All Chapters of Perjalanan Waktu Istri yang Dikhianati: Chapter 51 - Chapter 60

102 Chapters

Peran Yang Di Tukar

1991Frans memberikan gulungan uang bergambar orangutan, berlatar belakang warna hijau daun, bernilai 500 rupiah, pada Haris yang tengah duduk di bangkunya."Apa ini?" tanya Haris."I-ini.. sebagian hutangku padamu.""Hutang?""Uang yang selalu aku minta padamu. Dan, kau memberikannya cuma-cuma.""Ah. Tidak usah di kembalikan. Bawa saja.""Tidak! Ibuku akan menghajar ku habis-habisan nanti!""Ibumu?"Frans berdeham."Sebenarnya, hari minggu kemarin.. Ranti datang ke rumahku. Ia menceritakan semua yang telah aku lakukan padamu, pada Ibuku. Setelahnya, Ibuku marah besar. Memukulku. Dan, memberiku uang ini untuk mengembalikannya padamu. Terima saja. Kalau tidak, aku akan babak belur nanti."Haris mendengus."Seorang preman sekolah, takut juga pada Ibunya."Frans diam."Baiklah. Aku terima ini. Tapi, cukup ini saja.""Tidak. Aku akan mengembalikan sisanya. Nanti jika aku punya uang.""Sungguh, tidak perlu. Aku tahu, kondisi ekonomi keluargamu seperti apa."Frans menunduk malu."Maaf. Seha
last updateLast Updated : 2024-08-12
Read more

Martin

Jika saja, aku bisa mengatakan aku juga terluka atas hidup ini..Jika saja, aku bisa mengungkapkan aku juga sakit atas takdir ini..Entah kapan, terakhir kali aku tersenyum bahagia..Perjalananku sekarang semu..Hidup.. terasa mati..1992Saat Diara Pertama Kali Melakukan Perjalanan WaktuHidup Tomi hancur. Hidup Haris berantakan. Dan, Sinta mengurung diri dalam kamar. Warna-warni dalam hidup mereka seolah berubah abu. Mendengar berita kematian Ranti.Bahkan, Sinta harus pingsan berkali-kali. Menangis meronta, memeluk batu nisan Ranti, beberapa hari yang lalu.Kini, mereka sulit untuk bertegur sapa. Setiap mata mereka bertemu, yang teringat selalu sosok Ranti. Membuat mereka seketika kalut.Ayah Haris, satu hari yang lalu.. tak sengaja menemukan berkas-berkas kasus yang di tangani DMA ; Detektif SMA, di rumah yang dijadikan markas oleh Haris. Karena itu, ia memaksa Haris untuk pindah ke luar Negeri.Hatinya semakin berkecamuk. Sempat melarikan diri dari rumah, namun, anak buah Ayahnya
last updateLast Updated : 2024-08-14
Read more

Bertemu Ayah

1991"Tunggu.. pelakunya kidal?" tanya Diara.Tomi mengangguk. Diara mendesah panjang."Apa.. ini hanya kebetulan?" gumamnya."Apanya yang kebetulan?" tanya Sinta."Aku pernah ber-""Sayang!" pekik Haris. Baru saja tiba.Diara menengok ke arahnya."Jangan panggil aku Sayang!""Ah, maaf. Aku terlalu bahagia, mendengar mu sudah siuman!"Haris berjalan cepat mendekati Diara. Menggeser Farel, yang sejak tadi duduk di sebelah Diara. Memeluknya."Oh, syukurlah! Aku benar-benar khawatir denganmu. Begitu sampai di bandara tadi, aku bergegas kemari."Wajah Diara tampak sangat kesal pada Haris. Mengingat, sikap dan sifatnya di masa depan yang sangat buruk.Diara memukul kencang-kencang punggung Haris, yang kini melepas pelukan. Menggeliat kesakitan."Kenapa.. kau memukulku?""Aku sangat marah denganmu!""Kenapa? Karena, aku tidak ada saat kau bangun? Hei, maafkan aku. Ayahku, mengirim ku ke luar Negeri. Tapi, setelah aku dengar dari Tomi, kalau kau bangun—aku segera kembali kemari.""Kenapa?""
last updateLast Updated : 2024-08-14
Read more

