Share

Ciuman Tak Terduga

Penulis: Yumeswari
last update Terakhir Diperbarui: 2024-07-31 19:27:00

Darel, Diara, Rendi dan Selly baru saja keluar dari Hotel. Berdiri saling berdampingan. Di detik selanjutnya, mereka saling tukar pandang. Lalu, tersenyum. Dan.. menjerit kegirangan. Melakukan TOS.

3 orang sponsor yang di jamu oleh mereka, memberi respon positif. Dan, tertarik untuk memberi sponsor pada teater mereka. 3 orang pemberi sponsor itu adalah teman kuliah Darel, yang sudah sukses—memiliki perusahaan masing-masing.

"Tapi.. waktu kita tidak banyak. Hanya 3 hari. Apakah bisa kita menyelesaikan naskah, membuat desain untuk panggung dan membeli alat-alatnya?" tanya Diara.

"Jangan lupa latihan," tambah Rendi.

"Kalian urus saja soal naskah dan latihan. Sisanya, biar aku yang mengatur."

"Wah.. teman kayaku ini memang tidak perlu di ragukan lagi. Terbaik."

Selly memberi dua jempol pada Darel, yang mengepalkan tangan. Mengarahkan pada Selly, yang juga mengepalkan tangan. Melakukan TOS kepalan tangan.

"Lalu, ide ceritanya? Itu idemu. Kau harus menyelesaikannya," tanya Diara.

"Aku serah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Perjalanan Waktu Istri yang Dikhianati   Jangan Terlalu Bahagia, Nanti Berujung Duka

    Banyak yang mengatakan, jika kita terlalu bahagia akan sesuatu—maka, kesedihan juga akan datang secepat kilat. Rendi terbelalak. Tubuhnya gemetar. Merasakan lembutnya bibir Diara di bibirnya.Pipinya semu. Tersenyum bodoh. Dan, mematung, sekalipun Diara sudah mengakhiri aksinya. Namun, tidak dengan Hara. Kepalan amarah yang sudah di siapkan sejak tadi.. mendarat di pipi Rendi. Hingga, membuat Rendi jatuh terjerembab di karpet. Masih tetap. Dengan senyum bodohnya.Hara berjalan pergi. Turun ke lantai bawah. Mila mengikutinya."Kau cemburu?" tanya Mila. Berdiri di belakang Hara. Di lantai 1."Jangan memulai pertengkaran denganku. Pergi."Mila berdeham gugup."Kau.. ingin balas dendam, kan? Aku bisa membantumu."Hara berbalik badan."Apa maksudmu?""Sekarang.. kau benci dengannya, kan? Aku.. bisa membantumu, untuk sedikit menakut-nakutinya.""Apa yang bisa kau lakukan?""Kalau kau setuju, untuk melakukannya pada Diara—aku akan memberitahumu.""Tunggu. Diara? Bukan Rendi?""Kau ingin bal

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-01
  • Perjalanan Waktu Istri yang Dikhianati   Alam Bawah Sadar

    Pukul 04.00 sekarang. Sayup-sayup mata Diara terbuka. Mengerutkan alis. Lantas, terkejut. Melihat Rendi, tidur di sebelahnya. Dengan menghadap Diara.Diara mencoba mengubah posisi. Menghadap ke arah satu lagi. Juga, terkejut. Ada Hara yang masih tidur. Menghadap Diara.Diara menggigit bibir bawahnya. Sedikit kesal. Ketika ingin berbalik arah lagi, Hara membuka matanya, yang masih sayu. Membuat Diara berhenti bergerak.Hara tersenyum."Diara.. Sayangku.. Wah.. sudah berapa lama aku tak melihatmu," ucapnya dengan suara parau.Lagi. Diara mengerutkan alisnya."Maafkan aku, Sayangku.. untuk saat ini, aku tidak bisa menolong mu. Mungkin.. aku akan terus menyakitimu. Tapi, percayalah.. jauh di dalam sini.. aku masih dan akan tetap mencintaimu. Tunggu sebentar lagi—aku.. akan segera keluar dari tempat ini."Hara kembali tersenyum. Membelai pipi Diara. Lantas, kembali terpejam.Diara masih tertegun. Air matanya menggenang di dalam. Mengingat, nada lembut dari Hara yang belakangan ini—tak pern

