Share

Buku Harian Tomi

Sore itu.. dia mengatakan sesuatu yang tak masuk di akal sehatku. Dia mengaku namanya adalah Diara. Berasal dari masa depan. Tahun 2024. Aku pikir.. Ranti gila. Atau, aku yang tidak waras. Bahkan, aku menampar diriku sendiri. Memastikan, jika ini bukanlah mimpi. Aku berharap.. ini adalah mimpi. Terlebih, saat dia mengatakan—jika, aku akan mati di tahun 1992.

2024

Ranti baru saja selesai membaca satu lembar buku harian Tomi, yang masih terawat. Hanya saja, kertasnya mulai bewarna cokelat susu. Dan, berkerut-kerut. Terlihat sekali, buku harian ini, sering dibaca.

Sulit bagi Ranti untuk mengontrol emosinya. Ia menggigit bibir bawahnya. Satu airmata yang sulit di kendalikan, akhirnya bergulir di pipi.

"Dan, seperti yang tertulis di buku harian itu, Paman Tomi, tewas di tahun 1992. Bagaimana, kau menjelaskannya?"

Ranti menggelengkan kepala.

"Aku tidak tahu."

"Bagaimana kau bisa tidak tahu? Sementara, ia menyebutkan namamu di buku harian itu. Apa.. kau dan Ibumu sudah merencanakan ini? Untu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status