Keajaiban Dan Mesin Waktu

1991Diara kembali menjadi murid SMU 991. Jam pelajaran pertama, baru usai beberapa detik yang lalu. Diara lebih memilih untuk di dalam kelas. Sementara, ketiga temannya pergi ke kantin.Ia ingin mencoba menikmati kehidupan di tahun ini. Tapi.. ia harus segera mencari tahu, untuk apa ia berada di tahun ini. "Pasti.. ada alasan kenapa aku ada di tempat ini," katanya."Untuk belajar, tentunya. Apalagi?" Suara laki-laki terdengar dari arah belakangnya.Diara terkejut. Menengok ke belakang. Melihat seorang laki-laki yang baru saja berdiri, meregangkan tubuhnya. Agaknya ia baru bangun tidur. "Siapa kau? Oh, maksudku.. sedang apa kau disini? Emm.. tidak bukan itu. Jadi maksudku adalah-""Sebenarnya apa yang ingin kau katakan—Ranti.. palsu?"Diara melebarkan matanya. Berdiri. Menghadap laki-laki itu."Kau.. tahu siapa aku?""Sebelumnya, perkenalkan namaku Frans. Dan, kau... Sudah pasti di sini namamu, Ranti, kan? Tapi, nama aslimu?""Diara. Oh, bukan. Aku Ranti. Emm, jadi bagaimana kau tah
last updateLast Updated : 2024-08-15
Read more

Obsesi Haris

2024 Rendi tengah berada halaman rumah depan. Melipat tangan dada. Pandangannya nanar. Mendesah berat berulang kali. "Dimana pun kau berada, aku yakin kau akan bisa bertahan," gumam Rendi."Diara.. apakah ia sehebat itu?"Ranti tiba tiba muncul di sebelah rendi. Rendi segera menurunkan tangannya. "Dia gadis paling tangguh, yang pernah aku kenal. "Emm, seperti apa sosok diara di matamu?""Bagiku dia sangat sempurna. Sekalipun, tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini.""Karna itu kau sangat menyukainya?" "Hanya Diara yang bisa mengubah hidup ku yang kacau.""Rupanya.. dia tumbuh menjadi gadis yang baik.""Lebih dari baik. Aku tidak melebih-lebihkan. Itu faktanya. Anda lihat semua orang yang berkumpul di rumah ini, kan? Mereka.. adalah orang-orang yang di selamatkan Diara dari keterpurukan. Ia membentuk sebuah kelompok teater bersama Hara. Baginya, mungkin itu wadah untuk menunjukkan kreasi. Tapi, bagi mereka.. itu adalah mata pencaharian.""Tidak usah bicara formal denganku. A
last updateLast Updated : 2024-08-16
Read more

Benang Merah Yang Kusut

Petugas ambulan sudah memasukkan mayat Ivy, ke dalam mobil. Di bawa ke Rumah Sakit untuk di otopsi. Garis polisi di pasang, di sekitar lokasi di mana Ivy terjatuh. Genangan darah Ivy, masih di biarkan di sana. Petugas yang membawa kamera, memotret TKP dari berbagai sudut.Giselle, Selly dan yang lain, tak henti-hentinya menangis. Hari ini.. menjadi hari yang paling menyedihkan untuk mereka. Semua pertunjukan dalam waktu dekat, terpaksa di batalkan.Semua orang, termasuk Haris.. tidak di perkenankan untuk keluar dari rumah. Karena, akan di lakukan interogasi dadakan."Kenapa akhir-akhir ini, Anda selalu terlibat dalam kasus seperti ini, Pak Haris?" tanya seorang Detektif, yang berbadan lebih tinggi dari Haris. Potongan rambut rapi. Bahu lebar. Dada yang bidang. Dan, wajah yang tak menyenangkan."Entahlah, suatu kebetulan?"Detektif itu mendengus."Untuk kasus kematian siswi di belakang gedung perusahaanmu, mungkin.. kau bisa saja mengatakan itu sebuah kebetulan. Tapi, 2 kasus yang seru
last updateLast Updated : 2024-08-18
Read more

Tuan Haris Yang Menjengkelkan

"Kau tidak penasaran? Kenapa, semua kejadian pembunuhan ini terjadi di sekitarmu dan Ayahmu?" tanya Detektif."Entahlah. Aku juga tidak tahu," jawab Darel."Apa.. kau dekat dengan Ayahmu?""Menurut Anda, bagaimana?""Emm.. sepertinya, hubungan kalian tidak baik.""Jadi.. semua yang di lakukan Ayahku.. tidak ada hubungannya denganku. Dan, aku juga tak peduli.. jika, ia harus berakhir di penjara.""Meski, itu terjadi juga pada Adikmu?"Darel diam."Keluarga kalian sangat unik. Mila—dia anak angkat dari sahabat Ayahmu. Tapi, Ayahmu.. menyayanginya lebih dari dia menyayangimu. Kau, tidak kecewa dengannya?""Tentu saja, aku sangat marah dan kecewa. Karena itu, aku memutuskan untuk keluar rumah.""Lalu, kau mengatur semua tragedi ini untuk menjatuhkan nama Ayahmu?""Apa maksud Anda?""Siswi yang tewas dan 2 orang anak buah Ayahmu.. bukan kau yang melakukan?""Anda.. menuduhku?"Detektif menggerakkan dua bahunya ke atas."Entahlah. Apa terdengar seperti itu?""Aku.. tidak mungkin menjatuhkan
last updateLast Updated : 2024-08-18
Read more

