All Chapters of Perjalanan Waktu Istri yang Dikhianati: Chapter 41 - Chapter 50

102 Chapters

Ciuman Tak Terduga

Darel, Diara, Rendi dan Selly baru saja keluar dari Hotel. Berdiri saling berdampingan. Di detik selanjutnya, mereka saling tukar pandang. Lalu, tersenyum. Dan.. menjerit kegirangan. Melakukan TOS.3 orang sponsor yang di jamu oleh mereka, memberi respon positif. Dan, tertarik untuk memberi sponsor pada teater mereka. 3 orang pemberi sponsor itu adalah teman kuliah Darel, yang sudah sukses—memiliki perusahaan masing-masing."Tapi.. waktu kita tidak banyak. Hanya 3 hari. Apakah bisa kita menyelesaikan naskah, membuat desain untuk panggung dan membeli alat-alatnya?" tanya Diara."Jangan lupa latihan," tambah Rendi."Kalian urus saja soal naskah dan latihan. Sisanya, biar aku yang mengatur.""Wah.. teman kayaku ini memang tidak perlu di ragukan lagi. Terbaik."Selly memberi dua jempol pada Darel, yang mengepalkan tangan. Mengarahkan pada Selly, yang juga mengepalkan tangan. Melakukan TOS kepalan tangan."Lalu, ide ceritanya? Itu idemu. Kau harus menyelesaikannya," tanya Diara."Aku serah
last updateLast Updated : 2024-07-31
Read more

Jangan Terlalu Bahagia, Nanti Berujung Duka

Banyak yang mengatakan, jika kita terlalu bahagia akan sesuatu—maka, kesedihan juga akan datang secepat kilat. Rendi terbelalak. Tubuhnya gemetar. Merasakan lembutnya bibir Diara di bibirnya.Pipinya semu. Tersenyum bodoh. Dan, mematung, sekalipun Diara sudah mengakhiri aksinya. Namun, tidak dengan Hara. Kepalan amarah yang sudah di siapkan sejak tadi.. mendarat di pipi Rendi. Hingga, membuat Rendi jatuh terjerembab di karpet. Masih tetap. Dengan senyum bodohnya.Hara berjalan pergi. Turun ke lantai bawah. Mila mengikutinya."Kau cemburu?" tanya Mila. Berdiri di belakang Hara. Di lantai 1."Jangan memulai pertengkaran denganku. Pergi."Mila berdeham gugup."Kau.. ingin balas dendam, kan? Aku bisa membantumu."Hara berbalik badan."Apa maksudmu?""Sekarang.. kau benci dengannya, kan? Aku.. bisa membantumu, untuk sedikit menakut-nakutinya.""Apa yang bisa kau lakukan?""Kalau kau setuju, untuk melakukannya pada Diara—aku akan memberitahumu.""Tunggu. Diara? Bukan Rendi?""Kau ingin bal
last updateLast Updated : 2024-08-01
Read more

Alam Bawah Sadar

Pukul 04.00 sekarang. Sayup-sayup mata Diara terbuka. Mengerutkan alis. Lantas, terkejut. Melihat Rendi, tidur di sebelahnya. Dengan menghadap Diara.Diara mencoba mengubah posisi. Menghadap ke arah satu lagi. Juga, terkejut. Ada Hara yang masih tidur. Menghadap Diara.Diara menggigit bibir bawahnya. Sedikit kesal. Ketika ingin berbalik arah lagi, Hara membuka matanya, yang masih sayu. Membuat Diara berhenti bergerak.Hara tersenyum."Diara.. Sayangku.. Wah.. sudah berapa lama aku tak melihatmu," ucapnya dengan suara parau.Lagi. Diara mengerutkan alisnya."Maafkan aku, Sayangku.. untuk saat ini, aku tidak bisa menolong mu. Mungkin.. aku akan terus menyakitimu. Tapi, percayalah.. jauh di dalam sini.. aku masih dan akan tetap mencintaimu. Tunggu sebentar lagi—aku.. akan segera keluar dari tempat ini."Hara kembali tersenyum. Membelai pipi Diara. Lantas, kembali terpejam.Diara masih tertegun. Air matanya menggenang di dalam. Mengingat, nada lembut dari Hara yang belakangan ini—tak pern
last updateLast Updated : 2024-08-02
Read more

