"Sekarang, cepat pergi dari sini, atau kamu terima akibatnya?!" Laki-laki itu mengancam dengan mata melotot, berniat untuk mengintimidasi. Tapi bahkan seujung kuku pun Ansel tak merasa gentar. Ansel malah menyeringai dan berjalan maju. "Akibat apa yang akan aku terima?" Ansel bertanya dengan nada menantang, memandang remeh dengan sentuhan arogansi. Sungguh, auranya tak bisa dibandingkan dengan pria tadi. Sangat jauh berbeda. Si pelayan merasa gentar, ia takut masalah ini akan semakin besar, tapi bingung juga bagaimana harus menyelesaikannya. "T-tuan ... kue ini sudah dipesan terlebih dahulu oleh Mas ini, tolong jangan mempersulit keadaan saya," pelayan berkata dengan kepala tertunduk, sungguh takut jika masalahnya jadi lebih runyam daripada ini. "Sayang ... aku ingin kue itu! Aku sudah pamer sama teman-teman arisan, mau membawakan kue ini untuk di makan sama-sama nanti. Aku bisa malu kalau tidak bisa mendapatnya!" Wanita bergaun merah itu merengek dengan nada menjijikkan. Ansel
Last Updated : 2024-07-29 Read more