu Heba dengan pelan. “Santai
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-13
Baca selengkapnya

17. Bikini?

Bab 17 Bikini?“Kamu ini apa-apaan, sih? Kamu mau jadi adik ipar dan juga menantu durhaka, hah? Kamu nggak habis-habisnya ya buat masalah sama Mama dan juga kakakku. Sampai kapan sih kamu mau begini? Kamu nggak ada niatan mau berubah? Hah?” tanya Nathan secara bertubi-tubi.Laki-laki itu kemudian masuk ke dalam rumah dengan langkah tegap, dia berdiri di depan Heba dengan wajah kesal, terlihat jelas kalau saat ini dia tengah sangat marah.“Loh, kok, bisa kamu yang marah sih, Mas? Kamu jangan menghakimi aku seperti itu, dong. Enak aja kamu bilang aku ini adalah adik ipar dan juga menantu yang durhaka, selama ini memangnya aku kurang berbakti sama kamu dan juga keluargamu? Iya? Bahkan ketika aku sakit tidak ada salah satu di antara kalian yang mau datang ke rumah sakit untuk menjenguk aku, itu yang namanya keluarga?” tanya Heba dengan nada menantang.Nathan langsung terdiam, dia tidak menyangka kalau Heba akan menyahuti kalimatnya dengan balasan seperti tadi. Dia tergagap dan menoleh ke
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-24
Baca selengkapnya

18. Set Perhiasan

Bab 18 Set Perhiasan“Ma, kita mau ke mana, sih? Aku baru pulang. Loh. Capek banget, nih. Mau istirahat, mau tidur,” ujar Nathan saat Ratih menghentikan langkahnya.Wanita paruh baya itu tak lagi mendorong tubuh Nathan, mereka bertiga kini sedang berada di pinggir jalan. Wajah Ratih dan Diana menunjukkan ketertarikan yang amat sangat, namun Nathan sendiri tidak mengerti mereka tertarik akan hal apa.“Kamu istirahat di rumah Mama aja, lah. Memangnya kamu bisa istirahat di rumah? Yang ada kamu berantem sama Heba,” kata Diana lembut. “Mbak tahu kamu pasti capek banget, kasihan kamu, Dek. Baru sampai di rumah udah di recokin sama si Heba. Istrimu itu cari gara-gara mulu,” kata Diana lagi.Diam-diam Nathan membenarkan apa yang Diana katakan, bisa dipastikan jika dia tetap di rumah maka ujung-ujungnya dia akan bertengkar dengan Heba. Mungkin memang sebaiknya untuk beberapa saat dia menjauh, dan kembali jika suasana sudah kondusif.“Ya udahlah, ayo kita ke rumah Mama. Aku capek banget,” kata
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-24
Baca selengkapnya

19. Mencari Pekerjaan!

Bab 19 Mencari Pekerjaan!“Kamu mau kemana? Pagi-pagi begini kok sudah rapi?” tanya Nathan saat melihat Heba sudah rapi dan cantik sepagi ini.Wajah Heba tidak dipoles banyak riasan, hanya bedak dan sedikit lipstik, akan tetapi wanita itu sudah terlihat cantik. Dia juga memakai baju terbagus yang dia punya, baju yang dibelikan oleh Kamila sebagai hadiah ulang tahunnya dua bulan yang lalu.Nathan menilai wajah Heba, jika dirawat dengan baik maka Heba akan sangat-sangat cantik. Tapi Nathan gegas menggelengkan kepalanya, salah siapa Heba tidak bisa perawatan? Toh, dia yang boros, kan?“Aku mau ke rumah Bu Lurah, Mas. Ada perkumpulan ibu-ibu komplek hari ini,” kata Heba menyahuti.“Oh!” balas Nathan singkat. “Udah masak kamu?” tanyanya basa-basi. Sebab Nathan hanya ingin mengecek, Heba saat ini masih marah atau sudah reda amarahnya. “Sudah, aku buatkan tempe orek kesukaan kamu.” Lihat, kan? Nathan langsung tersenyum sombong. Heba itu tidak bisa marah padanya lama-lama, karena wanita it
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-25
Baca selengkapnya

20. Kebohongan Anya!

Bab 20 Kebohongan Anya!“Gimana pekerjaan kamu yang di Bali kemarin, Sayang? Apa udah selesai?” tanya Anisa saat dirinya, Luqman, dan juga Anya, sedang sarapan pagi di meja makan.“Udah selesai, Ma. Jauh lebih cepat dari yang aku perkirakan, soalnya kan kemarin aku ke sana bareng sama Mas Nathan dan dia cukup kompeten untuk melakukan pekerjaan yang memang bagi aku itu sulit. Jadi ya gitu deh, hanya dalam 3 hari pekerjaan kami sudah selesai,” katanya sambil mengangkat bahunya acuh tidak acuh.Dia memang mengatakan kepada semua orang kalau dirinya dan Nathan bekerja di Bali, padahal aslinya dia liburan di sana. Menghabiskan waktu 3 hari bersama Nathan, dengan melakukan semua kegiatan yang memang sudah lama dia impikan.“Memangnya ada pekerjaan apa di sana?” tanya Luqman dengan nada heran.Laki-laki itu tidak tahu ada pekerjaan di Bali yang mengharuskan putrinya untuk pergi ke sana, jikalaupun memang ada … pasti bawahannya akan melapor terlebih dahulu. Sebab Anya memang tidak terbiasa ke
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-25
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
11
DMCA.com Protection Status