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-02
  • Perjalanan Waktu Istri yang Dikhianati   Latihan Terakhir

    Ini adalah hari terakhir mereka latihan. Bergeser ke studio. Dan, segera tercengang dengan suasana studio, yang sangat berbeda. Layar LED seluas hati Diara yang lapang, terpasang di panggung. Gunanya untuk menampilkan video atau pun teks dari narator ; suara imajiner yang diasumsikan sedang menceritakan kisah kepada penonton. Beberapa properti juga sudah di siapkan di belakang panggung. Juga, kostum mereka. Bahkan, panggung yang sebelumnya, hanya selebar 10 langkah kaki saja, kini sudah semakin luas."Wah.. ini benar studio kita?" ucap Selly dengan kagum."Benar-benar keren!" puji Rendi."Well, tidak buruk juga," kata Reyhan."Wah.. ini sangat di luar ekspetasi ku. Terima kasih, Darel," kata Diara."Kau harus membuat pertunjukan ini sukses."Diara mengangguk."Aku akan berusaha dengan keras.""Eh, lalu, bagaimana dengan promosinya? Kau sudah membuat brosur?" lanjut Diara."Tentu saja, sudah. Aku sudah memerintahkan anak buahku untuk membagikannya. Dan, lihat ini,"Darel menunjukkan l

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-03
  • Perjalanan Waktu Istri yang Dikhianati   Ranti Yang Lain

    Diara tengah berada di belakang panggung. Memeriksa properti yang akan di pakai hari ini. "Semuanya sudah siap. Hah, semoga lancar hari ini." Diara menilik jam tangan di pergelangan tangan kirinya. "Ah, 15 menit lagi pertunjukan akan di mulai." Diara melangkah kemudian, di saat yang sama terdengar suara benda terjatuh dari arah belakangnya. Diara menengok ke belakang. Tak ada siapapun. Lantas, ia kembali berjalan. Dan, suaranya terdengar lagi. Di detik selanjutnya, Diara berputar arah. Mencari sumber suara. Alih-alih menemukan benda yang terjatuh, ia bertemu dengan seorang laki-laki, yang berpakaian hitam. Dengan wajah tertutup masker hitam. "Siapa kau?!" Laki-laki itu hanya diam. Namun, berjalan pelan, mendekati Diara. Membuat yang didekati, melangkah mundur. "SIAPA KAU?!" Diara melihat tangan kiri laki-laki itu membawa sebuah palu. Melihat nyawanya terancam, Diara segera berlari. Tapi, langkah laki-laki itu lebih cepat. Ia berhasil menjambak rambut Diara. Membuat

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-05
  • Perjalanan Waktu Istri yang Dikhianati   Hari Penculikan

    Pertunjukkan berlangsung. Mila yang berperan sebagai Gin ; bekerja menjadi seorang pemeran pengganti di film aksi, tengah berlari mengejar Reyhan yang berperan sebagai Dong Joo ; warga Korea yang menjadi penjelajah waktu. Yang mencuri upah kerja Gin. Layar menampilkan sebuah jalanan kota, dengan langit mendung. Dan, seketika hujan. Ketika, layar berganti pada jembatan besar, Reyhan menghilang. Bersamaan dengan Mila juga ikut menghilang. Dan, berakhir di taman bermain yang cerah. Mila baru saja melakukan perjalanan waktu. Pergi ke tahun 2045. Suara penonton yang kagum, terdengar bersamaan. Dan, pertunjukkan berakhir dengan adegan di mana Mila dan Hara di kejar petugas keamanan kereta api, karena Mila yang tidak memiliki identitas. Perpaduan akting, musik, visual dan video di layar membuat para penonton bertepuk tangan riuh. Pertunjukkan perdana teater A Little Big sukses. Tidak ada kursi yang kosong. Meskipun, di awal banyak penonton yang datang karena ingin mendapatkan hadiah yan

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-06
  • Perjalanan Waktu Istri yang Dikhianati   Diara Yang Aneh