Benang Merah Yang Masih Kusut

Dunia terlalu keras untuk wanita yang tidak bisa mandiri. Di era sekarang, banyak wanita yang beralih menjadi tulang punggung. Dan, hidup dengan pria yang sebagian hanya bernafas. Pun, masih saja memiliki batu gosok lain. Terdengar menjengkelkan, bukan? Tapi.. itu faktanya.Tapi.. bukan berarti semua pria seperti itu. Pun, tidak semua wanita juga baik. Pada akhirnya, tergantung diri kita sendiri. Sudah benarkah kita memilih pasangan hidup itu?Saat Perjalanan Ke Kantor Polisi"Dengar.. kau harus ingat ini," kata Rendi. Tiba-tiba, bicara tidak formal pada Ranti, yang duduk di sebelahnya. Dalam mobil."Kau adalah Diara. Pendiri teater A Little Big. Yang baru saja tewas adalah Ivy. Dan, sudah 1 tahun ini, kau mengenalnya. Pertama kali kau bertemu dengannya adalah saat kau akan masuk ke minimarket."1 Tahun Yang Lalu"Hei, pencuri! Kembali kemari!" Teriakan dari kasir minimarket, membuat Diara menghentikan langkah. Melihat Ivy keluar dari minimarket. Memakai jaket kulit ber-merek. Celana
last updateLast Updated : 2024-08-19
Read more

Tidak Ada Yang Kebetulan

Di dunia ini, tidak ada yang namanya kebetulan. Ibarat benang merah, yang menyambungkan seluruhnya. Itu.. Di namakan Takdir. Bahkan, ketika kau membaca ini.. mungkin saja, kau tengah bersantai di atas kasur, setelah menyelesaikan semua pekerjaanmu yang melelahkan. Atau.. kau tengah mengalami kesulitan hidup, dan untuk menghibur dirimu, kau berlari kemari.Tidak ada yang kebetulan di dunia ini. Semuanya adalah takdir. Dan, siapapun kau.. terima kasih, kau sudah bekerja sangat keras. Kau sudah bertahan sejauh ini. Karena itu, bertahanlah sedikit lagi. Kebahagiaanmu tengah di ukir, di ujung sana."Aku.. menemukan buku harian Paman Tomi. Di sana.. menyebutkan, jika Ranti yang di kenalnya adalah bukan Ranti. Dia memang berwajah Ranti. Tapi, sikapnya berbeda. Dia sedikit kasar. Tapi, periang. Semangatnya sangat luar biasa. Dan.. dia pernah tak sengaja mendengar percakapan Ranti dengan salah satu teman. Jika.. dia bukanlah Ranti. Melainkan, anak dari Ranti," ucap Angga ; Detektif itu.Ranti
last updateLast Updated : 2024-08-20
Read more

Buku Harian Tomi

Sore itu.. dia mengatakan sesuatu yang tak masuk di akal sehatku. Dia mengaku namanya adalah Diara. Berasal dari masa depan. Tahun 2024. Aku pikir.. Ranti gila. Atau, aku yang tidak waras. Bahkan, aku menampar diriku sendiri. Memastikan, jika ini bukanlah mimpi. Aku berharap.. ini adalah mimpi. Terlebih, saat dia mengatakan—jika, aku akan mati di tahun 1992.2024Ranti baru saja selesai membaca satu lembar buku harian Tomi, yang masih terawat. Hanya saja, kertasnya mulai bewarna cokelat susu. Dan, berkerut-kerut. Terlihat sekali, buku harian ini, sering dibaca.Sulit bagi Ranti untuk mengontrol emosinya. Ia menggigit bibir bawahnya. Satu airmata yang sulit di kendalikan, akhirnya bergulir di pipi."Dan, seperti yang tertulis di buku harian itu, Paman Tomi, tewas di tahun 1992. Bagaimana, kau menjelaskannya?"Ranti menggelengkan kepala."Aku tidak tahu.""Bagaimana kau bisa tidak tahu? Sementara, ia menyebutkan namamu di buku harian itu. Apa.. kau dan Ibumu sudah merencanakan ini? Untu
last updateLast Updated : 2024-08-21
Read more
PREV
1
...
45678
...
11
DMCA.com Protection Status