Latihan Terakhir

Ini adalah hari terakhir mereka latihan. Bergeser ke studio. Dan, segera tercengang dengan suasana studio, yang sangat berbeda. Layar LED seluas hati Diara yang lapang, terpasang di panggung. Gunanya untuk menampilkan video atau pun teks dari narator ; suara imajiner yang diasumsikan sedang menceritakan kisah kepada penonton. Beberapa properti juga sudah di siapkan di belakang panggung. Juga, kostum mereka. Bahkan, panggung yang sebelumnya, hanya selebar 10 langkah kaki saja, kini sudah semakin luas."Wah.. ini benar studio kita?" ucap Selly dengan kagum."Benar-benar keren!" puji Rendi."Well, tidak buruk juga," kata Reyhan."Wah.. ini sangat di luar ekspetasi ku. Terima kasih, Darel," kata Diara."Kau harus membuat pertunjukan ini sukses."Diara mengangguk."Aku akan berusaha dengan keras.""Eh, lalu, bagaimana dengan promosinya? Kau sudah membuat brosur?" lanjut Diara."Tentu saja, sudah. Aku sudah memerintahkan anak buahku untuk membagikannya. Dan, lihat ini,"Darel menunjukkan l
last updateLast Updated : 2024-08-03
Read more

Ranti Yang Lain

Diara tengah berada di belakang panggung. Memeriksa properti yang akan di pakai hari ini. "Semuanya sudah siap. Hah, semoga lancar hari ini." Diara menilik jam tangan di pergelangan tangan kirinya. "Ah, 15 menit lagi pertunjukan akan di mulai." Diara melangkah kemudian, di saat yang sama terdengar suara benda terjatuh dari arah belakangnya. Diara menengok ke belakang. Tak ada siapapun. Lantas, ia kembali berjalan. Dan, suaranya terdengar lagi. Di detik selanjutnya, Diara berputar arah. Mencari sumber suara. Alih-alih menemukan benda yang terjatuh, ia bertemu dengan seorang laki-laki, yang berpakaian hitam. Dengan wajah tertutup masker hitam. "Siapa kau?!" Laki-laki itu hanya diam. Namun, berjalan pelan, mendekati Diara. Membuat yang didekati, melangkah mundur. "SIAPA KAU?!" Diara melihat tangan kiri laki-laki itu membawa sebuah palu. Melihat nyawanya terancam, Diara segera berlari. Tapi, langkah laki-laki itu lebih cepat. Ia berhasil menjambak rambut Diara. Membuat
last updateLast Updated : 2024-08-05
Read more

Hari Penculikan

Pertunjukkan berlangsung. Mila yang berperan sebagai Gin ; bekerja menjadi seorang pemeran pengganti di film aksi, tengah berlari mengejar Reyhan yang berperan sebagai Dong Joo ; warga Korea yang menjadi penjelajah waktu. Yang mencuri upah kerja Gin. Layar menampilkan sebuah jalanan kota, dengan langit mendung. Dan, seketika hujan. Ketika, layar berganti pada jembatan besar, Reyhan menghilang. Bersamaan dengan Mila juga ikut menghilang. Dan, berakhir di taman bermain yang cerah. Mila baru saja melakukan perjalanan waktu. Pergi ke tahun 2045. Suara penonton yang kagum, terdengar bersamaan. Dan, pertunjukkan berakhir dengan adegan di mana Mila dan Hara di kejar petugas keamanan kereta api, karena Mila yang tidak memiliki identitas. Perpaduan akting, musik, visual dan video di layar membuat para penonton bertepuk tangan riuh. Pertunjukkan perdana teater A Little Big sukses. Tidak ada kursi yang kosong. Meskipun, di awal banyak penonton yang datang karena ingin mendapatkan hadiah yan
last updateLast Updated : 2024-08-06
Read more

Diara Yang Aneh

"Kau sudah menemukan Diara?" tanya Rendi. Menelepon Darel."Belum. Tapi, aku sudah tahu dia berada di mana. Kau cepat hubungi polisi. Akan aku kirimkan alamatnya padamu.""Baiklah!"Darel segera berlari masuk ke dalam gedung kosong tersebut. Berteriak memanggil Diara. Namun, tidak ada Diara di dalamnya. Maupun, para penculik.Nafas Darel tersengal. Mencari Diara di setiap jengkal sisi gudang ini."Kenapa tidak ada di sini? Kemana Diara?"Darel diam, dengan berkacak pinggang. Memejamkan mata erat."Ayo, Darel. Berpikir. Di mana lagi, harus mencari Diara," gumamnya.Di sepersekian detik kemudian, mata Darel terbuka lebar."Ada satu gudang kosong lagi di area ini."Darel segera berlari keluar. Sementara, 2 penculik tersebut, mendekati Diara. Satu membawa alat pemotong kertas. Satu lagi sebalok kayu.Diara memejamkan mata dengan erat. Degupnya jantung berdetak cepat."Ibu.. tolong aku!" ucapnya dalam hati.1992Ranti tengah beradu mulut dengan seseorang. Wajahnya terlihat sangat ketakutan
last updateLast Updated : 2024-08-07
Read more