    "Kau sudah menemukan Diara?" tanya Rendi. Menelepon Darel."Belum. Tapi, aku sudah tahu dia berada di mana. Kau cepat hubungi polisi. Akan aku kirimkan alamatnya padamu.""Baiklah!"Darel segera berlari masuk ke dalam gedung kosong tersebut. Berteriak memanggil Diara. Namun, tidak ada Diara di dalamnya. Maupun, para penculik.Nafas Darel tersengal. Mencari Diara di setiap jengkal sisi gudang ini."Kenapa tidak ada di sini? Kemana Diara?"Darel diam, dengan berkacak pinggang. Memejamkan mata erat."Ayo, Darel. Berpikir. Di mana lagi, harus mencari Diara," gumamnya.Di sepersekian detik kemudian, mata Darel terbuka lebar."Ada satu gudang kosong lagi di area ini."Darel segera berlari keluar. Sementara, 2 penculik tersebut, mendekati Diara. Satu membawa alat pemotong kertas. Satu lagi sebalok kayu.Diara memejamkan mata dengan erat. Degupnya jantung berdetak cepat."Ibu.. tolong aku!" ucapnya dalam hati.1992Ranti tengah beradu mulut dengan seseorang. Wajahnya terlihat sangat ketakutan

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-07
  • Perjalanan Waktu Istri yang Dikhianati   Diara Yang Aneh Part 2

    Keesokan Harinya.. Diara sudah di perbolehkan pulang. Kini, ia berada di dalam mobil Darel. Duduk di kursi sebelah Darel, yang akan mengemudi. Darel menekan tombol yang bertuliskan ON di dekat kemudi. Segera mobil berderum. Diara terbelalak. "Wah.. mobilnya bisa menyala tanpa kunci? Keren sekali. Seperti dunia sihir." Darel tercengang. Terkekeh bingung kemudian. "Ini mobil jenis Keyless ; tanpa kunci," jelas Darel. "Ke-Ke.. apa?" Diara kesulitan mengulangi ucapan Darel. "Mobil tanpa kunci." "Tanpa kunci? Lantas, kalau pintu tidak di kunci, nanti bisa di curi orang?" "Bukan berarti tidak ada kunci. Tombol ini tadi, untuk menyalakan dan mematikan mesin mobil. Nah, yang ini—adalah remote untuk mengunci mobil. Juga, bisa untuk menghidupkan mesin mobil." Darel menunjukkan benda hitam oval dengan beberapa tombol kecil. Diara mengangguk paham. "Aku rasa.. Diara jadi gila," bisik Selly pada Rendi, yang memelototi Selly sekarang. "Kau tahu cara memasang sabuk pengaman?"

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-09
  • Perjalanan Waktu Istri yang Dikhianati   Bertukar Tubuh

    Kematian.. bisa datang kapan saja. Tidak perlu permisi untuk mengambil tubuh yang terisi. Dan, waktunya tak dapat terprediksi.2024"Ranti? Tunggu sebentar. Sepertinya.. aku pernah mendengar nama itu. Tapi, di mana.."Selly mendesis. Sembari berpikir. Bersamaan dengan Darel dan Rendi masuk ke dalam kamar."Teman kayaku.. kau pernah mendengar nama Ranti, tidak?" tanya Selly."Ranti? Bukannya, dia kru kita yang baru? Anggota geng motor itu, yang paling cantik.""Ah, benar! Dia. Eh, tapi dia cantik menurutmu?"Darel bungkam sejenak. Lalu,"Di mana-mana perempuan itu cantik. Tidak ada perempuan tampan, kan? Hehe."Selly kembali mendesis."Tapi, konteks kalimatmu tadi tidak seperti itu."Darel berdeham gugup."Kenapa memang dengan Ranti?" tanya Rendi."Gadis gila ini—mengaku jika dirinya adalah Ranti," jawab Selly. Lalu, mendesah panjang."Mungkin saja, dia berpura-pura. Dan, menyebutkan nama itu—agar aku percaya, dia dari masa lalu.""Dia mengatakan dari masa lalu? Dan, mengatakan jika na

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-10

Bab terbaru

  • Perjalanan Waktu Istri yang Dikhianati   Keajaiban

    Diara melebarkan mata. Tersenyum gembira."Kita sahabat?""Heh? Kau, sudah tak ingin berteman denganku? Wah.. keterlaluan sekali. Mentang-mentang, kau baru saja memenangkan penghargaan Sutradara terbaik, kau jadi melupakanku."Diara memeluk Selly erat-erat."Mana mungkin, aku bisa melupakanmu. Susah dan senang, kita selalu bersama.""Well, benar juga. Aku bisa sampai di titik ini, juga karena dirimu dan teatermu."Diara melepaskan pelukan."Lalu, ada urusan apa kau kemari? Juga, Darel.. kenapa kau di sini?""Aku ada rapat pembacaan naskah. Tapi, Diara.. kenapa kau bisa kenal dengan kekasihku?""Kekasihmu? Kalian.. berpacaran? Bagaimana bisa? Seharusnya, aku yang mempertemukan kalian. Wah, kalau memang sudah takdirnya, jodoh pun tak dapat di rubah.""Kau ini bicara apa?""Sayang.. kau kenal Diara?" lanjut Selly."Tidak. Apa.. kita pernah bertemu sebelumnya? Aku lihat-lihat, wajahmu juga tidak asing bagiku.""Hehe. Mungkin, kau tidak kenal denganku. Tapi.. aku sangat mengenalmu. Terutam

  • Perjalanan Waktu Istri yang Dikhianati   Masa Depan Yang Berubah

    1983 "Dian! Cepat!" Dian yang sedikit ragu, akhirnya berlari ke arah Sonia. Di saat yang sama, Tomi mendobrak pintu. Dan, mengacungkan senjata."BERHENTI! LEMPARKAN PISAU ITU KE SAMPING. DAN, ANGKAT TANGAN KALIAN!"Dian yang panik, segera melempar pisau. Dan, bergerak sesuai perintah."Itu juga berlaku untukmu, pria brengsek! kata Tomi pada Kardi."Wah.. Tomi terlihat keren. Seandainya, aku perempuan.. aku akan menikahinya," celetuk Haris.Membuat Diara mengerutkan dahi. Menatapnya heran. Sementara, Kardi melepaskan Sonia."Kalian berdua, merapat ke tembok. Dan, jangan pernah menengok ke belakang!" perintah Tomi.Setelah itu, Diara segera menghampiri Sonia."Kau, baik-baik saja?"Sonia yang masih syok, hanya bisa mengangguk."Farel.. Anakku.""Farel? Dia ada di mana?"Sonia menunjuk ke lantai atas. Diara bergegas ke lantai atas. Membuka pintu kamar. Terlihat, Farel tengah berdiri dengan badan gemetar, di sebelah pintu. Diara berlutut di depannya."Semuanya sudah berakhir, Farel. Ka

  • Perjalanan Waktu Istri yang Dikhianati   Rencana Kedua

    "Sudah berapa tahun kita tak bertemu?" tanya Haris. Duduk di sofa tunggal. Sementara, Tomi dan Diara duduk di sofa panjang. Di sebelah kirinya. "Entahlah. Mungkin sudah 30 tahun lebih? Sejak, kau menikah kita sudah tidak pernah bertemu," kata Tomi. Haris mengangguk. "Lalu, bagaimana kau tahu alamat rumahku? Apa.. kau memakai kekuatanmu menjadi Kepala Polisi, untuk melacak keberadaan ku?" Diara terbelalak. "Ayah, menjadi Kepala Polisi sekarang?" bisik Diara. "Oh.. Ayah belum cerita padamu?" "Wah.. keren sekali." Haris berdeham. Membuat Diara dan Tomi menatapnya. "Ah.. Diara yang memberitahu." Haris menatap Diara. "Dia.. anak Ranti?" Diara mendengus. Lalu, terkekeh. "Ayolah. Tidak perlu berpura-pura. Aku tahu.. kau mengingat semuanya." "Apa maksudmu? Aku tidak mengerti," kata Haris. "Kau masih ingin berbohong? Kau ingin aku percaya? Kau, tidak mengingat segalanya? Oh, Ayolah. Pertama kali, kau melihatku dan Ayahku tadi, kau tidak terkejut. Dulu kalian bersah