Diara Yang Aneh Part 2

Keesokan Harinya.. Diara sudah di perbolehkan pulang. Kini, ia berada di dalam mobil Darel. Duduk di kursi sebelah Darel, yang akan mengemudi. Darel menekan tombol yang bertuliskan ON di dekat kemudi. Segera mobil berderum. Diara terbelalak. "Wah.. mobilnya bisa menyala tanpa kunci? Keren sekali. Seperti dunia sihir." Darel tercengang. Terkekeh bingung kemudian. "Ini mobil jenis Keyless ; tanpa kunci," jelas Darel. "Ke-Ke.. apa?" Diara kesulitan mengulangi ucapan Darel. "Mobil tanpa kunci." "Tanpa kunci? Lantas, kalau pintu tidak di kunci, nanti bisa di curi orang?" "Bukan berarti tidak ada kunci. Tombol ini tadi, untuk menyalakan dan mematikan mesin mobil. Nah, yang ini—adalah remote untuk mengunci mobil. Juga, bisa untuk menghidupkan mesin mobil." Darel menunjukkan benda hitam oval dengan beberapa tombol kecil. Diara mengangguk paham. "Aku rasa.. Diara jadi gila," bisik Selly pada Rendi, yang memelototi Selly sekarang. "Kau tahu cara memasang sabuk pengaman?"
last updateLast Updated : 2024-08-09
Read more

Bertukar Tubuh

Kematian.. bisa datang kapan saja. Tidak perlu permisi untuk mengambil tubuh yang terisi. Dan, waktunya tak dapat terprediksi.2024"Ranti? Tunggu sebentar. Sepertinya.. aku pernah mendengar nama itu. Tapi, di mana.."Selly mendesis. Sembari berpikir. Bersamaan dengan Darel dan Rendi masuk ke dalam kamar."Teman kayaku.. kau pernah mendengar nama Ranti, tidak?" tanya Selly."Ranti? Bukannya, dia kru kita yang baru? Anggota geng motor itu, yang paling cantik.""Ah, benar! Dia. Eh, tapi dia cantik menurutmu?"Darel bungkam sejenak. Lalu,"Di mana-mana perempuan itu cantik. Tidak ada perempuan tampan, kan? Hehe."Selly kembali mendesis."Tapi, konteks kalimatmu tadi tidak seperti itu."Darel berdeham gugup."Kenapa memang dengan Ranti?" tanya Rendi."Gadis gila ini—mengaku jika dirinya adalah Ranti," jawab Selly. Lalu, mendesah panjang."Mungkin saja, dia berpura-pura. Dan, menyebutkan nama itu—agar aku percaya, dia dari masa lalu.""Dia mengatakan dari masa lalu? Dan, mengatakan jika na
last updateLast Updated : 2024-08-10
Read more

Antara Psikiater Dan Paranormal

Hara dan Diara berhadapan."Apa yang ingin kau bicarakan?" tanya Hara."Bagaimana kau tahu tentang rumah ini? Juga, soal Ibuku—Maya."Hara mengerutkan kening."Maya? Bukankah, dia Nenekmu? Nama Ibumu adalah Ranti."Ranti diam sejenak."Ah, Maaf, aku agak bingung. Tapi, bagaimana kau tahu tentang keluarga Dia—ah, maksudku tentang keluargaku?""Emm.. apa kau lupa? Kau pernah menceritakannya padaku.""Lalu.. apa aku juga pernah menceritakan padamu—darimana aku tahu semua itu?""Dari Ibu pantimu tentu saja.""Maksudmu.. Bibi Lia?"Hara mengangguk."Ra.. kau sungguh baik-baik saja?" Hara menyentuh pipi Ranti. Membuat Ranti bingung."Sebenarnya.. apa hubungan dia dengan Diara?" ucapnya dalam hati.Rendi yang mengetahui adegan itu, segera berjalan mendekati keduanya, dengan langkah kesal. Menepis tangan Hara."Aku rasa, kau sudah tidak berhak untuk menyentuhnya lagi. Bukankah, kau sudah menjatuhkan talak tiga padanya?!"Ranti melebarkan matanya."Talak tiga? Berarti.. Diara dan laki-laki ini
last updateLast Updated : 2024-08-11
Read more
PREV
1
...
34567
...
11
DMCA.com Protection Status