  • Perjalanan Waktu Istri yang Dikhianati   Sehidup Semati

    1992Tomi tengah menggendong Diara, yang tengah menangis karena sakit. Badannya demam sudah 2 hari. Mengayun tubuhnya, agar Diara segera tertidur. Butuh kerja keras selama 20 menit, untuk membuat Diara tidur."Dia sudah tidur?" tanya Ranti. Baru saja selesai mencuci baju."Iya. Baru saja.""Berikan padaku."Diara terbangun, ketika Ranti menyentuh tangannya. Seketika, menangis. Tomi mulai mengayun tubuhnya lagi."Biar aku saja," kata Tomi.Ranti mendesah singkat."Maaf, jadi merepotkan mu.""Hei, dia juga anakku. Kenapa harus mengatakan seperti itu.""Tapi, tetap saja..""Ingat, Ranti. Dia adalah anakku. Bukan anak orang kaya itu. Jadi.. jangan pernah sebutkan nama itu di depan Diara atau di depanku. Kau mengerti?"Ranti mengangguk paham.Keduanya menikah, saat usia kandungan Ranti masih 10 minggu. Tomi bergegas memberitahu orang tuanya, untuk segera meminang Ranti. Namun, Tomi juga menjelaskan kondisi Ranti. Cukup terkejut dengan itu, tapi, Tomi menjelaskan dengan baik. Dengan berat

  • Perjalanan Waktu Istri yang Dikhianati   Tidak Ada Ibu

    2024Diara, Haris, dan Ranti saling berhadapan."Semuanya sudah berakhir, Bu. Kami.. berhasil menangkap Farel."Ranti tersenyum. Mendekati Diara. Menggenggam kedua tangannya."Kau sudah bekerja keras. Terima kasih, Diara.""Sekarang, Ibu bisa kembali ke sana dengan tenang. Jalani hidupmu yang sebelumnya hancur, karena laki-laki itu. Dan.. coba perbaiki hubunganmu dengan Nenek. Kau hanya perlu bersikap manis. Sesekali, makan bersama dengannya."Ranti mengangguk."Aku akan melakukan itu."Mata Ranti berkaca-kaca. Memeluk Diara."Maafkan Ibu, Diara. Selama ini, kau hidup dengan sangat tersiksa.""Tidak, Bu. Aku sudah cukup bahagia, bersama Bu Lia dan teman-temanku. Sampai jumpa di masa depan, Bu.""Kita bertemu lagi di masa kecilmu, ya? Ibu.. akan selalu ada di sampingmu sekarang."Setelahnya, Haris mengantarkan Ranti kembali ke masanya.Sekarang.. semuanya, akan baik-baik saja, kan?**"Ibu? Ibu? Di mana kau? Ibu?? Aku berhasil mengubahnya. Ibu?!"Diara berdiri di dapur, dengan terengah

  • Perjalanan Waktu Istri yang Dikhianati   Akankah Berhasil?

    Beberapa Jam Sebelum PenangkapanDiara dan yang lain kembali ke markas. Baru saja, selesai mengobati luka Haris dan Sinta."Hei, ada apa dengan Tomi?" tanya Haris pada Sinta. Tomi nampak lesu. Duduk di sudut. Sementara, Diara membereskan kotak obat."Laki-laki yang hampir menabrak ku tadi adalah kekasih Ranti," bisik Sinta."APA?" Haris nyaris berteriak."Pelan kan suaramu!""Tunggu.. jadi.. Ranti selingkuh dari Tomi?""Aku juga tidak tahu. Tapi, dari pengamatanku.. sepertinya, laki-laki tadi adalah kekasih pertama Ranti.""Jadi.. Tomi yang menjadi selingkuhannya?""Hmm, sepertinya tidak juga.""Lalu, bagaimana ceritanya? Kau ini, kalau bicara jangan sepotong demi sepotong. Menjengkelkan sekali."Sinta berdecak kesal. Lalu, berdeham."Ini menurutku.. cinta Tomi bertepuk sebelah tangan. Dan, mereka sebenarnya tidak pernah ada hubungan. Hanya saja, Tomi menganggap Ranti menerima cintanya. Kau tahu, kan? Ranti itu sangat baik hati. Dia.. tidak tega untuk mengatakan pada Tomi, jika ia su

  • Perjalanan Waktu Istri yang Dikhianati   Rencana Pertama Part 2

    Diara berada di markas DMA bersama yang lain. Mengulang kejadian, di saat mereka membahas kasus Rima. "Rima-""Anak kelas 2. IPA. Rambut keriting. Kulit sawo matang. Tinggi 145 senti. Menghilang 7 hari yang lalu. Saat perjalanan pulang sekolah," sahut Diara. Memotong kalimat Tomi."Yap. Betul kata Ranti.""Orang tuanya sudah melapor. Namun, polisi belum menemukan petunjuk. Karena, si pelaku tidak meninggalkan jejak," jelas Diara.Tomi mendengus."Terima kasih, Sayang. Kau menjelaskan dengan sangat sempurna."Diara menggerakkan dua alisnya ke atas."Tidak ada saksi?" Sinta bertanya.Tomi menggeleng. Dan, Diara mendesah singkat."Kali ini, kalimatku akan cukup panjang," gumamnya, dengan nada lelah."Dia menghilang saat pulang sekolah. Itu sekitar pukul 13.00. Di sekitar jam itu kemungkinan jalanan sepi. Tapi, tidak menutup kemungkinan ada pemakai jalan yang lewat," ulas Diara. Lalu, mendesah panjang."Oh, bisakah kita segera pergi ke lokasinya? Tak jauh dari sini, kan? Haris ada 2 moto

  • Perjalanan Waktu Istri yang Dikhianati   Rencana Pertama

    Ketika manusia akan bertemu dengan ajalnya, maka.. akan di putarkan kisah hidupnya dari sejak ia di lahirkan, hingga di detik akhir hidupnya.Banyak manusia akan sangat menyesali perbuatannya semasa hidup. Tapi, juga akan banyak yang bersyukur dengan hidup yang ia jalani.Termasuk, manusia yang bergelar Ibu. Perjalanannya menjadi seorang Ibu, akan kembali di putar di hadapannya. Saat, berusaha untuk hamil. Lalu, mendapat kabar jika rahimnya sudah terisi malaikat kecil. Menjaganya sepenuh hati. Sampai, janin membesar dan sehat sempurna. Dan, ketika tiba janin tersebut di lahirkan. Bertaruh nyawa. Setengah mati. Menggendong bayinya pertama kali. Menyusui. Terjaga di setiap malam. Dia nikmati sendiri. Melihat senyuman pertama bayinya. Merasakan genggaman tangan mungil bayinya. Hingga, ia tumbuh besar. Kasih sayangnya, tak akan pernah pupus.Gambaran itu yang juga di lihat Ranti di sisa-sisa nafasnya, saat nyawanya hampir menghilang. Tersenyum dengan kesakitan. Tetesan air matanya untuk

  • Perjalanan Waktu Istri yang Dikhianati   Takdir Yang Sulit Di ubah

    "Haris.. kita perlu bicara," kata Sekar. Berdiri, agak jauh di belakangnya.Haris meletakkan kembali gagang telepon. Berbalik badan. Menatap Sekar lamat-lamat."Oh.. ada apa?"Sekar mendengus."Ada apa katamu? Dari mana saja kau?""Aku ada urusan.""Sangat penting urusanmu? Sampai, kau membiarkan Ayah dan Ibuku, menunggu di Restoran berjam-jam lamanya?"Haris tercengang. Menahan napas 1 detik."Ah.. maafkan aku. Aku.. lupa.""Lupa katamu? Tadi pagi, aku sudah mengingatkanmu, kan?""Iya. Aku minta maaf. Aku benar-benar lupa. Nanti, biar aku menelepon Ayah dan Ibu, hm?"Sekar mendesah kesal."Kau.. masih berusaha mencari Ranti? Itu alasanmu tak datang tadi?"Haris diam. Menundukkan kepala."Kau tidak bisa menjawab? Yang artinya.. kau memang sengaja tidak datang tadi, karena tengah mencari Ranti. Kau sangat tega sekali, Haris."Haris membasahi bibirnya. Berjalan mendekat pada Sekar."Sungguh.. maafkan aku. Bagaimana, aku bisa menebus kesalahanku?"Sekar mengerutkan dahi."Kau.. benar Har

DMCA.com Protection Status